1
a. Membersihkan putting susu dengan air, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
b. Putting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol
untuk memudahkan isapan bayi
c. Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pomp susu.
2
Berbagai Tehnik dalam Posisi Menyusui
a. The cradle, posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir.
Pastikan punggung anda benar-benar mendukung untuk posisi
ini. Jaga bayi di perut anda, sampai kulitnya dan kulit anda
saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap kearah anda,
dan letakkan kepalanya pada siku anda.
b. The cross cradle hold, satu lengan mendukung tubuh bayi dan
3
anda, seolah-olah anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah
posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi
caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, anda
butuh bantal untuk menopang bayi.
4
menyusu. Dukungan punggung dan kepala bayi dengan bantal.
Pastikan bahwa perut bayi menyentuh anda.
5
menyusu lagi. Pastikan anda menemukan kursi yang nyaman
dan kelilingi diri anda dengan buku-buku, makanan, cemilan,
atau apa saja yang membuat anda riang pada saat ini
f. Billy goat : bayi ini menubrukkan kepala, menyentak, dan
meniju anda ketika menyusu. Ia mungkin menjadi frustasi
karna aliran ASI anda yang mungkin terlalu lambat atau
terlalu cepat bagi sang bayi.
g. Regurgitator : bayi ini menyusu dengan puas kira-kira selama
20 menit, kalau berhenti. Tetapi tentunya ia akan merasa lapar
kembali.
h. Barnacle : bayi ini menyusu dengan konstan, hampir berjam-
jam lamanya
i. Sightseer : bayi ini tidak pernah ketinggalan pemandangan
yang baru saja lewat. Jadi mata dan kepalanya bergerak-gerak
ketika ia sedang menyusu. Jika anda memiliki bayi tipe ini
anda akan dikejutkan oleh betapa lenturnya putting susu anda
j. Deserter : setelah 20 menit sehabis menyusu, bayi ini akan
kembali menyusu, hanya untuk beberapa tegukkan untuk
makanan penutup.
6
b. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-
7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam
waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu
setelah 1-2 minggu.
c. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena
isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi
ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai
kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui.
Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada
malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan
memicu produksi ASI.
d. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara, mak
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.
Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai
payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih
baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang
terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu
menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara,
tetapi tidak terlalu ketat.
(a) (b)
a) Hanya papilla yang masuk kedalam mulut bayi
b) Sebagian besar aerola masuk kedalan mulut bayi
8
Cara Menyendawakan Bayi Setelah Minum ASI
9
Posisi Menyusui
10
5) Cradle Hold. Susui bayi A pada payudara kanan sementara
tubuh dan kakinya mengarah ke kiri. Bayi B menyusui
pada payudara kiri, tubuh, dan kakinya mengarah ke kanan.
Biarkan tubuh bayi B ‘di bawah’ tubuh bayi A, namun
jangan terlalu ketat.
b. Posisi menyusui ibu bersalin normal
1) Gunakan kursi yang nyaman
2) Upayanya telapak kaki menginjak lantai
3) Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila
posisi kaki agak menggantung
c. Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan
Seksio Caesaria (CS)
1) Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu
2) Upayakan letak kepala bayi berada tepat di bawah
payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi.
3) Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri
akibat operasi dapat terlindungi.
4) Posisi ini merupakan posisi yang paling nyaman bagi ibu
maupun bayinya.
d. Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah
1) Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas
perut ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala
menghadap ke payudara, atau
11
2) Bayi di tengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidak
akan tersedak.
14
b. ASI mengalir dari payudaranya saat dia memikirkan bayinya
atau mendengar bayinya menangis.
c. ASI menetes dari payudaranya yang lain, ketika bayinya
menyusu.
d. ASI mengalir dari payudaranya dalam semburan halus jika
bayi melepaskan payudara saat menyusu.
e. Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang
diiringi dengan keluarnya darah lochea selama menyusui di
hari-hari pertama.
f. Isapan yang lambat dan tegukan oleh bayi, menunjukkan ASI
mengalir dan ditelan oleh bayi
g. Ibu merasa haus
15
dan endorphin B yang dilepaskan saat seseorang dalam tekanan
(stres) akan menghambat pelepasan oksitosin
Jika oksitosin sedikit, maka LDR akan terhambat, sehingga
ASI tidak bisa keluar dari payudara, meski payudara terasa
kencang dan penuh. Payudara seperti tidak bisa membuat ASI
lagi. Padahal payudara tetap memproduksi ASI, namun tidak
dapat mengalir keluar, sehingga bayi susah mendapatkannya.
Efek ini hanyalah sementara dan dapat kembali seperti semula.
Oleh sebab itu, ibu menyusui perlu mendapatkan dukungan dan
kenyamanan untuk membuatnya tenang juga terus menyusui
bayinya. Apabila bayinya menyusu, ASI dapat keluar kembali
16