PEMBANGKIT LISTRIK
LAPORAN PENELITIAN
NIS : 2016012927
Kelas : X MIPA 7
2018
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik adalah suatu sumber energi yang merubah semua aspek
kehidupan manusia seperti yang kita ketahui listrik merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir setiap kegiatan
manusia tidak lepas dari peran listrik di dalamnya. Bisa dikatakan manusia
tidak dapat hidup tanpa listrik. Karena dari rumah kecil sampai perusahaan
besar pasti membutuhkan yang namanya listrik.
Banyak sekali bahan yang dapat digunakan sebagai sumber
pembangkit listrik. Dari mulai bahan yang berharga sampai bahan yang
cukup menjijikkan seperti kotoran. Sudah ada yang namanya PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan batu bara sebagai
bahan utamanya. Selain itu ada PLTGU, dan PLTP. Dari pembangkit yang
telah disebutkan di atas kalau kita amati semua memakai bahan yang
berasal dari bumi yang bersifat terbatas. Dan bahan tersebut semakin lama
akan semakin menipis.
Diperlukan trobosan-trobosan baru dalam menciptakan energi listrik
dari bahan yang banyak dan mudah ditemukan. Seperti halnya kotoran
hewan. Baru-baru ini banyak penelitian tentang kotoran hewan yang
dijadikan sebagai bahan pembangkit listrik. Antara lain kotoran sapi,
kerbau, dan ayam. Dan hal ini cukup membantu dalam pemenuhan
kebutuhan listrik sehari-hari. Tetapi hal ini belum banyak diaplikasikan
oleh masyarakat luas.
Dalam karya tulis ini peneliti akan menggunakan kotoran ayam
sebagai bahan utama penelitiannya. Hal ini karena di daerah tempat
tinggal penulis terdapat peternakan ayam yang setiap harinya membuang
banyak sekali kotoran ayam. Limbah ini hanya menjadi sampah yang tidak
berguna dan mengganggu kenyamanan manyarakat sekitar. Padahal
sebenarnya dibalik kotor dan baunya yang tidak sedap terdapat banyak
1
2
sekali manfaat yang terdapat di dalam kotoran ini jika dikelola oleh orang
yang penuh kreativitas.
Kotoran ayam adalah sisa hasil metabolisme tubuh ayam yang
dikeluarkan dalam bentuk substansi yang lembek disertai urine dan sisa-
sisa makanan yang tidak tercerna secara sempurna. Kotoran ayam ini
memiliki senyawa yang bagus untuk kesuburan tanah. Banyak petani yang
menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik untuk tanamannya
seperti padi, jagung, dan kacang. Dalam karya tulis ini peneliti akan
mengkaji manfaat kotoran ayam selain dijadikan sebagai pupuk kandang,
yaitu sebagai bahan utama pembangkit listrik. Hal ini menarik perhatian
penulis untuk membahas dan meneliti kebenaran dari manfaat kotoran
ayam.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
sekaligus membuktikan bahwa kotoran ayam dapat menjadi sumber
pembangkit listrik. Topik karya tulis ini sengaja ditulis karena kepedulian
penulis terhadap pemenuhan energi, terutama energi listrik dari bahan
terbarukan. Semoga karya tulis dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar
dan penulis berharap karya tulis ini dapat memicu semangat para remaja
untuk meneliti lebih lanjut penelitian ini sehingga didapatkan hasil yang
lebih kompleks.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat rangkaian pembangkit listrik dari kotoran
ayam?
2. Seberapa kuatkah listrik yang dihasilkan kotoran ayam?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui cara membuat rangkian listrik dengan kotoran ayam
sebagai sumber tenaganya.
2. Mengetahui tegangan listrik yang dapat dihasilkan oleh kotoran aya
3
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat praktis
a. Memberikan informasi terhadap masyarakat tentang pemanfaatan
kotoran ayam sebagai pembangkit listrik.
b. Memberikan alternatif energi bagi masyarakat.
2. Manfaat teoritis
a. Memberikan pengetahuan tambahan tentang manfaat kotoran ayam
sebagai pembangkit listrik.
b. Sebagai sumber bahan pustaka dan referensi bagi peneliti
selanjutnya yang memiliki bidang penelitian yang sama.
