Anda di halaman 1dari 5

Landasan Teori

Dasar Teori
Sedimentologi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yang khusus
membahas tentang batuan sedimen, strukturnya, teksturnya dan segala aspek yang
mempengaruhi dan akibat dati proses pembentukan batuan sedimen tersebut.
Untuk dapat mengetahui tentang genesa batuan sedimen perlu dilakukannya
beberapa analisis, salah satunya adalah analisis granulometri. Granulometri adalah
sebuah metode analisis batuan sedimen menggunakan ukuran butir. Pembahasan
tentang tekstur sedimen, distribusi analisa ukuran butir yang biasanya disebut
analisa granulometri penting di lakukan guna mendapatkan fraksi butir sedimen.
Dalam analisa sedimen kering di ayak dengan saringan mempunyai ukuran lubang
dari yang besar hingga yang halus. Berat sedimen yang tidak lolos setiap saringan
merupakan berat sedimen yang lebih besar dari ukuran lubang saring yang di
maksud.
Pada metode anilisis granulometri, biasanya di gunakan empat parameter
statistik yaitu rata-rata (Quartil), pemilihan (sortasi), kepencengan (skewness), dan
kurtosis. Sortasi adalah tingkat keseragaman suatu butir. Sedangkan kepencengan
adalah suatu nilai statistic yang memperlihatkan kisaran penyebaran butiran dari
nilai rata-rata nya. Menurut Folk (1962), jika kepencengan memiliki nilai negatif
atau nol maka batuan sediment itu terendapkan di daerah pantai, namun apabila
kepencengan bernilai positif maka batuan sedimen tersebut merupakan endapan di
daerah sungai Ukuran butir rata-rata mencerminkan secara umum seberapa besar
butiran dimaksud dan berkaitan erat dengan dinamika transportasi dan deposisi,
terutama terkait dengan energi dari media pembawa butiran yang bersangkutan.
Gambar 1. Sortasi Butiran Batuan Sedimen (Sumber: www.scribd.com)

Distribusi normal adalah ukuran butir pada bagian tengah sampel


mempunyai jumlah butir terbanyak, dan ukuran butir yang lebih kasar serta lebih
halus tersebar disisi kanan dan kiri dalam jumlah yang sama. Kepencengan
bernilai positif bila dalam distribusi butir berlebihan partikel halus dan bernilai
negatif jika berlebihan butiran kasar. Kurtosis adalah perbandingan antara
pemilahan bagian tengah terhadap pemilahan bagian tepi dari suatu kurva. Kurva
yang runcing disebut sebagai lepticutic menunjukkan dominasi ukuran butir rata-
rata besar, dan kurva yang tumpul disebut platycurtic menunjukkan kurang
dominannya ukuran butir rata-rata (Folk, dan Richard,1992).
Penentuan dapat dilakukan dengan cara grafis ataupun dengan perhitungan.
Namun yang digunakan di dalam praktikum kali ini hanyalah penghitungan secara
grafis. Cara perhitungan matematis akan memberikan gambaran yang lebih baik
dibandingkan cara grafis karena di dalam cara perhitungan matematis semua
ukuran butir dalam kelas interval diikut sertakan dalam perhitungan secara
matematis. Kelemahannya dalah kadand perhitungan begitu rumit dalam
penggolongan data. Dalam metode perhitungan matematis akan menggunakan
rumus statistic moment yang dipakai untuk mengolah hasil analisis besar butir.
Penentuan harga kuartil sortasi, skewness, dan kurtosis menggunakan metode
grafis adalah sebagai berikut:

1. Harga kuartil 1, 2, 3, dapat ditentukan dari grafik kumulatif dimana Q1 yaitu


harga 25% dari harga kumulatif, demikiaan juga dengan Q2dan Q3, yaitu 50%
dan 75%.
2. Nilai dari sortasi dapat di tentukan menggunakan rumus:

Q1
SO=
√ Q3

Setelah diketahui hasil dari perhitungan nilai sortasinya maka dapat


diketahui derajat sortasinya dengan melihat tabel penentuan nilai sortasi untuk
kemudian dapat diketahui seberapa baik atau buruknya sortasi dari sempel yang
sedang dianalisis. Dari data tersebut nantinya dapat di ketahui media transportasi
yang berpengaruh disaat proses sedimentasi sedang berlangsung.

Tabel 1. Nilai Kategori Sortasi (Trask)


Nilai Sortasi Kategori

0,0 – 1,0 Sangat baik


1,0 – 2,5 Baik

2,5 – 3,0 Normal

> 4,5 Buruk

3. Nilai dari kepencengan atau skewness sebuah kurva dapat ditentukan dengan
rumus:
Q1 x Q 2
SK=
( Q 2 )2

Tabel 2. Nilai Kepencengan (Friedman dan Samders 1978)

Nilai Skewness Kategori

(-1,0) – (-0,3) Kepencengan sangat negatif


(-0,3) – (-0,1) Kepencengan negatif
-0,1 – 0,1 Kepencengan simtris
0,1 – 0,3 Kepencengan positif
0,3 – 1 Kepencengan sangat positif

4. Nilai dari kurtosis dapat diketahui dengan rumus:


Q 3 −Q 1
K=
2 ( P 90− P10 )
Perlu untuk diketahui bahwasanya P90 adalah harga untuk persentase 90%
dan P10 adalah harga untuk persentase 10%.

Setelah semua data-data tersebut didapat maka dapat dibuat suatu diagram
histogram. Bila dalam diagram histogram tersebut terdapat satu puncak disebut
unimodal dan bila terdapat dua puncak disebut bimodal. Pada daerah endapan
pantai, endapan sungai yang halus, serta endapan gurun, pada umunya mempunya
grafik histogram yang unimodal. Selain itu kita pun harus membuat kurva
kumulatif yang merupakan hubungan antara %kumulatif dengan diameter(mm).
Secara garis besar mekanisme dalam melakukan granulometri atau analisa
ukuran butir yaitu dengan melakukan pelepasan komponen pasir dari semennya,
setelah itu dilakukan splitting. Splitting yaitu melakukan pengambilan sample
yang representatif, sehingga dapat mewakili seluruh butir yang akan dianalisa.
Selanjutnya dilakukan tahap pengayakan. pengayakan menggunakan alat pengayak
yang terdiri dari “pan” yang berukuran diameter bermacam-macam. Setiap hasil
ayakan kemudian ditimbang, dari yang berukuran kasar, hingga “bottompan”.
Dalam hal ini, kehilangan berat conto tidak boleh lebih dari 0,25% dari berat
mula-mula.

Anda mungkin juga menyukai