Anda di halaman 1dari 21

A.

Pendahuluan

Mengerjakan tes atau ujian merupakan aktivitas yang sangat dekat dengan
kita, baik ketika sekolah, memasuki dunia kerja, atau bahkan ketika akan
dipromosikan dalam karir. Mengerjakan tes atau ujian terkadang bukan
hanya masalah kita menghapal materi kemudian mengerjakan soal.
Sesungguhnya ketika kita mengerjakan soal tes atau ujian terjadi banyak
proses yang terkait bukan hanya pada saat kita mengerjakan tes, akan
tetapi juga bagimanakah persiapan kita sebelumnya, reaksi emosional, serta
fisik yang bercampur menjadi satu. Dalam mengerjakan soal tentunya
tidaklah cukup mengAndalkan hapalan yang kita miliki dalam menjawab
soal, akan tetapi lebih dari itu, bagaimana persiapan kita, strategi yang kita
pilih untuk menyelesaikan soal menjadi kunci sukses tidaknya kita
mengerjakan tes atau ujian.

Dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada perguruan tinggi


negeri, tidak jarang kita mendengar terdapat orang-orang pintar yang tidak
lulus. Dalam tulisan ini Anda akan diajak untuk melihat berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan mengerjakan suatu tes atau ujian. Kemudian
dalam tulisan ini Anda akan mendapatkan berbagai hal yang harus
dipersiapkan dalam menghadapi ujian, baik persiapan secara fisik, maupun
secara mental. Anda juga akan diajak untuk lebih mengenali karakteristik
dari soal-soal tes atau ujian. Dan terakhir Anda akan diberikan strategi
praktis menjawab soal secara efesien dan efektif.

B.Persiapan Mental

Mengerjakan sebuah ujian atau tes bukanlah hanya masalah apakah kita
menguasai pokok materi atau tidak. Seringkali kita mendapati anak yang
cerdas tetapi sering mendapatkan nilai yang rendah pada ujian atau tes. Hal
ini mungkin saja terjadi karena mengerjakan saol ujian atau tes menuntut
proses mental yang dipengaruhi berbagai faktor. Karena faktor mental
menjadi dominan pada waktu kita mengerjakan tes atau ujian maka faktor
mental ini juga mempunyai pengaruh yang besar dalam menyumbangkan
keberhasilan mengerjakan tes atau ujian. Faktor mental yang dimaksud
adalah kondisi psikologis testee (orang yang mengerjakan tes) pada waktu
akan mengerjakan dan ketika mengerjakan tes atau ujian. Kekhawatiran
menghadapi tes atau ujian diberi label kekhawatiran karena perasaan ini
sebagian besar disebabkan oleh rasa takut yang, muncul oleh imajinasi.
Umumnya, rasa takut berdasarkan realitas, sementara kekhawatiran adalah
rasa takut karena imajinasi atau bayangan yang tidak jelas sebabnya.

Akibatnya fisik dan emosional bisa sama. Jika seseorang “takut terbang”
tetapi belum pernah terbang, orang itu bisa dikatakan memiliki
kekhawatiran yang hebat. Sebaliknya jika orang itu pernah mengalami
kecelakaan pesawat terbang, rasa takutnya kini didasarkan pada realitas.

Kekhawatiran menghadapi tes memiliki berbagai tingkatan, dari ringan


sampai berat. Kekhawatiran bisa kronis (terjadi pada setiap tes tidak peduli
seberapa penting tes itu), atau kekhwatiran akan tes bisa bersifat akut
(hanya terjadi pada jenis tes atau ujian tertentu).

Kekhawatiran yang ringan dalam menghadapi tes atau ujian sebenarnya


berita baik. Kekhawatiran ringan itu memacu hormon adrenalin kita
sehingga menciptakan kewaspadaaan yang membuat Anda lebih terfokus
dalam menyelesaikan tes atau ujian. Konsentrasi tetap tinggi pada kondisi
ini.

Kekhawatiran yang berada di atas ringan adalah kekhawatiran tingkat tinggi, kekhawatiran
tingkat tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti bekerja untuk sementar. Pernahkah kita
menglami kesulitan menjawab soal ketika mengerjakan tes atau ujian, tetapi setelah ujian selesai
dan stes mereda, otak kita kembali aktif, jawaban itu menjadi jelas.

Jenis kekhawatiran yang berat atau hebat dalam menghadapi tes atau ujian memang tidak terlalu
umum, tetapi jika kekhawatiran jenis itu menyerang dapat terjadi tekanan hebat yang secara
mental dan fisik, seperti bisul, muntah-muntah, depresi yang akut. Sehingga jika Anda
mengalami kekhawatiran jenis ini sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis.

C. Penyebab Kekhawatiran Menghadapi Tes

Kekhawatiran seringkali disebabkan oleh banyak hal, sehingga mungkin saja


berbeda antar orang yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pada
umumnya faktor yang membuat orang khawatir adalah kurangnya persiapan
yang merangsang timbulnya perasaan tidak nyaman yang berkaitan dengan
sesuatu yang tidak diketahui. Bayangkan Anda berada di kelas III SMA yang
akan menghadapi ujian nasional. Akan tetapi Anda tidak banyak meluangkan
waktu untuk belajar. Sampai akhirnya waktu ujian tinggal satu bulan lagi.
Apakah muncul perasan khawatir pada saat itu, apakah Anda stress
menghadapi keadaan itu? pada umumnya ya, kita kan khawatir dan stress
menghadapi ujian nasional tersebut.

Penyebabkan munculnya kekhawatiran yang kedua adalah karena kita


pernah mengalami kegagalan sebelumnya. Kita selalu saja mendapatkan
nilai rendah pada pelajaran matematika sehingga ketika dalam ujian
nasional terdapat mata pelajaran matematika kita menjadi khawatir. Apakah
kita akan dapat menghadapi ujian nasional tersebut atau tidak.
Kedua penyebab munculnya kekhawatiran itu kemudian berkembang dalam diri seseorang dan
seringkali memunculkan imajinasi sendiri akan pada diri seseorang
seperti :

 Menetapkan diri untuk gagal—“saya terlalu bodoh untuk


mengerjakan tes atau ujian ini”.

 Mengecewakan diri sendiri — “saya tahu saya takkan pernah lulus


tes atau ujian ini”.

