Anda di halaman 1dari 27

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM SEBAGAI

PEMBANGKIT LISTRIK

LAPORAN PENELITIAN

Disusun guna memenuhi tugas akhir


Program Penelitian SMA N 1 Rembang

Nama : Muhammad Ihlasul Amal

NIS : 2016012927

Kelas : X MIPA 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 REMBANG

2018

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik adalah suatu sumber energi yang merubah semua aspek
kehidupan manusia seperti yang kita ketahui listrik merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir setiap kegiatan
manusia tidak lepas dari peran listrik di dalamnya. Bisa dikatakan manusia
tidak dapat hidup tanpa listrik. Karena dari rumah kecil sampai perusahaan
besar pasti membutuhkan yang namanya listrik.
Banyak sekali bahan yang dapat digunakan sebagai sumber
pembangkit listrik. Dari mulai bahan yang berharga sampai bahan yang
cukup menjijikkan seperti kotoran. Sudah ada yang namanya PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan batu bara sebagai
bahan utamanya. Selain itu ada PLTGU, dan PLTP. Dari pembangkit yang
telah disebutkan di atas kalau kita amati semua memakai bahan yang
berasal dari bumi yang bersifat terbatas. Dan bahan tersebut semakin lama
akan semakin menipis.
Diperlukan trobosan-trobosan baru dalam menciptakan energi listrik
dari bahan yang banyak dan mudah ditemukan. Seperti halnya kotoran
hewan. Baru-baru ini banyak penelitian tentang kotoran hewan yang
dijadikan sebagai bahan pembangkit listrik. Antara lain kotoran sapi,
kerbau, dan ayam. Dan hal ini cukup membantu dalam pemenuhan
kebutuhan listrik sehari-hari. Tetapi hal ini belum banyak diaplikasikan
oleh masyarakat luas.
Dalam karya tulis ini peneliti akan menggunakan kotoran ayam
sebagai bahan utama penelitiannya. Hal ini karena di daerah tempat
tinggal penulis terdapat peternakan ayam yang setiap harinya membuang
banyak sekali kotoran ayam. Limbah ini hanya menjadi sampah yang tidak
berguna dan mengganggu kenyamanan manyarakat sekitar. Padahal
sebenarnya dibalik kotor dan baunya yang tidak sedap terdapat banyak

1
2

sekali manfaat yang terdapat di dalam kotoran ini jika dikelola oleh orang
yang penuh kreativitas.
Kotoran ayam adalah sisa hasil metabolisme tubuh ayam yang
dikeluarkan dalam bentuk substansi yang lembek disertai urine dan sisa-
sisa makanan yang tidak tercerna secara sempurna. Kotoran ayam ini
memiliki senyawa yang bagus untuk kesuburan tanah. Banyak petani yang
menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik untuk tanamannya
seperti padi, jagung, dan kacang. Dalam karya tulis ini peneliti akan
mengkaji manfaat kotoran ayam selain dijadikan sebagai pupuk kandang,
yaitu sebagai bahan utama pembangkit listrik. Hal ini menarik perhatian
penulis untuk membahas dan meneliti kebenaran dari manfaat kotoran
ayam.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
sekaligus membuktikan bahwa kotoran ayam dapat menjadi sumber
pembangkit listrik. Topik karya tulis ini sengaja ditulis karena kepedulian
penulis terhadap pemenuhan energi, terutama energi listrik dari bahan
terbarukan. Semoga karya tulis dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar
dan penulis berharap karya tulis ini dapat memicu semangat para remaja
untuk meneliti lebih lanjut penelitian ini sehingga didapatkan hasil yang
lebih kompleks.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat rangkaian pembangkit listrik dari kotoran
ayam?
2. Seberapa kuatkah listrik yang dihasilkan kotoran ayam?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui cara membuat rangkian listrik dengan kotoran ayam
sebagai sumber tenaganya.
2. Mengetahui tegangan listrik yang dapat dihasilkan oleh kotoran aya
3

D. Manfaat penelitian
1. Manfaat praktis
a. Memberikan informasi terhadap masyarakat tentang pemanfaatan
kotoran ayam sebagai pembangkit listrik.
b. Memberikan alternatif energi bagi masyarakat.
2. Manfaat teoritis
a. Memberikan pengetahuan tambahan tentang manfaat kotoran ayam
sebagai pembangkit listrik.
b. Sebagai sumber bahan pustaka dan referensi bagi peneliti
selanjutnya yang memiliki bidang penelitian yang sama.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A.LANDASAN TEORI
1. Kotoran Ayam
Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik
ayam petelur maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang
besar sebagai pupuk organik. Komposisi kotoran sangat bervariasi
tergantung pada sifat fisiologis ayam, ransum yang dimakan,
lingkungan kandang termasuk suhu dan kelembaban. Kotoran ayam
merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat
fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam mempunyai
kadar unsur hara dan bahan organik yang tinggi serta kadar air yang
rendah. Setiap ekor ayam kurang lebih menghasilkan ekskreta per hari
sebesar 6,6% dari bobot hidup (Taiganides, 1977).
Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N 1%, P 0,80%, K
0,40% dan kadar air 55% (Lingga, 1986). Hasil analisis yang
dilakukan oleh Suryani, dkk (2010), bakteri yang ditemukan pada
kotoran ternak ayam antara lain Lactobacillus achidophilus,
Lactobacillus reuteri, Leuconostoc mensenteroides dan Streptococcus
thermophilus, sebagian kecil terdapat Actinomycetes dan kapang.
Raihan (2000), menyatakan bahwa penggunaan bahan organik kotoran
ayam mempunyai beberapa keuntungan antara lain sebagai pemasok
hara tanah dan meningkatkan retensi air.
Apabila kandungan air tanah meningkat, proses perombakan
bahan organik akan banyak menghasilkan asam-asam organik. Anion
dari asam organik dapat mendesak fosfat yang terikat oleh Fe dan Al
sehingga fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi tanaman. Penambahan
kotoran ayam berpengaruh positif pada tanah masam berkadar bahan
organik rendah karena pupuk organik mampu meningkatkan kadar P,

4
5

K, Ca dan Mg tersedia. Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk


kandang ayam selalu memberikan respon tanaman terbaik pada
musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam yang
lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup
pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk
kandang lainnya ( Widiowati dkk, 2005).
2. Pemanfaatan kotoran ayam
a. Pupuk Organik
Kotoran ayam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Pupuk alami ini sebagai alternatif pupuk kimia yang beredar di
pasaran.
b. Gas Bio
Gas Bio adalah bentuk energi utama yang dapat dimanfaatkan
dari kotoran ayam.
Gas Bio adalah gas yang dapat dihasilkan dari fermentasi feces
(kotoran) ternak seperti sapi, kerbau, kambing, babi dan ayam, dan
lain-lain dalam suatu ruangan yang disebut digester. Proses
fermentasi dilakukan oleh bakteri anaerob, dengan waktu
fermentasi 7-10 hari. Banyak hal yang menyebabkan gas bio mulai
diperhatikan untuk dimanfaatkan. Antara lain berkurangnya
cadangan minyak, pencabutan subsidi, kesadaran masyarakat
bahwa terjadinya penurunan kualitas lingkungan akibat green
house effect dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil yang
berlebihan.
Gas Bio adalah kombinasi dari beberapa macam gas yang
mudah terbakar. Gas Bio dihasilkan akibat proses digesti yang
dilakukan mikroorganisme antara lain metanogenesis terhadap
bahan organik. Persentase terbesar dari gad bio adalah gas metan
sehingga gas bio dapat menyala. Bila persentase gas metan
mendekati 80% artinya daya bakar dari gas tersebut semakin
tinggi.
6

Manfaat gas bio antara lain sebagai penerangan; 1 m³ dapat


digunakan untuk menyalakan lampu 60 watt selama 7 jam. Hal ini
berarti bahwa 1 m³ gas bio dapat menghasilkan energi 60 W x 7
jam = 420 Wh = 0,42 KWh.
Dari pembuatan gas bio tersebut tentunya akan menghasilkan
limbah sisa, namun limbah tersebut dapat kita manfaatkan menjadi
produk produk lain yang bermanfaat, diantaranya:
c. Pupuk padat
Pupuk padat (solid biofertilizer) merupakan hasil pemisahan
atau endapan dari limbah proses pembuatan gas bio. Pupuk padat
tersebut setelah teroksidasi oleh udara dapat langsung dipakai
untuk pupuk tanaman. Limbah proses pembuatan gas bio berupa
lumpur yang berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau.
Pemanfaatan limbah.
Pembuatan gas bio yang berupa bahan padat dapat dilakukan
dengan cara :
1)Penyaringan
Untuk proses ini diperlukan bahan pemisah berupa pasir
dan kerikil. Caranya, limbah proses pembuatan gas bio
dilewatkan di atas kolam pemisah yang berisi kerikil dan pasir
tersebut, sehingga calon pupuk cair merembes ke bawah dan
bahan yang padat (pupuk padat) terletak di atas. Pengambilan
pupuk padat dapat dilakukan secara otomatis dan hasilnya
dapat ditampung untuk memudahkan pengangkutannya ke
tempat penjemuran.
2)Pengendapan
Proses ini tidak memerlukan bahan pemisah berupa kerikil
dan pasir, tetapi dengan cara memperlebar kolam pemisahnya.
Limbah pembuatan gas bio yang keluar akan tertampung
dalam kolam tersebut, dan setelah beberapa hari bagian yang
padat akan mengendap di bawah sedangkan calon pupuk cair
7

di atas. Pembuatan lubang keluaran masing-masing untuk


pupuk cair dan pupuk padat sangat membantu mempercepat
proses pemisahannya. Pupuk padat yang sudah terpisah dapat
langsung dijemur.
d.Pupuk cair
Pupuk Cair (liquid biofertilizer) merupakan cairan hasil
pemisahan dari limbah proses bembuatan gas bio. Calon pupuk
cair cair yang baru terpisah dengan pupuk padat tidak dapat
langsung dipakai, tetapi masih memerlukan proses oksidasi yang
dilakukan dalam sebuah kolam. Proses ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kandungan oksigen di dalam pupuk cair.
Tanda pupuk cair sudah siap dipakai adalah bila ikan mampu
hidup di dalam cairan tersebut. Proses oksidasi calon pupuk cair
memerlukan waktu sekitar dua minggu, karena itu aliran pupuk
cair dibuat berbelok-belok sehingga waktunya dapat tercapai
dengan baik. Calon pupuk cair yang keluar dari kolam oksidasi
perlu diberi benih ganggang (jenis Chlorella), agar tidak
bercampur dengan jenis ganggang lain.
Menurut Udiharto (1981), ganggang Chlorella mengandung
protein sekitar 36-40% dan dapat digunakan untuk bahan makanan
ayam menggantikan tepung kedele, dengan proporsi
10%.pemanenan dapat dilakukan setiap minggu dengan proses
apung atau endapan, kerena terapung atau tidaknya ganggang
sangat tergantung pada sinar matahari.
e. Sisa pupuk cair
Sisa pupuk cair yang telah ditanami ganggang dapat dialirkan
ke kolam ikan, sementara ganggang yang tersisa dapat
dimanfaatkan untuk makanan ikan. Meskipun demikian
pertumbuhan ganggang perlu diperhatikan supaya tidak berlebihan
sehingga mengganggu proses respirasi ikan akibat penurunan
oksigen di kolam.
8

3. Listrik
Pada dasarnya, listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan
oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana
hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian
menghasil kan panas, cahaya atau dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan mesin.
Arus listrik adalah aliran dari muatan listrik dari suatu titik ke titik
yang lain. Arus listrik terjadi karena adanya media penghantar antara
dua titik yang mempunyai beda potensial. Semakin besar benda
potensial listrik antara dua titiktersebut maka semakin besar pula arus
yang mengalir. Dari aliran urus listrik inilah diperoleh tenaga listrik
yang disebut dengan daya. Dalam aplikasinya, arus listrik terjadi saat
muatan pada tegangan listrik dialirkan melalui beban. Contohnya saat
kita menyalakan televisi maka arus listrik rumah kita mengalir dari
titik fase ke titik netral. Dalam hal ini televisi dianggap sebagai beban
yang dialiri oleh arus listrik dan tenaga atau daya yang ditimbulkan
karena aliran listrik inilah yang menyebabkan televisi bisa menyala.
a. Jenis-jenis arus listrik
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dapat dibedakan
menjadi 2 jenis tu searah Arus searah sering disebut DC yang
merupakan singkatan dari Direct current. Sedangkan arus bolak-
balik sering disebut dengan AC singkatan dari Alternating current.
1) Arus searah (DC)
Arus searah mengalir secara searah dari titik yang
memiliki potensial tinggi kctitik yang memiliki potensial lebih
rendah. Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah electron.
Namun disepakati yang mengalir adalah arus positif, dari
kutub positif ke kutub negative. Jika dilihat bentuk
gelombangnya dengan oscilloscope. Arus searah terlihat
sebagai garis lurus.
9

2) Arus bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik yang berubah-ubah arahnya. Perubahan
arus bolak-balik ini mengikuti garis waktu sehingga jika
dilihat dengan oscilloscone. arus bolak-balik membentuk
sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu. Bentuk
gelombang arus bolak-balik ada yang beraturan dan tidak
beraturan. Contoh bentuk gelombang arus bolak-balik yang
beraturan adalah sinus, kotak, dan gigi gergaji.
b. Manfaat listrik
1) Sebagai penerangan
Dengan adanya sumber arus listrik maka penerangan akan
di dapatkan. Penerangan seperti lampu tentu membutuhkan
sumber arus listrik sehingga penerangan atau lampu bisa
menyala. Dengan adanya penerangan atau lampu tentu dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari akan lebih mudah.
hampir sama dengan manfaat matahari
2) Sumber energi
Berfungsi sebagai penerangan, fungsi lain dari arus listrik
adalah sumber energi. Karena dengan adanya listri seluruh
energi dapat dibangkitkan oleh karen itu listrik sangat penting
bagi kehidupan sehari-hari apalagi untuk menunjang aktivitas
manusia.
3) Untuk hiburan
Tentu salah satu manfaat sumber arus listrik bagi
kehidupan adalah sebagai hiburan. Meskipun bukan sebagai
manfaat utama, tapi dengan adanya sumber arus listrik ini
maka sumber atau alat yang digunakan untuk hiburan dapat
menyala, seperti piano, handphone, radio, tv dan lain
sebagainya. Peralatan semua itu membutuhkan sumber arus
listrik untuk menyalakannya, tanpa adanya sumber arus listrik
maka peralatan yang demikian itu tidak dapat menyala.
Dengan adanya hiburan maka seorang individu akan dapat
10

tertawa dan bahagia, karena aktivitas Manfaat tertawa sangat


baik pula untuk kesehatan dan kecantikan.
4) Membantu fungsi alat elektronik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanpa adanya
arus listrik maka alat elektronik tidak dapat berfungsi dengan
maksimal, kecuali alat elektronik yang menggunakan energi
baterai. Tetapi untuk mengisi energi baterai pun tetap
membutuhkan sumber arus listrik untuk tetap bertahan. Untuk
itu sumber arus listrik memang sangat memiliki manfaat yang
banyak untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan segala
sesuatu yang berkaitan dengan manfaat sosial media
5) Penghasil gerak
Arus listrik dapat menghasilkan gerak. Seperti layaknya
kipas angin, kipas angin tidak akan dapat bergerak tanpa
adanya aliran arus listrik. Maka dari itu mengapa salah satu
manfaat sumber arus listrik disebutkan sebagai penghasil
gerak. Karena dengan adanya listrik maka kipas dapat
bergerak.
6) Penghasil panas
Sama halnya dengan ilustrasi dari kipas. Manfaat sumber
arus listrik yang lain pun adalah penghasil panas. Dengan
adanya arus listrik, maka panas dapat dimunculkan, seperti
fungsi oven, magic com, magicjer, dan lain sebagainya yang
membutuhkan fungsi sumber arus listrik sebagai penghantar
panas. Dengan demikian alat elektronik yang semacam itu
akan dapat digunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya.
7) Membantu aktivitas
Dalam melakukan aktivitas keseharian tentu tidak dengan
mudah terlepas dari benda-benda elektronik. Sebagai ilustrasi
saja, ketika ingin menghubungi seseorang membutuhkan
handphone untuk melakukan panggilan jarak jauh tersebut,
namun jika kondisi handphone habis baterainya dan tidak ada
sumber arus listrik maka kegiatan yang semacam itu tidak
dapat berjalan. Dengan demikian dibutuhkan sumber arus
11

listrik untuk memperlancar dan membantu aktivitas-aktivitas


dalam kehidupan sehari-hari sehingga aktivitas itu akan lebih
mudah dilakukan dan lebih efektif serta efisien.
Dengan adanya manfaat sumber arus listrik bagi
kehidupan sehari-hari ini tentu dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan
sumber arus listrik untuk menunjang dan mempermudah
segala aktivitasnya sehingga segala aktivitasnya dapat berjalan
dengan baik dan lebih efisien lagi. Pekerjaan pun akan lebih
cepat selesai dan lebih cepat tertangani.

B. KERANGKA BERPIKIR
Kebiasaan para peternak ayam yang membuang limbah kotoran ayam
membuat resah para warga sekitar. Hal ini sangat merugikan warga sekitar
tempat tinggal penulis. Selain baunya yang menyengat, pemandangan di

Banyaknya
kotoran ayam
yang
meresahkan
warga
12

desa juga sedikit terganggu dengan adanya tumpukan kotoran ayam yang
menggunung. Padahal jika ditelusuri dengan seksama kotoran ayam ini
menyimpan banyak sekali manfaat yang dapat diambil, salah satunya
dengan memanfaatkan kotoran ini sebagai sumber pembangkit listrik.

Memanfaatkan
kotoran ayam Membuat
sebagai rangkaian
pembangkit listrik
listrik Rangkaian listrik
diuji dengan
kotoran ayam
sebagai sumber
tenaganya

Menghasilkan
tenaga listrik

Bermanfaat
bagi warga
sekitar

Gambar 2.1
BAB III
METODOLOGI PENELITLAN

A.Jenis Rancangan dan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis teori-teori yang berkaitan dengan fenomena-
fenomena alam.
Untuk mengolah jenis analisis ini. Maka data Perlu dikumpulkan
dalam format yang terstruktur, penelitian kuantitatif sering dilakukan
dengan menggunakan metode riset pasar seperti metode survei dan
eksperimen. Dalam kuantitatif semua aspek mutu akan
dikesampingkan terlebih dahulu dan faktor jumlah atau kuantitaslah
yang akan meniadi dasar penalian utamanya. Meskipun begitu, bukan
berartikuantitatif tidak memperhatikan aspek mutu sama sekali. Hanya
saja dalam hal ini mutu bukan lah suatu yang menjadi faktor utama.
2. Identifikasi variabel
a. Variabel terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang berubah-ubah sebagai
akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya
adalah jumlah tegangan yang dihasilkan dengurn konsentrasi
campuran air dan kotoran ayam yang berbeda.
b. Variabel bebas
Variabel bebas, yaitu variabel yang secara sengaja diubah-
ubah. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah konsentrasi
campuran air dengan kotoran ayam.

13
14

c. Variabel kontrol
Variabel kontrol yaitu yang dapat mempengaruhi hasil tetapi
dijaga agar tidak memberikan pengaruh. Yang menjadi variabel
kontrol adalah kotoran ayam dan air.
B. Alat dan Bahan yang
1. Alat yang digunakan :
a. 8 gelas (tempat larutan kotoran ayam)
b. Kabel dengan panjang 4 meter (tempat mengalirnya arus
listrik)
c. Seng (sebagai transporter negatif)
d. Multimeter (untuk mengukur tegangan listrik yang
dihasilkan)
e. Papan PCB (sebagai transporter positif)
f. Gunting (memotong kabel)
g. Solder (untuk menyatukan kabel dengan seng dan papan
PCB)

2. Bahan yang digunakan :


a. Kotoran ayam (basah)
b. Air (sebagai pelarut)
C. Langkah Kerja
1. Siapkan lima buah gelas lalu isi dengan campuran kotoran ayam dan
air dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Untuk gelas pertama isi
dengan perbandingan air dan kotoran ayam 3:1, 4:1, dan 5:1.

2. Kemudian buatlah rangkaian listrik (pararel). Lalu solder 4 buah seng


yang sudah dipotong secukupnya dibagian kiri menjadi rangkaian seri
dan solder 4 papan PCB dengan kabel dibagian kanan menjadi
rangkaian listrik seri sehingga dibagian kiri dan kanan terdapat 4
ruangan.
15

3. Setelah rangkaian listrik jadi, ujikan pada setiap gelas berisi campuran
kotoran ayam dan air dengan cara menyelupkan sebagian karbon
dengan seng secara bersamaan. Setelah itu amati lampunya

4. Ukur tegangan listrik dengan multimeter. Setelah itu catat hasil


pengukuran.

D. Tempat dan waktu Penelitian


Tempat : di rumah, tepatnya di Desa Trahan (RT/RW
03/01). Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang.
Waktu : 02 juli 2018

E. Jenis dan Sumber Data


Jenis data : primer
Sumber data : hasil Praktikum

F. Teknik Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai
berikut:
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Pada sesi ini disiapkan peralatan dam bahan-bahan yag akan
digunakan dalam penelitian. Di antaranya mempersiapkan kotoran
ayam dan air.

2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, langkah selanjutnya
adalah melaksanakan penelitian. Penelitian dilaksanakan kurang lebih
7 hari. Dalam penelitian dilakukan dengan cara mengukur setiap
campuran ayam dan air dengan konsentrasi yang berbeda dengan
multimeter.

3. Mencatat
Setelah melakukan pengukuran dengan multimeter, peneliti mulai
mencatat hasil pengukuran.
16

G. Teknik Analisis Data


Pada analisis data, peneliti akan mengukur tegangan listrik yang
dihasilkan oleh kotoran ayam yang ada pada setiap gelas. Hasil
pengukuran akan ditulis pada table yang telah disediakan. Setelah itu
dibandingkan hasil pengukuran pada setiap gelas. Hasil dari data tersebut
akan menunjukan hubungan antara jumlah tegangan listrik yang dihasilkan
dengan konsentrasi campuran ayam dan air yang ada. Kemudian peneliti
akan mengetahui perbandingan yang pas antara kotoran ayam dengan air
yang digunakan untuk pembangkit listrik sehingga menghasilkan energi
listrik yang bermanfaat dan aman .
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
1.Penyiapan kotoran ayam sebagai pembangkit listrik
Dari eksperiman yang dilakukan peneliti, peneliti menguji
kebenaran bahwa kotoran ayam dapat menghasilkan tenaga listrik.
Kandungan asam (amonia) dalam kotoran ayam yang cukup tinggi
dalam kotoran ayam dan pemanfaatan terhadap kotoran ayam yang
kurang merupakan alasan peneliti melakuan penelitian ini. Dengan
tujuan supaya masyarakat lebih terbuka wawasanya mengenai sumber
tenaga listrik alternatif dari kotoran ayam. Senyawa asam dalam
kotoran akan bereaksi dengan air sehingga dalam penelitian ini peneliti
membuat kotoran ayam menjadi larutan.
Dalam penelitian ini seng dan papan PCB berfungsi sebagai
transporter yang akan menyalurkan asam pada kedalam kabel dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Seng akan berfungsi sebagai
transporter yang bersifat negatif dan papan PCB sebagai transporter
positif. Dalam penelitian ini peneliti akan mecoba dengan berbagai
perbandingan pada larutan kotoran ayam. Sehingga peneliti akan
mengetahui perbandingan yang pas antara air dan kotoran ayam
sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang lebih tinggi. Untuk
mengukur kekuatan energi listrik yang dihasilkan oleh kotoran ayam
maka peneliti menggunakan multimeter sehingga lebih mudah, efektif,
dan akurat.
Sebelum mencari dan mengumpulkan kotoran ayam, peneliti harus
sudah membuat alat uji listrik dengan menggunakan kabel, seng dan
papan PCB. Ketiga bahan tersebut dirangkai sehingga menjadi alat uji
yang aman untuk menguji energi listrik pada larutan pada kotoran
ayam.

17
18

Pembangkit listrik dari kotoran ayam ini memanfaatkan kandungan


asam yang terdapat pada kotoran ayam. Pada kotoran ayam yang masih
barulah tingkat asam yang dihasilkan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kotoran ayam yang sudah kering. Sehingga peneliti harus
mengumpulkan kotoran ayam yang masih baru dengan cara mencarinya
di rumah tetangga yang memelihara ayam. Hal ini mengharuskan
peneliti untuk melakuan penelitian secepat mungkin. Karena ditakutkan
kandungan asam dalam kotoran ayam akan menguap jika tidak segera
dimanfaatkan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan langkah-langkah
seperti berikut :
langkah pertama peneliti menyiapkan alat uji yang telah dibuat
dan larutan kotoran ayam dengan perbandingan air dan kotoran ayam
3:1. Larutan kotoran ayam itu dibuat dalam 8 gelas yang telah
disediakan dan dibariskan menjadi dua panjar sehingga terdapat 4
ruangan yang akan dicelupi dengan seng dan papan PCB.

Gambar 4.1 gelas plastik Gambar 4.2 kotoran ayam basah


19

Gambar 4.3 air kran Gambar 4.4 larutan kotoran ayam

Langkah kedua, buatlah alat uji listrik dengan menggunakan papan


PCB, seng, dan kabel. Celupkan seng kedalam 4 ruangan yang telah
dibuat dan lakuan pula terhadap papan PCB sehingga 8 gelas yang
berisi larutan kotoran tadi 4 ruangan terdapat seng dan 4 ruangan
sisanya terdapat papan PCB.

Gambar 4.5 alat uji listrik Gambar 4.6 uji coba

Ukur kekuatan listrik yang dihasilkan oleh kotoran ayam dengan


menggunakan multimeter. Untuk menemukan komposisi yang pas pada
larutan ayam maka peneliti mengubah perbandingan antara air dan
kotoran ayam dengan menambahkan air pada larutan ayam tadi
sehingga menjadi 4:1. Setelah itu ukur lagi kekuatan listrik yang
dihasilkan menggunakan multi meter. Lalu catat hasilnya. Tambahkan
20

air lagi pada larutan kotoran ayam sehingga perbandinggan menjadi


5:1. Lakukan hal yang sama dan ukur kekutan listrik yang dihasilkan.
Lalu catat hasilnya.

Gambar 4.7 multimeter

2.Uji kekuatan listrik pada kotoran ayam


Dalam pengujian kekutan energi listrik pada kotoran ayam, peneliti
menggunakan kotoran ayam yang masih baru dan basah. Peneliti
mengumpulkan kotoran ayam satu persatu hingga didapat 800 mm
kotoran ayam. Sengaja satuan kotoran ayam dibuat dalam bentuk
volume supaya mempermudah dalam membuat perbandingan antara
kotoran ayam dan air.
Pertama kita siapkan 8 wadah untuk tempat larutan kotoran ayam
nanti. Peneliti memasukkan kotoran ayam kedalam wadah masing-
masing 100 mm. Pada uji coba ini peneliti menekankan kepada
pencarian komposisi yang pas pada larutan kotoran ayam sehingga
diharapkan dapat menghasilkan energy listrik yang maksimal. Setelah
kotoran dimasukkan ke dalam masing-masing wadah peneliti
menungakan air ke dalam setiap wadah.
Untuk uji coba yang pertama ini peneliti menggunakan
perbandingan 3:1 sehingga peneliti menuangkan air sebanyak 300 mm.
Untuk tahap kedua dengan perbandingan 4:1 peneliti menambahkan air
21

ke dalam masing-masing wadah sebanyak 100 mm dan begitu juga


dengan tahap ketiga 5:1 peneliti melakukan hal yang sama.
Table 4.1 Hasil Penelitian

No Perbandingan air dengan Tegangan listrik yang dihasilkan


kotoran ayam (volt)
1 3:1 0,3
2 4:1 0,4
3 5:1 0,5

Kotoran ayam yang digunakan dalam uji coba ini adalah kotoran
dari ayam jenis broiler. Ini karena ayam ini adalah ayam yang sering
diternak oleh para warga desa karena perawatanya yang mudah dan
pertumbuhannya lebih cepat daripada ayam kampung sehingga peneliti
memilih kotoran ayam jenis ini. Peneliti lalu mengumpulkan kotoran
ayam tersebut dan melakukan uji coba terhadapnya.
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa komposisi perbandingan
antara kotoran ayam dengan air mempengaruhi tingkat kekuatan energi
listrik yang dihasilkan. Ini dikarenakan kandungan asam dalam kotoran
ayam akan lebih terurai jika volume air yang dicampur dengan kotoran
ayam lebih banyak. Dengan kata lain semakin encer larutan kotoran
ayam energi listrik yang dihasilkan pun akan semakin besar. Begitu pun
kebalikannya. Jika komposisi jumlah kotoran ayam lebih besar daripada
air maka energi listrik yang dihasilkan pun akan lebih kecil.
selain pada kotoran, peneliti juga sangat memperhatikan dalam
pembuatan alat uji. Karena jika salah dalam menyambungkan kabel
atau dalam tahap penyolderan maka alat tidak bisa berfungsi
sebagaimana semestinya. Seperti halnya dalam menyambungkan kabel
dengan seng ataupun papan PCB, kabel satu dengan kabel yang lain
tidak bersentuhan. Karena jika itu terjadi maka kabel akan konslet dan
alat tidak akan berfungsi.
22

