PENUNTUN PRAKTIKUM
UM
Dr. LISNAWITA
LABORATORI
TORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSI
ERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN - 2020
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada penulis, sehingga penulisan Penuntun Praktikum Ilmu Hama dan Penyakit
Tanaman Hortikultura ini dapat diselesaikan. Penuntun Praktikum ini merupakan pandua
panduan
mahasiswa untuk melaksanakan ppraktikum Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura
untuk sub Penyakit,, yang merupakan mata kuliah
kuliah wajib untuk mahasiwa Agroteknologi
Agro
minat Hama dan Penyakit Tumbu
Tumbuhan di Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan di sana-sini
sana sini dalam penulisan dan
penyusunan penuntun praktikum ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan
perbai di masa mendatang.
Akhir kata semoga penuntum praktikum ini bermanfaat untuk kepentingan umat
manusia dan ilmu pengetahuan.
Penulis
1
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
2
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TATA
ATA TERTIB PRAKTIKUM
A. UMUM
B. KETERTIBAN ALAT
C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
10. Buang sampah pada tempat yang telah disediakan. Jangan membuang sampah di
bak cuci (wastafel) dan jangan meninggalkan sampah di laboratorium.
11. Beberapa alat/bahan dibawa/disediakan sendiri oleh praktikan.
praktikan
12. Hal-hal
hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
D. NILAI PRAKTIKUM
E. LAPORAN
1. Setiap materi praktikum yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk laporan yang
diperiksakan setiap minggunya.
2. Laporan dibuat perorangan oleh masing
masing-masing praktikan.
4
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN
5
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKTIKUM 1
PENGENALAN GEJALA DAN TANDA PENYAKIT
ejala adalah keadaan penyakit yang merupakan perwujudan dari reaksi fisiologis
Gejala
dari tanaman terhadap kegiatan yang bersi
bersifat merusak yang disebabkan patogen.
pat Setiap
penyakit pada tanaman tertentu akan memberikan gejala khusus, yang biasanya timbul
dalam suatu rangkaian
an selama terjadinya penyakit. Gejala yang dapat diamati secara
langsung disebut
isebut juga gejala morfologis. Gejala ini
ni dapat dilihat dengan mata tanpa
bantuan alat, atau juga dapat dirasa, dibaui, diraba. Sedangkan gejala yang hanya diamati
dengan bantuan alat seperti mikroskop disebut sebagai gejala histologist.
Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yait
yaitu
u biotik atau parasit dan
abiotik atau non parasit. Biotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya menular atau
infeksius, msalnya jamur, bakteri, nematoda, mycoplasma dan tanaman tinggi parasitik.
Abiotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya tidak menular atau non infeksius. Penyakit-
Penyakit
penyakit karena penyebab abiotik sering disebut penyakit fisiologis
fisiologis.
Dalam praktikum ini praktikan dikenalkan dengan beberapa gejala dan tanda
tanda-tanda
penyakit yang ada pada tanaman hortikultura. Walaupun umumnya
mumnya tumbuhan sakit
menunjukkan gejala yang khusus, perubahan
perubahan-perubahan
perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan
sebagai akibat adanya penyakit
penyakit, tetapi beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala
yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan
pasti.
i. Maka, selain memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda dari penyakit.
Tujuan
1. Mengetahui jenis penyakit penting tanaman hotikultura
2. Mengetahui gejala dan tanda penyakit
Kompetensi
Setelah mengikuti praktikun ini prakt
praktikan dapat mendalami penyakit penting pada beberapa
tanaman horti melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya.
6
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bahan danAlat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bagian tanaman hortikultura yang
menunjukkan gejala terinfeksi penyakit.
Cara Kerja
A. Pengamatan makroskopis
1. Amati dan gambar gejala penyakit tanaman yang ada.
2. Ditulis nama penyakit dan patogen penyebabnya.
B. Pengamatan mikroskopis
1. Amati
mati gejala penyakit di bawah mikroskop.
