MATA KULIAH
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hemoroid.
Makalah Hemoroid ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah hemoroid. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah hemoroid.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah hemoroid
ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Hemoroid ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
I.1 Latar belakang................................................................................................................................... 4
I.2 Tujuan penulisan ............................................................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 6
BAB III....................................................................................................................................................... 15
Patofisiologi Keperawatan ....................................................................................................................... 15
BAB IV ....................................................................................................................................................... 16
Asuhan Keperawatan ............................................................................................................................... 16
BAB V ........................................................................................................................................................ 17
PENUTUP.................................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit kolitis akan menimbulkan gejala seperti: Demam Menggigil, Kelelahan, Dehidrasi,
Sendi atau membengkak. Sakit atau nyeri yang terjadi akibat peradangan membuat otot-otot usus
tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga makanan yang seharusnya dicerna justru dikeluarkan
kembali dan ini yang menyebabkan diare. Diare terjadi juga akibat usus tak mampu menyerap air.
Hal ini bisa diakibatkan oleh peradangan yang terjadi. Nyeri akibat radang usus bisa dirasakan di
perut bagian mana pun. Bila memang Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera
periksakan diri ke dokter.
Penyebab kolitis sebenarnya bisa terjadi dalam beberapa jenis tergantung dengan penyebabnya
masingmasing. Kolitis adalah penyakit radang yang bisa disebabkan oleh tiga jenis infeksi berikut
ini: 1. Bakteri. Sebagian besar, bakteri ini mencemari makanan sehingga dapat masuk ke dalam
perut Anda. beberapa jenis bakteri yang menyebabkan radang ususadalah Campylobacter,
Shigella, E.Coli, Yersinia, dan Salmonella2. Virus, yang menyebabkan radang usus adalah
cytomegalovirus, yang biasanya menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah. Radang usus jenis ini, memang agak jarang terjadi. 3. Parasit, penyebab usus meradang
yaitu giardia, yang masuk ke dalam tubuh melalui air yang tercemar. Biasanya, parasit ini ada di
dalam air kolam renang, air sungai, hingga air danau, sehingga sangat mudah menginfeksi tubuh
orang yang suka berekreasi ke tempat tersebut.
4
I.2 Tujuan penulisan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Kolitis adalah peyakit ulseratif dan inflamasi berulang dari lapisan mukosa kolon dan
rectum.(Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.2001.1106)
Kolitis merupakan penyakit peradangan pada kolon non spesifik yang umumny
berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti- ganti.
(Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Vol 1.2005.461)
Kolitis adalah penyakit serius disertai dengan komplikasi sistemik dan angka mortilitas
yang tinggi. Akhirnya 10% sampai 15% pasien mengalami karsinoma kolon.
(Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. 2001.1106)
Kolitis adalah inflamasi usus yang kronis dan hanya mengenai mukosa dan submukosa
kolon. (Patofisiologi Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. 2009.321)
Kolitis adalah merupakan penyakit primer yang didapatkan pada kolon, yang merupakan
perluasaan dari rektum. (Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. 1990. 137)
6
II.2 Etiologi
Sementara penyebab kolitis tetap tidak diketahui, gambaran tertentu penyakit ini telah
menunjukkan beberapa kemungkinan penting. Hal ini meliputi faktor feminal atau genetik, infeksi,
imunologik dan psikologik.
1. Faktor familial/genetik
Penyakit ini lebih sering dijumpai pada orang kulit putih dari pada kulit hitam dan
orang Cina, dan insidennya meningkat(3 sampai 6 kali lipat) pada orang Yahudi
dibandingkan dengan orang non Yahudi. Hal ini menunjukkan bahwa ada
presdisposisi genetik terhadap perkembangan penyakit ini
2. Faktor infeksi
Sifat radang kronik penyakit ini telah mendukung suatu pencarian terus menerus
untuk kemungkinan penyebab infeksi. Di samping banyak usaha untuk
menemukan agen bakteri, jamur, atau virus, belum ada yang sedemikian jauh
diisolasi. Laporan awal isolat varian dinding sel Pseudomonas atau agen yang
dapat ditularkan yang menghasilkan efek sitopatik pada kultur jaringan masih
harus dikonfirmasi.
3. Faktor imunologik
Teori bahwa mekanisme imun dapat terlibat didasarkan pada konsep
bahwa manifestasi ekstraintestinal yang dapat menyertai kelainan ini ( Misalnya
artritis, perikolangitis) dapat mewakili fenomena autoimun dab bahwa zat
terapeutik tersebut, seperti glukokortikoid atau azatioprin, dapat
menunjukkanefek mereka melalui mekanisme imunosupresif
Pada 60-70% pasien dengan kolitis, ditemukan adanya p-
ANCA(perinuclear anti-neutrophilic cytoplasmic antibodies). Walaupun p-ANCA
tidak terlibat dalam patogenesis penyakit kolitis, namun ia dikaitkan dengan alel
HLA-DR2, di mana pasien dengan p-ANCA negatif lebih cenderung menjadi
HLA-DR4 posotif.
4. Faktor psikologik
Gambaran psikologis pasien penyakit radang usus juga telah ditekankan.
Tidak lazim bahwa penyakit ini pada mula terjadinya, atau berkembang,
7
sehubungan dengan adanya stres psikologis mayor misalnya kehidupan seorang
keluarganya. Telah dikatakan bahwa pasien dengan penyakit radang usus
memiliki kepribadian yang khas yang membuat mereka menjadi rentan terhadap
stres emosi yang sebaliknya dapat merangsang atau mengeksaserbasi gejalanya.
5. Faktor lingkungan
8
II.3 Klasifikasi
Berikut ini adalah beberapa informasi secara lengkap tentang penyakit kolitis.
1. Kolitis dan inflammatory bowel syndrome (IBD) Penyakit inflammatory bowel syndrome
atau iritasi usus dapat menyebabkan penderitanya mengalami radang usus. Masalah
kesehatan ini berhubungan dengan gangguan autoimun. Radang terjadi akibat sistem
kekebalan tubuh menyerang bagian tubuhnya sendiri yang sehat dan akhirnya mengalami
peradangan usus. Kondisi ini yang terjadi pada penderita IBD yaitu kolitis ulseratif dan
penyakit Crohn .
2. Kolitis mikroskopik Kondisi ini cukup jarang terjadi dan biasanya menyerang wanita yang
telah lanjut usia. Diduga kuat, penyakit ini diakibatkan oleh genetik. Akan tetapi, penyebab
pastinya belum diketahui. Gangguan kesehatan ini menyebabkan penderitanya mengalami
diare berkepanjangan.
3. Kolitis akibat alergi Radang usus juga bisa disebabkan oleh alergi makanan yang biasanya
rentan terjadi pada bayi di bawah satu tahun. Ketika si kecil alergi terhadap suatu makanan
seperti susu sapi atau susu kacang kedelai, maka tubuh akan mengeluarkan respon alergi
dan peradangan.
4. Kolitis Ulseratif. Kolitis ulseratif adalah penyakit peradangan perut bagian bawah yang
menyerang usus besar dan dubur. Pada umumnya, penyakit ini memengaruhi usus sigmoid,
bagian bawah dari usus besar. Namun, penyakit ini juga dapat menyerang seluruh bagian
usus, sehingga pasien mengalami gejala yang lebih parah. Kondisi ini bermula dengan
peradangan pada lapisan usus besar yang disertai dengan luka dan bisul. Seseorang yang
sudah melewati usia 30 tahun lebih beresiko terkena kolitis ulseratif, walaupun penyakit
ini dapat menyerang siapa saja.
9
II.4 Manifestasi Klinis
Tanda utama kolitis penyakit ialah perdarahan dari rektum dan diare bercampur
darah, nanah, dan lendir. Biasanya disertai tenesmus dan kadang inkontinensia alvi.
Biasanya penderita mengalami demam, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
Terdapat tiga tipe klinis kolitis ulseratif yang sering terjadi, yan dikaitkan dengan
seringnya gejala. Kolitis ulseratif akut fulminan ditandai dengan awitan mendadak dan
disertai pembentukan terowongan dan pengelupasan mukosa, menyebabkan keilangan
banyak darah dan mukus. Jenis kolitis ini terjadi pada sekitar 10% penderita.
Pada kolitis ulseratif ringan, diare mungkin ringan dengan perdarahan ringan dan
intermitten. Pada penyakit yang berat defekasi dapat lebih dari 6 kali seharidisertai
banyak darah dan mukus.
Nyeri kolik hebat ditemukan pada abdomen bagian bawah dan sedikit mereda
setelah defekasi. Sangat sedikit kematian yang disebabkan penyakit ini tapi dapat
menimbulkan cacat ringan atau berat.
10
Komplikasi sistemik antara lain berupa pyoderma dan arthropaty.
Gejala utama dari colitis ulseratif adalah :
1. Diare (10 sampai 20 kali/ hari)
2. Nyeri abdomen.
3. Tenesmus Intermitten.
4. Perdarahan rectal.
5. Anoreksia.
6. Demam.
7. Nausea.
8. Muntah.
Faktor resiko koritis yang paling sering dialami adalah orang yang lanjut usia (lansia).
Penuaan mengakibatkan aliran darah sudah tak baik dan lancar lagi, selain itu lansia juga memiliki
riwayat penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi memiliki peluang
yang lebih tinggi untuk mengalami kolitis iskemik.
11
II.6 Pemeriksaan Diagnostik
12
II.7 Penatalaksanaan Medis
3. Psikoterapi
Ditujukan untuk menentukan faktor yang menyebabkan stres pada pasien,
kemampuan menghadapi faktor- faktor ini, dan upaya untuk mengatasi konflik
ehingga mereka tidak berkabung karena kondisi mereka.
13
II.8 Penatalaksanaan Keperawatan
14
BAB III
Patofisiologi Keperawatan
15
BAB IV
Asuhan Keperawatan
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN: DOKUMENTASI
19