Penyebab munculnya kekhwatiran yang akan membuat kita stress tentunya


harus dapat kita kenali, sehingga kita dapat merencanakan tindakan
pencegahan sehingga terhindar dari kekhawatiran yang berlebih-lebihan.
Untuk mencegah/mengurangi kekhawatiran menghadapi tes dapat dilakukan
dengan beberapa hal, yaitu ;

 Hindari belajar kilat dan belajar secara rutin untuk mempersiapkan diri
 Latihan mengerjakan soal
 Tidur istirahat yang cukup malam sebelum pelaksanaan tes atau ujian
 Makan yang cukup dan benar
 Bayangkan kesuksesan
 Motivasi lah diri Anda dengan bahasa yang positif
 Berolahraga

B. Persiapan Fisik

Dalam mengerjakan tes atau ujian selain faktor mental, tentunya juga
dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu fisik. Akan berbeda tentunya orang yang
mengerjakan tes atau ujian dalam keaadaan sehat fisiknya dan dalam
keadaan sakit. Untuk itu faktor fisik ini harus juga memjadi perhatian,
apabila kita ingin berhasil dalam tes atau ujian. Bayangkan Anda belajar
dengan giat siang dan malam untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi
negeri, akan tetapi pada hari pelaksanaan ujian Anda terserang sakit!
Akankah Anda akan optimal mengerjakan sal-soal dalam ujian tersebut ?.
Untuk itu jauh-jauh hari sebelum hari pelaksanaan tes atau ujian kita harus
mempersiapkan fisik kita sehat.

Perhatikanlah asupan makanan yang kita konsumsi. Banyaklah makan


makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan, sehingga otak kita dapat bekerja
dengan baik untuk mengolah berbagai informasi ketika kita belajar. Sebuah
penelitian di Institut Teknologi Massachusetts, peneliti memberikan kepada
pria usia 18 hingga 28 tahun makan siang berupa daging ayam kalkun
(mengandung 3 ons protein). Setelah itu mereka diminta melakukan latihan
berpikir cukup rumit. Pada hari yang lain, mereka diberi makanan yang
terbuat dari 4 ons tepung gandum (hampir karbohidrat murni) dan mereka
diminta mengerjakan latihan yang serupa, para peneliti menemukan bahwa
peserta tes mengalami penurunan kerja mental setelah memakan makanan
yang berbeda. Hasil penelitian di atas rasanya cukup untuk mengingatkan
kita bahwa apa yang kita makan akan mempengaruhi bagaimana kerja otak
kita.

Selain memperhatikan asupan makanan, kita juga harus membiasakan berolahraga. Hal ini
penting Karena dengan berolahraga tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Dengan kondisi tubuh
yang sehat tentunya kita akan lebih semangat dalam mengerjakan berbagai aktifitas kita, seperti
belajar, bermain, dan lain sebagainya. Dr. Bruce Tuckman, seorang professor penelitian
pendidikan di Universitas Florida mengatakan bahwa olahraga teratur meningkatkan kinerja
mental. Kesimpulan itu didasarkan pada penelitiannya dimana anak-anak sekolah yang ikut serta
dalam program lari pagi selama lima belas minggu mendapatkan hasil lebih baik dalam tes
kreativitas dari pada anak-anak yang tidak melakukan olahraga.

E. Kekuatan Berdoa

Indonesia adalah negara dengan masyarakat penganut beraneka ragam


agama. Sebagai umat beragama, tentunya kita percaya pada Tuhan Yang
Maha Esa. Tuhan yang telah mengatur berbagi keputusan hidup kita.
Sebagai manusia kita hanya dapat berusaha, tetapi Tuhan jugalah yang
menentukan apa yang akan terjadi. Dialah yang menentukan berbagai
rencana yang dimiliki manusia, tetapi Tuhan jugalah yang memerintahkan
kita untuk berdoa meminta segala sesuatu yang kita harapkan. Dengan
memanjatkan doa, menyatakan harapan, keinginan, tujuan yang hendak
kita capai kepada-NYA seakan memberikan kekuatan kepada kita untuk
menggapai harapan, tujuan, sebagaimana doa yang kita panjatkan. Berdoa
memang agaknya sesuatu yang biasa kita lakukan, dan agaknya tampak
seperti hal kecil.

Akan tetapi sesungguhnya dalam kata-kata doa yang kita panjtkan


sesungguhnya di dalamnya terdapat energi yang dapat menggerakkkan diri
kita untuk menggapai doa yang kita panjatkan tersebut. Jika kita akan
menghadapi ujian atau tes, maka biasakanlah memanjatkan doa pada Yang
Maha Kuasa agar ujian atau tes kita akan jalani dapat kita lalui dengan
sukses. Percayalah, doa-doa yang kita bacakan akan memberikan energi
positif pada diri kita yang akan mendorong kita untuk giat belajar, dan
merasa yakin bahwa kita akan sukses dalam menjalani tes atau ujian

F. Pola dan Bentuk Soal

1. Pilihan Ganda (Multiple Choice)


Pilihan Ganda (Multiple Choice) Hampir semua pertanyaan jenis memilih,
tidak memerlukan pendapat atau penafsiran. Pertanyaannya bersifat
obyektif, bukan subyektif. Ini tentunya berbeda dengan jawaban essai.
Dengan demikian dalam tes yang berbentuk pilihan gAnda, Anda diharuskan
untuk ;

a. mengingat informasi tertentu


b. memikirkan jawaban terbaik
c. memisahkan satu jawaban dari berbagai macam data

ketika membaca kembali sebuah pertanyaan memilih, ada tiga komponen


yang perlu Anda pertimbangkan ;

~ Dasar (apa yang ditanyakan)


~ Opsi (pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk menjawab pertanyan itu
~ Diversi (serangkaian informasi yang dirancang untuk mengubah
perhatian)

“Dasar” merupakan inti pertanyaan itu. Dasar itu bisa satu kata atau seluruh
paragrap. Dasar untuk pertanyaan bisa pula sebuah situasi, kasus, atau
skenario. Ketiga hal ini mengharuskan peserta tes segera memutuskan apa
poin utama uraian tersebut. Ketika menganalisis tes pilihan ganda, Anda
harus memfokuskan perhatian hanya pada dasar pertanyaan.
“Opsi” merupakan pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk menjawab
pertanyaan tes pilihan ganda. Opsi ini sering kali mengharuskan Anda
menyadari jawaban yang benar di antara jawaban lain yang salah. Dalam
tes pilihan ganda yang lebih kompleks, semua jawaban bisa tampak serupa
atau saling melengkapi. Dalam hal ini perlu mempersempit pilihan dengan
meninjau dasar pertanyaannya.
“Diversi” merupakan rangkaian informasi yang dirancang untuk mengalihkan
perhatian Anda dari dasar pertanyaan. Diversi dapat berupa pertanyaan atau
opsi. Agar tetap fokus, selalu kembali ke dasar pertanyaan. Berhati-hatilah
pada kata-kata mutlak atau kata-kata dengan arti tetap, misalnya selalu,
tidak pernah, tidak satupun, dan semua kata-kata yang bersifat mengecoh
yang sebagian besar merupakan diversi. Kurang, lebih, sedikit, kadang-
kadang, tidak, kecuali merupakan contoh kata-kata di mana Anda perlu
berhenti dan memeriksa kembali. Jawaban bisa tampak jelas sehingga Anda
melihat salah satu kata-kata ini.(** bagi yang ingin latihan soal silahkan klik
ini latihansoal)

2. Jawaban Singkat

Soal jawaban singkat adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat.


