Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TENAGA LISTRIK

SHORT-CIRCUIT TEST

Oleh :

Kelompok 2

Amalia Almira Nugraheni 3.39.16.0.04

Cindy Yulia Devi Ningrum 3.39.16.0.05

Duvadilant Luthfansyah 3.39.16.0.06

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
 Membedakan ohmik dan kerugian penyimpangan dari alternator
 Menganalisa kurva short-circuit pada kecepatan yang beragam
 Menghitung rektansi sinkronis.

II. Pendahuluan
Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan – gangguan yang
dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen.
Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu
keadaan dari sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi
normal. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya
suatu kerusakan di dalam jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik
keluar dari saluran yang seharusnya.
Berdasarkan ANSI/IEEE Std. 100-1992 gangguan didefinisikan sebagai suatu
kondisi fisis yang disebabkan kegagalan suatu perangkat, komponen, atau suatu
elemen untuk bekerja sesuai dengan fungsinya. Gangguan hampir selalu
ditimbulkan oleh hubung singkat antar fase atau hubung singkat fase ke tanah.
Suatu gangguan hampir selalu berupa hubung langsung atau melalui impedansi.
Istilah gangguan identik dengan hubung singkat, sesuai standart ANSI/IEEE Std.
100-1992.
Hubung singkat merupakan suatu hubungan abnormal (termasuk busur api)
pada impedansi yang relatif rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja antara
dua titik yang mempunyai potensial yang berbeda. Istilah gangguan atau
gangguan hubung singkat digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan singkat.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, perlu dilakukan analisis hubung singkat
sehingga sistem Proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik dapat ditentukan.
Analisis hubung singkat adalah analisis yang mempelajari kontribusi arus
gangguan hubung singkat yang mungkin mengalir pada setiap cabang didalam
sistem (di jaringan distribusi, transmisi, trafo tenaga atau dari pembangkit)
sewaktu gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam sistem tenaga
listrik.
III. Alat dan Bahan
1. DL 1013T2 DC Filtered Power Supply
2. DL 1023 PS Motor DC Shunt
3. DL 1026A Alternator Tiga Fasa
4. DL 2025DT Indikator Kecepatan
5. DL 2031M Optical Electronic Generator
6. DL 2108T01 Pengatur Tegangan Eksitasi
7. DL 2109T1A Moving-iron Ammeter (100 mA)
8. DL 2109T2A5 Moving-iron Ammeter (2.5 A)

IV. Gambar Rangkaian


V. Hasil Percobaan

Speed(rpm) 3000 2500 2000


IE(mA) IS (A) IS (A) IS (A)
200 0,8125 0,805 0,805
250 1,025 1,015 1,005
300 1,225 1,21 1,23
350 1,425 1,405 1,41
400 1,625 1,625 1,61
450 1,825 1,815 1,825
500 2,025 2,005 2,005
550 2,225 2,205 2,215

Ketika motor dan generator telah dinyalakan, suhu ambien tetap = 28 ᵒC, ukurlah :
1. Arus Ekstitasi, arus dan tegangan yang digunakan armature motor
Data :
IEMK = 0,375 A
IMK = 1,52 A
UMK = 380 V
Jawab :
PMK = UMK (IMK – IEMK)
= 380 (1,52 – 0,375)
= 435,1 Watt
2. Arus Ekstitasi pada generator saat arus nominal short circuit stator
IEK = 0,35 A

3. Daya yang digunakan generator saat dishort circuitkan


Jawab :
PGK = PMK – PMm
= 435,1 – 190
= 245,1 Watt
4. Dimana PMm adalah rugi-rugi mekanik motor DC maka :
PCu = PGK – PGM
= 245,1 – 21,37
= 223,73 Wattv
Dimana PGM adalah rugi-rugi mekanik, yang ditandai rugi-rugi tembaga pada
generator

Anda mungkin juga menyukai