Dosen Pembimbing :
Nur Lailatul Masruroh, MNS
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
dan Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini
dilakukan dalam rangka memnuhi salah satu syarat untuk mata kuliah Transkultural
Nursing pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Kami
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan penyusun
makalah ini sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan laporan ini. Meskipun
demikian kami sadar masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu,
segala masukan, kritik, dan saran sangat kami harapkan untuk pembelajaran dalam
proses penyempurnaan dan peningkatan mutu makalah ini di masa yang mendatang.
1. Ibu Nur Lailatul Masruroh, selaku dosen pembimbing kami yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam
penyusunan makalah ini.
2. Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan dukungan
moral dan material.
3. Anggota kelompok yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis,
mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB 1
Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia, adalah
persalinan yang ditolong oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir semua
masyarakat Indonesia baik yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan sekalipun
lebih senang ditolong oleh dukun. Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat
istiadat setempat. Masalah kesehatan bagi penduduk di kota maupun di perdesaan
Indonesia masih saja merupakan masalah yang pelik. Upaya bidang kesehatan
masyarakat seperti peningkatan taraf kesehatan perorangan, pendidikan
kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan keluarga
berencana harus juga memperhitungkan pengetahuan-pengetahuan lain mengenai
kebiasaan, adat istiadat, dan tingkat pengetahuan traditional medicine masyarakat
setempat. Seringkali, program kesehatan menemui kegagalan karena dicoba untuk
dijalankan hanya semata-mata dengan berpedoman kepada pertimbangan teknis
medis yang ’kaku’. Salah satu program yang belum mencapai sasaran
sebagaimana yang diharapkan, adalah pertolongan persalinan. Hampir di seluruh
Indonesia masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun bayi. Baik di desa
maupun di perkotaan, dukun termasuk tipe pemimpin informal karena pada
umumnya mereka memiliki kekuasaan dan wewenang yang disegani oleh
masyarakat sekelilingnya. Wewenang yang dimilikinya terutama adalah
wewenang harismatis.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengerjakan makalah produk ini
adalah:
Produk poster edukasi ibu hamil sendiri ini adalah produk poster yang
nantinya digunakan untuk memberikan informasi yang khususnya untuk ibu
2.2 Manfaat
PROSES PRODUKSI
Berikut tahap-tahap perencanaan produksi dimulai dari ide produk yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
PRODUKSI
PANTAU
TOLAK IMPLEMENTASI
1. Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen,
dorongan teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan
pengembangan dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran,
dan personalia.
Hal ini juga mengacu pada sebuah ide beberapa orang yang turut
berkontribusi dalam menerapkan ide yang sesuai dengan keinginan yang telah
dibuat konsep sebelumnya. Kebetulan disini penulis membuat suatu produk yang
bisa digunakan sebagai sebuah solusi atau dapat menjawab masalah dari perbedaan
budaya antar perawat danklien.
Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang
kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis operasional
dipertimbangkan kemampuan perusahaan menghasilkan produk dengan
fasilitas yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan bahan
pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan
perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan
menguntungkan atau tidak.
3. Desain Awal
5. Testing
6. Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing
disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.
7. Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini,
perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya
(bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).
Dalam pembuatan poster ada beberapa hal yang harus kita perhatikan antara lain:
1. Menyiapkan konsep dan kata-kata, disini tidak ada hal teknikal yang bisa
dijelaskan , area ini adalah murni kreatifitas.
2. Menyiapkan materi untuk desain, biasanya berupa foto, image dan lainnya.
Hal ini penting karena poster memang terfokus pada dua hal ini.
3. Hal terpenting dalam membuat poster adalah judul (Kalimat) yang menarik,
sehingga membuat orang lain tertarik untuk membacanya, dan pemuatan
tanggal juga sangat penting dalam even-even tertentu.
Kemudian dalam pembuatan poster bisa dilakukan secara manual
dengan menggunakan alat-alat seperti, Kertas/Karton, Sepidol warna, pencil,
penggaris dll. Dan juga bisa dibuat dengan menggunakan Software-software
yang ada dalam Komputer seperti: PhotoShop, CorelDraw, dll. Namun
membutuhkan keahlian khusus dalam membuatnya.
Digunakan sebagai bagian dari kegiatan edukasi, dalam hal ini poster
digunakan saat menerangkan sebuah materi kepada masyarakat (poster sebagai
media edukasi/pendidikan), begitu halnya siswa dalam mempelajari materi
menggunakan poster yang disediakan. Poster yang digunakan ini harus relevan
dengan tujuan dan materi. Dalam penggunaannya poster dipasang di papan
informasi ataupun ditempel di dinding. Misalnya ada ibu-bu hamil yang kurang
pengetahuan akan dampak suatu budaya yang sangat kental dari keluarganya.
Kemudian,hal ini dapat dibuat atau dipasang poster tentang edukasi ibu hamil
dengan perbedaan kultur yang sedari sejak lahir budayanya yang sangat kental.
Setelah melalui beberapa langkah diatas dapat di hasilkan produk poster dengan
hasil sebagai berikut :
Sumber :