Jawaban itu dapat muncul dalam beberapa bentuk seperti isi titik-titik, kata
di tengah kalimat, melengkapi kalimat, serta definisi pertanyaan yang
memerlukan jawaban singkat umumnya memerlukan ingatan yang spesifik,
deklaratif atau di luar kepala. Cara terbaik mempersiapkan diri untuk jenis
tes ini adalah belajar dengan kartu flash (kartu yang berisi ringkasan
materi).

 Baca petunjuk soal dengan teliti. Jika ada yang kurang jelas dari
petunjuk itu, tanyakan pada guru atau pengawas dan minta
penjelasan.
 Baca pertanyaan baik-baik. Dengan hanya membaca bagian pertama
pertanyaan atau membaca pertanyaan sekilas, Anda bisa mengambil
kesimpulan yang keliru sehingga mengakibatkan mengisi jawaban
yang keliru.
 Jawab hanya yang ditanyakan saja. Memberi jawaban yang terlalu
banyak hanya akan membuang-buang waktu saja, lagi pula informais
itu mungkin tidak diperlukan. Kecuali jika Anda piker ada dua
kemungkinan atau lebih, tuliskan saja tandai pertanyaan itu, jika
masih ada sisa waktu pikirkanlah kembali mana jawaban yang paling
tepat. Akan tetapi jika tidak ada waktu lagi, maka guru yang murah
hati akan memberi separuh nilai.

3. Essay

Sebelum mengikuti tes atau ujian yang berbentuk essay, maka Anda perlu
menebak pertanyaan yang akan muncul, tuliskan jawaban Anda sebelumnya
seakan Anda sedang mengikuti tes. Beri waktu sama dengan waktu Anda di
kelas.
Ketika tes atau ujian berlangsung, baca baik-baik pertanyaan, jika diizinkan
garis bawahi kata-kata kunci dalam pertanyaan itu. Jika pertanyaan punya
banyak bagian, gunakan peta belajar untuk menyusun kembali pertanyaan
dan bagian-bagiannya.
Pada tes yang berbentuk essay, guru akan mencari tiga unsur utama, yaitu ;
pengetahuan Anda akan subyek, kemampuan Anda mengorganisasikan
pikiran, dan keterampilan Anda dalam menulis. Untuk itu maka jawaban
yang harus Anda berikan harus juga memilki tiga bagian utama, yaitu:
pengantar, tubuh/isi, kesimpulan.
Pada bagian pengantar, nyatakanlah kembali atau tafsirkan pertanyaan
dengan menggunakan beberapa kata dari pertanyaan. Kemudian lanjutkan
jawaban Anda dengan tubuh / isi, dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat peralihan yang dapat berasal Dari pengantar. Nyatakan ide-ide Anda
dengan jelas dan ringkas. Dukung ide-ide pikiran utama Anda dengan
contoh atau penjelasan yang lebih kongkrit. Setelah itu nyatakan kembali
ide pokok Anda secara ringkas.
G. Lakukan Latihan Yang Tepat

Setiap soal memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Sehingga apabila kita


sering mengerjakan soal-soal dengan pola dan bentuk yang sama kita akan
menjadi terbiasa dan relatif lebih mudah mengerjakannya. Pengalaman
mengikuti ujian nasional SMA, misalnya, hanya sekali kita alami, akan tetapi
kita tetap dapat mengenali karakteristik soal dengan mengerjakan soal-soal
sejenis tahun-tahun sebelumnya. Semakin kita sering mengerjakan soal-soal
tersebut maka, semakin terlatih kita mengerjakan soal-soal pada tes atau
ujian nasional tersebut. Demikian juga pada tes atau ujian di sekolah. Kita
dapat memiliki pengalaman mengerjakan tes atau ujian sekolah apakah itu
ulangan umum, atau tes yang lainnya dengan berlatih mengerjakan soal-
soal pada periode sebelumnya. Misalnya akan ada ulangan umum pada mata
pelajaran matematika di sekolah, maka pinjamlah soal-soal terdahulu dari
kakak kelas untuk dipelajari dan coba mengerjakannya.

Berikan tanda pada soal-soal yang tidak dapat Anda selesaikan, carilah
orang yang dapat memberikan penjelasan pada Anda misalnya guru atau
kakak kelas. Setelah Anda berlatih mengerjakan soal-soal tersebut,
kemudian ajaklah teman Anda untuk belajar bersama. Berikan jawaban atas
soal-soal yang telah Anda kerjakan pada teman, kemudian mintalah
tanggapan teman, apakah jawaban yang Anda buat sudah benar menurut
teman Anda. Hal ini penting, karena Anda akan mendapatkan keuntungan
yang sangat besar karena melakukan hal itu. Keuntungan yang pertama
adalah kekuatan Anda mengingat soal yang telah Anda kerjakan menjadi
lebih kuat dengan Anda menjelaskannya pada teman. Informasi itu akan
bertambah kuat dalam ingatan kita manakala informasi itu kita sampaikan
pada orang lain. Keuntungan yang kedua adalah bahwa dengan Anda
menceritakan jawaban Anda atas soal-soal tersebut mungkin saja disalahkan
teman Anda, sehingga membuat Anda berpikir ulang, dan meninjau kembali
jawaban Anda. Masalah itu mungkin saja terjadi ketika Anda mengerjakan
soal pada tes atau ujian yang sesungguhnya. Kita akan lebih ingat ketika
mengerjakan soal yang sejenis, kesalahan yang pernah kita buat
sebelumnya tentunya akan kita ingat betul, sehingga kita dapat menjawab
dengan benar pada tes atau ujian yang sesungguhnya.

H. Baca Petunjuk Soal

Pada waktu Anda mengerjakan soal-soal pada pelaksanaan tes atau ujian
maka ada beberapa hal yang Anda harus perhatikan agar Anda mengerjakan
soal tes atau ujian dengan baik. Pada saat-saat awal janganlah terpancing
untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal. Anda harus membaca
terlebih dahulu petunjuk pengsisian soal. Hal ini penting dilakukan agar
Anda tidak menyalahi perintah dari soal tersebut. Selain itu dengan
membaca secara teliti Anda menjadi lebih yakin karena tahu bagaimana
akan mengerjakan soal-soal tersebut.

