MASSAGE/PIJAT
Oleh:
M. Amang Handaris
Mufid Asadullah
Nelam Anggraini
Novita Anggun P.S
Nisa’ul Ilmi Chikmatul Awalil
1
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi .................................................................................................................... 3
2.2 Sejarah..................................................................................................................... 4
2.3 Cara Kerja ............................................................................................................... 7
2.4 Implikasi Keperawatan ........................................................................................... 7
2.5 Penelitian ................................................................................................................ 8
2.6 Titik atau Area Pijat Refleksi .................................................................................. 11
2.7 Teknik Manipulasi/Rangsangan Pijat Refleksi ....................................................... 13
2.8 Yang Perlu Diperhatikan dalam Pemijatan ............................................................. 13
2.9 Tujuan dan Manfaat Pijat Refleks........................................................................... 14
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui Definisi
1.2.2 Untuk mengetahui Sejarah
1.2.3 Untuk mengetahui Cara Kerja
1.2.4 Untuk mengetahui Implikasi Keperawatan
1.2.5 Untuk mengetahui Penelitian
1.2.6 Titik atau Area Pijat Refleksi
1.2.7 Teknik Manipulasi/Rangsangan Pijat Refleksi
1.2.8 Yang Perlu Diperhatikan dalam Pemijatan
1.2.9 Tujuan dan Manfaat Pijat Refleks
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah yang
paling populer yang digunakan adalah dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya
“menggosok”. Menurut pengertiannya massase yang berasal dari bahasa Inggris “massage”
adalah pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan
atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah.
Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang bertujuan
untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan atau pijatan-pijatan
kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks.
Hal senada diutarakan oleh C.K Giam (1993: 172) massage adalah manipulasi jaringan
lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah,
dan limfa secara lokal maupun umum. Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan
tubuh dengan cara menekan dan meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan
lunak dan mengubah ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan
memberikan ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.
Menurut Mumford (2001: 10) massage adalah rangkaian yang terstruktur dari tekanan
atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan siku dapat
digunakan untuk melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian otot dengan gerakan
mengurut, menggosok, memukul, dan menekan.
Menurut Harrold (1992: 8) massage adalah teknik pengobatan yang tertua dari model
pengobatan ortodoks atau pengobatan-pengobatan lainnya. Massage merupakan gabungan dari
teknik pengobatan dan tindakan instingtif.
Menurut Harrold (1992: 16) massage merupakan tindakan instingtif dan pengobatan
yang berdasarkan intuisi (gerak hati). Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan
teknik-teknik yang lainnya berkembang dan memiliki pengaruh yang spesifik pada
pemberiannya.
Menurut Katsusuke (1996: 61) massage atau pijat didasarkan pada ide bahwa jantung
ialah pusat pertumbuhan. Karena itu, cara pengobatannya mengikuti sistem peredaran darah,
terutama nadi-nadi arteri, dan bergerak masuk ke dalam dari ujung tubuh menuju jantung.
3
2.2 Sejarah
a. Sejarah Perkembangan Masase
Masase sebagai cara pengobatan, telah dikenal sejak zaman pra sejarah oleh
berbagai suku bangsa di dunia. Data-data menunjukkan bahwa usia masase sama tuanya
dengan peradaban manusia.
Cacatan sejarah menunjukkan bahwa bangsa Cina telah mengenal masase kurang
lebih 3.000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran-ajaran Kung Fhu Tzu, diketahui bahwa
masase telah dipergunakan bukan semata-mata untuk pemeliharaan kesehatan saja tetapi
juga sebgai salah satu cara pengobatan. Demikian pula masase juga dikenal oleh bangsa
Yunani purba yang menggunakan masase sebagai bentuk kemewahan setelah melakukan
latihan-latihan gymnastik untuk membentuk keindahan tubuh.
Bapak dari ilmu kedokteran yaitu Hippocrates (430-360 SM) menggunakan masase
untuk para pasiennya, disamping dengan sinar matahari, mandi air panas, serta latihan-
latihan badan untuk menyembuhkan kekuatan pada sendi dan otot-otot yang lemah.
