Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana,
yang telah memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya kepada
umat manusia supaya selalu dekat kepada-Nya. Shalawat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kehadirat
Rasulullah SAW baik kepada keluarga, sahabat maupun kepada
kita selaku umatnya.

Makalah ini penulis sampaikan kepada pembimbing mata


kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan sebagai salah satu tugas
mata kuliah tersebut. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Mariya Ulfah,. SST, SPd., M.Kes. yang telah
membimbing kami dan kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran penulisan makalah ini.

Alhamdulillah makalah ini akhirnya dapat diselesaikan oleh


kami walaupun masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun dari segi sub-materinya.Untuk itu kami
memohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita memohon


perlindungan dan hanya kepada Allah-lah kita memohon
ampun.Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi yang
membacanya kelak.Amin.

Bojonegoro, 2 Maret 2020

1
Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................1

Daftar Isi................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1......................................................Latar Belakang
........................................................................3
1.2..................................................Rumusan Masalah
........................................................................3
1.3..................................................Tujuan Penulisan
........................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1...............................................................Pengkajian Fetal
.......................................................................................5
2.1.1 Gerakan Janin........................................................5
2.1.2 Denyut Jantung Janin.............................................6
2.1.3 Taksiran Berat Janin .............................................8
2.1.4 Non Strees Test.....................................................9
2.1.5 Amoniosintesis ...................................................11
2.2Pemeriksaan Laboratorium Untuk Membantu Meningkatkan
Diagnosa Kebidanan.....................................................12

BAB 3 PENUTUP

3.1............................................................Kesimpulan
........................................................................13

2
Daftar Pustaka......................................................14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan
proses fisiologis dan berkesinambungan. Dan tidak bisa di pungkiri bahwa
masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar
kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu
membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa
setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai
hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi Angka Kematian Ibu. Pelayanan kesehatan tersebut sangat
dibutuhkan selama periode ini. Karena pelayanan asuhan kebidanan yang
bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat penting
untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti
bidan, dapat memantau dan memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan,
bersalin, serta sampai masa nifas.
1.2 Rumusan Masalah

3
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Gerakan Janin ?
2. Apa Yang Dimaksud Denyut Jantung Janin ?
3. Apa Yang Dimaksud Taksiran Berat Janin ?
4. Apa Yang Dimaksud Non Stress Test ?
5. Apa Yang Dimaksud Amniosintesis ?
6. Apa Saja Pemeriksaan Laboratorium Untuk Membantu Meningkatkan
Diagnosa Kebidanan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Gerakan Janin
2. Untuk Mengetahui Denyut Jantung Janin
3. Untuk Mengetahui Taksiran Berat Janin
4. Untuk Mengetahui Non Stress Test
5. Untuk Mengetahui Amniosintesis
6. Untuk mengetahui pemeriksaan laboratorium untuk membantu
meningkatkan diagnosa kebidanan

4
BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Pengkajian Fetal


A. Pola Gerakan Janin
1.      Pengertian
Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan
janin, dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu
ketika gerakan ini dirasakan. Data sedikitnya 10 gerakan per hari
dianggap lazim. Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia
kehamilan 34-36 minggu bagi wanita yang beresiko rendah mengalami
insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan bagi wanita yang faktor
resikonya telah diidentifikasi, perhitungan gerakan janin dilakukan
pada usia kehamilan 28 minggu. (Meihartati:2018)
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya
pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida pada
kehamilan 18 minggu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan
20 minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksanya,
ballottement dalam uterus dapat diraba pada kehamilan yang lebih tua.
Gerakan janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok

5
aktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukkan normalitas.
(Miratu:2015)
2.      Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Janin
a. Kapan gerakan muncul
b. Bayi usia kandungan
c. Kadar glukosa
d. Stimulus suara
e. Status prilaku janin
f. Penggunaan obat-obatan dan kebiasaan merokok
g. Hipoksia
h. Asidemia
i. Polihidramnion
j. Oligohidramnion
(Meihartati:2018)

3. Cara menghitung gerakan janin

Pengkajian riwayat merupakan langkah yang penting. Klien


sering melaporkan penurunan gerakan janin karena mereka lupa
menekan aktivitas janin selama periode waktu tertentu dan juga tidak
terlalu menaruh perhatian terhadap hal ini.Anjurkan klien untuk fokus
pada aktifitas janin selama periode waktusatu jam, terutama saat ia
sedang beristirahat, dalam kondisi gizi baik,dan asupan cairan
cukup.Apabila klien mampu membaca dan memahami prosedur grafik
dasar, maka dapat menggunakan metode count to ten (menghitung
sampaito):

1) Jadwalkan satu sesi perhitungan perhari

2) Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari

3) Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kali


gerakan

6
4) Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 10
jam

Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika


dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika
tidak terasa gerakan dalam 10 jam maka hubungi bidan. Kelebihan
metode ini yaitu: mudah digunakan singkat dan mudah diinterpretasi.
(Meihartati:2018)

B. Denyut Jantung Janin (DJJ)

1.      Pengertian
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata
saat wanita tidak sedang bersalin, atau diukur di antara dua kontraksi.
Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam dibawah bantal.
Dengan alat fetal electro cardiograph denyut jantung janin dapat dicatat
pada kehamilan 12 minggu. Dapat di dengarkan oleh alat yang
bernama Leanec dan Doppler. Rentang normal adalah 120 sampai 160
denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam
dibawah bantal. (Meihartati:2018)

2.    Cara Mendengarkan Denyut Jantung Janin


a.       Dengan menggunakan stetoskop pinard
a)      Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat
gangguan dari suara lain.
b)      Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus, bagian
yang tidak perlu diperiksa ditutup untuk menjaga privasi klien,
c)      Alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari
pemeriksaan palpasi.
d)     Mencari daerah/tempat dimana kita akan mendengarkan denyut
jantung janin. Setelah daerah ditentukan, stetoskop pinard
dipakai, bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas
tempat/daerah dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan

7
bagian yang lubangnya sempit ditempatkan pada telinga kita,
letaknya tegak lurus.
e)      Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada
denyut jantung janin. Bila telah terdengar suatu detak, maka
untuk memastikan apakah yang terdengar itu bunyi jantung
janin, detak ini harus disesuaikan dengan detak nadi ibu. Bila
detakan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantung
janin, tetapi detak aorta abdominalis dari ibu.
f)       Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut
jantung janin, maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan
frekuensi denyut jantung janin itu.
b.      Dengan menggunakan doppler
a)      Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat
digunakan
b)      Usapkan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah
ditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap udara
antara kulit abdomen dengan permukaan sensor.
c)      Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan, kemudian
tekan tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin.
d)     Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan menggunakan
tombol pengatur volume.
e)      Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditunjukkan melalui
monitor.
f)       frekuensinya 120-160 kali per menit. (Meihartati:2018)
3.      Cara Menghitung Denyut Jantung Janin
a. Menghitung denyut jantung janin yaitu selama satu menit penuh.
ini
Hal dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut
serta membandingkan dengan rentang normal selama satu menit.
b. Menghitung denyut jantung janin (djj)  dengan mendengarkan 3x5
detik dikalikan dengan 4. Contohnya :
5 detik 5 detik 5 detik Kesimpulan
11 12 11 4 (11 + 12 +11) = 136/menit. Teratur
dan janin baik.

8
10 14 9 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak
teratur  dan janin asphyxia
8 7 8 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur dan
janin asphyxia.
(Meihartati:2018)

C. Taksiran Berat Janin (TBJ)


Berat badan penting diukur sebelum proses persalinan mulai,
gunanya untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan,
persalinan seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia (Bayi
Besar). Berat badan janin secara sederhana dapat diukur dengan
mempergunakan rumus diantaranya rumus Johnson Toshack. Rumus ini
dihitung berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (TFU) yaitu jarak dari bagian
atas tulang kemaluan (simfisis os pubis) ke puncak rahim (Fundus) dalam
centimeter (cm) dikurangi 11, 12 atau 13, hasilnya dikali 155 didapatkan
berat badan bayi dalam gram.
Rumus Johnson Toshack : BB = (TFU – N) x 155
Keterangan : BB = Berat badan janin dalam gram
TF = Tinggi Fundus Uteri
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala berada di atas spina ischiadika
N = 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika.
(Islamiyah:2011)

D. Non Stress Test (NST)


1. Pengertian
Non stress test (nst) adalah pemeriksaan kesehatan janin
dengan menggunakan kardiotokografi pada umur kehamilan > 32
minggu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran
djj dan aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama
aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (faad).
Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar denyut jantung janin,
variabilitas, dan timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin.

9
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran DJJ dan
aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama
ekokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (FAD;
FAAD). Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar. variabilitas, dan
timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin. (Meihartati:2018)

2. Tehnik Pemeriksaan Non Stress Test (NST)


a) Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit miring ke
kiri. Hal ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan
mencegah terjadinya hipotensi.
b) Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu,
nadi, dan frekuensi pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan
dilakukan, tensi diukur setiap 10-15 menit (hasilnya dicatat pada
kertas KTG).
c) Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara:
1. Menanyakan kepada pasien.
2. Melakukan palpasi abdomen.
3. Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas KTG).
d) Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin,
dilakukan perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala
atau bagian janin lainnya, atau dengan memberi rangsang vibro-
akustik (dengan membunyikan bel, atau dengan menggunakan alat
khusus untuk keperluan tersebut).
e) Perhatikan frekuensi dasar DJ (normal antara 120 16o dpm).
f) Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas KTG.
Perhatikan apakah terjadi akselerasi D](sediktinya 15 dpm).
g) Perhatikan variabilitas DJ (normal antara s - 25 dpm).
h) Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit. (Meihartati:2018)

3. Interpretasi NST

1) Reaktif:

10
a) Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai
dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
b) Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 - 160 dpm.
c) Variabilitas dj antara 5 - 25 dpm.

2) Non-reaktif

a) Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat


akselerasi pada gerakan janin.
b) Frekuensi dasar dj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari
160 dpm).
c) Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.

3) Meragukan

a) Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat


akselerasi yang kurang dari 15 dpm.
b) Frekuensi dasar dj abnormal.
c) Variabilitas djj antara 2 - 5 dpm.
d) Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin
yang baik sampai 1 minggu kemudian (spesifisitas 95% - 99%).
Hasil NST yang non-reaktif disertai dengan keadaan janin yang
jelek (kematian perinatal, nilai Apgar rendah, adanya deselerasi
lambat intrapartum), dengan sensitivitas sebesar 20%. Hasil NST
yang meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam. Oleh karena
rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap hasil NST yang
non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction
stress test (CST), selama tidak ada kontraindikasi.
(Meihartati:2018)

E. Amniosentesis

11
Amniosintesis adalah metode untuk mendapatkan cairan amnion
dengan memasukkan trocar halu dan kanula yang steril ke dalam cavitas
amnii melewati dinding abdomen dan dinding uterus.Sel-sel fetus
dilepaskan kedalam amnion dan dapat dikaji untuk penentuan jenis
kelamin dan kesehatan fetus.Untuk alasan yang sudah jelas, maka letak
plasenta harus ditetapkan sebelum amniosentesis. Kajian-kajian
berikutnya akan dilakukan pada specimen cairan yang di aspirasi antara
umur kehamilan 14 sampai 18 minggu. Hasil analisis biasanya baru
diperoleh setelah paling cepat 3 minggu. Dan uji dagnostik yang lebih
baru telah dirancang untuk menghindari hasil yang terlalu lama ini.
(Miratu:2015)

2.2 Pemeriksaan Laboratorium Untuk Membantu


Meningkatkan Diagnosa Kebidanan

Pemeriksaan Laboratorium Untuk Membantu


Meningkatkan Diagnosa Kebidanan adalah untuk mendeteksi
komplikasi-komplikasi dalam kehamilan.

Macam test laboratorium dalam asuhan kehamilan yang merupakan


kompetensi bidan adalah:

1) Tes hemoglobin darah (Hb) Tujuan: untuk mengetahui kadar Hb pada ibu
hamil dan untuk mendeteksi anemia gravidarum (suatu keadaan saat
kuantitas eritrosit di dalam tubuh maupun hemoglobin yang dijumpai dalam
eritrosit mengalami penurunan di bawah nilai seharusnya).
2) Tes urin protein Tujuan: untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan
untuk mendeteksi preeklampsia dalam kehamilan
3) Tes glukosa urin Tujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam urin dan
untuk mendeteksi diabetes mellitus gravidarum. (Miratu:2015)

12
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tujuan utama pemantauan kesehatan janin adalah guna mengenal
sedini mungkin kapan waktu yang tepat untuk terminasi kehamilan, sehingga
bayi bisa bertahan hidup lebih baik dibandingkan bila tetap berada dalam
kandungan.Dengan pengkajian fetal pada ibu hamil kita akan memantau
gerakan janin,DJJ,Non stress test (NST) dan amnio centesis, dan menentukan
diagnosa seperti: menentukan normalitas kehamilan,membedakan antara
ketidak nyamanan  dalam kehamilan dan kemungkinan komplikasi,
mengidentifikasikan  tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normalv
serta mengidentifikasikan kemungkinan kebutuhan belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Megasari miratu, dkk. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan. Deepublish.

Yogyakarta

Tuti Meihartati, dkk. 2018. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Deepublish.

Yogyakarta

Islamiyah Hana, dkk. 2011. Jurnal ilmiah kebidanan, Vol.2. Poltekkes Semarang

14

Anda mungkin juga menyukai