B. Pembahasan
Pembangkit listrik dari kotoran ayam ini merupakan hasil dari
kreativitas dalam memanfaatkan kotoran ayam yang mulanya adalah
barang yang tidak memeliki nilai guna menjadi berguna. Kotoran ayam
dipilih menjadi topik utama karena kurangnya pemanfaatan terhadap
kotoran ini. Seperti yang kita ketahui, kotoran sapi lah yang lebih dikenal
oleh masyarakat sehingga peneliti ingin mengenalkan hal ini terhadap
masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kotoran
ayam yang dipilih penelitipun merupakan kotoran ayam jenis broiler dan
masih dalam keadaan baru. Itu karena kandungan amonia didalam kotoran
ayam tersebut masih banyak sehingga bisa dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Di dalam kotoran ayam terdapat senyawa-senyawa organik yang akan
terurai oleh air. Hal ini lah yang dimanfaatkan peneliti untuk dijadikan
sumber tenaga listrik. Senyawa organik ini hanya terdapat pada kotoran
ayam yang masih baru atau basah. Karena jika kotoran ayam yang sudah
kering senyawa organik didalamya akan menguap di udara sehingga akan
lebih cocok jika dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Peneliti membuat
alat uji sedemikin rupa dengan memanfaatkan seng dan papan PCB yang
akan mengubah senyawa organik asam menjadi aliran listrik yang akan
dialirkan melalui kabel.
Dari data hasil uji coba yang diperoleh menunjukan bahwa komposisi
sangat mempengaruhi energi listrik yang dihasilkan. Pada konsentrasi
larutan yang tinggi senyawa asam yang terurai akan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan konsentrasi larutan yang lebing rendah. Peneliti
ingin mengetahui seberapa pentingkah komposisi antara kotoran ayam dan
air pada pemanfaatan kotoran ayam menjadi pembangkit listrik sehingga
uji coba inipun di lakukan. Peneliti akhirnya menemukan komposisi yang
pas untuk menghasilkan larutan kotoran ayam yang mengandung lebih
banya k senyawa asam yaitu 5:1.
23

Pembangkit listrik dengan kotoran ayam ini sangat berguna bagi


masyarakat, terutama para peternak ayam . dengan memanfaatkan kotoran
ayam para peternak dapat memperkecilbiaya perawatan dan pemeliharaan.
Karena peternak tidak lagi membayar biaya sepeserpun untuk listrik.
Penerangan untuk kandang ayampun akan selalu ada bahkan jika terjadi
pemadaman total oleh PLN. Peternak akan lebih diuntungkan dengan
adanya teknologi tersebut.
Pembangkit listrik dari kotoran ayam ini juga sangat ramah
lingkungan. Tidak memerlukan biaya yang besar dalam mewujudkannya.
Hal ini juga dapat mengurangi polusi yang diakibatkan oleh kotoran ayam
sehingga lingkungan sekitarpun akan lebih bersih dan nyaman untuk
warga sekitar. Dengan kata lain ini merupakan suatu trobosan yang akan
menunjang keuangan desa jika penelitian ini ditindak lanjuti.
Tetapi di samping kelebihan di atas, pembangkit listrik dari kotoran
ayam ini memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik dari kotoran hewan lain seperti sapi. Kotoran sapi bisa kitadapatkan
dalam jumlah yang banyak karena sapi sekali BAB kotoran yang
dikeluarkan sangat banyak sehingga hal ini pun akan memengaruhi
kekuatan listrik yang dihasilkan. Dengan bahan baku yang lebih banyak
kotran sapi akan menghasilkan energi listrik yang lebih besar. Hal ini
berbeda dengan kotoran ayam. Kotoran yang dihasilkan oleh ayam lebih
sedikit sehingga energi listrik yang dihasilkan pun akan sedikit.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti dapat
mengambil simpulan sebagai berikut :
1.Pemanfaatan kotoran ayam sebagai pembangkit listrik dapat
menguntuntungkan peternak ayam.
2.Kotoran yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik adalah kotoran
yang masih baru.
3.Pebandingan antara kotoran ayam dan air sangat mempengaruhi energy
listrik yang dihasilkan.
4.Semakin rendah konsentrasi larutan kotoran ayam maka akan semakin
besar energi listrik yang dihasilkan.
5.Semakin tinggi konsentrasi larutan kotoran ayam maka akan semakin
kecil energy listrik yang dihasilkan.

B. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini yang ditujukan bagi :
1.Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan
dalam penelitian yang lebih lanjut. Diharapkan dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai pemanfaatan kotoran ayam sebagai pembangkit
listrik dengan melakukan penyempurnaan uji coba agar lebih akurat
dalam mendatkan data.
2.Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan masyarakat
tentang energi alternatif yang bisa didapatkan di sekitar lingkungan
kita. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membuka para
remaja untuk lebih giat berkarya dan dapat menciptakan teknologi
pembangkit listrik yang mudah, murah, efektif, dan efisien.

24
18

Anda mungkin juga menyukai