Menurut Hipocrates “Bahwa seorang dokter harus memiliki keterampilan dalam
banyak hal, lebih-lebih dalam menggunakan masase”. Masase dapat menguatkan sendi-
sendi yang lemah dan melemaskan sendi-sendi yang kaku. Dalam mempraktekkan
masase, beliau menggunakan istilah “Anaptripsis” yang berarti pemijatan menuju ke arah
jantung , yaitu mulai dari kaki menuju ke atas, sedangkan dari atas yaitu kepala atau leher
ke bawah ke arah jantung. Hal ini merupakan suatu bukti adanya dasar ilmiah dalam
melakukan masase pada jaman itu.
Pada abad XVI pengetahuan tentang anatomi semakin maju, hal tersebut semakin
menambah gairah dari pemakaian masase. Pada tahun 1975, seorang dokter
berkebangsaan Perancis yaitu Ambroise Para menjelaskan tentang teknik serta efeknya
masase friction yang lembut, sedang dan kaku dan menganjurkan untuk salah sendi
(dislokasi).
Pada tahun-tahun berikutnya masase semakin mengalami perkembangan, apalagi
setelah Pehr Hendrik Ling (1976-1839) yang berkebangsaan Swedia menciptakan
Gymnastic Sistem Swedia yang sekarang lebih dikenal dengan Masase Sistem Swedia.
Ling menyusun Gymnasticnya dalam empat bentuk yaitu : educational gymnastic,
military gymnastic, medical gymnastic, dan aesthetic gymnastic.
Tahun 1913 Ling mendirikan “Central Instituteof Gymnastic” di Stocholm, ia
mengajar sampai saat meninggalnya pada tahun 1839. Ling dan para pengikutnya telah
banyak berjasa dalam memajukan masase tidak hanya di Swedia tetapi juga di beberapa
Negara Eropa.
4
Menjelang akhir abad XIX masase telah benar-benar mempunyai kedudukan yang
baik di dalam dunia pengobatan. Dr. Mezger dari Amsterdam adalah dokter terkenal yang
menyebarluaskan masase bahkan ia sendiri bertindak sebagai masseur. Sejak saat itu
masase menjadi suatu cara perawatan yang terkenal di Eropa dan Amerika.
Pada tahun 1894 kaum wanita di Inggris membentuk perhimpunan Masseuse yaitu
“The Sociaty of Trained Masseuse” dengan tujuan meningkatkan standar masase dan
memperbaiki status wanita yang memilih masase sebagai profesinya. Perhimpunan
tersebut kemudian bergabung dengan “The Institut of Massage And Remedial Exercice”
yang akhirnya membuat peraturan untuk menyelenggarakan pendidikan dan ujian. Pada
waktu itu di kota Manchester anggotanya telah mencapai 5.000 orang. Masase dan
Medical Gimnastycnya terus berkembang dan dipergunakan secara luas sebagai Physical
Treatment untuk melengkapi perawatan dengan pengobatan dan pembedahan.
6
2.3 Cara Kerja
Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam memenuhi
kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/ tulang. Tindakan masase
ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya sirkulasi.
Tujuan
1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.
2. Meningkatkan relaksasi.
Alat dan Bahan
1. Minyak untuk masase
2. Handuk
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan
halus.
a. Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling (tekanan pendek,
cepat, dan bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan dan
jari dengan memberikan tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di
pinggang.
7
b. Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila nyeri terjadi
pada daerah sekitar bahu.
8
e. Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal.
9
2.5 Penelitian
Manfaat Dan Keuntungan Massage Berdasarkan Penelitian Modern
Massage atau therapy pijat bisa di katakana sebagai salah satu tradisi penyembuhan
yg tertua. Pada banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India,
meyakini bahwa theerdasarrapy massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.Kulit adalah organ tubuh terbesar dari manusia dan dipenuhi
dengan ujung-ujung syaraf. Dimana selain kulit, therapy pijat / Massage juga bekerja
dengan melembutkan otot dan menghasilkan relaksasi khususnya efektif dalam mengatasi
keluhan gangguan sirkulasi, misalnya, sakit kepala yang amat sangat biasanya terjadi
berlarut-larut, oleh karena rasa sakit tersebut maka membuat penderita merasakan kaku
pada otot yang terserang. Hal ini akhirnya akan menimbulkan lebih banyak lagi rasa sakit
pada organ lainnya.Tepat apabila pijatan dilakukan pada leher dan bahu secara perlahan
dapat melepaskan tekanan pada otot dan mengurangi rasa sakit.
Penelitian modern menunjukkn bahwa massage dapat digunakan utk mengatasi
berbagai macam gangguan, diantaranya :
1. Ancietas / Kegelisahan
2. Arthritis / Peradangan
3. Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
4. Rasa nyeri yang kronis
5. Konstipasi / sulit buang air besar Depresi
6. Sakit Kepala
7. Tekanan Darah TinggiInsomnia
Relaksasi menyeluruh Salah satu manfaat yang langsung terasa dengan therapy
massage adalah merasakan relaksasi yang menyeluruh dan ketenangan. Hal ini terjadi
karena massage adalah sebagai pemicu terlepasnya Endorfin, Zat Kimia Otak ( Neuro
Transmitter ) yang menghasilkan perasaan nyaman. Tingkat Hormon Stress, seperti :
Adrenalin, Kortisol, Norephinefrine tentunya juga akan berkurang. Penelitian
10
menunjukkan bahwa tingkat hormon stress yang tinggi dapat menurunkan system immun
pada tubuh. Beberapa Keuntungan fisik dari terapi pijat diantaranya :
1. Mengurangi Tekanan pada Otot
2. Memperbaiki Sirkulasi Darah
3. Merangsang System Lymfatik
4. Mengurangi Hormon Stress
5. Meningkatkan Mobilitas Persendian & Kelenturan
6. Menyegarkan permukaan kulit agar terlihat cerah.
7. Mempercepat penyembuhan cederanya pada jaringan lunak.
8. Menambah kewaspadaan mental
9. Mengurangi kegelisahaan dan depresi.
12
2.7 Teknik Manipulasi/Rangsangan Pijat Refleksi
Ketepatan dalam memilih teknik rangsangan sangat mempengaruhi hasil pemijatan.
Seorang terapis harus mampu menilai kondisi klien sebelum dipijat.
Secara umum kondisi klien dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kondisi kekurangan energi (yin)
Klien dalam kondisi ini akan terlihat lemah, pucat, suara pelan, dan suhu tubuh
rendah (dingin).
2. Kondisi kelebihan energi (yang)
Klien dalam kondisi ini terlihat tegang, menahan rasa sakit, muka
kemerahmerahan,serta suhu tubuh di atas normal (hangat/panas).
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat dari ilmu pijat pengobatan
refleksi adalah untuk:
a. meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh (promotiff);
b. mencegah penyakit tertentu (preventif);
c. mengatasi keluhan dan pengobatan terhadap penyakit tertentu (kuratif); dan
d. memulihkan kondisi kesehatan (rehabilitatiff).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Di Indonesia, masase telah
dikenal dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan telah lama dikenal sejak jaman
kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau “dukun urut”.
Massase cocok mengatasi penyakit :
1. Ancietas / Kegelisahan
2. Arthritis / Peradangan
3. Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
4. Rasa nyeri yang kronis
5. Konstipasi / sulit buang air besar
6. Depresi
7. Sakit Kepala
8. Tekanan Darah Tinggi
9. Imsonia
16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul & Uliyah, Musrifatul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2239760-
pengertian-pijat-atau-massage/#ixzz2fiflIzBa
Muslikh. (2015). Ilmu pijat pengobatan refleksi relaksasi. Jakarta: DIREKTORAT PEMBINAAN
KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
17