BAB II
A.LANDASAN TEORI
1. Kotoran Ayam
Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik
ayam petelur maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang
besar sebagai pupuk organik. Komposisi kotoran sangat bervariasi
tergantung pada sifat fisiologis ayam, ransum yang dimakan,
lingkungan kandang termasuk suhu dan kelembaban. Kotoran ayam
merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat
fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam mempunyai
kadar unsur hara dan bahan organik yang tinggi serta kadar air yang
rendah. Setiap ekor ayam kurang lebih menghasilkan ekskreta per hari
sebesar 6,6% dari bobot hidup (Taiganides, 1977).
Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N 1%, P 0,80%, K
0,40% dan kadar air 55% (Lingga, 1986). Hasil analisis yang
dilakukan oleh Suryani, dkk (2010), bakteri yang ditemukan pada
kotoran ternak ayam antara lain Lactobacillus achidophilus,
Lactobacillus reuteri, Leuconostoc mensenteroides dan Streptococcus
thermophilus, sebagian kecil terdapat Actinomycetes dan kapang.
Raihan (2000), menyatakan bahwa penggunaan bahan organik kotoran
ayam mempunyai beberapa keuntungan antara lain sebagai pemasok
hara tanah dan meningkatkan retensi air.
Apabila kandungan air tanah meningkat, proses perombakan
bahan organik akan banyak menghasilkan asam-asam organik. Anion
dari asam organik dapat mendesak fosfat yang terikat oleh Fe dan Al
sehingga fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi tanaman. Penambahan
kotoran ayam berpengaruh positif pada tanah masam berkadar bahan
organik rendah karena pupuk organik mampu meningkatkan kadar P,
4
5
3. Listrik
Pada dasarnya, listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan
oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana
hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian
menghasil kan panas, cahaya atau dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan mesin.
Arus listrik adalah aliran dari muatan listrik dari suatu titik ke titik
yang lain. Arus listrik terjadi karena adanya media penghantar antara
dua titik yang mempunyai beda potensial. Semakin besar benda
potensial listrik antara dua titiktersebut maka semakin besar pula arus
yang mengalir. Dari aliran urus listrik inilah diperoleh tenaga listrik
yang disebut dengan daya. Dalam aplikasinya, arus listrik terjadi saat
muatan pada tegangan listrik dialirkan melalui beban. Contohnya saat
kita menyalakan televisi maka arus listrik rumah kita mengalir dari
titik fase ke titik netral. Dalam hal ini televisi dianggap sebagai beban
yang dialiri oleh arus listrik dan tenaga atau daya yang ditimbulkan
karena aliran listrik inilah yang menyebabkan televisi bisa menyala.
a. Jenis-jenis arus listrik
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dapat dibedakan
menjadi 2 jenis tu searah Arus searah sering disebut DC yang
merupakan singkatan dari Direct current. Sedangkan arus bolak-
balik sering disebut dengan AC singkatan dari Alternating current.
1) Arus searah (DC)
Arus searah mengalir secara searah dari titik yang
memiliki potensial tinggi kctitik yang memiliki potensial lebih
rendah. Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah electron.
Namun disepakati yang mengalir adalah arus positif, dari
kutub positif ke kutub negative. Jika dilihat bentuk
gelombangnya dengan oscilloscope. Arus searah terlihat
sebagai garis lurus.
9
B. KERANGKA BERPIKIR
Kebiasaan para peternak ayam yang membuang limbah kotoran ayam
membuat resah para warga sekitar. Hal ini sangat merugikan warga sekitar
tempat tinggal penulis. Selain baunya yang menyengat, pemandangan di
Banyaknya
kotoran ayam
yang
meresahkan
warga
12
desa juga sedikit terganggu dengan adanya tumpukan kotoran ayam yang
menggunung. Padahal jika ditelusuri dengan seksama kotoran ayam ini
menyimpan banyak sekali manfaat yang dapat diambil, salah satunya
dengan memanfaatkan kotoran ini sebagai sumber pembangkit listrik.
