Anda di halaman 1dari 13

1

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum perancangan akhir

pengumpulan data dan berperan sebagai pedoman atau penuntut peneliti

pada seluruh proses peneliti (Nursalam, 2010, dalam buku Dharma

Kusuma 2011). Desain penelitian dapat menjadi petunjuk bagi peneliti

untuk mencapai penelitian dan juga sebagai penuntut bagi peneliti

dalam seluruh proses penelitian (Riyanto, A. 2011, dalam buku Dharma

Kusuma 2011).

Dalam penelitian yang digunakan model cross sectional yaitu

jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi

data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat

(Hidayat, 2014).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan di lakukan di Kelurahan Bintaro,

Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kota Mataram.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan


2

4.3 Populasi, Sampel, Dan Tehnik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua

penderita hipertensi yang berada di keluran bintaro tiga

bulan terakhir sejumlah 80 orang (oktober, November dan

desember 2019).

4.3.2 Sampel Dan Besar Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan di

teliti atau sebagian jumlah dari karakterikstik yang di miliki

oleh populasi (Hidayat, 2015).

4.3.3 Teknik Sampling

Sampling penelitian adalah proses menyeleksi

populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam,

2013). Teknik sampling, yang digunakan dalam penelitian

ini adalah probability sampling dengan metode simple

random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota

populasi (Hidayat, 2014).


3

Besar sampel dalam penelitian ini yaitu di hitung

dengan menggunakan rumus Nursalam (2013) :

N
n=
1+N ( d )2

Keterangan :

n : perkiraan jumlah sampel

N : perkiraan besar populasi (80 orang)

d : tingkat signifikan (0,5)

80
n=
1 + 80 (0,5 )2

80
n=
1 + 80 (0 ,025)

80
n=
1+2
80
n=
3

n=26,66

n=27

Cara pengambilan sampel dengan melakukan undian

semua jumlah populasi seperti arisan dan yang keluar dari

undian tersebut yang akan dijadikansampel.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang

perlu di penuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat


4

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Bersedia menjadi responden.

b. Responden yang bisa beraktivitas fisik

c. Responden penderita hipertensi diwilayah Bintaro

d. Responden yang bisa membaca dan menulis

2. Kriteria ekslusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota

populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi dalam penelitian

ini adalah:

a. Penderita hipertensi diluar wilayah Bintaro.

b. Penderita hipertensi yang tidak bisa beraktivitas

fisik.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas (independen) merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2018).Variabel independen dalam penelitian adalah

aktivitas fisik.

4.4.2 Variabel Dependen


5

Variabel dependen yaitu variabel di pengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2018).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian

hipertensi.
6

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan

karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan

tersebut. Karakteristik yang dapat diamati artinya memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang kemungkinan

dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2013).

Tabel 4.1 : Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Alat Hasil ukur


operasioa Paramete ukur Skala
nal r

Variabel Pola tingk Aktivitas Kuisioner Ordinal Indes pekerja


independ ah fisik a.1,ringan =1.
en laku atau 1. Ri Sedang =3.
:aktivitas aktivitas fi ngan Berat sk= 5.
fisik sik 2. Se b. 2,3,4,5,6,7
masyaraka dang Tidak pernah=1,
t 3. be Jarang=2,
rat Kadang-
kadang=3
Sering=4
Selalu=5.
c.8,Lebih sangat
berat=1,
Lebih berat=2,
Sama berat=3,
Lebih ringan=4

Indeks olahraga
a.1,Skor
olahraga=>
12=5, skor
olahraga
olahraga 8-12=4,
Skor 4-8=3,
Skor olahraga
0,01-4=2,
Skor olahraga
7

=0=1,
Tidak=0
b. 2, 5
Intensitas rendah
=0,76,
Intensitas sedang
=1,26,
Intensitas tinggi
1,76
c.3 dan 6
<1 jam = 0,5,
1-2 jam =1,5,
2-3 jam=2,5,
3-4 jam=3,5,
>4 jam=4,5.
d. 4 dan 7
<1 bulan=0,04,
1-3 bulan =0.17,
4-7 bulan =0.42,
7-9 bulan =0.67,
>9 bulan =0.92.
e.8, Lebih
banyak=2,
Sama banyak =3
Kurang=4,
Sangat kurang=5
f. 9, Sangat
sering=1,
Sering=2
Kadang-
kadang=3,
Jarang =4,
Tidak pernah=5.
g. 10, Tidak
pernah=1,
Jarang=2,
Kadang-
kadang=3,
Sering=4,
Selalu=5.

waktu senggang
a. 1, 2, 3 Tidak
pernah=1,
Jarang=2,
Kadang-
kadang=3,
Sering=4
8

Selalu=5
b. 4, 5-15 menit=2,
15-30 menit=3,
30-45 menit=4,
>45 menit =5

Kriteria :
1. Ringan < 5,6.
2. Sedang < 5,6-
7,9.
3. Berat > 7,9
skskor

skor
Vari Hipertensi Tekanan Observasi Ordin 1. Normal _<120-
abel adalah darah _<80.
inde tekanan dar al 2. Stadium 1
pen ah 140-159.
den sistolik ≥ 1 3. Stadium 2
Kej 40 _>160-_>100
adia mmHg dan
n tekanan dar
hipe ah
rten diastolik ≥ 
si 90
mmHg, ata
u bila
pasien mem
akai
obat anti
hipertensi.

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang

disusun dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai baik

data kualitatif maupun data kuantitatif (Nursalam, 2013).

Kuesioner dalam penelitian diartikan sebagai daftar pernyataan

yang sudah tersusun dengan baik dan responden memberikan

jawaban sesuai pemahaman.


9

Sedangkan observasi merupakan cara pengumpulan data

dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada

responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal- hal yang

akan diteliti. Dalam metode obsrevasi ini, instrumen yang dapat

digunakan antara lain : lembar obervasi, panduan pengamatan

(observasi) atau lembar check list.  Kuesioner yang gunakan

dalam aktifitas fisik yaitu kuesione yang udah baku (valid),

(baecke, 2014).

4.7 Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah

sebagai berikut:

1. Memperoleh ijin untuk melakukan penelitian dari kampus

kemudian ke BAPEDA Lombok Barat, dan ke Puskesmas

Ampenan.

2. Melakukan pemilihan sampel atau responden sesuai dengan

kriteria inklusi.

3. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan

bila bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani informedconsent.

4. Membagikankuesioner.

5. Responden pada saat dilakukan penelitian harus melihatetika

penelitian.

6. Melakukan observasi dengan menggunakan

sphygmomanometer
10

7. Setelah semua data di kuesioner dan observasi,

penelitikemudian melakukan analisadata.

8. Menyusun hasilpenelitian.

4.8 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap-

tahap, menurut Hidayat (2014) sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis

data menggunakan komputer.Biasanya dalam pemberian kode

dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti suatu kode

dari suatu variabel.

3. Scoring

Skoring adalah melakukan penilaian untuk jawaban

dari responden untuk mengukur aktifitas fisik.

4. Tabulating
11

Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam

satu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki.Pada data

ini dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus segera

disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang.

4.9 Etika Penelitian

Peneliti yang mengunakan manusia sebagai subyek tidak

boleh bertentangan dengan etika.Tujuan penelitian harus etis

dalam arti hak responden harus dilindungi, pada penelitian ini,

maka peneliti mendapat pengantar dari STIKES YARSI

Mataram.Kemudian menyerahkan kepada kepala Desa Pondok

Perasi untuk mendapatkan persetujuan penelitian pada pasien yang

menderita hipertensi. Setelah mendapatkan persetujuan, baru

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi:


12

1. Surat persetujuan (informedconsent)

surat persetujuan diberikan kepada responden saat di

kumpulakan lalu di berikan penjelasan terkait penelitian,

setelah semua jelas, surat persetujuan diberikan kemudian diisi

dan di tandatangani oleh responden sebagai bukti telah

bersedia untuk melakukan penelitian.

2. Tanpa nama (Anonimity)

kegiatan penelitian yang berhubungan dengan

indentitas responden tidak di publikasikan namun hanya

dicatat dengan mengunakan kode responden yang hanya

diketahui oleh peneliti.

3. Non maleficience

penelitian ini di laksanakan sesuai dengan prosedur

penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat

semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan peneliti

meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek, dan

pada penelitian ini tidak ada kegiatan yang merugikan ataupun

mengakibatkan cedera atau stres tambahan pada subyek

penelitian.

4. Kerahasiaan (Confidentiality)

pada penelitian ini seluruh kerahasiaan informasi

responden dijamin peneliti, dan hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.


13

4.10 Analisa Data

4.10.1 Analisa Univariat

Analisis univariate dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian.Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010) yaitu variabel

aktifitas fisik dan kejadian hipertensi.

4.10.2 Analisa Bivariat

Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010),

yaitu kriteria aktifitas fisik dan kejadian hipertensi.

Untuk mengetahui hubungan antara dua variable

apakah signifikasi atau atau tidak dengan kemaknaan 0,05

dengan menggunakan uji rank spearman dengan software spss

16, < 0,05 maka ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kelurahan

Bintaro, sedangkan > 0,05 tidak ada Hubungan aktivitas fisik

dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Ampenan Kelurahan Bintaro.

Anda mungkin juga menyukai