2. Teteskan air/methyl blue di atas bagian tanaman yang bergejala lalu korek dengan
menggunakan jarum, kemudain air/suspensi tersebut diambil menggunakan pipet
tetes.
3. Letakkan
etakkan di atas kaca preparat suspensi tersebut lalu ditutup dengan cover glass
4. Amati
mati di bawah mikroskop.
5. Amati
mati bentuk spora atau hifa.
6. Gambar/foto.
7
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR KERJA
Tabel Pengamatan
Medan,……………………………
Asisten,
……………………………………
8
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKTIKUM 2.
PENYAKIT PENTING TANAMAN PADI
Sama seperti tanaman lain, tanaman padi juga banyak diserang patogen.
Berdasarkan pengamatan riil di lapang, kemungkinan ada beberapa penyakit yang dominan
ditemukan. Penyakit ini yang diamati, dengan mengamati secara makroskopis jenis gejala
yang muncul, bagian
agian tanaman yang terserang, umur tanaman, lingkungan tanaman, dan
membuat foto/dokumentasi.
Budidaya tanaman padi juga berpengaruh terhadap kesehatan tanaman, seperti
pemupukan, penyiangan, pengairan, jumlah gulma (Soerjani et al.,
., 1986) dan sebagainya.
Cara pengendalian penyakit tanaman padi, juga berpengaruh terhadap serangan patogen.
Faktor ini perlu diketahui oleh mahasiswa, untuk menunjang perkembangan penyakit di
lapang.
Berdasarkan uraian di atas mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya
banyaknya tentang penyakit tanaman padi, gejala yang muncul, dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan penyakit di lapang, sehingga dapat didiskusikan secara
mendalam temuan yang didapat dan dihubungkan dengan cara pengendalian yang telah
diterapkan oleh petani.
Tujuan
Mampu mengidentifikasi jenis penyakit tanaman padi yang ditemukan di lapang atas dasar
gejala dan patogen yang ditemukan.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman padi
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya
9
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet tetes, cover glass, plastic sampel, gunting.
Cara kerja
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berik
berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa
ibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen dengan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.
10
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR KERJA
Gambar mikroskopis
Medan, ………………
Asisten,
…………………
11
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKTIKUM 3.
PENYAKIT PENTING TANAMAN PISANG
Pisang termasuk tanaman hortikultura, merupakan salah satu jenis buah tropis yang
tidak asing bagi masyarakat dunia. Buah pisang selain enak, juga memiliki banyak manfaat.
Kandungan gizinya yang lengkap sangat baik untuk kesehatan.
Usaha budidaya pisang memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan keahlian
khusus, tetapi bukan berarti dalam usaha budidaya pisang selalu berjalan mulus. Ad
Ada saja
hal-hal
hal yang menjadi kendala dilapangan, misalnya adalah harga jual yang tidak sesuai
harapan maupun serangan hama dan penyakit. Penyakit pada tanaman pisang yang paling
sering ditemukan dan paling berbahaya adalah penyakit layu fusarium dan layu ba
bakteri.
Sedangkan hama yang sering ditemukan pada tanaman pisang antara lain yaitu nematoda,
uret, lalat buah pisang, ngengat, ulat buah dan ulat penggulung daun pisang.
Tujuan
Mampu mengidentifikasi
kasi jenis penyakit tanaman pisang yang ditemukan di lapang atas
a
dasar gejala dan patogen yang ditemukan.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman pisang
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya
Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet
ipet tetes, cover glass, plastic sampel, gunting.
12
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Cara kerja
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen ddengan
engan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.
13
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR KERJA
Gambar mikroskopis
Medan, ………………
Asisten,
…………………
14
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKTIKUM 4.
PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG
Di akhir tahun 2017 Indonesia telah diproyeksikan berada di posisi tujuh sebagai
negara penghasil jagung terbesar dunia berdasarkan Organisasi Pertanian Dunia (FAO).
Namun, sebenarnya Indonesia mampu untuk lebih banyak memproduksi jagung. Namun,
seiring dengan peningkatan jumlah produksi, pertanian jagung juga diikuti dengan semakin
maraknya dan mudahnya penyebaran penyakit yang bisa mengakibatkan berkuran
berkurangnya
hasil panen. Bahkan pada tingkatan yang parah, penyakit jagung tersebut bisa
menyebabkan kegagalan panen.
Tujuan
Mampu mengidentifikasi
kasi jenis penyakit tanaman pisang yang ditemukan di lapang atas
dasar gejala dan patogen yang ditemukan.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mendalami penyakit tanaman pisang
melalui gejala, patogen yang menyerang dan kreteria serangannya
Alat
Alat yang digunakan yaitu : alat tulis, mikroskop stereo dan kompaun
kompaun,, kaca preparat,
prep jarum
pentul, kaca pembesar, dan pipet
ipet tetes, cover glass, plastik sampel, gunting.
15
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Cara Kerja :
Adapun cara kerjanya yaitu sebagai berikut:
1. Amati gejala yang ada dari tanaman di lapang, maupun sampel yang dibawa dan
gambar.
2. Identifikasi
asi patogen yang menyerang dengan pengamatan langsung melalui pengamatan
di bawah mikroskop.
3. Buat biakan murni di media PDA (untuk jamur) dan NA (untuk bakteri).
4. Lakukan pengamatan dari biakan murni
5. Buatlah kesimpulan jenis penyakit apa yang ditemukan.
ditemukan
6. Diskusikan setiap temuan gejala penyakit dan patogen dengan teman kelompok, setelah
disepakati buatlan laporan.
3. Daun tanaman dipilih sebagai sampel selanjutnya adalah daun ketiga dari pucuk
tanaman.
4. Cuci daun di bawah air kran yang mengalir, dengan cara menjepit daun dengan dua jari
sambil disiram air kran untuk menghilangkankotoran dan tangkai
tangkai-tangkai
tangkai konidia yang
menutupi stomata daun.
16
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Letakkan daun dalam gelas dengan posisi pangkal daun berada di bawah dan diberi
larutan gula 1-22 % di dasar gelas setinggi 11-2
2 cm, lalu daun disungkup dengan kantong
plastik hingga tertutup bagian dasarny
dasarnyaa (hal ini dilakukan untuk menjaga
kelembababan).
7. Simpan pada suhu ruangan hingga pukul 21.00 (minimal penyimpanan di suhu ruang
adalah 6 jam).
8. Keluarkan daun dari dalam sungkup, kemudian cuci dan keringkan bagian yang
terendam air gula tanpa membasahi bbagian daun lainnya
11. Pada pukul 04.00 kantong plastik yang berisi daun tadi diambil dan dibawa masuk ke
dalam ruangan secara pelan
pelan-pelan dengan posisi daun tetap sisi atas tetap
tap di atas dan
sisi bawah tetap di bawah, ditempatkan di atas meja. Kemudian kantong plastik
tersebut dibuka klipnya secara pelan
pelan-pelan
pelan dan daunnya dikeluarkan lalu diamati
permukaan daun dengan mengarahkan lampu senter ke permukaan daun dengan arah
sinar
ar lampu senter bertentangan dengan arah pandangan mata
12. Tangkai konidia dan konidianya yang masih melekat tampak banyak sekali seperti
tepung berwarna putih pada permukaan daun.
13. Ambil koloni cendawan yang tampak putih tersebut dengan bantuan selotip secara
perlahan, kemudian pindahkan selotip yang sudah mengandung cendawan ke atas
object glass yang sebelumnya mengandung Metilen Blue 2%, sebagai pewarna
cendawan.
17
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14. Amati stryuktur konidiofor dan konidia dibawah mikroskop kompon hingga
perbesaran 400 kali
ali untuk melihat struktur utuh cendawan dan perbesaran 1000 kali
untuk melihat
at struktur konidia
konidia.
18
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR KERJA
Gambar mikroskopis
Medan, ………………
Asisten,
…………………
19
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Agrios GN. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University, Yogyakarta.
Semangun H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
20
LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21