Memanfaatkan
kotoran ayam Membuat
sebagai rangkaian
pembangkit listrik
listrik Rangkaian listrik
diuji dengan
kotoran ayam
sebagai sumber
tenaganya
Menghasilkan
tenaga listrik
Bermanfaat
bagi warga
sekitar
Gambar 2.1
BAB III
METODOLOGI PENELITLAN
13
14
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol yaitu yang dapat mempengaruhi hasil tetapi
dijaga agar tidak memberikan pengaruh. Yang menjadi variabel
kontrol adalah kotoran ayam dan air.
B. Alat dan Bahan yang
1. Alat yang digunakan :
a. 8 gelas (tempat larutan kotoran ayam)
b. Kabel dengan panjang 4 meter (tempat mengalirnya arus
listrik)
c. Seng (sebagai transporter negatif)
d. Multimeter (untuk mengukur tegangan listrik yang
dihasilkan)
e. Papan PCB (sebagai transporter positif)
f. Gunting (memotong kabel)
g. Solder (untuk menyatukan kabel dengan seng dan papan
PCB)
3. Setelah rangkaian listrik jadi, ujikan pada setiap gelas berisi campuran
kotoran ayam dan air dengan cara menyelupkan sebagian karbon
dengan seng secara bersamaan. Setelah itu amati lampunya
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, langkah selanjutnya
adalah melaksanakan penelitian. Penelitian dilaksanakan kurang lebih
7 hari. Dalam penelitian dilakukan dengan cara mengukur setiap
campuran ayam dan air dengan konsentrasi yang berbeda dengan
multimeter.
3. Mencatat
Setelah melakukan pengukuran dengan multimeter, peneliti mulai
mencatat hasil pengukuran.
16
A. Hasil penelitian
1.Penyiapan kotoran ayam sebagai pembangkit listrik
Dari eksperiman yang dilakukan peneliti, peneliti menguji
kebenaran bahwa kotoran ayam dapat menghasilkan tenaga listrik.
Kandungan asam (amonia) dalam kotoran ayam yang cukup tinggi
dalam kotoran ayam dan pemanfaatan terhadap kotoran ayam yang
kurang merupakan alasan peneliti melakuan penelitian ini. Dengan
tujuan supaya masyarakat lebih terbuka wawasanya mengenai sumber
tenaga listrik alternatif dari kotoran ayam. Senyawa asam dalam
kotoran akan bereaksi dengan air sehingga dalam penelitian ini peneliti
membuat kotoran ayam menjadi larutan.
Dalam penelitian ini seng dan papan PCB berfungsi sebagai
transporter yang akan menyalurkan asam pada kedalam kabel dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Seng akan berfungsi sebagai
transporter yang bersifat negatif dan papan PCB sebagai transporter
positif. Dalam penelitian ini peneliti akan mecoba dengan berbagai
perbandingan pada larutan kotoran ayam. Sehingga peneliti akan
mengetahui perbandingan yang pas antara air dan kotoran ayam
sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang lebih tinggi. Untuk
mengukur kekuatan energi listrik yang dihasilkan oleh kotoran ayam
maka peneliti menggunakan multimeter sehingga lebih mudah, efektif,
dan akurat.
Sebelum mencari dan mengumpulkan kotoran ayam, peneliti harus
sudah membuat alat uji listrik dengan menggunakan kabel, seng dan
papan PCB. Ketiga bahan tersebut dirangkai sehingga menjadi alat uji
yang aman untuk menguji energi listrik pada larutan pada kotoran
ayam.
17
18
Kotoran ayam yang digunakan dalam uji coba ini adalah kotoran
dari ayam jenis broiler. Ini karena ayam ini adalah ayam yang sering
diternak oleh para warga desa karena perawatanya yang mudah dan
pertumbuhannya lebih cepat daripada ayam kampung sehingga peneliti
memilih kotoran ayam jenis ini. Peneliti lalu mengumpulkan kotoran
ayam tersebut dan melakukan uji coba terhadapnya.
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa komposisi perbandingan
antara kotoran ayam dengan air mempengaruhi tingkat kekuatan energi
listrik yang dihasilkan. Ini dikarenakan kandungan asam dalam kotoran
ayam akan lebih terurai jika volume air yang dicampur dengan kotoran
ayam lebih banyak. Dengan kata lain semakin encer larutan kotoran
ayam energi listrik yang dihasilkan pun akan semakin besar. Begitu pun
kebalikannya. Jika komposisi jumlah kotoran ayam lebih besar daripada
air maka energi listrik yang dihasilkan pun akan lebih kecil.
selain pada kotoran, peneliti juga sangat memperhatikan dalam
pembuatan alat uji. Karena jika salah dalam menyambungkan kabel
atau dalam tahap penyolderan maka alat tidak bisa berfungsi
sebagaimana semestinya. Seperti halnya dalam menyambungkan kabel
dengan seng ataupun papan PCB, kabel satu dengan kabel yang lain
tidak bersentuhan. Karena jika itu terjadi maka kabel akan konslet dan
alat tidak akan berfungsi.
22
B. Pembahasan
Pembangkit listrik dari kotoran ayam ini merupakan hasil dari
kreativitas dalam memanfaatkan kotoran ayam yang mulanya adalah
barang yang tidak memeliki nilai guna menjadi berguna. Kotoran ayam
dipilih menjadi topik utama karena kurangnya pemanfaatan terhadap
kotoran ini. Seperti yang kita ketahui, kotoran sapi lah yang lebih dikenal
oleh masyarakat sehingga peneliti ingin mengenalkan hal ini terhadap
masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kotoran
ayam yang dipilih penelitipun merupakan kotoran ayam jenis broiler dan
masih dalam keadaan baru. Itu karena kandungan amonia didalam kotoran
ayam tersebut masih banyak sehingga bisa dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Di dalam kotoran ayam terdapat senyawa-senyawa organik yang akan
terurai oleh air. Hal ini lah yang dimanfaatkan peneliti untuk dijadikan
sumber tenaga listrik. Senyawa organik ini hanya terdapat pada kotoran
ayam yang masih baru atau basah. Karena jika kotoran ayam yang sudah
kering senyawa organik didalamya akan menguap di udara sehingga akan
lebih cocok jika dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Peneliti membuat
alat uji sedemikin rupa dengan memanfaatkan seng dan papan PCB yang
akan mengubah senyawa organik asam menjadi aliran listrik yang akan
dialirkan melalui kabel.
Dari data hasil uji coba yang diperoleh menunjukan bahwa komposisi
sangat mempengaruhi energi listrik yang dihasilkan. Pada konsentrasi
larutan yang tinggi senyawa asam yang terurai akan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan konsentrasi larutan yang lebing rendah. Peneliti
ingin mengetahui seberapa pentingkah komposisi antara kotoran ayam dan
air pada pemanfaatan kotoran ayam menjadi pembangkit listrik sehingga
uji coba inipun di lakukan. Peneliti akhirnya menemukan komposisi yang
pas untuk menghasilkan larutan kotoran ayam yang mengandung lebih
banya k senyawa asam yaitu 5:1.
23
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti dapat
mengambil simpulan sebagai berikut :
1.Pemanfaatan kotoran ayam sebagai pembangkit listrik dapat
menguntuntungkan peternak ayam.
2.Kotoran yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik adalah kotoran
yang masih baru.
3.Pebandingan antara kotoran ayam dan air sangat mempengaruhi energy
listrik yang dihasilkan.
4.Semakin rendah konsentrasi larutan kotoran ayam maka akan semakin
besar energi listrik yang dihasilkan.
5.Semakin tinggi konsentrasi larutan kotoran ayam maka akan semakin
kecil energy listrik yang dihasilkan.
B. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini yang ditujukan bagi :
1.Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan
dalam penelitian yang lebih lanjut. Diharapkan dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai pemanfaatan kotoran ayam sebagai pembangkit
listrik dengan melakukan penyempurnaan uji coba agar lebih akurat
dalam mendatkan data.
2.Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan masyarakat
tentang energi alternatif yang bisa didapatkan di sekitar lingkungan
kita. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membuka para
remaja untuk lebih giat berkarya dan dapat menciptakan teknologi
pembangkit listrik yang mudah, murah, efektif, dan efisien.
24
18