Anda di halaman 1dari 23

MODUL III

PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN


REDWOOD VISCOMETER
LAPORAN PRAKTIKKUM

Nama : Artahsasta Adi Wicaskana 12218017


Kelompok :4
Tanggal Praktikum : 1 Oktober 2019
Tanggal Penyerahan : 7 Oktober 2019
Dosen : Zuher Syihab, S.T., Ph.D.
Asisten Modul : 1. Andre Kurnia Triputra 12216033
2. Aulia Ikhsan Nur Alam 12216053

LABORATORIUM ANALISIS FLUIDA RESERVOIR


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGOLAHAN DATA
BAB III ANALISIS
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Redwood Viscometer.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Viskositas pada Beberapa Zat.
Tabel 2. Persamaan Konversi Viskositas Kinematik.
Tabel 3. Waktu Aliran 25 mL Crude Oil pada Redwood Viscometer.
Tabel 4. Hasil Ekstrapolasi Data Waktu Aliran 25 mL Crude Oil.
Tabel 5. Pengukuran Volume dan Massa dari Picnometer dan Sampel Crude Oil.
Tabel 6. Hasil Ekstrapolasi Data Massa Picnometer dan Sampel Crude Oil.
Tabel 7. Waktu Aliran 50 mL Crude Oil pada Redwood Viscometer.
Tabel 8. SG Crude Oil Terhadap Suhu.
Tabel 9. Nilai Viskositas Kinematik
Tabel 10. Nilai L & H untuk Viskositas Kinematik
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Waktu Terhadap Suhu Aliran Crude Oil.
Grafik 2. Massa Picnometer + Crude Oil Terhadap Suhu.
Grafik 3. Viskositas Kinematik vs T.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Viskositas merupakan parameter yang penting dalam industri minyak dan gas serta
merupakan salah satu parameter dalam menentukan jenis fluida reservoir, yaitu Black Oil,
Volatile Oil, Retrograde Gas, Wet Gas dan Dry Gas.
Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikannya tekanan terhadap tekanan
geser yang diberikan oleh fluida tersebut. Viskositas gas akan bertambah besar dengan
naiknya suhu namun apabila sudah melewati suatu tekanan tertentu, naiknya suhu akan
mengakibatkan viskositas gas menjadi berkurang, sedangkan viskositas cairan akan berkurang
dengan naiknya suhu.
Pengetahuan akan viskositas sangat penting bagi mahasiswa. Untuk itu melalui modul
“Pengukuran Viskositas Dengan Redwood Viscometer” mahasiswa diberikan pengetahuan
akan viskositas sebagai parameter penting yang memerlukan perhatian besar tentang aliran
fluida.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah sebagai berikut.
1. Mengukur viskositas minyak yang diperoleh sebagai fungsi dari waktu pengaliran (dalam
detik).
2. Menghitung Viscosity Index (VI) seuatu sampel minyak.
3. Menentukan Specific Gravity dan API gravity dari crude oil.

1.3 Teori Dasar


Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada kehidupan sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah “ketebalan” atau “pergesekan internal”. Sederhananya, semakin rendah viskositas
suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah 𝑁𝑠/𝑚2 atau 𝑃𝑎. 𝑠. Untuk satuan centimeter
𝑠
gram sekon dan satuan SI koefisien viskositas adalah 𝑑𝑦𝑛. 𝑐𝑚2 = 𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒(𝑃). Viskositas juga
1
dapat dinyatakan dalam 𝑐𝑒𝑛𝑡𝑖𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒 (𝑐𝑃) dimana 1 𝑐𝑃 = 1000 𝑃.

Sifat dari fluida cair adalah sebagai berikut.


1. Jika ruangan lebih besar dari volume fluida cair maka akan terbentuk permukaan bebas
horizontal yang berhubungan dengan atmosfir.
2. Fluida cair memiliki rapat masa dan berat jenis.
3. Fluida cair dapat dianggap tidak termampatkan (incompressible).
4. Fluida cair mempunyai viskositas.
5. Fluida cair juga mempunyai kohesi, adesi dan tegangan permukaan.
Viskositas dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Viskositas Dinamis (Mutlak/Absolut)
Merupakan gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan agar dapat
memindahkan suatu bidang horizontal ke sebuah bidang lainnya, dalam unit velositas
(velocity), ketika mempertahankan jarak dalam sebuah cairan.
Hukum Newton berbunyi, bahwa tegangan geser dalam suatu cairan sebanding
dengan laju perubahan kecepatan normal aliran, laju kecepatan ini disebut sebagai
gradien kecepatan.
Rumus :
𝑑𝑐
𝑇 = 𝜇( )
𝑑𝑦
Keterangan :
 𝑇 = Tegangan geser (𝑁/𝑚2 )
 𝜇 = Viskositas dinamis (𝑁𝑠/𝑚2 )
 𝑑𝑐 = satuan kecepatan (𝑚/𝑠)
 𝑑𝑦 = satuan jaral antara (𝑚)
Nilai viskositas pada beberapa zat sebagai berikut.
Tabel 1. Viskositas pada Beberapa Zat.
Zat Viskositas Absolute
Udara 1,983 x 10-5
Air 1 x 10-3
Minyak Zaitun 1 x 10-1
Gliserin 1 x 10
Madu Cair 1 x 101
Emas Cair 1 x 102
Kaca 1 x 1040

2. Viskositas Kinematik
Merupakan rasio antara viskositas absolut dengan kepadatan (densitas).
Rumus :
𝜇
𝑣=
𝜌
Keterangan :
 𝑣 = viskositas kinematik (𝑚2 /𝑠)
 𝜇 = viskositas absolut / dinamis (𝑁𝑠/𝑚2 )
 𝜌 = densitas (𝑘𝑔/𝑚3 )

Viskositas merupakan parameter penting yang memerlukan perhatian besar tentang


aliran fluida. Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikannya tekanan terhadap
tekanan geser yang diberikan oleh fluida tersebut. Viskositas gas akan bertambah besar
dengan naiknya suhu namun apabila sudah melewati suatu tekanan tertentu, naiknya suhu
akan mengakibatkan viskositas gas menjadi berkurang, sedangkan viskositas cairan akan
berkurang dengan naiknya suhu.

Pada percobaan ini, waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan 50 cc sampel melalui
viscometer redwood (dalam detik) diukur pada temperatur tertentu dimana pada percobaan
ini adalah 100, 140, dan 180 0F. Harga viskositas kinematik bisa dihitung dengan
menggunakan hubungan:

Tabel 2. Persamaan Konversi Viskositas Kinematik


Skala Viskositas Waktu Viskositas Kinematik (cm2/sec)
32 < t < 100 0,00226t – 1,95 / t
Saybolt universal
t > 100 0,00220t – 1,35 / t
43 < t < 100 0,00269t – 1,79 / t
Redwood
t > 100 0,00247t – 0,50 / t

Viscosity Index (VI) dari minyak adalah suatu bilangan yang dapat menyatakan
besarnya perubahan viskositas akibat perubahan temperatur. Nilai ini sangat berpengaruh
terhadap oli lubrikan di industri otomotif. VI dapat ditentukan dengan menggunakan
hubungan:
1. Untuk minyak dengan VI antara 0 sampai 100 berlaku:
𝐿−𝑈
𝑉𝐼 = 𝑥100
𝐿−𝐻
Dimana:
𝑉𝐼 : Viscosity Index
𝐿 : Viskositas kinematik pada 210 0F untuk minyak dengan VI = 0
𝑈 : Viskositas kinematik minyak pada 100 0F
𝐻 : Viskositas kinematik pada 100 0F untuk minyak dengan VI = 100
𝑌 : Viskositas kinematik minyak pada 210 0F

 Untuk minyak dengan viskositas kinematik di atas 75 cSt pada 210 0F dapat digunakan
persamaan:
𝐿 = 1,015𝑌 2 + 12,154𝑌 − 155,61
𝐻 = 0,8236𝑌 2 − 0,5015𝑌 − 53,03

 Untuk minyak dengan viskositas kinematik di bawah 2,0 cSt pada 210 0F digunakan
persamaan:
𝐿 = 𝑌(1,655 + 1,2665𝑌 )
𝐻 = 𝑌(0,1725 + 0,34984𝑌)

 Untuk minyak dengan viskositas kinematik pada 210 0F antara 2,0 cSt sampai 75 cSt
digunakan rumus:
𝐿 = 𝑎𝑌 2 + 𝑏𝑌 + 𝑐
𝐻 = 𝑑𝑌 2 + 𝑒𝑌 + 𝑓

Konstanta a, b, c, d, e dan f dapat dicari dari table “coefficient of quadratic equation”, atau
nilai L dan H dapat langsung dicari dari table “basic value for L and H for kinematic
viscosity”.

2. Untuk VI di atas 100 digunakan hubungan sebagai berikut:


𝐻
𝑌𝑁 =
𝑈
Sehingga harga Viscosity Index adalah:
(𝑎𝑛𝑡𝑖𝐿𝑜𝑔𝑁) − 1
𝑉𝐼 = + 100
0.00715
Dimana:
(log 𝐻 − 𝑙𝑜𝑔𝑈)
𝑁=
log 𝑌

American Pertroleum Institute atau API gravity adalah ukuran berat atau ringannya
petroleum liquid (minyak) dibandingkan dengan air. Jika nilai API gravity lebih besar dari 10,
maka minyak tersebut lebih ringan dari pada air. Sebaliknya, jika nilai API gravity lebih kecil
dari 10, maka minyak tersebut lebih berat dari air.
Rumus :
141.5
𝐴𝑃𝐼 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦 = − 131.5
𝑆𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦
Pengklasifikasian jenis crude oil didasarkan pada nilai API gravity-nya.
1. Light crude oil, mempunyai nilai API gravity lebih besar dari 31.10.
2. Medium crude oil, mempunyai nilai API gravity diantara 22.3 dan 31.10.
3. Heavy crude oil, mempunyai nilai API gravity dibawah 22.30.
4. Extra heavy crude oil, mempunyai nilai API gravity dibawah 10.00.

1.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum adalah sebagai berikut.
1. Redwood Viscometer.
2. Oil Cup.
3. Water Bath.
4. Oil Cup termometer.
5. Water Bath termometer.
6. Flask 50 cc.
7. Heater.
8. Picnometer.
9. Stopwatch.
10. Sampel Crude Oil.
11. Valve.
12. Timbangan.

Gambar 1. Redwood Viscometer.


BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1 Hasil Pengamatan


Tabel 3. Waktu Aliran 25 mL Crude Oil pada Redwood Viscometer
Suhu Pengamatan (0F) Waktu Alir Crude Oil (s)
100 105
194 41

Grafik 1. Grafik Waktu Terhadap Suhu Aliran Crude Oil.

Waktu Aliran Crude Oil


120

100

80
Waktu (s)

y = -0,6809x + 173,09
60

40

20

0
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Suhu (deg F)

Ekstrapolasi data menggunakan persamaan 𝑦 = −0.6809𝑥 + 173.09, didapatkan :


Tabel 4. Hasil Ekstrapolasi Data Waktu Aliran 25 mL Crude Oil.
Suhu Pengamatan (0F) Waktu Aliran Crude Oil (s)
100 105
140 78
180 51
210 30
Tabel 5. Pengukuran Volume dan Massa dari Picnometer dan Sampel Crude Oil.
Suhu Pengamatan (0F) Volume (mL) Massa (gr)
100 10 25.21
194 10 24.96

Grafik 2. Massa Picnometer + Crude Oil Terhadap Suhu.

Y-Values
25,25

25,2

25,15
Massa (gr)

25,1

y = -0,0027x + 25,476
25,05

25

24,95

24,9
100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Suhu (deg F)

Ekstrapolasi data menggunakan persamaan 𝑦 = −0.0027𝑥 + 25.476


Tabel 6. Hasil Ekstrapolasi Data Massa Picnometer dan Sampel Crude Oil.
Suhu Pengamatan (0F) Massa (gr)
100 25.21
140 25.098
180 24.99
210 24.909
2.2 Pengolahan Data
 Perhitungan Waktu Aliran untuk 50 mL Sampel Crude Oil
Tabel 7. Waktu Aliran 50 mL Crude Oil pada Redwood Viscometer.
Waktu Aliran 25 mL Waktu Aliran 50 mL
Suhu Pengamatan (0F)
Crude Oil (s) Crude Oil (s)
100 105 210
140 78 156
180 51 102
210 30 60

 Kalibrasi pada nilai densitas (𝜌) air.


- Massa picnometer kosong : 15.29 gram
- Massa picnometer + ar : 26.84 gram
- Massa air : 11.54 gram
- Volume picnometer : 10 mL
- Densitas air :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟 11.54
𝜌= = = 1.154 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10

 Perhitungan Specific Gravity.


a. Suhu pengamatan 100 0F.
- Massa picnometer kosong : 15.29 gram
- Massa picnometer + sampel : 25.21 gram
- Massa sampel : 9.92 gram
- Volume picnometer : 10 mL
- Densitas sampel :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9.92
𝜌= = = 0.992 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10
- SG sampel :
𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 0.992
𝑆𝐺 = = = 0.86
𝜌𝑎𝑖𝑟 1.154
b. Suhu pengamatan 140 0F.
- Massa picnometer kosong : 15.29 gram
- Massa picnometer + sampel : 25.098 gram
- Massa sampel : 9.808 gram
- Volume picnometer : 10 mL
- Densitas sampel :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9.808
𝜌= = = 0.9808 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10
- SG sampel :
𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 0.9808
𝑆𝐺 = = = 0.8499
𝜌𝑎𝑖𝑟 1.154

c. Suhu pengamatan 180 0F.


- Massa picnometer kosong : 15.29 gram
- Massa picnometer + sampel : 24.99 gram
- Massa sampel : 9.7 gram
- Volume picnometer : 10 mL
- Densitas sampel :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9.7
𝜌= = = 0.97 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10
- SG sampel :
𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 0.97
𝑆𝐺 = = = 0.84
𝜌𝑎𝑖𝑟 1.154
d. Suhu pengamatan 210 0F.
- Massa picnometer kosong : 15.29 gram
- Massa picnometer + sampel : 24.909 gram
- Massa sampel : 9.619 gram
- Volume picnometer : 10 mL
- Densitas sampel :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9.619
𝜌= = = 0.9619 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10
- SG sampel :
𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 0.9619
𝑆𝐺 = = = 0.8335
𝜌𝑎𝑖𝑟 1.154

Tabel 8. SG Crude Oil Terhadap Suhu.


Suhu Pengamatan (0F) SG
100 0.86
140 0.8499
180 0.84
210 0.8335

 Perhitungan Viskositas Kinematik.


- Gunakan persamaan (Tabel 2) :
0.00269t – 1.79 / t (untuk 43 < t < 100)
0.00247t – 0.50 / t (untuk t > 100)
Tabel 9. Nilai Viskositas Kinematik
Suhu Waktu Aliran Viskositas Kinematik Viskositas Kinematik
Pengamatan 50 mL Crude Oil (cm2/s) (cSt)
(0F) (s)
100 210 0.516319 51.6319
140 156 0.382114 38.2114
180 102 0.247038 24.7038
210 60 0.131567 13.1567
Grafik 3. Viskositas Kinematik vs T

Viskositas Kinematik vs Suhu


60

50
Viskositas Kinematik (cSt)

40

30

20

10

0
95 115 135 155 175 195 215
Suhu (deg F)

 Perhitungan Viscosity Index (VI).


- Untuk VI diatas 100, gunakan persamaan :
(𝑎𝑛𝑡𝑖𝐿𝑜𝑔𝑁) − 1
𝑉𝐼 = + 100
0.00715
Dimana:
(log 𝐻 − 𝑙𝑜𝑔𝑈)
𝑁=
log 𝑌
Untuk minyak dengan Viskositas Kinematik pada 210 0F antara 2 cSt sampai 75 cSt,
nilai L dan H dapat dicari pada tabel “basic value for L and H for kinematic viscosity”.
Tabel 10. Nilai L & H untuk Viskositas Kinematik

Dengan interpolasi didapat nilai :


L = 236.55
H = 123.55

(log 𝐻 − 𝑙𝑜𝑔𝑈)
𝑁= = 0.34
log 𝑌

(𝑎𝑛𝑡𝑖𝐿𝑜𝑔𝑁) − 1
𝑉𝐼 = + 100 = 266.12
0.00715

 Perhitungan API Gravity.


141.5
𝐴𝑃𝐼 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦 = − 131.5
𝑆𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦

141.5
𝐴𝑃𝐼 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦 = − 131.5
0.846
𝐴𝑃𝐼 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑦 = 35.76 𝐴𝑃𝐼
BAB III
ANALISIS

3.1 Asumsi Percobaan


Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Ruangan berada pada kondisi standar dengan tekanan dan temperatur tetap yaitu 60 oF
dan 14,7 psia.
2. Alat-alat bersih dan bebas dari pengotor.
3. Semua peralatan yang digunakan dalam kondisi baik.
4. Bahan yang digunakan seperti crude oil tidak terkontaminasi dengan bahan kimia lain.
5. Gravitasi di ruangan praktikum dianggap sama di semua tempat.
6. Picnometer yang digunakan pada kondisi yang baik dan tidak ada pemuaian.
7. Picnometer terisi penuh dan tidak ada gelembung gas.
8. Penekanan stopwatch berhenti tepat saat volume mencapai 50 cc.
9. Suhu dalam picnometer sama dengan suhu saat pada Redwood Viscometer.
10. Laju kecepatan aliran crude oil dianggap sama dan konstan.
11. Crude oil jatuh pada flask tanpa ada gesekan dengan udara.
12. Pada saat pemanasan, suhu merata pada sampel minyak.
13. Tidak terjadi kesalahan paralaks.
14. Arus listrik pada Redwood Viscometer berjalan dengan konstan.
15. Perubahan suhu sampel tidak melebihi 1% saat pengaliran fluida yang terjadi.

3.2 Analisis Alat & Bahan


Peralatan dan bahan yang berada di ruangan praktikum umumnya sudah lengkap dan
bisa digunakan dengan cukup baik, namun ada beberapa alat yang sudah sedikit tua sehingga
kinerjanya kurang maksimal. Dalam praktikum ini, alat yang sedikit tua sehingga kurang baik
kinerjanya adalah heater karena dalam menjalankan praktikum heater tidak dapat bekerja
maksimal saat memanaskan air di dalam water bath, sehingga waktu untuk memanaskan air
cukup lama dan juga tidak dapat memanaskan crude oil hingga suhu 210 °F. Alat lain yang
kurang bekerja dengan baik adalah Redwood Viscometer pada bagian valve karena saat
digunakan ada minyak yang merembes dan masuk ke flask saat valve belum dibuka.
3.3 Jalannya Praktikum
Praktikum dimulai dengan melakukan tes awal dan tes alat. Soal diberikan sebanyak 4
butir dan 3 soal bonus. Keberjalanan tes awal cukup baik dan lancar. Pada tes alat, pertanyaan
yang diberikan asisten merupakan pertanyaan yang mendetail. Tes alat dilakukan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Setelah melakukan tes alat, praktikumpun dilakukan dengan membagi 2 kelompok
dengan tugas yang berbeda. Kelompok kami mendapatkan tanggungjawab di redwood
viscometer. Praktikum dilakukan pada suhu 100 0F dan 194 0F. Suhu yang didapat tidak
mencapai 210 0F, karena heater pada redwood viscometer tidak dapat bekerja secara optimal.
Adapun flask yang digunakan berukuran 25 mL karena ketersediaan alat. Pada suhu ±210 0F,
terlihat ada tetesan minyak yang menerembes dan keluar melalui orifice walaupun valve masih
dalam kondisi tertutup. Hal ini disebabkan viskositas minyak yang semakin turun seiring
naiknya suhu dan asumsi bahwa alat (redwood viscometer) bekerja secara optimal salah.
Walau mengalami beberapa kendala, praktikum dapat dilakukan dengan baik sampai
akhir dan selesai tepat waktu.

3.4 Analisis Hasil


Terdapat tiga hal utama yang kita dapat di percobaan ini, yaitu besarnya viskositas
kinematik minyak terhadap suhu, besarnya viscosity index terhadap suhu yang digunakan, dan
besarnya specific gravity terhadap suhu.
Satu hal yang dapat dianalisis dari grafik pertama adalah, ketika suhu dari suatu fluida
cairan seperti crude oil naik maka visositas kinematiknya akan turun mengikuti kurva yang
tidak linear. Hal ini dapat dipahami bahwa ketika suhu dinaikkan, maka molekul molekul
minyak akan semakin cepat bergerak menjauhi satu denga lainnya, sehinga aliran minyak akan
lebih leluasa dan mudah. Sehingga dapat dipastikan viskositas minyak akan semakin menurun
Setelah kita mendapatkan data viskositas kinematik pada suhu 100oF dan 210oF maka
lewar korelasi yang ada di modul dan tabel “basic value for L and H for kinematic viscosity”
maka dapat segera dihitung besaran dari VI.
Lalu terakhir kami juga memperoleh hubungan antara SG dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu maka sg akan semakin rendah. Hal ini diakibatkan kaerna, ketika suhu
semakin tinggi maka volume suatu fluida akan memuai dan menyebabkan sg nya semakin
kecil.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Simpulan dari praktikum modul ini adalah sebagai berikut.
1. Viskositas minyak dapat dilihat pada Tabel 9.
2. Visvosity Index (VI) sampel crude oil yang digunakan bernilai 266.12.
3. Specific Gravity sampel crude oil yang digunakan bernilai 0.846 (rata-rata) dan memiliki
API Gravity sebesar 35.76 API.

4.2 Saran
Saran untuk asisten praktikum agar selalu tetap semangat dan memberikan yang terbaik
untuk kami yang masih dalam proses pembelajaran. Adapun saran untuk modul praktikum ini
yaitu dilakukannya pembaharuan pada beberapa alat yang sudah waktunya untuk diganti
seperti redwood viscometer.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2019. “API Gravity”. https://en.wikipedia.org/wiki/API_gravity. Diakses


pada tanggal 7 Oktober 2019 22.00.
Anonimous. 2019. “Viskositas”. https://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas. Diakses pada
tanggal 4 Oktober 2019 22.15.
ASTM International. “Standard Practice for Calculating Viscosity Index from Kinematic
Viscosity at 40 and 100 0C”. http://www.sepehrshimi.com/ASTM/D2270.pdf. Diakses pada
tanggal 7 Oktober 2019 22.00.
Rumus, Fitra. 2019. “Viskositas”. https://rumus.co.id/viskositas/. Diakses pada tanggal 4
Oktober 2019 22.41.

Anda mungkin juga menyukai