DI SUSUN OLEH
MULISAH
060STYJ20
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI NERS JENJANG PROFESI
MATARAM
2020-2021
A. KONSEP LANSIA
1. Pengertian Lansia
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya (WHO, 2016). WHO juga memberi batasan yaitu usia
60 - 74 tahun, dan usia lanjut tua (old) antara 75 – 90 tahun, serta usia
RI (2016), lansia atau lanjut usia adalah kelompok yang memasuki usia 60
tahun keatas.
Lansia atau lanjut usia adalah suatu periode penutup dalam rentang
jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari
waktu yang penuh manfaat (Sarwono, 2015). Lansia yaitu bagian proses
tumbuh kembang dimana manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi
berkembang mulai dari bayi, anak, remaja, dan menjadi tua (Pujianti,
2016). Lansia adalah tahap dari siklus hidup manusia paling akhir, yaitu
bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan di
alami oleh setiap orang. Pada tahap tua ini individu mengalami banyak
bahwa usia lanjut atau lansia adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang yang tidak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh
setiap individu.
(middle age) antara 45 sampai dengan 59 tahun, usia lanjut (elderly) dari
60 sampai dengan 74 tahun, dan usia lanjut tua (old) dari 75 sampai
dengan 90 tahun, serta usia sangat tua (very old) lebih dari 90 tahun
tahun keatas.
3. Proses Penuaan
sosial budaya, gaya hidup disebut penuaan sekunder. Penuaan itu tidak
sesuai, dengan kronologis usia dan patologis. Faktor eksogen juga dapat
memengaruhi faktor endogen, sehingga dikenal dengan faktor risiko.
B. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian Anemia
nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red
bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan
laboratorium.
2. Etiologi
2. Perdarahan
3. Klarifikasi Anemia
meliputi:
a. Anemia aplastik
Penyebab:
agen neoplastik/sitoplastik
terapi radiasi
antibiotic tertentu
benzene
deferensiasi).
Hambatan humoral/seluler
Pansitopenia
Anemia aplastic
Gejala-gejala:
perdarahan saluran
pusat.
Gejala-gejala:
darah merah
Penyebab:
selama hamil,
menstruasi
gastritis, varises
Gangguan Eritropoesis
Gejala-gejalanya:
Penyebab:
2) Anemia hemolitika
d. Proses autoimun
e. Reaksi transfusi
f. Malaria
Mutasi sel eritrosit/perubahan pada sel eritrosit
Anemia hemolysis
4. Manifestasi
pucat, takikardi, sakit dada, dyspnea, nafas pendek, cepat lelah, pusing,
rapuh dan halus, kuku tipis rata mudah patah, atropi papila lidah
meradang dan sakit (Guyton, 1997). Manifestasi klinis anemia besi adalah
pusing, cepat lelah, takikardi, sakit kepala, edema mata kaki dan dispnea
5. Komplikasi
1. Gagal jantimg
terbakar, Kesemutan)
3. Kurangnya konsentrasi
hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah
limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki
disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah
Anemia
payah jantung
7. PATWAY
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Penatalaksanaan Medis
Tindakan umum :
merah.
membutuhkan oksigen.
penyebabnya) :
1. Anemia defisiensi besi: Mengatur makanan yang
2. Pemberian preparat fe
C. KONSEP KEPERAWATAN
sebagai berikut :
1. Pengkajian Anemia
a. Aktivitas/istirahat
banyak.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronis, mis; perdarahan GI
kompensasi).
c. Integritas ego
Gejala : depresi.
d. Eleminasi
e. Makanan/cairan
f. Neurosensori
g. Nyeri/kenyamanan
h. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan
i. Seksualitas
Carpenito, 2000).
keperawatan untuk mencapai hasil bagi anda, sebagai perawat, yang dapat
pelayanan kesehatan.
masyarakat.
c. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan
kesehatan lain.
kesehatan klien.
kulit/membrane mukosa, dasar kuku.
hipotensi.
ambulasi/aktivitas.
normal.
aktivitas.
dibawah normal untuk usia tinggi dan bangun badan, penurunan lipatan
konsumsi makanan.
intervensi nutrisi.
imobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan
rusak.
penggunaan
jumlah.
kulit.
Intervensi: Pertahankan teknik aseptic ketat pada
prosedur/perawatan luka.
cermat.
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebalinya,