Anda di halaman 1dari 60

GRANULOMETRI

Asisten Acara :

Nohan Putra Nurhudha 21100115130063


Lestari Butar Butar 21100116120016
M. Ilham Fatkhurrahman 21100116140071

LABORATORIUM SUMBER DAYA ENERGI, SEDIMENTOLOGI, DAN


PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
OUTLINE
 Referensi
 Maksud, tujuan, dan pengertian Granulometri
 Metode Analisis Granulometri
 Kegunaan Granulumoteri
 Latihan
 Siapkan selembar kertas….
Pre Test
 Sebutkan maksud dan tujuan mempelajari Granulometri (5)
 Tuliskan Skala Wentworth 1922 (15)
 Jelaskan perbedaan Analisis Granulometri mengenai cara Grafis dengan
cara Aritmatik! (Cantumkan rumus bila perlu , 80)

Waktu : 7 menit
Reference

• Folk R.L., and W.C. Ward ; 1957 ; Petrology of


Sedimentary Rock
• Nichols G. : 2009 : Sedimentology and Stratigraphy 2nd
Edition
• Boggs, S. : 2009 : Petrology of Sedimentary Rock 2nd
Edition
Maksud dan Tujuan
 Maksud
 Memisahkan fraksi butiran sedimen pada ukuran butir tertentu
 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness, dan kurtosis
 Identifikasi distribusi ukuran butir sedimen

 Tujuan
 Dapat memisahkan fraksi ukuran butir sedimen
 Dapat menghitung dan menentukan nilai dan median diameter, koefisien
sortasi, skewness dan kurtosis Mengintepretasikan proses proses sedimentasi
berdasarkan ukuran butir
 Dapat mengetahui proses geologi yang mempengaruhi pembentukan dan
deposisi sedimen
 Dapat mengetahui penamaan material / batuan sedimen
Pengertian
Granulometri merupakan suatu analisis besar butir untuk
mengidentifikasi batuan sedimen klastik yang berhubungan dengan
persebaran butiran pembentuk batuan tersebut.
Dalam granulometri ini lebih mengutamakan proses sedimentasi yang
bekerja pada sebaran butiran batuan sedimen klastik.
Ukuran butir sedimen dapat mencerminkan : • Resistensi batuan asal
(provenance) dari material
sedimen

• Proses selama transportasi dan


sedimentasi

• Friedman (1979),
mengatakan analisa besar butir
dapat dipakai untuk
mengetahui proses – proses
selama sedimentasi dan dapat
dipakai untuk
menginterpretasikan
lingkungan pengendapan.
Skala ukuran butir udden-wenworth
Metode Granulometri

Cara Grafis
Analisis
Granulometri
Cara Matematis
Cara Grafis
 Prinsip penggunaan cara Grafis adalah menggunakan data
hasil pengayakan dan penimbangan yang diplot sebagai kurva
kumulatif aritmetik dan kurva kumulatif probabilitas
 Kurva kumulatif aritmetik digambarkan secara smooth
melewati semua data (biasanya kurva berbentuk huruf S)
sedangkan kurva probabilitas digambarkan dengan garis lurus
untuk mengetahui probabilitas normalnya.
 Dari kenampakan kedua kurva tersebut yang paling umum
digunakan adalah kurva kumulatif aritmetik karena lebih
mencerminkan distribusi ukuran butirnya.
Rumus Perhitungan Metode Grafis
Cara Aritmatik (Matematis)

 Dalam analisis cara aritmatik, kenampakan analisa ukuran


butir akan memberikan gambaran yang lebih baik daripada
Grafis karena dengan cara aritmatik ini semua harga ukuran
butir dalam kelas interval diikutsertakan dalam
perhitungannya.
 Untuk memahami cara aritmatik ini adalah dengan memahami
penyebaran distribusi normal dari kurva distribusi frekuensi
yaitu hasil pengeplotan ukuran butir (dalam skala phi) dengan
nilai frekuensi yang tersaji dalam kelas interval.
 Perhitungan ini disebut sebagai perhitungan statistik
Rumus Perhitungan Metode Aritmatik
Analisis Granulometri
 Sortasi
Menunjukkan nilai keseragaman butir atau nilai
kecenderungan pemilahan (sortasi).
Menurut Friedman dan Sanders (1978), sortasi atau
pemilahan adalah penyebaran ukuran butir terhadap
ukuran butir rata-rata.
Sortasi dikatakan baik jika batuan sedimen mempunyai
penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata-rata
pendek. Sebaliknya apabila sedimen mempunyai
penyebaran ukuran butir terhadap rata-rata ukuran butir
panjang disebut sortasi jelek.
Koefisien sortasi (So)
Nilai sortasi Jenis sortasi
< 0,35 Very well sorted
0,35 - 0,50 Well sorted
0,50 - 0,71 Moderately well sorted
0,71 - 1.00 Moderately sorted
1.00 – 2.00 Poor sorted
2.00 – 4.00 Very poor sorted
> 4.00 Extremely poorly sorted

Source : Folk and Ward (1957)


 Skewness
Skewness menyatakan derajat ketidaksimetrian suatu kurva
dilihat dari “ekor kurva”.
Distribusi normal adalah suatu distribusi ukuran butir dimana
pada bagian tengah dari sampel mempunyai jumlah butiran paling
banyak. Butiran yang lebih kasar serta lebih halus tersebar disisi
kanan dan kiri dalam jumlah yang sama.
Apabila dalam suatu distribusi ukuran butir berlebihan
partikel kasar, maka arah kurvanya bernilai negatif (Folk, 1974).
Bila Sk berharga positif maka sedimen  yang bersangkutan
mempunyai jumlah butir halus lebih banyak dari jumlah butir
yang kasar.
 Skewness (Sk)

Nilai skewness Jenis skewness


> (+0,3) Strongly fine skewed
(+0,3) – (+0,1) Fine skewed
(+0,1) – (-0,1) Near symmetrical skewed
(-0,1) – (-0,3) Coarse skewed
< (-0,3) Strongly coarse skewed
Source : Folk and Ward (1957)
Ketidaksimetrisan “Ekor Kurva”
 Kurtosis

Menunjukkan harga perbandingan antara


pemilahan bagian tengah dengan bagian tepi kurva.
Kurtosis dilihat dari suatu distribusi (biasanya
diukur relatif terhadap distribusi normal).
Kurva yang lebih lebih runcing dari distribusi
normal dinamakan leptokurtik, yang lebih datar
platikurtik dan distribusi normal disebut mesokurtik.
 Klasifiksi Kurtosis (K) menurut Folk dan
Ward (1957)

Nilai kurtosis Jenis kurtosis


< 0,67 Very platy kurtic
0,67 – 0,90 Platy kurtic
0,90 – 1,11 Meso kurtic
1,11 – 1,50 Lepto kurtic
1,50 – 3,00 Very lepto kurtic
> 3,00 Extremly lepto kurtic
Relatif Seragam (Medium Size)

Kurang Seragam, (mixing Coarse - Fine Size)


Kegunaan Granulometri

 Penamaan batuan berdasarkan distribusi ukuran butir


 Untuk mengetahui proses selama sedimentasi
 Untuk mengetahui mekanisme pengendapan
 Untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan
Penamaan Material / Batuan Sedimen
Berdasarkan Distribusi Ukuran Sedimen

Sumber : Gary Nichols-Sedimentology and Stratigraphy 2 nd Edition,2009


Hubungan Distribusi Ukuran Butir dengan Mekanisme
Pengendapan berdasarkan Kurva Semilog

[After Visher, G. 5., 1 969, Grain size distributions and depositional


processes: ZONE OF MI XING Jour. Sed. Petrology, v. 39, Fig. 4, p. 1 079,
reprinted by permission of SEPM, Tulsa, Okla.]
Contoh
Hubungan Distribusi Ukuran Sedimen dengan Pengaruh
Dominan Lingkungan
Menginterpretasikan Lingkungan
Pengendapan
(After Simons et al., 1965)
Rezim Aliran Rendah
(Lower Flow Regime)

• Kekuatan arus <0,5 J, aliran yang tenang; dan F <1.


• Ketahanan terhadap arus yang besar dan transportasi sedimen relatif kecil.
• Transpor sedimen dengan cara diseret dan jatuh bebas ke dalam ‘scour’.
• Pengaruh utama gravitasi/gayaberat.
Rezim Aliran Tinggi
(Upper Flow Regime)

• Kekuatan arus (t0) lebih dari 2,5 J; pola aliran cepat, dan F> 1.

• Pada Rezim aliran tinggi ketahanan terhadap arusnya kecil dan


transportasi sedimennya besar.

• Cara utama transportasi sedimen adalah untuk tiap butir


individu berguling hampir terus-menerus ke hilir

• Cara transportasi menerus, karena momentum air dan secara


massal.
• Pengaruh utama gaya inertial/momentum.
Metode Grafis
Terdapat dua komponen
Kurva kumulatif Kurva kumulatif
aritmatik probabilitas
Digambarkan smooth Digambarkan sebagai garis
melewati semua data lurus yang menjadi rerata
data
 LATIHAN
 PERSIAPKAN PERALATAN TULIS
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif

Metode Grafis
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5

    2 -1  
Ekuivalensi (lihat tabel klasifikasi
ukuran butir sedimen Udden and
2 Pasir sangat kasar     -0.5
Wentworth, 1975
    1 0  

3 Pasir kasar     0.5

    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5

    0,25 2  

5 Pasir hallus     2.5

    0,125 3  

6 Pasir sangat halus     3.5

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5

    2 -1  

2 Pasir sangat kasar     -0.5

    1 0  

3 Pasir kasar     0.5


Data Sampel
    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5

    0,25 2  

5 Pasir hallus     2.5

    0,125 3  

6 Pasir sangat halus     3.5

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5 125 12.5


Cari frekuensi berat
    2 -1   persentase (%)
2 Pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1

    1 0  
= Berat . (100%)/
3 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17
∑Berat
    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5 19 1.9

    0,25 2  

5 Pasir hallus     2.5 25 2.5

    0,125 3  

6 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2
PLOT PADA
1 Kerikil     -1.5 125 12.5 12.5
KURVA
    2 -1  
KUMULATI
F
2 Pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 36.6

    1 0  
ARITMATIK
3 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 94.77

    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5 19 1.9 96.67


Hubungkan semua titik dengan membuat
    0,25 2   garis smooth
5 Pasir hallus     2.5 25 2.5 99.17

    0,125 3   SUMBU X > DIAMETER (PHI)


SUMBU Y > BERAT
6 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 100
KUMULATIF (%)
    0,0625 4      
PERHATIKAN ‘SEMI LOG’ ANDA
Cara Grafis 1. CARI NILAI DIAMETER (d)
BERDASARKAN TIAP PHI
(Φ)

Nilai yang dicari


Misalkan Φ50
Nilai Φ yang dicari :
5, 16, 25, 50, 75, 84, 95

Nilai (d) untuk Φ50

(GUNAKAN UKURAN YANG MILIMETER)


Cara Grafis
Alur Menggunakan Cara Grafis

1. Setelah semua nilai phi (Φ) didapatkan

2.Masukkan kedalam rumus

3. Plot nilai berdasarkan klasifikasi terkait (Kurtosis, Skewness, Koef.Sortasi)


Cara Matematis

Cara matematis dalam analisis


ukuran butir akan memberikan
gambaran yang lebih baik daripada
cara grafis, karena dalam cara
matematis semua harga ukuran butir
dalam klas interval diikutsertakan
dalam perhitungan.
Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

  Metode Matematis
  0,0625 4    

Ekuivalensi (lihat tabel klasifikasi


                 

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83


ukuran butir sedimen Udden and
    0,125 3      
Wentworth, 1975
2 Pasir halus     2.5 25 2.5

    0,25 2      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9


Data Lapangan
    0,5 1      

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17

    1 0      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1

    2 -1      

6 kerikil     -1.5 125 12.5

    4 -2      

TOTAL 1000 100


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4

 
`Metode Matematis
 
(mm)

0,0625
(Φ)

4
(m)

 
(gr)

 
(%)

                 

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905

    0,125 3        

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25

    0,25 2        

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85

    0,5 1        

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085

    1 0        

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05

    2 -1        

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75

    4 -2        

TOTAL 1000 100 10.29


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905


Cari nilai deviasi (x)
    0,125 3        

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25

    0,25 2        

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 Jika dalam


    0,5 1         % maka,
n = 100
4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085

    1 0        

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05

    2 -1        

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75

    4 -2        

TOTAL 1000 100 10.29


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4

    0,125 3          

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4

    0,25 2          

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4

    0,5 1          

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4

    1 0          

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6

    2 -1          

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6

    4 -2            

TOTAL 1000 100 10.29 5.4  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560

    0,125 3            

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760

    0,25 2            

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960

    0,5 1            

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160

    1 0            

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360

    2 -1            

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560

    4 -2            

TOTAL 1000 100 10.29 5.4  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595

    0,125 3              

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400

    0,25 2              

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724

    0,5 1              

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307

    1 0              

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676

    2 -1              

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000

    4 -2              

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304

    0,125 3                

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824

    0,25 2                

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744

    0,5 1                

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064

    1 0                

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216

    2 -1                

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096

    4 -2                

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622

    0,125 3                  

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560

    0,25 2                  

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214

    0,5 1                  

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723

    1 0                  

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206

    2 -1                  

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200

    4 -2                  

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634

    0,125 3                    

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178

    0,25 2                    

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842

    0,5 1                    

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026

    1 0                    

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130

    2 -1                    

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554

    4 -2                    

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

   
MENCARI SORTASI /
0,5 1                      

   
STANDAR DEVIASI
Pasir kasar  

1
 

0
0.5

 
581.7

 
58.17

   
29.085

 
0.4

 
0.160

 
9.307

 
0.064

 
3.723

 
0.026

 
1.489

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      

1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

    0,5 1                      

4
MENCARI SKEWNESS
Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026 1.489

    1 0                      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      

Didapat dari perhitungan


1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691
sebelumnya
Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

    0,5 1                      

4 Pasir kasar
MENCARI KURTOSIS
    0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026 1.489

    1 0                      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      
Didapat dari perhitungan
sebelumnya1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691
 Siapkan selembar kertas….
Post Test

 Jelaskan perbedaan Upper flow regime dan Lower flow


regime (60)
 Jelaskan Penamaan Batuan Berdasarkan Distribusi Ukuran
Sedimen (40)

Waktu : 5 menit
LAPANGAN COMBO I
Pribadi :
Pakaian lapangan
Sepatu Lapangan
Makan dan Minum
Topi (Menutup kepanasan)
Jas Hujan ponco
Alat Tulis (HVS yang banyak, pensil, penghapus, papan jalan, Buku Catatan Lapangan)

Kelompok :
Sekop kecil (2)
Plastik sampel ukuran min 25x16 cm @50/kelompok
Ember (2) per kelompok
Kamera (HP)
Label
Oksigen 1 tabung
LAPANGAN COMBO I
 Menggambar penampang sungai yang diamati (hulu dan hilir) dalam skala
yang luas
 Melakukan pengambilan sampel granulometri, analisis kerakal,mineral
berat masing-masing (1 kg) pada 3 titik sungai (hulu dan hilir) yang
berbeda
 Mencatat kondisi sungai pada titik pengambilan sample
 Melakukan analisis laboratorium
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai