Anda di halaman 1dari 49

GRANULOMETRI

Asisten Acara :

Darmawan Fatkhur Rizal 21100118120026


Rachmawatinur Pratiwi Ugar 21100118100034

L A B O R AT O R I U M S U M B E R D AYA E N E R G I , S E D I M E N T O L O G I ,
D A N PA L E O N TO L O G I
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FA K U LTA S T E K N I K
U N I V E R S I TA S D I P O N E G O R O
SEMARANG
• Siapkan selembar kertas….
SILAHKAN MENCATAT
OUTLINE
 Referensi
 Maksud, tujuan, dan pengertian Granulometri
 Metode Analisis Granulometri
 Kegunaan Granulometri
 Latihan
REFERENCES
• Folk R.L., and W.C. Ward ; 1957 ; Petrology of Sedimentary Rock
• Nichols G. : 2009 : Sedimentology and Stratigraphy 2nd Edition
• Boggs, S. : 2009 : Petrology of Sedimentary Rock 2nd Edition
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud: Tujuan:
• Memisahkan fraksi butiran • Dapat memisahkan fraksi ukuran butir

sedimen pada ukuran butir sedimen

tertentu • Dapat menghitung dan menentukan nilai


dan median diameter, koefisien sortasi,
• Menentukan nilai koefisien
skewness dan kurtosis Mengintepretasikan
sortasi, skewness, dan kurtosis
proses proses sedimentasi berdasarkan
• Identifikasi distribusi ukuran
ukuran butir
butir sedimen.
• Dapat mengetahui proses geologi yang
mempengaruhi pembentukan dan deposisi
sedimen
• Dapat mengetahui penamaan material /
batuan sedimen
PENGERTIAN
Granulometri merupakan suatu analisis besar butir untuk
mengidentifikasi batuan sedimen klastik yang berhubungan dengan
persebaran butiran pembentuk batuan tersebut.
Dalam granulometri ini lebih mengutamakan proses sedimentasi
yang bekerja pada sebaran butiran batuan sedimen klastik.
Menurut Boggs (1987), ada 3 faktor yang mempengaruhi
ukuran butir batuan sedimen:
• Variasi ukuran butir provenance
• Proses transportasi
• Energi pengendapan

Friedman (1979),
mengatakan analisa
besar butir dapat
dipakai untuk
mengetahui proses –
proses selama
sedimentasi dan
dapat dipakai untuk
menginterpretasikan
lingkungan
pengendapan.
SKALA UKURAN BUTIR WENWORTH
(1922)

Material-material sedimen yang


terdapat di permukaan bumi
memiliki ukuran yang variatif.
Udden (1898) membuat skala
ukuran butiran sedimen, yang
kemudian dimodifikasi oleh
Wentworth (1922).
METODE GRANULOMETRI

Cara Grafis
Analisis
Granulometri
Cara
Matematis
CARA GRAFIS
• Prinsip penggunaan cara Grafis adalah menggunakan data hasil
pengayakan dan penimbangan yang diplot sebagai kurva kumulatif
aritmetik dan kurva kumulatif probabilitas
• Kurva kumulatif aritmetik digambarkan secara smooth melewati semua
data (biasanya kurva berbentuk huruf S) sedangkan kurva probabilitas
digambarkan dengan garis lurus untuk mengetahui probabilitas
normalnya.
• Dari kenampakan kedua kurva tersebut yang paling umum digunakan
adalah kurva kumulatif aritmetik karena lebih mencerminkan distribusi
ukuran butirnya.
RUMUS PERHITUNGAN METODE GRAFIS
CARA ARITMATIK
(MATEMATIS)
• Dalam analisis cara aritmatik, kenampakan analisa ukuran butir
akan memberikan gambaran yang lebih baik daripada Grafis
karena dengan cara aritmatik ini semua harga ukuran butir
dalam kelas interval diikutsertakan dalam perhitungannya.

• Untuk memahami cara aritmatik ini adalah dengan memahami


penyebaran distribusi normal dari kurva distribusi frekuensi
yaitu hasil pengeplotan ukuran butir (dalam skala phi) dengan
nilai frekuensi yang tersaji dalam kelas interval.

• Perhitungan ini disebut sebagai perhitungan statistik.


RUMUS PERHITUNGAN METODE ARITMATIK
• Sortasi
Menunjukkan nilai keseragaman butir atau nilai
kecenderungan pemilahan (sortasi).

Menurut Friedman dan Sanders (1978), sortasi atau


pemilahan adalah penyebaran ukuran butir terhadap ukuran
butir rata-rata.

Sortasi dikatakan baik jika batuan sedimen mempunyai


penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata-rata
pendek. Sebaliknya apabila sedimen mempunyai penyebaran
ukuran butir terhadap rata-rata ukuran butir panjang disebut
sortasi jelek.
KOEFISIEN SORTASI (SO)
Nilai sortasi Jenis sortasi
< 0,35 Very well sorted
0,35 - 0,50 Well sorted
0,50 - 0,71 Moderately well sorted
0,71 - 1.00 Moderately sorted
1.00 – 2.00 Poor sorted
2.00 – 4.00 Very poor sorted
> 4.00 Extremely poorly sorted

Source : Folk and Ward (1957)


• Skewness

Skewness menyatakan derajat ketidaksimetrian suatu kurva dilihat

dari “ekor kurva”.

Distribusi normal adalah suatu distribusi ukuran butir dimana pada

bagian tengah dari sampel mempunyai jumlah butiran paling banyak.

Butiran yang lebih kasar serta lebih halus tersebar disisi kanan dan kiri

dalam jumlah yang sama.

Apabila dalam suatu distribusi ukuran butir berlebihan partikel kasar,

maka arah kurvanya bernilai negatif (Folk, 1974). Bila Sk berharga positif

maka sedimen  yang bersangkutan mempunyai jumlah butir halus lebih

banyak dari jumlah butir yang kasar.


Skewness (Sk)
Nilai skewness Jenis skewness

> (+0,3) Strongly fine skewed

(+0,3) – (+0,1) Fine skewed

(+0,1) – (-0,1) Near symmetrical skewed

(-0,1) – (-0,3) Coarse skewed

< (-0,3) Strongly coarse skewed

Source : Folk and Ward (1957)


Ketidaksimetrisan “Ekor Kurva”
• Kurtosis
Menunjukkan harga perbandingan antara
pemilahan bagian tengah dengan bagian tepi kurva.
Kurtosis dilihat dari suatu distribusi (biasanya
diukur relatif terhadap distribusi normal).
Kurva yang lebih lebih runcing dari distribusi
normal dinamakan leptokurtik, yang lebih datar
platikurtik dan distribusi normal disebut
mesokurtik.
Kurtosis (K)
Nilai kurtosis Jenis kurtosis
< 0,67 Very platy kurtic
0,67 – 0,90 Platy kurtic
0,90 – 1,11 Meso kurtic
1,11 – 1,50 Lepto kurtic
1,50 – 3,00 Very lepto kurtic
> 3,00 Extremly lepto kurtic

Source : Folk and Ward (1957)


Relatif Seragam (Medium Size)

Kurang Seragam, (mixing Coarse - Fine Size)


PENAMAAN MATERIAL / BATUAN SEDIMEN
BERDASARKAN DISTRIBUSI UKURAN SEDIMEN

Sumber : Gary Nichols-Sedimentology and Stratigraphy 2 nd Edition,2009


METODE GRAFIS
Terdapat dua komponen:
Kurva kumulatif Kurva kumulatif
aritmatik probabilitas
Digambarkan smooth Digambarkan sebagai garis
melewati semua data lurus yang menjadi rerata
data
•LATIHAN
•PERSIAPKAN
PERALATAN TULIS
Nilai

Metode Grafis
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5

    2 -1  

2 Pasir Sangat Kasar     -0.5

    1 0  

3 Pasir Kasar     0.5

    0,5 1  

4 Pasir Sedang     1.5

    0,25 2  

5 Pasir Halus     2.5

    0,125 3  

6 Pasir Sangat Halus     3.5

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5

    2 -1  

2 Pasir sangat kasar     -0.5

    1 0  
Data Sampel
3 Pasir kasar     0.5

    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5

    0,25 2  

5 Pasir hallus     2.5

    0,125 3  

6 Pasir sangat halus     3.5

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2
Cari frekuensi berat
1 Kerikil     -1.5 125 12.5
persentase (%)
    2 -1  

2 Pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1


= Berat . (100%)/
    1 0  

3 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17


∑Berat
    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5 19 1.9

    0,25 2  

5 Pasir hallus     2.5 25 2.5

    0,125 3  

6 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83

    0,0625 4      
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah Berat
No Jenis butir
kumulatif
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    4 -2

1 Kerikil     -1.5 125 12.5 12.5


PLOT PADA
    2 -1  
KURVA
2 Pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 36.6
KUMULATIF
    1 0  
ARITMATIK
3 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 94.77

    0,5 1  

4 Pasir sedang     1.5 19 1.9 96.67 Hubungkan semua titik dengan membuat
    0,25 2  
garis smooth

5 Pasir hallus     2.5 25 2.5 99.17

SUMBU X > DIAMETER (PHI)


    0,125 3  
SUMBU Y > BERAT
6 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 100 KUMULATIF (%)
    0,0625 4      
PERHATIKAN ‘SEMI
Cara Grafis LOG’ ANDA
1. CARI NILAI
DIAMETER (d)
BERDASARKAN
TIAP PHI (Φ)

Nilai yang dicari


Misalkan Φ50
Nilai Φ yang dicari :
5, 16, 25, 50, 75, 84, 95

Nilai (d) untuk Φ50

(GUNAKAN UKURAN YANG MILIMETER)


CARA GRAFIS
ALUR MENGGUNAKAN CARA
GRAFIS
1. Setelah semua nilai phi (Φ) didapatkan
2.Masukkan kedalam rumus
3. Plot nilai berdasarkan klasifikasi terkait (Kurtosis,
Skewness, Koef.Sortasi)
CARA MATEMATIS
Cara matematis dalam analisis
ukuran butir akan memberikan
gambaran yang lebih baik daripada
cara grafis, karena dalam cara
matematis semua harga ukuran butir
dalam klas interval diikutsertakan
dalam perhitungan.
Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4

Metode Matematis
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83

    0,125 3      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5

    0,25 2      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 Data Lapangan


    0,5 1      

Ekuivalensi (lihat tabel


4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17

    1 0      
klasifikasi ukuran butir
5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 sedimen Udden and
    2 -1       Wentworth, 1975
6 kerikil     -1.5 125 12.5

    4 -2      

TOTAL 1000 100


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4

Metode Matematis
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

`
    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905

    0,125 3        

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25

    0,25 2        

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85

    0,5 1        

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085

    1 0        

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05

    2 -1        

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75

    4 -2        

TOTAL 1000 100 10.29


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905

    0,125 3        

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25

    0,25 2         Cari nilai deviasi (x)


3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85

    0,5 1        

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085

    1 0         Jika dalam
% maka,
5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 n = 100
    2 -1        

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75

    4 -2        

TOTAL 1000 100 10.29


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
No Jenis butir m.f m-x (m-x)2 f(m-x)2 (m-x)3 f(m-x)3 (m-x)4 f(m--x)4
(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4

    0,125 3          

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4

    0,25 2          

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4

    0,5 1          

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4

    1 0          

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6

    2 -1          

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6

    4 -2            

TOTAL 1000 100 10.29 5.4  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.56

    0,125 3            

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.76

    0,25 2            

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.96

    0,5 1            

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.16

    1 0            

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.36

    2 -1            

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.56

    4 -2            

TOTAL 1000 100 10.29 5.4  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.56 9.595

    0,125 3              

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.76 14.400

    0,25 2              

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.96 3.724

    0,5 1              

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.16 9.307

    1 0              

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.36 8.676

    2 -1              

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.56 32.000

    4 -2              

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304

    0,125 3                

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824

    0,25 2                

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744

    0,5 1                

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064

    1 0                

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216

    2 -1                

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096

    4 -2                

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702  


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622

    0,125 3                  

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560

    0,25 2                  

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214

    0,5 1                  

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723

    1 0                  

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206

    2 -1                  

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200

    4 -2                  

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713


Nilai
Diameter Phi tengah Berat Frekuensi
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634

    0,125 3                    

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178

    0,25 2                    

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842

    0,5 1                    

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026

    1 0                    

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130

    2 -1                    

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554

    4 -2                    

TOTAL 1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713  


Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus
MENCARI SORTASI /
    2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

STANDAR DEVIASI
    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

    0,5 1                      

4 Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026 1.489

    1 0                      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      

1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691


Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

    0,5 1                      

4
MENCARI SKEWNESS
Pasir kasar     0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026 1.489

    1 0                      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      
Didapat dari perhitungan
sebelumnya 1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691
Nilai
Diameter Phi Berat Frekuensi
tengah
(m-x) 2 f(m-x) (m-x) 3 f(m-x) 3 (m-x) 4 f(m-x) 4
No Jenis butir m.f m-x 2

(mm) (Φ) (m) (gr) (%)

    0,0625 4                      

1 Pasir sangat halus     3.5 8.3 0.83 2.905 3.4 11.560 9.595 39.304 32.622 133.634 110.916

    0,125 3                      

2 Pasir halus     2.5 25 2.5 6.25 2.4 5.760 14.400 13.824 34.560 33.178 82.944

    0,25 2                      

3 Pasir sedang     1.5 19 1.9 2.85 1.4 1.960 3.724 2.744 5.214 3.842 7.299

    0,5 1                      

4 Pasir kasar
MENCARI KURTOSIS
    0.5 581.7 58.17 29.085 0.4 0.160 9.307 0.064 3.723 0.026 1.489

    1 0                      

5 pasir sangat kasar     -0.5 241 24.1 -12.05 -0.6 0.360 8.676 -0.216 -5.206 0.130 3.123

    2 -1                      

6 kerikil     -1.5 125 12.5 -18.75 -1.6 2.560 32.000 -4.096 -51.200 6.554 81.920

    4 -2                      
Didapat dari perhitungan
sebelumnya1000 100 10.29 5.4   77.702   19.713   287.691
• Siapkan selembar kertas….
NAMA NIM TENGAH ATAS

Don’t be cheating
POST TEST
• Jelaskan Perbedaan Sortasi, skewness, dan kurtosis(45)
• Apa tujuan mempelajari granulometri(55)

Waktu : 5 menit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai