Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK PENGARUH KANDUNGAN PADA TEH HIJAU

TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTROL

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir matakuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Dra.Retno sulistywati,M.Pd.

WARDAN
(1914313453033)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG


PRODI STUDI TEKNOLIGI LABORATORIUM MEDIS
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penlis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Pengaruh
Kandungan Pada Teh Hijau Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol” .
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
pembaca mengenai dampak pengaruh kandungan pada teh hijau terhadap penurunan kadar
kolestrol.
Dalam penyusunan Makalah ini, masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik,saran,dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang sangat di harapkan.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfat bagi siapapun yang
membacanya, Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Malang, 10 Oktober 2019

Penulis

Wardan
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teh Hijau.........................................................................................................6

2.2 Manfaat Teh Hijau......................................................................................................... 6

2.3 Komposisi Teh Hijau.....................................................................................................7

BAB IV

KESIMPULAN...................................................................................................................9

3.1 Simpulan........................................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................................9

Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kolestrol adalah suatu zat lemakyang berada di dalam darah yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh khususnya organ hati yang berfungsi untuk membntukdinding sel dan
pembentukan hormon steroid. Kolestrol secara normal diproduksi oleh tubuh sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Selain itu kolestrol juga bisa berasal dari makanan yang
mengandung lemak jenuh.
Meskipun dibutuhkan oleh tubuh, jika kadar kolestrol dalam darah terlalu tinggi
khususnya LDL(low density lipoprotein) dan disertai dengan peningkatan radikal bebas
didalam darah, akan menyebabkan terjadinya oksida LDL yang pada akhirnya
mengakibatkan aterosklerosis (penyimpitan dan pengerasan pembuluh darah). Proses
pengerasan pembuluh darah terjadi secara pelan dan diam-diam, Sehingga aterosklerosis
dapat terjadi pada siapapun. Jika terjadi aterosklerosis maka akan berpotensi terjadinya
penyakit jantung koroner.Berdasarkan data WHO (world Health Organization)
diperkirakan 3,8 juta pria dan 3,4 juta wanita diseluruh dunia setiap tahun meninggal
karena jantung koroner.
Semakin kesini masyarakat lebih tertarik untuk mengonsumsisegala sesuatu yang
herbaldan aman. Tumbuhan merupakan salah satu obat telah dikenal sejak dahulu kala
dengan adanya kemampuan manusia yang semakin bertambah sehingga dapat
memanfaatkan senyawa kimia dari tumbuhan untuk berbagai keperluan salah satunya
untuk pengobatan.
Teh hijau (Camerllia sinensi L Kuntze) merupakan teh yang dapat dimanfaatkan
diperoleh tanpa melangsungkan proses fermentasi atau oksida enzimatis dengan melalui
proses pelayuan pada daun teh sehingga membuat enzim polifenol pada daun teh menjadi
aktif (Sri Agung Fitri Kusuma 2009). Pada tahun 2013 produksi teh hijau di indonesia
adalah 152.674 ton (ditjenbut 2012). Teh hijau dipercaya memiliki kemampuan100 kali
lebih efektif untuk menetralisirkan radikal bebas dari pada vitamin C dapat menurun kadar
kolestrol dalam darah karena didalam teh hijau terdapat kandungan kimia yang terdapat
dalam teh hijau antara lain alkaloid, tanin (katekin), saponin, flavonoid, dan minyak atrisi.
Daun tehmengandung zat-zat yang dilarut dalam air, seperti katekin, kafein, asam amino,
dan berbagai gula. Setiap 100 gram daun teh mempunyai kalori 17 kj dan mengandung 75-
80% air, 16-30% katekin, 20% protein, 4% karbohidrat, 2,5-4,5% kafein, 27% serat, dan
6% pektin

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah umum dari makalah ini adalah
bagaimana pengaruh teh hijau untuk menurunkan kolestrol? Rumusan masalah umum
dipecah menjadi dua menjadi dua rumusan masalah khusnya yaitu bagaimana kandungan
katekin untuk menurunkan kadar kolestrol? Dan bagaimana kandungan flavonoid dalam
teh hijau untuk menurunkan kadar kolestrol?.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
menganalisis kandungan flavonoid dalam teh hijau untuk menurunkan kadar kolestrol.
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

1.Teh Hijau
Tanaman camellia sinensis O.K Var.assamica (mast) diklasifikasiakan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantea
Ordo : Ericales
Familia : Camelliaceace (Tehaceace)
Genus : Camellia
Spesies : Camellia Sinensis
Camellia sinensis merupakan tumbuhan teh hijau yang daunnya sering digunakan
untuk membuat minuman teh. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan selatan, namun
saat ini telah dikembangkan di seluruh dunia, di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman
teh merupakan semak hijau atau pohon kecil yang biasa dipanen saat tinggi tanaman belum
mencapai dua meter. Bunganya bewarna putih kuning, berdiameter 2,5-4 cm dengan 7-8
kelopak.
Teh termaksud tanaman spesies camellia sinensis. Teh mengandung berbagai elemen
nutrien yang berfungsi bagi kesehatan, anatara lain berfungsi sebagai antioksidan, anti
kanker, dan juga sebagai anti kolestrol, antibiositas, dan antidiabebtes.Berbagai macam teh
yaitu teh hitam, teh merah.

Pemberian ekstra teh hijau yang mengandung EGCG dan kafein dapat menurunkan
TNF-a sehingga oksidasi asam lemak pada hepar meningkat,menghambat sintesis kolestrol
oleh sel hepar serta meningkatkan sensivitas insulin. Sensitivitas insulin yang meningkat
akan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase dan menurunkan FFA serta
menghambat aktifitas chorlestery ester transfer protein (CETP). Chorlestery Ester transfer
protein (CETP) adalah protein plasma yang mendiasi pertukaran chorlestery ester dari
HDL ditukar dengan molekul trigleliserida dari LDL, VLDL maupun kilomigron, sehingga
yang terjadi VLDL kaya akan kolestrol,sedangkan HDL menjadi kaya akan trigliserida
atau dikenal sebagai lipoprotein kaya trigliserida. Apopratein A-1 dapat memisahkan diri
dari HDL kaya trigliserida. Apo A-1 bebas ini segera dibersikan dari plasma, melalui
ginjal, sehingga mengurangikemampuan HDL untuk melakukan reverses cholestrol
trannspor. Akibatnya, kadar HDL dalam darah menurun.

2. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan


pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai keseimbangan antara
konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses
ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dari penyaringan. Dengan dilakukan proses
ekstaksi maka akan diperoleh sari/hasilekstarksi yang mengandung zat aktif berkhasiat
obat tanpa adanya zat yang tidak diinginkandan dan ampas dari bahan baku obat tersebut.
Proses ektraksi khususnya untuk bahan yang berasal dari bahan tumbuhan adalah sebagai
berikut:
 Pengelompokan bagian tumbuhan (daun bunga dll),pengeringan dan
pangglingan bagian tumbuhan.
 Pemilihan pelarut
 Pelarut polar: air,etanol, dan sebagainnya
 Pelarut semipolar: etil asetat, diklarometan, dan sebagainya
 Pelarut nonpolar: n-heksan, petroleum eter, kloroform dan sebagainya

Adapun metode dari ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu cara dingin dan
panas. Cara dingin terdiri dari dua metode yaitu meserasi dan perkolasi. Cara panas
juga terdiri dari beberapa metode yaitu refluks, soklestasi, digesti, infudasi, dan
dekok.

Pada penelitian ini dipilih metode ekstraksi dengan sokletasi. Pada metode
sokletasi ini bahan yang akan diekstraksi berada pada sebuah pada kantung
ekstraksi (kertas, karton, dan sebagainya).Di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas
yang bekerja kontinu (percolator).

3. Kolestrol
Kolestrol atau yang disebut sebagai lemak tak jenuh merupakan satu-satunya steroid
yang ada dalam konsentrasi yang bisa dinilai diseluruh tubuh dan subtansinya seperti lilin
yang berwarna putih. Kolestrol secara alami sudah ada didalam tubuh kita. Hati adalah
organ yang memproduksi kolestrol, dimana kolestrol berfungsi untuk membangun dinding
sel dan juga untuk membuat hurmon-hurmon tertentu. Sebenarnya tubuh manusia sudah
bisa menghasilkan kolestrol sendiri, namun karena manusia megonsumsi makanan-
makanan yang mengandung lemak sehingga menyebabkan kadar lemak dalam tubuh
sangat berlebihan.
Untuk mengetahui jenis kolestrol kita dapat membedakan menjadi dua bagian
yaitu :
 Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL sering disebut sebagai kolestrol jahat berbentuk lemak
mirip dengan lilin. Tingginya kadar LDL akan berpotensi
menumpuk/menempel di sepanjang dinding pembulu nadi koroner.
Penumpukan darah akan menyebabkan penyimpitan dan penyumbatan
aliran darah (aterosklerosis). Kolestrol diangkat oleh lipoprotein yang
bernama LDL, untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan LDL
mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan
mengembang didalam darah. Protein utama yang membetuk LDL adalah
Apo-b
 High Density Lipoprotein (HDL)
HDL kerap disebut lemah yang baik karena dalam
operasimya ia membersihkan kelebihan kolestrol dari dinding pembuluh
darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini mempunyai
kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atatu lebih
berat. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-a
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Definis Teh

Teh (camellia sintensi) adalah bahan minuman yang sangat sering dikonsumsi
diindonesia serta berbagai lapisan masyarakat. Teh juga mengandung banyak bahan-bahan
aktif yang berfungsi sebagai antioksidan maupun antimikroba. Teh hijau adalah teh yang
dalam prosesnya pembuatannya tidak mengalami fermentasi. Dalam proses fermentasi ini
katekin teh berubah menjadi molekul yang lebih kompleks dan pekat sehingga memberi
ciri khas teh hitam yang berwarna, kuat, dan terasa tajam. Perbedaan pengolah dari setiap
teh menimbulkan adanya perbedaan khususnya pada kandungan zat aktif yaitu polifenol.
Urutan kandungan polifenol mulai dari yang tertinggi sampai terendah yaitu teh hijau.

Senyawa polifenol yang bersifat antioksidan dan terkandung dalam teh hijau
dipercaya oleh masyarakat memiliki berbagai khasiat seperti menurunkan resiko terkena
penyakit jantung. Mencegah berbagai macam tipe kanker, membantu memperkuat sel
darah merah untuk mengirimkan oksigen ke jantung dan otak, serta membantu mengurangi
berat badan.Teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis) artinya yaitu
dibuat dengan cara menginaktifkan enzim fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar,
melalui pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin (zat antioksidan) dapat dicegah.
The hijau dapat diperoleh melalui pemanasan (udara panas) dan penguapan. Pemanasan
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan udara kering (pemanggang) dan udara basah
dengan uap panas (steam).

2.2 Manfaat Teh Hijau

Teh hijau memiliki berbagai manfaat, anatara lain mengurangi resiko kanker (kanker
perut, kanker payudara, kanker kandungan,kanker postat,kanker rongga mulut),
menurunkan kadar kolestrol darah, mencegah tekanan darah tinggi, membunuh bakteri,
membunuh virus influenza, menggurangi stres, menurunkan berat badan, meninggkatkan
kemampuan belajar, menurunkan kadar gula darah, mencegah pengeroposan gigi,
antioksidan dan mencegah penuan dini, mengatasi penyakit jantung coroner, meurunkan
resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah
penyakit ginjal, mencegah penyakit Parkinson, mencegah nafas tidak sedap, dan
antiosteoporosis.
2.3 Komposisi Teh Hijau

Teh hijau terdiri atas kandungan kimia yang kompleks. Teh mengandung alkaloid,
saponin, tannin, katekin polifenol, 15-20% protein dan 1-4% asam amino seperti tanin,
asam glutamate, glycine, serin, tirosin, valen, leucine, threonine dan arginine. Selain itu,
terdapat unsur karbohidrat seperti selulose, glukosa, pectin, dan froktosa. Teh hijau juga
mengandung berbagai macam mineral dan vitamin (B,C, dan E), lipit, pikmen berupa
klorofil dan enzim-enzin yang berperan sebagai katalisator contohnya enzim amylase,
prostease, peroksidasi dan polifenol oksidase. Daun teh mengandung zat-zat yang larut
dalam air, seperti katekin, kafein, asam amino, dan berbagai gula.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan analis dari studi pustaka yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kandungan katekin dan flavonoid dalam teh hijau dapat menurunkan kadar kolestrol karena
pada senyawa katekin berfungsi sebagai antioksidan primer dengan mendorongkan atom
hidrogennya sehingga pembentukan radikal bebas dapat dikurangi, meregenerasi
antioksidan lainnya dan katekin juga dapat berfungsi untuk menahan terbentuknya radikal
bebas. Flavonoid ini dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah karena flavonoid
berperan dalam metabolisme lipid serta memperbaiki profil lipid, karena dapat
menurunkan trigliserid dan total kolestrol serta menaikan HDL (High Density Lipoprotein)
dalam darah.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, sebaiknya perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut
mengenai dosis konsumsi teh hijau untuk menurunkan kadar kolestrol dalam darah secara
signifikan dan lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan yang
tinggi salah satunya adalah teh hijau untuk mengurangi radikal bebas dsalam tubuh.
Daftar Pustaka

Afriana Sandra, SPt.,STP.,MP1 Deni Novia, Azhari Nuridinar, dan


Prof.Dr.Anwar Kasim. “pengaruh penambahan katekin gambir sebagai
Antioksidan terhadap kualitas dan nilai organolepetik rending telur.”2010
Anindita, Reza, Tri Retnaningsih Soeprbowati, dan Nanin Heru Suprapti.
“petensi teh hijau (camellia sinensis I.) dalam perbaikan fungsi hepar pada
Mencit yang diinduksi monosodium glutamate (msg).”2012
Astuti, Arif Hartoyo dan Marry. “Akivitas antioksidatif dan hiperkolesterolemik
Ekstra teh hijau dan teh wangi pada tikus yang diberi ransum kaya asam
Lemak tidak jenuh ganda. ”teknologi dan industry pangan, 2002
Direktorat Jendral Perkebunan. t.thn. http://ditjenbun.pertanian.go.id\ (diakses juli 2,2015).
Helmizar, Fasli Jalal, Indrawati Liputo. “Hubungn Tingkat Konsumsi Antioksidan dengan
Profil Lipid Darah Orang Dewasa Etnis Minangkabau di Kota Padang.” 2010.

Anda mungkin juga menyukai