I. Gunakan Teknik Scanning dan Scamming

Setelah membaca dengan teliti petunjuk pengisian jawaban, maka kegiatan


yang harus dilakukan adalah membaca soal dengan cepat (scamming).
Membaca dengan cepat (scamming) sebenarnya biasa dilakukan apabila kita
mencari nomor telepon pada buku telepon, atau mencari satu kata di
kamus. Selain scamming, kita juga melihat soal secara sekilas atau scanning
seperti kita membaca Koran. Kelompokkanlah soal yang telah dibaca secara
cepat tadi pada kelompok soal yang termasuk sangat sulit, sulit, sedang,
dan mudah. (**silahkan klik ini http://www.cpnsonline.com)

Anda dapat mengelompokkan soal yang tidak tahu sama sekali, tidak ada
bayangan bagaimana menjawabnya pada kelompok soal kelompok sangat
sulit atau beri tanda SS. Untuk soal yang Anda hanya tahu sedikit dan
masih sangat ragu akan kebenaran jawabannya maka masukkan ia ke dalam
soal yang termasuk sulit atau beri tanda S. Untuk soal yang Anda rasa tahu
dan bisa menjawabnya akan tetapi masih agak ragu apakah benar,
masukkan soal tersebut dalam kelompok soal yang sedang atau Anda beri
tanda SD. Sedangkan soal yang dirasa dapat Anda jawab dengan yakin
benar maka masukkan ke dalam kelompok soal yang mudah atau beri tanda
M. setelah semua soal diberi tanda, maka barulah isi jawaban mulai dari soal
yang mudah, kemudian soal yang sedang, kemudian soal yang sulit, baru
terakhir soal yang sangat sulit. Hal ini penting dilakukan karena seringkali
peserta tes memulai mengerjakan tes berurut dari soal nomor 1 sampai
nomor terakhir. Tentu saja peserta tes kan sangat rugi, pertama karena soal
ujian atau tes biasanya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda
antara soal yang satu dengan yang lain. Apalagi, soal-soal tersebut
kemudian diacak dan tersebar. Jika peserta tes mengerjakan tes mulai dari
nomor 1 maka bisa jadi ia mengerjakan soal-soal dengan kategori yang
sulit, bahkan sangat sulit. Hal ini jelas merugikan peserta tes. Karena
peserta tes akan kehabisan waktu karena mengerjakan soal yang sulit atau
sangat sulit terlebih dahulu, karena bisa jadi ia mnemukan jawabnnya akan
tetapi bisa jadi tidak meneukan jawabannya. Hal ini tentunya akan mebuat
peserta tes kelelahan secara mental karena ia tidak dapat menjawab soal,
sehingga apabila ia mendapatkan soal yang sesungguhnya mudah karena
konsentrasinya sudah mulai pecah, soal yang mudah itupun akan sulit
dijawab oleh peserta tes.

J. Penutup
Dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika sekolah, kuliah, akan bekerja, kita
selalu dihadapkan dengan seprangkat ujian atau tes yang menjadi syarat
untuk mencapai sesuatu. Untuk itu, setiap otang tentunya ingin agar mereka
dapat mengerjakan tes dengan baik agar dapat mencapai apa yang mereka
inginkan.
Keberhasilan menghadapi tes atau ujian tentunya harus dipersiapkan
dengan baik, mulai dari sebelum tes, serta pada saat tes berlangsung. Untuk
persiapan sebelum tes, meliputi persiapan mental seperti mengatur rasa
khawatir yang muncul, kemudian berdoa, serta persiapan fisik seperti
berolahraga, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Sedangkan
persiapan ketika tes berlangsung meliputi, latihan soal, mengenali bentuk-
bentuk soal, dan mempelajari teknik-teknik mengerjakan soal seperti
scamming, ataupun scanning.
Banyak orang yang mempunyai predikat sebagai orang pandai akan tetapi
gagal dalam menghadapi suatu ujian atau tes. Hal disebabkan oleh faktor
persiapan yang kurang baik, mereka memandang mengerjakan tes
merupakan hal yang biasa sehingga tidak terlalu penting mempersiapkan
diri menghadapi tes atau ujian tersebut.
Dengan mempersiapkan diri menghadapi tes atau ujian sesungguhnya
membuat kita lebih yakin bahwa kita akan bisa mengerjakan tes atau ujian
dengan baik. Keyakinan inilah kemudian yang menggerakkan energi yang
ada pada kita untuk berupaya mengerjakan tes atau ujian dengan baik.

Materi tes CPNS


Ketika melihat lowongan tes CPNS, maka pastikan Anda mengetahui materi yang akan diujikan, yang
biasanya berupa:

1. Tes Kompetensi Dasar


2. Tes Kompetensi Bidang

Tes Kompetensi Dasar terdiri atas:

1. Tes Pengetahuan Umum (TPU)


2. Tes Bakat Skolastik (TBS)
3. Tes Skala Kematangan (TSK)

Materi Tes Pengetahuan Umum

Soal Tes Pengetahuan Umum berisikan materi-materi umum seperti ini:

 Perkembangan terbaru dunia, misalnya krisis ekonomi saat ini, pemilihan presiden AS, dsb.
 Tata negara, misalnya tentang makna Pancasila, perumusan Pancasila, pokok pikiran UUD 1945,
dsb.
 Kebijakan Pemerintah, misalnya tentang penurunan harga BBM, kenaikan tunjangan guru, dsb.

Yang membuat sulitnya dalam Tes Pengetahuan Umum adalah kita tidak mungkin tahu segalanya,
terutama tentang info-info terkini, bahkan nomor Undang-undang pun kadang ditanyakan! Biasanya kita
tidak mampu menghafal nomor undang-undang sedemikian banyak, atau menghafal seluruh pasal
dalam UUD 1945 (kecuali sebagian kecil orang bisa)
Strateginya:
Jika Anda merasa pengetahuan umum Anda sedikit, maka kuatkan di bagian tata negara. Karena soal-
soal Tata Negara tidak berubah-ubah dan banyak referensinya. Misalnya dimanakah “pernyatan resmi
kemerdekaan Indonesia di dalam UUD 1945?” Dari dulu jawabannya sama: pembukaan alenea ketiga. Di
mana mendapatkan pengetahuan Tata Negara? Dari buku tes CPNS di Gramedia, lihat covernya, pilih
yang di dalamnya terdapat materi Pancasila, UUD, & Tata Negara. Sulit? tidak juga, & tenang saja, semua
pesaing Anda merasakan kesulitan yang sama. Hasilnya, nilainya tes pengetahuan umum tidak berbeda
jauh antara satu orang dengan yang lainnya.

Materi Tes Bakat Skolastik

Soal Tes Bakat Skolastik, berisi kemampuan dasar yang diperoleh dari sekolah.

 Sinonim, misalnya apriori = berdasar teori


 Antonim, misalnya apriori >< aposteori
 Analogi, misalnya:

 rambut -> hitam, maka langit -> biru (hubungan warna),


 cewek -> cantik, maka cowok -> ganteng,
 kepala -> botak, maka cewek -> apa hayo?

 Deret, misalnya: 1,3,5,7, terus berapa lagi? 1, 3, 7, 15, terus berapa lagi (kali 2 tambah 1)
 Logika dan Penalaran, misalnya

 jika A > B , B=C, CD, A


 jika kambing berkaki lima dan kucing termasuk jenis kambing, maka? kucing berkaki lima.

 Matematika dasar, seperti pelajaran matematika kelas 3 SMA, tetapi lebih mudah

Strateginya:
Latihan soal sebanyak mungkin. Dengan pengalaman mengerjakan soal CPNS, maka kemampuan Anda
akan meningkat. Ini adalah bagian soal yang menentukan Anda lulus atau tidak. Seriuslah belajar pada
bagian ini.

Materi Tes Skala Kematangan


Tes yang cukup mudah & tidak perlu berpikir, karena pertanyaannya menyangkut sikap dan perilaku
Anda sehari-hari. Tetapi masalahnya, semua orang termasuk pesaing Anda juga tidak merasakan
kesulitan mengerjakan soal ini. Contoh soalnya adalah seperti ini:

 Jika Anda mengetahui atasan Anda di kantor membuka situs porno, Apa yang Anda lakukan: (a)
menegur atasan, (b) melapor ke atasan yang lebih tinggi kedudukannya, (c) membiarkan karena
resiko jabatan kita, (d) ikut-ikutan mbuka situs porno
 Ada dua pilihan yang harus Anda pilih salah satu. Misalnya Anda lebih suka membuat program
atau rapat? Anda lebih suka rapat atau menulis buku? Anda lebih suka menulis buku atau
membuat program.

Strateginya:
Sebisa mungkin pilih jawaban yang terbaik. Misalnya: lebih baik memberi daripada menerima, lebih baik
team work daripada individualis, lebih baik tenang daripada terburu-buru, dan sebagainya. Untuk tipe
soal dengan dua pilihan, jujur & konsisten. Konsisten diperlukan karena kadang soal akan diulang. Jika
Anda jujur maka cenderung konsisten.

Materi Tes Kompetensi Bidang

Tes ini sangat bervariasi tergantung lowongan jabatan yang mau Anda masuki. Misalnya jika Anda mau
masuk sebagai peneliti, maka yang ditanyakan seputar metode penelitian, metode ilmiah, menyusun
laporan, dan sebagainya. Jika Anda mau masuk sebagai penguji mutu barang, maka yang ditanyakan
adalah seputar kain, benang, ukuran kabel, dan sebagainya (ga nyambung ya? tapi memang demikian).

Strategi pada saat ujian tertulis tes CPNS


Bersikap tenang. Jangan sekali-kali mempersiapkan contekan, hafalkan selama Anda mampu & Anda
harus mampu. Karena contekan akan membuat Anda takut & rasa takut akan membuyarkan ingatan dan
daya pikir Anda. Jangan bertanya atau melirik jawaban teman Anda. Teman Anda mungkin tidak lebih
pandai dari Anda. Jangan menjawab pertanyaan teman Anda. Percaya diri. Apapun hasilnya, itulah yang
terbaik yang bisa Anda lakukan dan usahakan.
Ada banyak sekali tips untuk menembus tes CPNS yang diberikan pada beberapa media, baik itu di
media buku maupun internet..
Dari sekian banyak tips dan trik yang diberikan itu, saya ingin berbagi tips mengahadapi tes masuk CPNS
versi SAya sendiri, berdasarkan pengalaman pribadi dan saya bagikan tips ini ke teman2 saya sebanyak 5
orang dan akhirnya ke lima teman saya itu lulus tes CPNS juga di berbagai daerah. Kita kesampingkan
faktor kebetulan dan keberuntungan..
Empat Langkah sukses tes CPNS 2009 Versi Ilham Ilahi adalah :
1. Ciptakan sendiri pikiran kita
kita itu bukan mengadu nasib ataupun mempertaruhkan masa depan karena dari beberapa pengamatan
saya setelah bincang2 dengan beberapa rekan sesama peserta tes kebanyakan mereka menganggap tes
CPNS merupakan segala2nya..belajar mati2an manghapal, dikarenakan beban hidup karena terlalu lama
nganggur ataupun kesulitabn ekonimi ataupun tuntutan orang tua.
Saya menciptakan Image ataupun mosi bahwa saya tes CPNS untuk Piknik ataupu traveling dan wisata
(karena biasanya lokasi ujian jauh dari tempat tinggal)..Sebaiknya pilih daerah yang jauh dari tempat
tinggal..sehingga kita bisa buat mosi ataupun pikiran bahwa kita pergi liburan sambil iseng2 bawa pinsil
2B dan alat ujian..(bisa di mengerti?????) intinya buang jauh2 pikiran kita pergi jauh2 untuk
mempertaruhkan nasib..untuk tes CPNS atau apapun yang bisa jadi tekanan buat kita..

2. Ketika Ujian.,....
saya pernah belajar ketika kuliah dulu nama mata kuliahnya Evaluasi Pendidikan...
disana saya belajar bagaimana membuat selarai urutan soal untuk mengukur kemampuan tester baik
secara aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor..evaluasi yang baik bisa mengukur kemampuan tester
dan bisa membangkitkan emosi peserta ujian sehingga melalui soal yang diberikan kita bisa menilai
apakah peserta ujian mempunyai kepribadian yang matang..
kembali ke topik..Evaluasi yang baik biasanya urutan soalnya adalah mudah sekali, mudah, sulit dan sulit
sekali...
nah yang jadi persoalan biasanya tes CPNS, BUMN ataupun SPMB/SNMPTN itu menempatkan urutan
soal pertama, kedua dalam skala sulit dan sulit sekali, sehingga peserta ujian akan dipaksa berpikir keras
untuk menjawabnya..Soal pertama aja udah sulit, emosi pun naik sehingga peserta ujian berkutat pada
soal yang pertama saja sehingga ketika dihadapkan pada soal mudah biasanya kalo peserta udah
"mudek" soal mudah pun tidak akan bisa dijawab...waktu habis..ingat 1 soal waktunya 50 detik.
Solusinya...kerjakan soal mulai dari halaman tengah ataupun bagian akhir (biasanya bagia tes skala
kematangan dikategorikan Mudah).

3. Utamakan Menjawab Soal Tes Skala Kematangan Lebih Dulu


Secara psikologis kalo orang udah naik emosi karena soal sulit,..dikejar waktu, dibawah tekanan dari
dalam diri sendiri ketika dihadapkan pertanyaan mudah sekali pasti tidak sempurna hasilnya..
pengalaman pribadi..soal tes CPNS tahun 2008 100 butir soal..waktu 1.5 jam..setengah pertama tes
potensi akademik (gampang2 susah)..kedua tes skala kematangan (mudah sekali)..Perbandingan TPA 60
% dan TSK 40 %
nah kalo kita mengerjakan sola dari nomor satu yang sulit waktu terbuang percuma untuk soal awal2
dan sulit saja..ketika waktu udah hampir habis peserta tes akan menjawab sisa soal terakhir dengan cara
membabi buta..dan asal isi aja..
contoh soal Skala Kematangan begini :
Pengantar soal panjang sehingga butuh waktu untuk membaca nah..ada soal begini :
"Ketika Pimpinan menyuruh kita untuk mengerjakan tugas di bidang kita, apalah yang harus anda
lakukan? pilihan jawaban :
a. Menolak
b. Menunda- nunda
c. Pulang saja
d. Kerjakan
nah kalo udah asal2n jawab ntar kepilih yang "a", otomatis poin anda akan berkurang drastis..(sampe
disini bisa dipahami >>>>>???)

4. Berdoa
ini udah pasti berdoalah untuk dibukakan pikiran dan dimudahkan setiap urusan anda..

nah sekian dulu...mudah2n bisa membantu rekan2 dalam menghadapi tes CPNS tahun 2009

Jawaban anda : Benar = 50 Salah = 0 Kosong = 0 Nilai = 100


Jawaban BENAR = kotak kuning muda, SALAH = kotak merah muda

Bila anda ingin memperbaikinya, silakan diganti jawaban yang masih salah
(coba anda cek kembali), kemudian silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)".

A
1. Mobil - Bensin = Pelari - .... a. Makanan b. Sepatu c. Kaos d. Lintasan
B
2. Dingin - Selimut = Hujan - .... a. Air b. Payung c. Dingin d. Basah
D
3. Semir - Sepatu = Sikat - .... a. Kuku b. Rambut c. Televisi d. Gigi
C
4. Kepala - Pusing = Perut - .... a. Batuk b. Pilek c. Mules d. Gemuk
D
5. Bugil - Pakaian = Gundul - .... a. Botak b. Kepala c. Cukur d. Rambut
A
6. Kayu - Pohon = Emas - .... a. Tambang b. Perhiasan c. Mahal d. Logam
B
7. Saya - Kami = Dia - .... a. Kamu b. Mereka c. Anda d. Kita
C
8. Kumis - Kucing = Belalai - .... a. Ular b. Harimau c. Gajah d. Hidung
C
9. Reguler - Senin = Karyawan - .... a. Selasa b. Rabu c. Minggu d. Jumat
A
10. Busur - Panah = Senapan - .... a. Peluru b. Senjata c. Berbahaya d. Tembakan
B
11. Ayah - Anak = Pohon - .... a. Daun b. Tunas c. Ranting d. Akar
D
12. Es - Dingin = Gula - .... a. Bubuk b. Kristal c. Tebu d. Manis
D
13. Pintar - Belajar = Bodoh - .... a. Cerdas b. Rajin c. Dosen d. Malas
B
14. Terbang - Burung = Jalan - .... a. Jauh b. Singa c. Lebah d. Kupu-kupu
A
15. Mobil - Roda = Rumah - .... a. Pondasi b. Tanah c. Jendela d. Atap
C
16. Bulan - Bumi = Yupiter - ... a. Venus b. Orbit c. Matahari d. Bulan
A
17. Februari - April = Mei - .... a. Juli b. Agustus c. September d. Oktober
C
18. Ekspor - Pergi = Impor - .... a. Luar b. Dagang c. Masuk d. Asing
B
19. Mobil - Bensin = Perahu - .... a. Laut b. Angin c. Ombak d. Kayu
D
20. Mikroskop - Mikroba = Teleskop - .... a. Bakteri b. Bioskop c. Teropong d. Bintang
D
21. Baju - Kancing = Pintu - .... a. Kayu b. Besi c. Kayu d. Kunci
C
22. Jam - Menit = Menit - ... a. Waktu b. Jam c. Detik d. Hari
A
23. Obat - Apotik = Pakaian - .... a. Butik b. Binatu c. Baju d. Celana
B
24. Sendok - Makan = Silet - .... a. Tajam b. Potong c. Bahaya d. Hitam
B
25. Data - Disket = Uang - .... a. Kaya b. Bank c. Duit d. Logam
C
26. Siang - Matahari = Malam - .... a. Bintang b. Gelap c. Bulan d. Awan
D
27. Haus - Minuman = Terang - .... a. Gelap b. Putih c. Benderang d. Lampu
D
28. Mahkota - Raja = Helm - .... a. Plastik b. Peragawan c. Ratu d. Pilot
A
29. Rokok - Asbak = Air - .... a. Selokan b. Ember c. Selang d. Keran
B
30. Air - Haus = Nasi - .... a. Goreng b. Lapar c. Beras d. Rames
C
31. Komputer - Listrik = Mobil - .... a. Roda b. Mesin c. Bensin d. Onderdil
D
32. Sepatu - Kaki = Topi - .... a. Tangan b. Kaki c. Bulat d. Kepala
D
33. Telepon - Pulsa = Pertunjukan - .... a. Uang b. Bioskop c. Harga d. Karcis
C
34. Anting - Telinga = Gelang - .... a. Leher b. Emas c. Tangan d. Jari
B
35. Beo - Suara = Sapi - .... a. Bulu b. Daging c. Suara d. Warna
A
36. Lebah - Madu = Cendrawasih - .... a. Bulu b. Burung c. Daging d. Suara
A
37. Bersih - Kotor = Tinggi - .... a. Rendah b. Jangkung c. Jauh d. Dekat
B
38. Nasi - Beras = Tape - .... a. Nanas b. Ubi c. Pisang d. Gandum
D
39. Tambang - Emas = Laut - .... a. Badai b. Kapal c. Nelayan d. Karang
C
40. Anjing - Binatang = Apel - .... a. Vitamin b. Merah c. Buah d. Segar
B
41. Perusahaan - Karyawan = Sekolah - ... a. Pengawas b. Pelajar c. Ujian d. Kelas
C
42. Televisi - Gambar = Radio - .... a. Listrik b.Penyiar c. Suara d. Merdu
D
43. Telepon - Komunikasi = Sepeda - .... a. Roda b. Lomba c. Cepat d. Transportasi
A
44. Kertas - Pena = Dinding - .... a. Kuas b. Dempul c. Amplas d. Cat
D
45. Film - Oscar = Bulutangkis = .... a. Olahraga b. Cina c. Piala d. Sudirman
C
46. Lapar - Makan = Gatal - .... a. Bentol b. Semut c. Garuk d. Luka
A
47. Datang - Pergi = Akhir - .... a. Awal b. Kemudian c. Setelah d. Zaman
B
48. Sutra - Ulat = Madu - .... a. Manis b. Lebah c. Hutan d. Bunga
D
49. Darat - Mobil = Udara - .... a. Angin b. Terbang c. Perahu d. Pesawat Terbang
C
50. Pisang - Buah = Sapi - .... a. Banteng b. Gemuk c. Binatang d. Kulit

Dalam setiap ujian CPNS maupun BUMN akan selalu dihadapkan pada beberapa jenis tes. Setiap tahun
meski soal-soalnya dibuat bervariasi, namun sebagai garis besar ada beberapa jenis tes yang diujikan.
Berikut ini Anda akan mengenal lebih dekat dengan jenis-jenis materi soal CPNS yang selalu menjadi
momok dalam setiap ujian penerimaan CPNS.

