TINJAU PUSTAKA
(Notoadmodjo, 2010).
dehidrasi
10
c. Rasa aman terhindar dari sakit dan penyakit
c. Ingin menonjol dan lebih dan orang lain, baik dalam karier,
dari individu tersebut. Secara garis besar bentuk perilaku ada dua
11
a. Perilaku pasti (respons internal)
nyata.
organism dapat berbentuk pasif (respon yang masih tertutup) dan aktif
(Notoatmodjo, 2011).
perilaku kesehatan terdiri dari empat unsur, yaitu sakit dan penyakit,
12
yang dilakukan sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku
promotion behavior)
obatan.
13
perilaku ini sesuai lingkungan kesehatan lingkungan, yaitu
(Notoatmodjo 2012) :
penggunaannya.
menghilangkan rasa tidak enak atau rasa rasa sajit sebagai akibat dari
14
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
berikut :
kegiatan kemasyarakatan.
penyakit.
15
Menurut Green dalam buku Notoatmodjo (2007), menganalisis
faktor perilaku (behavior causer) dan faktor dari luar perilaku (non
masyarakat.
16
3) Peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarakat antara lain
(Specific Protection).
17
6) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap penularan
kasus.
18
TB tersebut masih berada dalam tubuh penderita. Seorang penderita
b. Untuk keluarga:
2) Bukan jendela agar udara segar & sinar matahari dapat masuk,
19
efektif dalam pencegahan penularan. Pasien TB sangat penting
hidung ketika batuk dan bersin, membuang tisu basah yang telah
A. Domain Peilaku
1. Pengetahuan
b. Pengetahuan konseptual
20
pikiran, dan teori baik yang implicit maupun eksplisit.Ada
c. Pengetahuan procedural
d. Pengetahuan metakognitif
(Notoatmodjo, 2007).
21
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
4) Minat
22
5) Pengalama
subjektif.
6) Informasi
23
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan
salah/coba-coba.
24
dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik
ilmu pengetahuan.
25
cara itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain,
26
berpikir induktif yang dikembang oleh bacon ini
pengamatan.
kondisi tertentu.
27
Pengetahuan penderita tentang TB paru
pemeliharaan kesehatan.
28
dikarenakan keduannya diletakkan dasar pengertian dan
2. Sikap (Attitude)
29
3. Menghargai (valuing). Mengajak orang lain untuk
golongan yaitu :
kelompok lainnya.
30
umumnya tidak diberi perangsang spontan, akan tetapi
perangsangan-perangsangan itu.
pernyataan pribadi.
31
manusia bertindak secara khsa terhadap objeknya. Sikap
a. Sikap sosial
atau masyarakat.
b. Sikap individu
bersangkutan.
3. Relatif mantap
4. Dapat dirubah
32
Sikap penderita tentang TB paru
33
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari adalah reaksi
3. Tindakan
34
Menerut notoatmodjo (2005), tindakan adalah gerakan
adalah :
35
tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
(Suprajitno, 2009).
36
keluarga membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual.
Diantaranya adalah:
a. Patrilineal
jalur ayah.
b. Matrilineal
jalur ibu.
37
c. Matrilokal
sedarah ibu.
d. Patrilokal
sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
berikut:
keluarga, yakni:
a. Fungsi afektif
38
keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, rasa dimiliki
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
39
diharapkan atau diluar ikatan perkawinan sehingga lahirnya
d. Fungsi ekonomoi
dan keluarga.
40
1) Mengenal masalah kesehatan
berikut :
kedudukannya masing-masing.
41
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
rumah tangga.
a. Keluarga tradisional
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak,
42
3) Keluarga dengan orang tua tunggal, biasanya sebagai
berhubungan.
2.3.1 Defenisi TB
43
(suryo, 2010).Tuberculosis adalah penyakit infeksius yang terutama
2.3.2 Etiologi
bertahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan
44
dan alcohol serta tahan dalam keadaan dingin atau kering.Bersifat
30 menit, dan dengan alcohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri ini
juga tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab
2.3.3 Klasifikasi
bentuk, yaitu:
a. Tuberkulosis Primer
sistemik.
b. Tuberkulosis sekunder
45
pada masa tua dengan riwayat masa muda pernah mengalami
infeksi TB.
2.3.4 Patofisiologi
2009).
tersebut juga dapat berpindah melalui sistem limfe dan aliran darah
ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, kortek serebri dan area
46
minggu setelah pemajanan (Brunner& suddarth dalam Smelzert,
2008).
Bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut tuberken Ghon. Bahan
skar kolagenosa.
ada yang tidak bergejala namun ada juga yang bergejala sangat aku.
adalah :
47
b. Respiratorik: batk-batuk lamah lebih dari 2 minggu, sputum yang
mukoid, nyeri dada, batuk darah, dan gejala-gejala lain, yaitu bila
TB yang masuk.
48
c. Sesak napas: pada penyakit ringan belum dirasakan sesak napas.
d. Nyeri dada: nyeri dada ini timbul bila infiltrasi radang sudah
49
persepsi tentang tuberkulosis juga perlu dikaji (Brunner& Suddarth
a. Tes tuberculin
c. Pemeriksaan CT-scan
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS),
berikutnya.
50
c. S (sewaktu): dahak dikumpulkan dipelayanan kesehatan pada hari
1. Karakter Individu
a. Umur
51
b. Pengetahuan
(Suarni, 2009).
52
pengetahuan yang cukup maka seseorang akan mencoba untuk
c. Sikap
53
media massa, lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial budaya
genteng kaca karena kuman TBC akan mati jika terpapar sinar
makanan bergizi.
d. Status gizi
54
berpengaruh dinegara miskin, baik pada orang dewasa maupun
anak-anak.
e. Jenis kelamin
55
yang meninggal akibat TB paru, dapat disimpulkan bahwa pada
(Roebiono.PS, 2009).
f. Kebiasaan merokok
56
penghuni. Rumah yang ruangan terlalu sempit atau terlalu banyak
57
b. Lantai Rumah
bawah, konstruksi lantai rumah harus rapat air dan selalu kering
lantai rumah perlu dibuat dari bahan yang kedap terhadap air
c. Ventilasi
58
mempengaruhi kelembaban semakin tinggi khususnya karena
d. Pencahayaan
59
sabun, karbon dan kapas api, bakteri ini akan mati dalam waktu
dua jam.
e. Kelembaban
penyakit infeksi.
udaranya tinggi.
f. Suhu
60
udara.Bakteri mycobacterium tuberculosis hidup dan tumbuh
g. Penghasilan Keluarga
61
beberapa upaya pengendalian diri terhadap penyakit TB paru
2012) :
terutama anak-anak.
yang lainnya.
62
8) Menghindari pergaulan yang tidak baik.
kesehatan.
dan kuat.
mengandung alcohol.
13) Segera periksa bila timbul batuk lebih dari tiga minggu.
TB, baik dengan BTA positif atau BTA negatif dan sebagainya. Lama
BTA tetap positif atau kambuh kembali ketika daya tahan tubuh
63
WHO 1991 dalam Sudoyo (2007) membagi TB dalam empat
kategori, yaitu:
1) Kasus kambuh
kategori I.
OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan
(4 minggu)
64
c. Kasus setelah putus berobat (Default): yaitu pasien yang telah
positif.
pengobatannya.
2.3.9 Pengobatan TB
bakteri yang resisten terhadap obat tersebut. Oleh karena itu, paling
berlainan.
65
Antibiotik yang sering digunakan adalah isoniazid, rifampicin,
yang kertat, disebut juga pengewas menelan obat (PMO). Tujuan dari
2.3.10 komplikasi
dua yaitu :
arthropsthy, laryngitis
66
2. Kronis : obstruksi jalan napas pasca TB, kerusakan parenkim
2012).
67
memingkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
pencemaran udara dari batuk, bersin, dan berbicara keras. Kuman ini
lain.
68
malnutrisi. Meningkatnya pasien TB, maka akan meningkat pula
penularan TB di masyarakat.
aktif.
terinfeksi HIV)
perawatanjangka panjang
h. Petugas kesehatan
69
Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik
dengan:
70
Pada setiap pelayanan kesehatan, Arias (2010) menyebutkan
menderita TB paru
dan fisik, radiografi dada, uji kulit tuberkulin, dan pulasan serta
71