Anda di halaman 1dari 12

ALAT MONITORING POWER BTS MENGGUNAKAN

SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLLER


ATMEGA 8535
1
Kukuh Susilo Prasojo (111 062 1015)
2
Dr. Ir. Rusgianto, MM.
3
M. Aan Auliq, ST. MT.
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember
Email : kukuh.susilo99@gmail.com

ABSTRAK

Power system pada BTS (Base Transceiver Station) berperan penting dalam
mensuplai tenaga terhadap seluruh perangkat–perangkat pendukung dalam pemrosesan
sinyal. Akan tetapi power system perlu pengawasan tersendiri terutama saat terjadinya
pemadaman listrik khususnya listrik PLN. Permasalahan itu sering dialami oleh BTS–BTS
terutama di wilayah yang tingkat pemadaman listriknya tinggi. Hal inilah yang mendasari
ide desain untuk membuat suatu alat monitoring power BTS menggunakan SMS gateway
berbasis mikrokontroler Atmega 8535. Sistem ini bertujuan untuk mengawasi/memonitoring
kondisi power system pada BTS ketika terjadinya gangguan, sistem ini menggunakan sensor
tegangan sebagai indikator gangguan dan sensor SHT11 sebagai parameter pengukuran
suhu dan kelembaban ruangan. Alat ini dikoneksikan terhadap SMS Gateway menggunakan
komunikasi RS-232 dan dikontrol menggunakan Mikrokontroller Atmega8535.

Kata kunci : BTS, SMS Gateway, Sensor, RS-232, Mikrokontroller Atmega 8535.

I. PENDAHULUAN elektromagnetik, sedangkan dalam


1.1 Latar Belakang penyebaran sinyal telekomunikasi
dibutuhkan sebuah pemancar untuk
Teknologi komunikasi yang selama ini menghubungkan antara alat komunikasi
berkembang di masyarakat sudah semakin yang satu dengan yang lain.
pesat serta sangat berhubungan pula Pemancar sinyal yang ada sering
dengan tingkat kemajuan sarana dan disebut sebagai BTS (Base Transceiver
prasarana komunikasi. Jaringan Station) sebagai perangkat yang
telekomunikasi saat ini sangat luas, dari menjembatani pengguna jaringan dengan
sekedar komunikasi menggunakan jaringan lain. Dari beberapa BTS
telephone maupun handphone hingga kemudian dikontrol oleh satu Base Station
media internet. Penggunaan Controller (BSC) yang terhubung
telekomunikasi pada kehidupan manusia menggunakan sinyal radio. Setiap BTS
sangat penting guna memudahkan membutuhkan catu daya agar dapat
hubungan antar sesama dalam jarak dekat bekerja atau beroperasi sesuai fungsi yang
maupun jauh dalam waktu singkat tanpa diinginkan. Saat ini setiap BTS untuk
bertatap muka. Dalam penerapan ilmu sumber listrik menggunakan supply dari
telekomunikasi terdapat istilah sinyal yang PLN, sedangkan listrik dari PLN
merupakan faktor penting dalam proses terkadang akan mati sehingga setiap
telekomunikasi yang terdiri dari sinyal pemancar menggunakan sumber listrik
analog maupun digital yaitu sebagai jalur tambahan yaitu berupa baterai maupun
transmisi data berupa gelombang genset.
Berdasarkan studi lapangan yang telah
dilakukan penulis sebelumnya, yaitu 1.3 Batasan Masalah
disalah satu perusahaan yang bergerak
dibidang telekomunikasi serta telah Sesuai dengan rumusan masalah yang
menyebar luas hampir diseluruh Indonesia. ada penulis memberi batasan permasalahan
Telkomsel merupakan perusahaan yaitu:
telekomunikasi yang telah menggunakan
suatu alat guna untuk memonitor kondisi 1. Alat ini merupakan prototype dan
yang terjadi pada BTS. Alat tersebut desain alat dikontrol menggunakan
merupakan produk jadi yang dibeli dari mikrokontroller Atmega 8535 yang
perusahaan China yaitu Huawei. Produk diterapkan pada box dengan
tersebut bekerja untuk memonitor kondisi pendingin di dalamnya.
BTS berbasis website yang telah 2. Interfacing data menggunakan
terkoneksi oleh perusahaan pusat di Modem Wavecom Fastrack
Jakarta. Penggunaan alat tersebut yang M1306B, serta sensor suhu
berbasis web memungkinkan adanya kelembaban menggunakan SHT11.
kelemahan karena proses monitoring yang 3. Alat ini digunakan untuk
hanya dapat dilakukan pada komputer memonitor kondisi sumber listrik
kantor yang telah terdapat aplikasi yang aktif berdasarkan nilai
program monitor tersebut. tegangan yang masuk.
Berdasarkan masalah tersebut 4. SMS Gateway digunakan saat
diperlukan sebuah alat yang dapat adanya perubahan kondisi dari
membantu manusia dalam melakukan sumber listrik.
tugas pengawasan/monitoring sehingga
mengetahui kondisi pada seluruh pemancar 1.4 Tujuan
yang ada. Alat Monitoring Power BTS
Sistem ini bertujuan untuk
Menggunakan SMS Gateway Berbasis
memonitoring kondisi sumber tenaga
Mikrokontroler Atmega 8535 memiliki
listrik pada BTS (Base Transceiver
kelebihan dibanding alat yang sudah ada,
Station) dan memonitor kondisi
yaitu informasi hasil monitoring dari alat
lingkungan di dalam ruang kabinet agar
ini berupa kondisi BTS yang terjadi dapat
perangkat dapat bekerja secara optimal.
langsung tersampaikan kepada user
sebagai teknisi melalui SMS Gateway.
1.5 Manfaat
1.2 Rumusan Masalah Penggunaan alat ini diharapkan dapat
memiliki manfaat berupa kemudahan
Berdasarkan latar belakang di atas,
dalam memonitoring sumber tenaga listrik
maka permasalahan yang akan dibahas
pada BTS, dengan penggunaan sensor
dalam tugas akhir ini adalah sebagai
SHT11 dapat mengoptimalkan kerja dari
berikut:
perangkat BTS dengan memonitor suhu
1. Bagaimana merancang dan
dan kelembaban ruang kabinet.
membuat alat monitoring kondisi
sumber tenaga listrik dan kondisi
II. TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan ruang kabinet BTS
2.1 Sistem Monitoring
menggunakan mikrokontrol
Atmega 8535? Monitoring adalah pengawasan
2. Bagaimana merancang komunikasi yang berarti proses pengamatan,
antara sistem dengan SMS pemeriksaan, pengendalian dan
Gateway menggunakan Modem
Wavecom?
pengoreksian dari seluruh kegiatan jaringan yang akan dihubungkan dengan
organisasi. jaringan lain dalam komunikasi. BTS
Pengertian monitoring (pengawasan) merupakan perangkat yang mendukung
menurut para ahli: komuniasi GSM, sedangkan untuk
komunikasi 3G perangkat pendukung
 (WHO) Monitoring adalah suatu komunikasinya disebut Node B, serta pada
proses pengumpulan dan sistem komunikasi terbaru 4G/LTE
menganalisis informasi dari menggunakan perangkat yang disebut
penerapan suatu program termasuk ENB. Secara fisik BTS berupa tower serta
mengecek secara reguler untuk beberapa antena yang digunakan sebagai
melihat apakah kegiatan/program itu transceiver serta perangkat pendukungnya.
berjalan sesuai rencana sehingga Komunikasi antara BTS dengan mobile
masalah yang dilihat/ditemui dapat station mengunakan air-interface,
diatasi. sedangkan antara BTS dengan BSC
 Webster’s New Collegiate menggunakan A-bis interface.
Dictionary (1981) Monitoring Meskipun istilah BTS dapat
menurut adalah: “a device for diterapkan ke salah satu standar
observing or giving admonition or komunikasi nirkabel, biasanya dan
warning”. yaitu kegiatan yang umumnya terkait dengan teknologi
dilakukan untuk mengecek komunikasi mobile seperti GSM dan
penampilan dari aktivitas yang CDMA. Dalam hal ini, BTS merupakan
sedang dikerjakan. bagian dari base station subsystem (BSS)
 Webstern’s New World perkembangan untuk sistem manajemen.
Dictionary, maka pengertian Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk
“monitoring adalah something that mengenkripsi dan mendeskripsi
reminds or warns’ or any of various komunikasi, spektrum penyaringan alat
devices for checking or regular the (band pass filter), dll antena juga dapat
performance”. Monitoring adalah dipertimbangkan sebagai komponen dari
bagian dari kegiatan pengawasan, BTS dalam arti umum sebagai mereka
dalam pengawasan ada aktivitas memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya BTS
memantau (monitoring). Pemantauan akan memiliki beberapa transceiver
umumnya dilakukan untuk tujuan (TRXs) yang memungkinkan untuk
tertentu, untuk memeriksa apakah melayani beberapa frekuensi yang berbeda
program yang telah berjalan itu dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS
sesuai dengan sasaran atau sesuai sectorised). Sebuah BTS dikendalikan oleh
dengan tujuan dari program. stasiun kontrol melalui fungsi base station
control (BSC). BSC ini dilaksanakan
Dalam hal ini sistem monitoring sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung
digunakan untuk melakukan pengawasan dalam TRX di BTS. Para BSC
terhadap kinerja perangkat-perangkat yang menyediakan operasi dan pemeliharaan (O
ada di dalam BTS (Base Transceiver & M) koneksi dengan sistem manajemen
Station) terhadap perubahan kondisi jaringan (NMS), dan mengelola kondisi
lingkungan maupun terhadap gangguan operasi dari TRX masing-masing, serta
listrik. penanganan perangkat lunak dan koleksi
alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS
tetap sama tanpa teknologi nirkabel.
2.2 BTS (Base Transceiver Station) Berikut merupakan jalur komunikasi pada
BTS :
BTS merupakan perangkat yang
digunakan untuk memfasilitasi komunikasi
nirkabel antara mobile station dengan
PLN GENSET

RECTIFIER

BATERAI

Gambar 2.1 Komunikasi BTS. PERANGKAT PERANGKAT


(Sumber: PT. Telkomsel) PENDUKUNG BTS
Gambar 2.3 Skema Power System BTS
2.2.1 Komponen BTS (Sumber: User’s Guide Smartpack
BTS terdiri dari tiga bagian utama, Controller, 2009)
yaitu: Tower, Shelter, dan Feeder. Tower Dari Gambar 2.3 dapat dijelaskan
adalah sebuah tiang pemancar dari sebuah bahwa tenaga listrik yang digunakan untuk
BTS. Fungsi tower adalah memancarkan BTS bersumber dari PLN dan genset saat
dan menerima sinyal, baik dari MS listrik PLN padam, listrik dari sumber
(Mobile Station) maupun menuju ke BSC masuk melalui Rectifier untuk dirubah dari
(Base Station Control). Feeder adalah tegangan AC ke tegangan DC sesuai
kabel yang menghubungkan antara antena kebutuhan perangkat BTS. Keluaran
dengan shelter. Pada bagian tower tegangan DC sebagian disimpan kedalam
biasanya terdapat sebuah bangunan yang baterai dan lainnya sebagai sumber tenaga
biasanya berukuran 3x3 meter, inilah yang untuk perangkat.
disebut shelter. Shelter BTS adalah suatu
tempat penyimpanan perangkat-perangkat 2.3 Mikrokontroller Atmega 8535
telekomunikasi. Shelter BTS berfungsi Mikrokontroller sebagai sebuah “one chip
sebagai media penyimpanan perangkat solution” pada dasarnya adalah rangkaian
yang akan terhubung ke sebuah sentral terintregrasi (Integrated Circuit-IC) yang
atau pusat perangkat (Anggriawan, 2014). telah mengandung secara lengkap berbagai
Perangkat-perangkat BTS tersebut komponen pembentuk sebuah komputer.
tersimpan di dalam ruang kabinet/shelter Berbeda dengan penggunaan
yang tersusun rapi dan berada tidak jauh mikroprosesor yang masih memerlukan
dari menara pemancar, seperti yang terlihat komponen luar tambahan seperti RAM,
pada Gambar 2.2 berikut. ROM, timer, dan sebagainya untuk sistem
mikrokontroler, tambahan komponen
diatas secara praktis hampir tidak
dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan semua
komponen penting tersebut telah ditanam
bersama dengan sistem prosesor ke dalam
IC tunggal mikrokontroler bersangkutan.
Dengan alasan itu sistem mikrokontroler
dikenal juga dengan istilah populer the
real Computer On a Chip atau komputer
Gambar 2.2 BTS (Base Transceiver utuh dalam keping tunggal, sedangkan
sistem mikroprosesor dikenal dengan
Station) istilah yang lebih terbatas yaitu Computer
Berikut merupakan alur sistem On a Chip atau komputer dalam keping
tunggal (Wardhana,2006). Berikut ini
tenaga listrik yang digunakan dalam BTS : Gambar 2.4 merupakan penampakan dari
IC Mikrokontroler Atmega 8535.
Gambar 2.5 Sensor SHT 11

2.5 Modem Wavecom


Modem adalah sebuah alat yang
Gambar 2.4 Mikrokontroler Atmega dapat membuat komputer terkoneksi
8535 dengan internet melalui line telepon
(Sumber: Datsheet ATMEGA 8535,2001) standar. Modem banyak digunakan
komputer rumah dan jaringan sederhana
2.4 Sensor SHT 11 untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan
komputer lain dalam lalu lintas internet.
Sensor suhu SHT11 merupakan Kata Modem itu sendiri merupakan
sensor yang termasuk dalam keluarga kependekan dari Modulator Demodulator.
Sensirion dengan memiliki fungsi untuk Ini berarti Modem bekerja dengan cara
melakukan pengukuran terhadap mengubah informasi digital dari komputer
perubahan suhu dan kelembaban. Modul pengirim ke dalam bentuk sinyal analog
sensor SHT11 merupakan sensor dengan yang ditransmisikan melaluli line telepon.
nilai output berupa digital dan telah Selanjutnya Modem pada komputer
terkalibrasi saat fabrikasi sehingga tidak penerima akan mengubah ulang sinyal
perlu melakukan konversi ADC ataupun analog ke sinyal digital.
kalibrasi data sensor. SHT 11 memiliki Modem GSM adalah sebuah
akurasi yang baik serta memiliki harga perangkat Modem Wireless Plug and Play
yang kompetitif, sehingga cukup efisien dengan konektivitas GSM/GPRS untuk
untuk penggunaan secara umum. aplikasi-aplikasi machine to machine.
SHT11 memiliki dua output yaitu GSM Modul atau Modem GSM adalah
dari sensor suhu maupun sensor jenis khusus dari modem yang menerima
kelembaban yang kemudian digabungkan kartu SIM, dan mengoperasikan selama
dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan berlangganan ke operator mobile, seperti
semua interface serial pada satu chip yang ponsel. Modem GSM dihubungkan dengan
sama. Interface dari SHT 11 menggunakan suatu interface yang memungkinkan
2-wire serial, sehingga tidak lagi aplikasi seperti SMS untuk mengirim dan
menggunakan sisem I2C. Konsumsi daya menerima pesan melalui Modem.
input yang digunakan pada modul relative
kecil yaitu antara 2,4 – 5,5 VDC. Sensor
kelembaban memiliki rentang jarak antara
0 - 100% RH, sedangkan resolusinya
sebesar 0,03% RH, dan memiliki akurasi
pengukuran sebesar ± 3,5% RH. Pada
sensor suhu memiliki rentang antara -40
sampai +123,8 ºC, untuk resolusi sebesar
0,01 ºC, dan memiliki akurasi sebesar ±0,5
ºC pada 25 ºC, untuk lebih jelasnya Gambar 2.6 Modem Wavecom Fastrack
penampang sensor SHT11 dapat dilihat M1306B
pada Gambar 2.5. (Sumber : Fastrack Modem M1306 User
Guide, 2003)
2.6 Short Message Service (SMS) III. PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN ALAT
Short Message Service (SMS)
merupakan salah satu tipe Instant Pada bab ini akan dijelaskan
Messaging (IM) yang memungkinkan user tentang cara kerja dari Aat Sistem
untuk bertukar pesan singkat. SMS Monitoring Power BTS Menggunakan
dihantarkan pada channel signal Global SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler
System for Mobile Communication (GSM). Atmega 8535, perancangan dan pembuatan
Dewasa ini perkembangan teknologi yang alat sebagai tugas akhir ini dilakukan
sangat pesat membuat teknologi SMS ini dalam 3 tahapan proses yang meliputi
banyak digemari masyarakat karena sebagai berikut:
teknologi ini bersifat praktis, murah dan 1. Proses Kerja Sistem.
mudah untuk digunakan. 2. Perancanan dan Pembuatan Perangkat
Sebuah pesan SMS maksimal terdiri Keras.
dari 140 bytes, yang berarti dapat memuat 3. Perancanan dan Pembuatan Perangkat
140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau Lunak.
70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang,
bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang 3.1 Proses Kerja Sistem
memakai Hanzi (Aksara Kanji/Hanja).
User dapat mengirim pesan SMS yang
lebih dari 140 bytes dengan catatan
membayar lebih dari sekali biaya kirim
SMS.

2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (liquid Crystal Display) merupakan


komponen penampil dari kelompok
optoelektronik. LCD terbuat dari bahan Gambar 3.1 Blok Diagram Alat
cristal cair dari komponen organik yang
mempunyai sifat optik seperti benda padat Dari Gambar 3.1 blok diagram alat di atas
meskipun bahan tetap cair. Sel kristal cair dapat dijelaskan fungsi masing-masing
terdiri dari selapis bahan kristal cair yang blok yaitu sebagai berikut:
diapit (sandwich) antara gelas tipis dan 1. Mikrokontroler Atmega 8535
elektroda lapisan logam transparan yang digunakan sebagai penyimpan
diendapkan pada bagian dalam gelas serta program, pengolah data, dan output
bentuk dari LCD 2x16 dapat dilihat pada data yang digunakan untuk
Gambar 2.7 berikut: mengontrol blok lainnya.
2. Sensor SHT11 adalah sebuah sensor
yang digunakan untuk mengukur
tingkat kelembaban dan suhu dalam
ruangan.
3. Sensor tegangan digunakan sebagai
indikator kondisi dari sumber tenaga
listrik yaitu PLN, genset, baterai, dan
perangkat.
Gambar 2.7 LCD 2x16 4. LCD digunakan sebagai output
tampilan dari proses pengolahan data
serta kondisi gangguan.
5. IC Max 232 merupakan interface yang
menghubungkan komunikasi antara
mikrokontrol dengan modem.
6. Modem wavecom digunakan sebagai
pengirim informasi mengenai sistem
kepada handphone server.

3.2 Perancangan dan Pembuatan


Perangkat Keras
Perancangan dan pembuatan
perangkat keras yang dilakukan
menggunakan aplikasi Proteus yang
mampu membantu dalam merangkai
rangakain elektronika menggunakan
simulasi. Untuk perancangan dan
pembuatan perangkat keras meliputi :
1. Pembuatan Power Supply
2. Pembuatan minimum sistem
Atmega 8535.
3. Perancangan sensor suhu SHT11. Gambar 3.3 Flowchart Kontroling Sistem.
4. Perancangan sensor tegangan.
Alur kerja sistem ini adalah :
5. Perancangan rangkaian interface 1. Pada saat awal sistem dihidupkan
komunikasi RS-232. dengan cara menekan tombol power
6. Perancangan LCD 2x16. ON.
2. Mikrokontroler melakukan inisialisasi
pin masukan dan keluaran serta
fasilitas lain yang telah diset
sebelumnya melalui pemograman.
3. Tekan tombol Start untuk
mengaktifkan sistem pengiriman SMS
Gateway.
Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan.
4. Tekan saklar ON/OFF pada masing-
3.3 Perancangan dan Pembuatan masing bagian sebagai indikator
Perangkat Lunak terhadap tegangan input yang
digunakan yaitu PLN, Genset, Baterai,
Perangkat lunak memiliki fungsi yang maupun Perangkat.
sangat penting terutama sebagai salah satu
penentu kehandalan dari sitem yang IV. PENGUJIAN DAN ANALISA
dibuat. Perangkat lunak diinputkan melalui 4.1 Pengujian Sensor Tegangan
alat interface yang menghubungkan antara Pengujian ini dilakukan dengan
mikrokontrol dengan komputer yaitu cara pengecekan dan pengukuran jalur
downloader. Pemrograman yang rangkaian serta menguji komponen
digunakan pada proses pembuatan sistem penunjangnya secara keseluruhan.
ini menggunakan aplikasi Code Vision Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
AVR dan menggunakan bahasa peralatan yang ada pada perangkat keras
pemrograman yaitu bahasa C.
yang dibuat (baik buruknya kondisi alat Tabel 4.2 Pengujian Sensor SHT11
dan kinerjanya).
Suhu Kelembaban
Pengujian ke-
(°C) (%RH)
4.1.1 Pengujian Sensor Tegangan
28,9 55,6
Sensor tegangan merupakan bagian 1. Suhu Kamar
29,5 60,8
penting dalam alat ini dimana sensor 2. Suhu Box 29,8 64,2
tegangan akan difungsikan untuk melihat Non 29,6 66,7
kondisi sumber daya listrik yang Pendingin
dikeluarkan oleh PLN, genset, baterai, dan 3. Suhu Box 16,7 89,6
supply pada perangkat, selain itu juga dengan 13,4 90,1
untuk mengukur besar tegangan pada Pendingin
(Lemari Es)
keempat bagian tersebut.
Tabel 4.1 Pengujian Sensor
4.1.3 Pengujian LCD
Tegangan
Sumber Kondisi Tegangan Tegangan LCD akan digunakan sebagai display
Input output
untuk menampilkan informasi informasi
PLN ON 220 V 3,9 V tentang hasil pengukuran dari sensor
OFF 0V 0V tegangan apakah benar atau salah, dan
Genset ON 220 V 3,9 V hasil pengujian LCD ditunjukan pada tabel

OFF 0V 0V 5.3.
Tabel 4.3 Pengujian LCD
Baterai ON 12 V 4,1 V

OFF 0V 0V Input (sensor Karakter yang


tegangan) ditampilkan
Perangkat ON 12 V 4,1 V Sensor Tegangan V1: 222 V
PLN
OFF 0V 0V Sensor Tegangan V2: 222 V
Genset
Sensor Tegangan V3: 12 V
4.1.2 Pengujian Sensor SHT11
Baterai
Sensor SHT11 akan difungsikan Sensor Tegangan V4: 12 V
Perangkat
sebagai alat pengukur dari perubahan suhu
Sensor SHT 11 Suhu: 29,2 °C
dan kelembaban udara pada ruangan Humadity: 65,7 %
dengan nilai output berupa digital yang
sebelumnya telah terkalibrasi saat proses 4.1.4 Pengujian Sistem Secara
fabrikasi. Dalam penggunaan sensor suhu
Keseluruhan
kelembaban pada alat memiliki range
untuk suhu yaitu 5°C - 50°C dan untuk Pengujian sistem secara keseluruhan
kelembaban yaitu 80% - 95%. akan dilakukan sebanyak 10 kali
percobaan untuk menentukan ketahanan
sistem, hasil pengujian sistem secara
keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Pengujian Sistem Secara
Keseluruhan (Dalam Sehari)
Perco Kondisi Hasil Tampilan Hasil SMS
baan LCD Gateway
ke-
1. PLN ON Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim
2. Genset ON Berhasil Berhasil Gambar 4.1 Tampilan LCD Hasil
menampilkan mengirim Pengujian Alat.
3. Baterai ON Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim
4. Semua OFF Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim
5. PLN ON, Berhasil Berhasil
Perangkat menampilkan mengirim
OFF
6. PLN ON Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim
7. Genset ON Berhasil Berhasil Gambar 4.2 Tampilan SMS User.
menampilkan mengirim
8. Baterai ON Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim 4.1.5 Pengujian Keandalan Sistem
9. Semua OFF Berhasil Berhasil
menampilkan mengirim Pengujian keandalan sistem akan
10. Genset ON, Berhasil Berhasil dilakukan dalam waktu 2 hari dan 3 waktu
Perangkat menampilkan mengirim yaitu pagi, siang, dan malam dimana
OFF sistem akan ditempatkan pada ruangan
untuk menentukan keandalan sistem, hasil
Pada tabel 4.5 didapat data berupa pengujian keandalan sistem dapat dilihat
hasil pengujian alat, yaitu berupa pada Tabel 4.6 berikut :
keberhasilan tampilan LCD dan Tabel 4.6 Pengujian Keandalan
keberhasilan pengiriman SMS terhadap Sistem
user. Pada tampilan LCD maupun hasil
pengiriman SMS terhadap user didalam Hari Tanggal Hasil Time
informasi tersebut terdapat data mengenai ke. / Jam (berjalan sesuai Delay
kondisi sumber tenaga listrik yang aktif perencanaan SMS
atau tidak) (detik)
maupun nilai tegangan listrik yang terukur
1. 03-07- Berhasil 14
oleh alat serta nilai dari pengukuran suhu 2015 / menampilkan detik
dan kelembaban udara. 08.00 dan mengirim
Berikut merupakan tampilan LCD 2. 03-07- Berhasil 13
hasil desain alat saat pengujian : 2015 / menampilkan detik
13.00 dan mengirim
3. 03-07- Berhasil 14
2015 / menampilkan detik
20.00 dan mengirim
4. 04-07- Berhasil 14
2015 / menampilkan detik
08.00 dan mengirim yang juga dihubungkan pada terminal
5. 04-07- Berhasil 14 input tegangan.
2015 / menampilkan detik Pengujian keandalan sistem
13.00 dan mengirim dilakukan selama 2 hari berturut-turut
6. 04-07- Berhasil 13
selama 3 waktu yaitu pagi, siang, dan
2015 / menampilkan detik
20.00 dan mengirim malam untuk menentukan kehandalan
Total 6 sistem berdasarkan alat tersebut berjalan
keberhasilan sesuai rencana atau tidak.
Total 0 Perhitungan hasil pengujian
kegagalan berdasarkan lama waktu tunda (delay)
dalam proses pengiriman sms dapat
4.2 Analisa Hasil Pengujian dihitung seperti berikut :
Tabel 4.7 Perhitungan Time Delay SMS.
Hasil analisa dari pengujian alat
ini, yaitu alat tersebut dapat bekerja Percobaan Time delay |Tt| = (Td -
memonitor kondisi power supply yang ke- (Td) ˄Td)
masuk berdasarkan nilai tegangan yang 1 14 detik 0,3 detik
ada. Ketika supply listrik PLN menyala
maka akan ditampilkan kondisi bahwa 2 13 detik 0,7 detik
listrik PLN aktif/ON, dan ketika supply 3 14 detik 0,3 detik
PLN mati maka supply listrik akan
berpindah pada genset yang akan 4 14 detik 0,3 detik
menampilkan kondisi listrik genset 5 14 detik 0,3 detik
aktif/ON. Selanjutnya ketika kedua supply
listrik dari PLN maupun genset mati maka 6 13 detik 0,7 detik
supply akan berpindah ke baterai sebagai
Jumlah 82 detik 2,6 detik
back up supply listrik, sehingga tampilan
kondisi dari alat tersebut adalah baterai Rata-rata 13,7 detik
aktif/ON. Time delay
Alat ini dapat digunakan untuk (˄Td)
mengontrol kondisi dari supply listrik
Sesuai dari data yang didapat,
maupun kondisi lingkungan ruang BTS,
dalam proses pengiriman SMS terdapat
namun hal tersebut membutuhkan
time delay atau waktu tunda penerimaan
perangkat tambahan yang nantinya
data pada user. Hal itu disebabkan oleh
digunakan sebagai mengaktifkan alat lain
proses komunikasi yang terjadi pada
untuk mengatasi kondisi yang terjadi.
operator yang digunakan.
Penggunaan alat ini supply alat
Pada data tabel diatas
menggunakan tegangan AC 220V, untuk
membuktikan bahwa time delay(Td) dalam
tegangan input PLN dan genset
proses pengiriman berkisar pada rentang
menggunakan tegangan AC 220V yang
waktu 13 sampai 15 detik, sehingga
dihubungkan pada terminal input
dengan rentang waktu tersebut dan dalam
tegangan. Pada input tegangan baterai dan
6 kali percobaan dapat diambil rata-rata
perangkat digunakan tegangan DC 12V
dari time delay sebesar 13,7 detik.
Indikator keberhasilan alat ini 1. Alat ini menggunakan sensor
ditentukan oleh proses pembacaan supply tegangan yang menggunakan sistem
yang aktif dan juga pembacaan terhadap pembagi tegangan untuk mengukur
sensor suhu dan kelembaban yang tegangan inputan yang dalam
nantinya ditampilkan pada layar LCD pengaplikasiannya memiliki tingkat
maupun dalam pengiriman SMS terhadap keakuratan yang kurang, sehingga
user. kami menyarankan untuk
menggunakan sensor yang memiliki
V. KESIMPULAN DAN SARAN tingkat akurasi baik. Penempatan
sensor SHT11 pada ruangan yang
5.1 Kesimpulan memiliki suhu antara 5° - 45° agar
sesuai dengan kondisi pada ruang
Dari data analisa dan pengujian alat BTS yang sebenarnya.
ini dapat disimpulkan bahwa : 2. Sistem ini tidak dilengkapi dengan
1. Sistem ini menggunakan sensor powersuplay cadangan sehingga
tegangan sebagai indikator kondisi ketika listrik padam sistem tidak
sumber tenaga listrik yang aktif dapat bekerja sehingga untuk
sebagai penyuplai pada BTS serta mengatasinya sebaiknya dalam
menggunakan perubahan dari nilai pengembangannya sistem ini
suhu maupun kelembaban udara untuk dilengkapi dengan powersupply
memonitor kondisi lingkungan ruang cadangan semisal baterai.
kabinet BTS. 3. Sistem ini dapat dikembangkan
2. Komunikasi antara sistem dengan user untuk kepentingan monitoring listrik
digunakan modem wavecome fastrack yang digunakan pada rumah maupun
M1306B dengan interface perkantoran dengan memanfaatkan
menggunakan serial RS232 dengan dari sistem sensor tegangan.
memanfaatkan pin RX TX. 4. Alat ini dapat dilanjutkan pada
3. Sistem ini memiliki keandalan sistem proses pengendalian yang
hingga 100% dengan waktu dihubungkan pada perangkat
pengujian selama 2 hari dan dalam 3 pendukung seperti AC, Alarm, serta
waktu, serta sistem dapat dioperasikan perangkat pendukung lainnya.
pada ruangan berpendingin dengan
suhu ruangan 5°C - 50°C dengan 5.1 DAFTAR PUSTAKA
kelembaban udara mencapai 80% -
95% pada ruang kabinet tertutup. Anggriawan , Aldo Redicka (2014).
Rancang Bangun Sistem Peringatan
5.2 Saran
Keamanan Serta Pemantau Suhu dan
Sistem yang didesain dalam karya
Kelembaban Shelter BTS Melalui
tulis ilmiah ini masih kurang dari
sempurna, adapun saran agar sistem ini Fasilitas SMS, Skripsi. Malang,
dapat dikembangkan menjadi lebih baik Fakultas Teknik, Universitas
diantaranya adalah sebagai berikut: Brawijaya.
Annonim A. 2001. Datsheet
Atmega 8535. Penerbit Atmel.
Annonim b. 2009. User’s Guide
Smartpack Controller. Penerbit: Eltek.
Annonim c. 2014. EMUA User
Guide. Penerbit: Huawei.
Lingga, Wardhana. 2006. Belajar
Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
ATMEGA 8535.Yogyakarta: Andi Offset.
Mandarani, Putri (2014).
Perancangan dan Implementasi User
Interface Berbasis Web Untuk Monitoring
Suhu, Kelembaban dan Asap Pada
Ruangan Berbeda Dengan Memanfaatkan
Jaringan Local Area Network, Skripsi.
Padang, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Padang.
Nugroho, Tunggul Arief (2010).
Remote Monitoring Berbasis GPRS (Studi
Kasus : Monitoring Shelter Bts). Bandung,
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi
Harapan Bangsa.
Petruzella, Frank D, 1996,
Elektronik Industri. Yogyakarta: Andi
Offset.
Wadhana, Lingga (2006),
Microcontroller AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikas,
Yogyakarta, Andi.

Anda mungkin juga menyukai