A. Tes Kompetensi Standar.


Bagi Anda yang sudah beberapa kali mencoba ujian CPNS, tentu sudah tidak asing dengan tes ini. Setiap
departemen/instansi pemerintah akan selalu menggunakan jenis tes ini sebagai saringan standar. Ada
beberapa macam ujian yang termasuk Tes Kompetensi Dasar.

1.Tes Pengetahuan Umum (TPU)


Pada tes jenis ini, seluruh pengetahuan Anda mengenai hal-hal umum akan diuji. Hal-hal umum tersebut
meliputi pemahaman Anda mengenai kebijakan pemerintah, undang-undang, sejarah hingga
perkembangan informasi dan teknologi terkini yang sedang hangat-hangatnya. Kesulitannya adalah
Anda perlu butuh waktu yang cukup untuk bisa mempelajari dan mengingat semua hal tersebut.
Beberapa hal yang terkini, seperti perkembangan berita dan teknologi informasi terbaru mungkin masih
bisa Anda kuasai. Namun hal yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah, undang-undang dan sejarah
cukup menyulitkan, kecuali jika ini menjadi bidang pendidikan Anda.

Trik menghadapinya:
Trik yang bisa Anda gunakan untuk melewati tes ini adalah selalu dengan memulai dari yang mudah dan
terbaru. Untuk teknologi dan berita atau issue nasional, Anda dapat merujuk ke surat kabar atau
internet. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dan gunakan dalam pembicaraan harian Anda. Dengan
diskusi ringan seputar berita nasional akan memudahkan Anda mengingat tanpa perlu
menghafalkannya.
Untuk kebijakan pemerintah, memang cukup menantang untuk menghafalnya, ditambah lagi karena
Anda tidak pernah menghafalkannya sejak lulus kuliah atau bahkan lulus SMU. Anda bisa memulai
mencari bahan-bahan seputar undang-undang, kebijakan pemerintah dan pancasila di toko-toko buku.
Anda bisa mulai dengan membahas kebijakan pemerintah terbaru, misalnya seputar kenaikan BBM,
otonomi daerah, pembentukan mahkamah konstitusi dan KPK, atau issue-issue terbaru lainnya. Issue
mengenai otonomi daerah dan implementasinya selalu menarik pembuat soal CPNS. Demikian pula
dengan amandemen UUD 1945, pastikan Anda menghafalkan hal tersebut. Anda juga sangat perlu untuk
mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada setiap amandemen, garis besarnya saja, tidak perlu
detail, dan pelajari pula mengenai pokok pikiran atau garis besar isi undang-undang dasar. Modal ini
akan sangat mempengaruhi pemahaman Anda akan kebijakan pemerintah dan undang-undang lainnya.
http://suksescpns.ucoz.com/

2.Tes Bakat Skolastik (TBS)


Psikotes. Mungkin kata itu yang paling dekat artinya di masyarakat kita. Anda juga akan diminta untuk
mengerjakan jenis soal ini. Ada beberapa tipe soal yang menjadi primadona dalam setiap tes bakat
skolastik.

Deret Angka,
Dalam jenis soal ini, Anda akan diberikan deret beberapa Angka, dan Anda diharuskan untuk menebak
dua angka berikutnya.

contoh: 7 8 10 13 ? ?

Dalam soal tersebut, Anda akan faham bahwa setiap angka berikutnya ditambahkan masing-masing 1, 2
dan 3, maka 2 angka selanjutnya pasti ditambahkan dengan 4 dan 5. Sehingga dua angka berikutnya
pastilah 17 (13+4) dan 22 (17+5).
mudah bukan?:)
Ada pola-pola yang biasa keluar dalam tes, kami bongkar untuk anda triknya di
http://suksescpns.ucoz.com

Aritmatika dasar,
Anda akan diuji kembali dasar-dasar aritmatika yang Anda pelajari di tingkat SMU. Soal-soal yang paling
banyak keluar seputar luas dan volume bangun ruang, kecepatan, peluang dan penyelesaian persamaan.

Sinonim dan Antonim,


Soal ini cukup mudah, selama perbendaharaan kata yang Anda miliki cukup baik dan banyak. Anda akan
banyak menjumpai kata-kata formal yang sering digunakan dalam surat kabar atau artikel ilmiah.
Pastikan Anda sering membaca surat kabar atau artikel untuk menambah perbendaharaan kata Anda.

Logika,
Jenis soal ini sangat menarik, namun cukup membuat kita mengernyitkan dahi untuk benar-benar
memahami soal tersebut. Soal yang dikeluarkan terkait dengan pemahaman Anda terhadap premis-
premis aritmatik.
Misal: Jika A=B dan B>C, maka A>C

Analogi,
Tes yang satu ini benar-benar membuat Anda cerdas membayangkan dan mencari kesamaan suatu hal,
untuk menggunakannya pada persamaan lain.
Misal: Laut --> Ikan, maka Langit --> Bintang (terkandung didalamnya)
Tivi --> Antena, maka Ceramah --> Telinga (alat yang digunakan)
Sepakbola --> Supporter, maka Judi --> ??? apa kira-kira?
Trik menghadapinya:
Tidak ada alasan lain, Anda harus sering-sering latihan mengerjakan tes bakat skolastik. Cari buku dan
contoh soal sebanyak-banyaknya sehingga Anda dapat melatih mengerjakan soal ini dengan baik dan
cepat. Anda harus sangat peduli terhadap jenis tes ini. Tes bakat skolastik atau psikotes inilah yang
paling menentukan apakah Anda akan lulus atau tidak dalam ujian CPNS ini. Yakinkanlah diri Anda siap
menghadapi tes jenis ini saat ujian tiba.
3.Tes Skala Kematangan (TSK)
Ini jenis soal yang sangat mudah. Anda tidak perlu banyak berfikir untuk mengerjakan jenis soal ini. Yang
perlu Anda lakukan hanyalah menjawab dengan jujur pada setiap pertanyaan yang diajukan, karena
ujung-ujungnya dari soal ini adalah menguji konsistensi jawaban dan kejujuran Anda. Jangan sekali-kali
menjawab yang Anda fikir baik, karena akan banyak jebakan di soal-soal berikutnya yang akan menguji
konsistensi jawaban Anda.
Ada dua model soal, pilihan ganda (4 pilihan, yang menurut Anda paling mendekati jiwa Anda) dan (2
pilihan, yang lebih Anda suka)
misal:
Jika Anda mengetahui teman Anda menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, apa yang
akan Anda lakukan. a.membiarkan, b.menegur, c.lapor atasan, d.ikut menggunakan.
Mana yang lebih Anda sukai, membaca buku atau buka facebook? buka facebook atau makan bareng di
restoran? membaca buku atau menonton tivi? menonton tivi atau buka facebook?

Begitulah soal kadang diulang, untuk menguji konsistensi Anda. Jadi triknya adalah jujurlah, dan
nikmatilah semua pertanyaan, Anda akan mendapati Anda lebih konsisten dibanding membohongi diri
Anda sendiri

Penyelesaiannya dengan cara biasa seperti ini.

Diketahui :

n1 = 2 orang

t1 = 12 hari

n2 = 2 + 6 = 8 orang
Tanya : n2 (waktu yang diperlukan setelah ditambah pekerjanya)?
Jawab. Karena semakin banyak pekerja maka waktu yang dihabiskan makin
sedikit maka hal ini merupakan perbandingan terbalik. (ciri-cirinya perbandingan
terbalik adalah jika variabel x semakin naik tetapi variabel y semakin turun).

Kalau begitu maka perkalian pasangan masing-masing komponen akan menghasilkan


konstanta yang sama. Artinya:

Jadi, perlu waktu sebanyak 3 hari.

Nah, setelah itu muncul ungkapan:

Bukan SAYA (maaf nama tayangan dirahasiakan) kalau tidak ada trik cepatnya.
Begini caranya:

Karena ini perbandingan terbalik, maka

Hebat bukan? Cuma satu baris (dengan bangganya dia tertawa).

Melihat trik cepat ini, kontan saja saya tertawa. Ini kan cara yang sama seperti cara
sebelumnya, hanya beberapa langkah dihilangkan. Coba perhatikan langkah kedua pada
cara sebelumnya. Kalau 8 kita pindahkan pakai kali silang*, maka 8 kan berada di
bawah. Jadinya sama dengan cara di atas. Cara pertama terlihat panjang karena urutan
pekerjaan diperlihatkan. Kemudian teknik pindah silang baru dijalankan pada langkah
ke empat.

Hua...ha...ha.... lucu kan (mudah-mudahan anda juga merasa lucu).

Kalau anda merasa lucu, maka seharusnya anda tertawa juga pada hampir semua
trik cepat yang ada sekarang ini. Hampir semuanya memiliki karakteristik seperti di
atas. Trik cepat biasanya merupakan cara yang panjang tetapi beberapa baris
dihilangkan. Lalu cara cepat itu ditulis dengan rumus tersendiri yang sepertinya
terpisah dari rumus sebenarnya (coba aja kita mau tekun, maka kita dapat menemukan
semua cara atau trik cepat melalui penurunan rumus sebenarnya).

Terlepas dari itu semua, jika kita perhatikan dengan seksama baik menggunakan
rumus sebenarnya maupun trik cepat, maka keduanya merupakan suatu algoritma.
Dikatakan algoritma karena adanya urutan langkah-langkah tertentu dalam
mengerjakan. Nah, kalau lupa pada langkahnya, matilah kita. Pasti kita tidak mampu
mengerjakannya. Apalagi untuk trik cepat karena lain soal lain pula trik cepatnya.
Artinya, jauh lebih banyak menghapal trik cepat dibandingkan hanya menghapal
rumusnya. Sekali lagi, kalau lupa cara cepatnya atau karakteristik soalnya, Matilah kita.
(weleh...weleh.... matinya dua kali. Mungkin karena ini ya plesetan kata matematika
adalah mati-matian)

Kalau seandainya pembelajaran matematika tidak menitikberatkan pada rumus


dan urutan-urutan langkah penggunaan melainkan pada berpikir dan bernalar kreatif
siswa, maka hal ini tidak perlu terjadi. Siswa tidak perlu banyak menghapal karena
mampu berpikir dan bernalar sendiri untuk menyelesaikan soal. Artinya siswa
dibebaskan untuk menentukan penyelesaian berdasarkan pemikiran dan penalarannya
sendiri. Coba perhatikan contoh soal di atas, kita akan menyelesaikannya dengan logika.

”Kalau 2 orang selesainya 12 hari, maka kalau pekerja menjadi 4 orang selesainya
menjadi 6 hari. Ya kan.... nah kalau 4 orang selesainya 6 hari maka tentunya kalau
pekerjanya menjadi 8 orang, berarti selesainya menjadi 3 hari”. Selesai bukan. Pakai
nalar aja bisa kok.
Coba juga persoalan berikut.

Andi memandang dari jendela sebuah taman dekat rumahnya. Dia melihat bahwa
masing-masing orang di taman membawa seekor anjing piaraannya. Setelah itu dia
menghitung banyaknya semua kaki di taman itu dan ternyata ada 54 buah. Berapa
banyaknya anjing peliharaan yang ada di taman?

Hayo, bagaimana mengerjakannya. Pasti di antara anda sudah keluar tuh


lambang-lambang x dan y. Ya kan? Lalu karena manusia punya dua kaki dan anjing
punya empat kaki pasti ada yang memikirkan 2x + 4y = 54. benar kan? Nah, sekarang
bagaimana persamaan lainnya????.............

Kalau anda memikirkan cara di atas, maka kalau boleh saya katakan di kepala
anda sudah tertanam algoritma yang kuat. Jika anda menemukan persamaan satunya
maka anda dapat menyelesaikannya dengan teknik substitusi atau teknik lainnya. Tapi
kalau tidak, apa yang terjadi?

Sebenarnya kalau kita mau berpikir dan bernalar kreatif, maka kita dapat
menggunakan logika saja. Misalnya seperti ini......

Manusia punya 2 kaki

Seekor anjing punya 4 kaki

Satu pasang (manusia dan anjing peliharaan) totalnya 6 kaki. Karena terdapat 54
kaki berarti ada 9 pasang.

Jadi ada 9 ekor anjing peliharaan.

Selesai. tanpa ada rumus-rumus yang bikin ribet.


Jika kita mau menggunakan logika yang diwujudkandalam berpikir dan bernalar
maka hampir semua permasalahan dapat kita selesaikan. Terutama permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Bukan kah untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi kita menyelesaikannya dengan logika dan berpikir, bukannya dengan rumus-
rumus yang njelimet?

Bebaskan para siswa berpikir dan bernalar. Biarkan kedua komponen itu
berkembang dengan baik dalam diri siswa. Karena keduanya diperlukan oleh siswa
untuk menghadapi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai