Anda di halaman 1dari 22

PEN

PENUNTUN PRAKTIKUM
UM

ILMU HAMA DAN PENYAKIT


ILM IT
TA
TANAMAN HORTIKULTURA
(SUB PENYAKIT)

Dr. LISNAWITA

LABORATORI
TORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSI
ERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN - 2020
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

kepada penulis, sehingga penulisan Penuntun Praktikum Ilmu Hama dan Penyakit
Tanaman Hortikultura ini dapat diselesaikan. Penuntun Praktikum ini merupakan pandua
panduan
mahasiswa untuk melaksanakan ppraktikum Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura
untuk sub Penyakit,, yang merupakan mata kuliah
kuliah wajib untuk mahasiwa Agroteknologi
Agro
minat Hama dan Penyakit Tumbu
Tumbuhan di Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan di sana-sini
sana sini dalam penulisan dan
penyusunan penuntun praktikum ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan
perbai di masa mendatang.
Akhir kata semoga penuntum praktikum ini bermanfaat untuk kepentingan umat
manusia dan ilmu pengetahuan.

Medan, Februari 2020

Penulis

1
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

NO. TOPIK HALAMAN

KATA PENGANTAR ………………………………………………..


………………………………………… 1
DAFTAR ISI …………………………………………………...…… 2
TATA TERTIB PRAKTIKUM …………………………..…….……. 3
PENDAHULUAN …………………………….………………..……
…………………………… 5
1. PRAKTIKUM 1. PENGENALAN GEJALA DAN 6
TANDA PENYAKIT ...........................................................
2. PRAKTIKUM 2. PENYAKIT PENTING PADA 9
TANAMAN PADI .............................................................
3. PRAKTIKUM 3. PENYAKIT PENTING PADA 12
TANAMAN PISANG .........................................................
4. PRAKTIKUM 4. PENYAKIT PENTING PADA 15
TANAMAN JAGUNG .......................................................
DAFTARPUSTAKA …………………………………….…..…..
…………………………………….…..…..….. 20

2
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TATA
ATA TERTIB PRAKTIKUM

A. UMUM

1. Setiap praktikan diwajibkan mengikuti seluruh acara praktikum.


2. Setiap praktikan harus mengikuti praktikum 100%.

B. KETERTIBAN ALAT

1. Setiap praktikan diharapkan bekerja dengan hati


hati-hati.
2. Kerusakan (pecah) atau kehilangan alat/
alat/glassware akibat kecerobohan praktikan,
yang bersangkutan atau satu regu diwajibkan mengganti alat yang sama atau bentuk
uang dalam jangka waktu satu minggu setelah kejadian.
3. Asisten akan mengecek keutuhan dan kelengkapan alat setelah selesai praktikum.
4. Ketidakberesan administrasi/penggantian alat yang rusak atau pecah dikenakan
sangsi
gsi yaitu nilai tidak dikeluarkan.

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Untuk menjaga kebersihan, pada saat masuk ke dalam labororatorium, setiap


praktikan diwajibkan mengganti alas kaki dengan sandal.
2. Praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium (baju lab) selama praktikum.
3. Selama praktikum hanya Buku Penuntun dan alat tulis serta barang berharga (uang
dan telepon seluler) yang boleh dibawa ke dalam laboratorium.
4. Telepon seluler (HP) tidak diaktifkan selama praktikum.
5. Tas dan sepatu diletakkan di rak di luar/di dalam laboratorium.
6. Selama praktikum, praktikan akan dibimbing oleh asisten.
7. Sebelum praktikum akan diadakan kuis dengan materi sesuai dengan materi
praktikum minggu tersebut.
8. Praktikan diwajibkan menjaga ketenangan, kebersihan dan kesopanan selama
praktikum.
9. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok dan kegiatan lain yang bisa
mengganggu kegiatan selama praktikum.
3
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

10. Buang sampah pada tempat yang telah disediakan. Jangan membuang sampah di
bak cuci (wastafel) dan jangan meninggalkan sampah di laboratorium.
11. Beberapa alat/bahan dibawa/disediakan sendiri oleh praktikan.
praktikan
12. Hal-hal
hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

D. NILAI PRAKTIKUM

1. Nilai praktikum untuk bagian Penyakit diambil dari laporan


poran (30%), kuis (20%),
(2
tugas (20%) dan praktikal tes (30%).
(3
2. Bagi praktikan yang tidak mengumpulkan laporan akan diberikan nilai NOL untuk
materi yang bersangkutan.
3. Laporan dikumpulkan paling lambat satu minggu setelah praktikum.

E. LAPORAN

1. Setiap materi praktikum yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk laporan yang
diperiksakan setiap minggunya.
2. Laporan dibuat perorangan oleh masing
masing-masing praktikan.

4
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN

Timbulnya gejala penyakit disebabkan karena adanya interaksi antara tanaman


inang dan patogen. Penamaan gejala penyakit dapat didasarkan kepada tanda penyakit,
perubahan bentuk, tanaman, pertumbuhan tanaman dan sebagainya. Sebagai akibat
terganggunya pertumbuhan tanaman oleh penyakit, maka akan terjadi perubahan pada
tanaman dalam: bentuk,
entuk, ukuran, warna, tekstur dan lain
lain-lain. Perubahan tersebut seringkali
merupakan gejala yang khas
as untuk penyakit tertentu. Tetapi adakalanya untuk satu macam
penyakit menimbulkan lebih dari satu macam perubahan. Sering kali patogen penyebab
penyakit tersebut dapat ditemukan pada jaringan yang terserang (internal) atau pada bagian
permukan jaringan (eksternal)
eksternal) dalam bentuk tubuh buah, sclerotium dan sebagainya.
Penyebab penyakit digolongkan menjadi dua besar yaitu penyakit yang bersifat
abiotik dan yang bersifat biotik. Untuk yang bersifat biotik (tidak hidup) misalnya polutan
udara, polutan tanah, suhu
hu dan kelembaban yang ekstrim, . Sedangkan penyakit yang
bersifat biotik (hidup) ada 6 kelompok besar yaitu jamur, prokariotik, virus, viroid,
nematode, protozoa dan tanaman tinggi parasit.
Tanaman hortikultura sangat penting untuk dibudidayakan dan dipe
dipelihara,
mengingat fungsi tanaman hortikultura sebagai sumber bahan makanan manusia. Dilain
sisi, tanaman hortikultura mendapat serangan penyakit dari berbagai patogen, baik virus
maupun bakteri. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa ada pengelolaan, maka hasil tanaman
hortikultura
ltura akan semakin turun. Oleh karena itu perlu adanya penanganan dan
pemeliharaan tanaman hortikultura dalam pembudidayaannya.
Beberapa materi praktikum akan diarahkan untuk melatih mahasiswa agar dapat
merangkum beberapa ilmu yang pernah di tempuh pada beberapa semester, melalui proses
identifikasi dan evaluasi potensi pen
penyakit
yakit penting pada tanaman hortikultura.
hortikultura Mahasiswa
dilatih mengidentifikasi karakteristik gejala penyakit secara makroskopis, maupun
mengidentifikasi patogen (penyebab pe
penyakit) secara mikroskopis.
Pada praktikum ini mahasiswa akan mendapatkan berbagai materi yang semuanya
merupakan pendalaman
an dari materi kuliah. Sehingga diharapkan dengan adanya sinergisme
antara materi kuliah dan praktikum maka diakhir semester mahasiwa yang mengambil
kuliah dan praktikum akan menguasai materi secara keseluruhan.

5
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PRAKTIKUM 1
PENGENALAN GEJALA DAN TANDA PENYAKIT

ejala adalah keadaan penyakit yang merupakan perwujudan dari reaksi fisiologis
Gejala
dari tanaman terhadap kegiatan yang bersi
bersifat merusak yang disebabkan patogen.
pat Setiap
penyakit pada tanaman tertentu akan memberikan gejala khusus, yang biasanya timbul
dalam suatu rangkaian
an selama terjadinya penyakit. Gejala yang dapat diamati secara
langsung disebut
isebut juga gejala morfologis. Gejala ini
ni dapat dilihat dengan mata tanpa
bantuan alat, atau juga dapat dirasa, dibaui, diraba. Sedangkan gejala yang hanya diamati
dengan bantuan alat seperti mikroskop disebut sebagai gejala histologist.
Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yait
yaitu
u biotik atau parasit dan
abiotik atau non parasit. Biotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya menular atau
infeksius, msalnya jamur, bakteri, nematoda, mycoplasma dan tanaman tinggi parasitik.
Abiotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya tidak menular atau non infeksius. Penyakit-
Penyakit
penyakit karena penyebab abiotik sering disebut penyakit fisiologis
fisiologis.
Dalam praktikum ini praktikan dikenalkan dengan beberapa gejala dan tanda
tanda-tanda
penyakit yang ada pada tanaman hortikultura. Walaupun umumnya
mumnya tumbuhan sakit
menunjukkan gejala yang khusus, perubahan
perubahan-perubahan
perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan
sebagai akibat adanya penyakit
penyakit, tetapi beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala
yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan
pasti.
i. Maka, selain memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda dari penyakit.

Tujuan
1. Mengetahui jenis penyakit penting tanaman hotikultura
2. Mengetahui gejala dan tanda penyakit

Kompetensi
Setelah mengikuti praktikun ini prakt
praktikan dapat mendalami penyakit penting pada beberapa
tanaman horti melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya.

6
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bahan danAlat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bagian tanaman hortikultura yang
menunjukkan gejala terinfeksi penyakit.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adal


adalah
ah alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun,
kompaun
kaca preparat, jarum pentul, kaca pembesar, dan pipet tetes.

Cara Kerja
A. Pengamatan makroskopis
1. Amati dan gambar gejala penyakit tanaman yang ada.
2. Ditulis nama penyakit dan patogen penyebabnya.

B. Pengamatan mikroskopis
1. Amati
mati gejala penyakit di bawah mikroskop.
2. Teteskan air/methyl blue di atas bagian tanaman yang bergejala lalu korek dengan
menggunakan jarum, kemudain air/suspensi tersebut diambil menggunakan pipet
tetes.
3. Letakkan
etakkan di atas kaca preparat suspensi tersebut lalu ditutup dengan cover glass
4. Amati
mati di bawah mikroskop.
5. Amati
mati bentuk spora atau hifa.
6. Gambar/foto.

7
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR KERJA

Tabel Pengamatan

No Gambar gejala Tanaman yang Tipe/ jenis Penyebab


makroskopis dan Diamati gejala penyaki
mikroskopis
1

Medan,……………………………
Asisten,

……………………………………

8
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PRAKTIKUM 2.
PENYAKIT PENTING TANAMAN PADI

Sama seperti tanaman lain, tanaman padi juga banyak diserang patogen.

Berdasarkan pengamatan riil di lapang, kemungkinan ada beberapa penyakit yang dominan
ditemukan. Penyakit ini yang diamati, dengan mengamati secara makroskopis jenis gejala
yang muncul, bagian
agian tanaman yang terserang, umur tanaman, lingkungan tanaman, dan
membuat foto/dokumentasi.
Budidaya tanaman padi juga berpengaruh terhadap kesehatan tanaman, seperti
pemupukan, penyiangan, pengairan, jumlah gulma (Soerjani et al.,
., 1986) dan sebagainya.
Cara pengendalian penyakit tanaman padi, juga berpengaruh terhadap serangan patogen.
Faktor ini perlu diketahui oleh mahasiswa, untuk menunjang perkembangan penyakit di
lapang.
Berdasarkan uraian di atas mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya
banyaknya tentang penyakit tanaman padi, gejala yang muncul, dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan penyakit di lapang, sehingga dapat didiskusikan secara
mendalam temuan yang didapat dan dihubungkan dengan cara pengendalian yang telah
diterapkan oleh petani.

Tujuan
Mampu mengidentifikasi jenis penyakit tanaman padi yang ditemukan di lapang atas dasar
gejala dan patogen yang ditemukan.

Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman padi
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya

Bahan dan Alat


Bahan yang dibutuhkan bagian tanaman padi yang sakit ((Magnophorte
Magnophorte oryzae, Xanthomonas
oryzae, Rhizoctonia oryzae), methyl blue
blue, media NA, dan media PDA, akuadest.

9
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet tetes, cover glass, plastic sampel, gunting.

Cara kerja
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berik
berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa
ibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen dengan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.

10
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR KERJA

Gambar gejala tanaman di lapang dan laboratorium

Gambar mikroskopis

Medan, ………………
Asisten,

…………………
11
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PRAKTIKUM 3.
PENYAKIT PENTING TANAMAN PISANG

Pisang termasuk tanaman hortikultura, merupakan salah satu jenis buah tropis yang
tidak asing bagi masyarakat dunia. Buah pisang selain enak, juga memiliki banyak manfaat.
Kandungan gizinya yang lengkap sangat baik untuk kesehatan.
Usaha budidaya pisang memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan keahlian
khusus, tetapi bukan berarti dalam usaha budidaya pisang selalu berjalan mulus. Ad
Ada saja
hal-hal
hal yang menjadi kendala dilapangan, misalnya adalah harga jual yang tidak sesuai
harapan maupun serangan hama dan penyakit. Penyakit pada tanaman pisang yang paling
sering ditemukan dan paling berbahaya adalah penyakit layu fusarium dan layu ba
bakteri.
Sedangkan hama yang sering ditemukan pada tanaman pisang antara lain yaitu nematoda,
uret, lalat buah pisang, ngengat, ulat buah dan ulat penggulung daun pisang.

Tujuan
Mampu mengidentifikasi
kasi jenis penyakit tanaman pisang yang ditemukan di lapang atas
a
dasar gejala dan patogen yang ditemukan.

Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman pisang
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya

Bahan dan Alat


Bahan yang dibutuhkan bagian tanaman pisang yang sakit , methyl blue,, media NA, dan media
PDA, akuadest.

Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet
ipet tetes, cover glass, plastic sampel, gunting.

12
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Cara kerja
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen ddengan
engan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.

13
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR KERJA

Gambar gejala tanaman di lapang dan laboratorium

Gambar mikroskopis

Medan, ………………
Asisten,

…………………

14
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PRAKTIKUM 4.
PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG

Di akhir tahun 2017 Indonesia telah diproyeksikan berada di posisi tujuh sebagai
negara penghasil jagung terbesar dunia berdasarkan Organisasi Pertanian Dunia (FAO).
Namun, sebenarnya Indonesia mampu untuk lebih banyak memproduksi jagung. Namun,
seiring dengan peningkatan jumlah produksi, pertanian jagung juga diikuti dengan semakin
maraknya dan mudahnya penyebaran penyakit yang bisa mengakibatkan berkuran
berkurangnya
hasil panen. Bahkan pada tingkatan yang parah, penyakit jagung tersebut bisa
menyebabkan kegagalan panen.

Tujuan
Mampu mengidentifikasi
kasi jenis penyakit tanaman pisang yang ditemukan di lapang atas
dasar gejala dan patogen yang ditemukan.

Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman pisang
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya

Bahan dan Alat


Bahan yang dibutuhkan bagian tanaman pisang yang sakit , methyl blue,, media NA, dan media
PDA, akuadest.

Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet
ipet tetes, cover glass, plastik sampel, gunting.

15
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Cara Kerja :
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen dengan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.

