Anda di halaman 1dari 11

RUGI–RUGI DIELEKTRIK

PADA KABEL
Pengertian Dielektrik
Suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang
sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan
dielektrik dapat berwujud padat, cair dan gas.Tidak
seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak
terdapat elektron-elektron konduksi yang bebas
bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan
listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan
pergerakan muatan dalam bahan dielektrik. Sifat
inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu
merupakan isolator yang baik.
Dalam bahan dielektrik, semua elektron-
elektron terikat dengan kuat pada intinya
sehingga terbentuk suatu struktur regangan
(lattices) benda padat, atau dalam hal cairan
atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya
terikat bersama-sama sehingga tiap aliran massa
tidak merupakan perpindahan dari muatan.
Karena itu, jika suatu dielektrik diberi muatan
listrik, muatan ini akan tinggal terlokalisir di
daerah di mana muatan tadi ditempatkan.
Daya yang Hilang Pada Kabel
Daya yang hilang di kabel dapat terjadi karena berbagai alasan.
Mereka dapat disebabkan oleh :
1. arus konduktor yang melalui hambatan dari konduktor. Rugi –
rugi penghantar (juga kadang-kadang disebut rugi tembaga
karena penghantar umumnya dari tembaga)
2. kerugian dielektrik disebabkan oleh tegangan yg melalui isolasi.
kerugian dielektrik tergantung tegangan, sedangkan sisanya
tergantung arus
3. kerugian selubung yang disebabkan oleh arus induksi dalam
selubungnya.
4. kerugian intersheath disebabkan oleh sirkulasi arus dalam loop
terbentuk diantara selubung dari fase-fase yang berbeda.
Rugi-rugi Dielektrik
Rugi-rugi dielektrik untuk isolasi tegangan
tinggi merupakan salah satu ukuran penting
terhadap kualitas material isolasi. Suatu bahan
dielektrik tersusun atas molekul-molekul dan
elektron-elektron di dalamnya terikat kuat
dengan inti atomnya.
Ketika bahan tersebut belum dikenai medan
listrik, maka susunan molekul dielektrik
tersebut masih belum beraturan (tidak
tersusun rapi), seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.5.a.
Ketika molekul-molekul tersebut dikenai medan listrik, maka
muatan inti positif mengalami gaya yang searah dengan
medan listrik dan elektron-elektron dalam molekul tersebut
akan mengalami gaya listrik yang arahnya berlawanan dengan
arah medan listrik tadi. Gaya listrik ini akan mengubah posisi
elektron dan proton dari posisi semula, akibatnya molekul-
molekul dielektrik akan terpolarisasi dan berubah arahnya
sejajar dengan arah medan listrik, seperti pada Gambar 2.5.b.
Karena mendapat terpaan elektrik yang selalu berubah-ubah
arahnya, maka arah dipol juga berubah-ubah setiap saat
(1800) terhadap posisi semula, seperti pada Gambar 2.5.c.
Perubahan arah molekul akan menimbulkan gesekan antar
molekul. Karena medan listrik yang berubah setiap saat, maka
gesekan antar molekul juga terjadi berulang-ulang. Gesekan
ini akan menimbulkan panas yang disebut dengan rugi-rugi
dielektrik.
Untuk dielektrik sempurna, faktor daya adalah nol.
Karena kabel tidak dapat memiliki dielektrik
sempurna, faktor daya tidak nol. Arus mendahului
tegangan dengan sudut kurang dari 900. Sehingga
didapat power loss yang ditunjukkan oleh grafik
berikut :
Jika C adalah kapasitansi dari kabel dan E
tegangan yang diberikan maka :
Arus pengisian  i = E C ω
Power loss  P = E I cos ϕ = E I sin δ
= E (i/cos δ) sin δ = E2 C ω tan δ

Daya yg hilang sebanding dengan E2 dan tan δ


Fenomena Pada Kabel Penghantar
1. Efek kulit (skin effect) disebabkan oleh distribusi
arus dipermukaan lebih besar daripada didalam
penghantar, sehingga nilai tahanan efektif
meningkat. Efek kulit meningkat seiring dengan
kenaikan frekuensi arus dan diameter penghantar.
2. Efek kedekatan (proximity effect) disebabkan oleh
medan magnet penghantar yang mengganggu
distribusi arus pada penghantar-penghantar yang
berdekatan.

Anda mungkin juga menyukai