Khusus buat penyakit bulai (setiap grup membuatnya) :

(Metode Burhanuddin termodifikasi oleh Ummu Salamah Rustiani)


1. Daun tanaman jagung bergejala penyakit bulai pada stadia vegetatif diambil dari
lapangan (sebaiknya berumur 30-50
30 hari)

2. Untuk menjaga daun tetap segar ketika di tempat pemros


pemrosesan
esan sporulasi, ambil / potong
batang yang mengandung daun mulai pucuk hingga daun keempat, kemudian bungkus
dengan koran dan masukkan ke dalam kantong plastik.

3. Daun tanaman dipilih sebagai sampel selanjutnya adalah daun ketiga dari pucuk
tanaman.

4. Cuci daun di bawah air kran yang mengalir, dengan cara menjepit daun dengan dua jari
sambil disiram air kran untuk menghilangkankotoran dan tangkai
tangkai-tangkai
tangkai konidia yang
menutupi stomata daun.

5. Daun yang telah dicuci ditiriskan sampai kering atau dila


dilap dengan tissue towel sampai
kering sempuurna.

16
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

6. Letakkan daun dalam gelas dengan posisi pangkal daun berada di bawah dan diberi
larutan gula 1-22 % di dasar gelas setinggi 11-2
2 cm, lalu daun disungkup dengan kantong
plastik hingga tertutup bagian dasarny
dasarnyaa (hal ini dilakukan untuk menjaga
kelembababan).

7. Simpan pada suhu ruangan hingga pukul 21.00 (minimal penyimpanan di suhu ruang
adalah 6 jam).

8. Keluarkan daun dari dalam sungkup, kemudian cuci dan keringkan bagian yang
terendam air gula tanpa membasahi bbagian daun lainnya

9. Masukkan daun ke kantong plastik berperekat (ziplock plastic) dengan posisi


permukaan daun sebelah atas menghadap ke atas dan permukaan bawah menghadap ke
bawah, kemudian tutup atau rapatkan perekat plastic.

10. Tempatkan daun di luar ruangan


ruangan dengan kondisi lapangan berumuput dengan tetap
pada posisi sebelumnya sampai jam 04.00 dini hari
hari.

11. Pada pukul 04.00 kantong plastik yang berisi daun tadi diambil dan dibawa masuk ke
dalam ruangan secara pelan
pelan-pelan dengan posisi daun tetap sisi atas tetap
tap di atas dan
sisi bawah tetap di bawah, ditempatkan di atas meja. Kemudian kantong plastik
tersebut dibuka klipnya secara pelan
pelan-pelan
pelan dan daunnya dikeluarkan lalu diamati
permukaan daun dengan mengarahkan lampu senter ke permukaan daun dengan arah
sinar
ar lampu senter bertentangan dengan arah pandangan mata

12. Tangkai konidia dan konidianya yang masih melekat tampak banyak sekali seperti
tepung berwarna putih pada permukaan daun.

13. Ambil koloni cendawan yang tampak putih tersebut dengan bantuan selotip secara
perlahan, kemudian pindahkan selotip yang sudah mengandung cendawan ke atas
object glass yang sebelumnya mengandung Metilen Blue 2%, sebagai pewarna
cendawan.

17
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

14. Amati stryuktur konidiofor dan konidia dibawah mikroskop kompon hingga
perbesaran 400 kali
ali untuk melihat struktur utuh cendawan dan perbesaran 1000 kali
untuk melihat
at struktur konidia
konidia.

15. Gambar dan identifikasi Perosnosclerospora spesies apa

18
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR KERJA

Gambar gejala tanaman di lapang dan laboratorium

Gambar mikroskopis

Medan, ………………
Asisten,

…………………

19
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Agrios GN. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University, Yogyakarta.

Martoredjo T. 1989. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan Bagian Dari Perlindungan


Tanaman.. Andi Offset.Yogyakarta.

Semangun H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.

Sinaga Meity Suradji. 2006. Ilmu Penyakit Tumbuhan


Tumbuhan.. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumartini. 2010. Penyakit karat daun kopi.Balai penelitian kacang


kacang-kacangan
kacangan. Malang.

Tjahjadi Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman


Tanaman.Kanisius.Palembang.

20
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

21

Anda mungkin juga menyukai