Kelompok : 8
Rombongan: Rabu, 14.00-15.00
ASISTEN KELOMPOK:
M. Fahmi Firmansah
YOGYAKARTA
MARET
2020
DAFTAR ISI
1
Maksud dan Tujuan ................................................................................................................. 3
Dasar Teori ................................................................................................................................ 3
Metode Grafis ......................................................................................................................... 5
Metode Matematis .................................................................................................................. 7
Alat dan Bahan ......................................................................................................................... 9
Langkah Kerja .......................................................................................................................... 9
Data .......................................................................................................................................... 11
Data Grafis ............................................................................................................................ 11
Data Matematis ..................................................................................................................... 13
Grafik dan Kurva .................................................................................................................. 14
Pembahasan dan Interpretasi................................................................................................ 17
Data Grafis ............................................................................................................................ 17
Data Matematis ..................................................................................................................... 19
Perbandingan Data Grafis dan Matematis ............................................................................ 20
Interpretasi ............................................................................................................................ 21
Kesimpulan ............................................................................................................................. 22
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 23
Lampiran ................................................................................................................................. 24
2
1. Maksud dan Tujuan
Maksud dari acara praktikum ini adalah untuk melakukan analisis parameter-
parameter distribusi ukuran butir sedimen.
Tujuan dari acara praktikum ini adalah menganalisis variasi ukuran butir agar
mengetahui berbagai proses geologi yang berperan untuk melakukan transportasi, erosi dan
deposisi material sedimen tersebut.
2. Dasar Teori
Dalam analisis butiran ukuran sedimen, skala ukuran butir yang digunakan adalah
skala Udden-Wentworth. Skala ini pertama kali diusulkan oleh Udden di tahun 1898
dan Wentworth memodifikasinya pada tahun 1922 (Friedman & Sanders, 1978; Blatt
et al., 1980). Nilai 1 mm merupakan standar batas ukuran butir pada skala ini, dan
digunakan pula faktor pembagi atau pengali 2. Untuk menghilangkan angka dalam
bentuk pecahan agar analisis granulometri dapat dilakukan dengan lebih mudah, maka
Krumbein (1934)
dalam Blatt et al., (1980) membuat suatu skala yang dikenal dengan skala phi (ø)
dengan rumus:
ø = −2 log 𝑑
dimana d adalah diameter partikel dalam mm. Rumus ini diperbaiki oleh McManus
(1963, dalam Blatt et al., 1980) menjadi:
𝑑
ø = −2 log
𝑑0
dimana d adalah diameter partikel dalam mm dan 𝑑0 merupakan ukuran butir standar
(1 mm).
3
Tabel 1. Klasifikasi ukuran butir sedimen menurut US Standard (Pettijohn et al., 1972)
Ada beberapa metode untuk mengukur ukuran butiran sedimen tergantung pada ukuran
butir sedimennya. Metode-metode tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4
Ukuran Butir Metode
Distribusi frekuensi ukuran butir diolah menggunakan parameter statistika baik secara
grafis maupun matematis. Analisis ukuran butir atau yang lebih sering disebut dengan
analisis granulometri dengan menggunakan cara grafis maupun matematis digunakan
untuk mengetahui median, mean, modus, sortasi, skewness dan kurtosis.
I. Metode Grafis
Metode grafis dilakukan dengan melakukan plotting data sebagai kurva distribusi
frekuensi sehingga didapatkan gambaran data, lalu melakukan perhitungan parameter
berupa median, mean, modus, sortasi, skewness dan kurtosis.
Prinsip utama dari metode grafis adalah penggunaan kurva frekuensi kumulatif untuk
menentukan nilai phi pada persentil tertentu. Rumus perhitungan yang biasanya dipakai
adalah rumus yang diusulkan oleh Folk & Ward (1957, lihat Friedman & Sanders, 1978;
Lewis & McConchie, 1994) yaitu:
a. Median
Median adalah nilai tengah dari seluruh populasi, dapat dilihat dari kurva frekuensi
kumulatif, yaitu nilai phi pada titik saat kurva kumulatif memotong nilai 50%.
b. Mode/Modus
Merupakan ukuran butir sedimen dengan frekuensi kemunculan tertinggi.
c. Mean
Adalah nilai rata-rata ukuran butir. Dinyatakan dengan Mz.
5
ø 16+ ø50+ ø84
𝑀𝑧 =
3
d. Sortasi
Adalah nilai yang menunjukkan tingkat keseragaman butir, merupakan nilai standar
deviasi.
ø84 − ø16 ø95 − ø5
𝜎= +
4 6,6
Klasifikasi sortasi (𝜎1)
Nilai Kategori
>4,00 Extremely
e. Skewness
Adalah nilai kesimetrisan dari kurva frekuensi.
ø84 + ø16 − 2 ø50 ø95 + ø5 − 2 ø50
𝑆𝑘 = +
2 (ø84 − ø16) 2 (ø95 − ø5)
Klasifikasi skewness untuk metode grafis:
Nilai Kategori
Very fine-skewed
>+0.3
+0.3 - +0.1 Fine-skewed
6
-0.1 - -0.3 Coarse-skewed
f. Kurtosis
Adalah nilai untuk menunjukkan kepuncakan kurva.
Nilai Kategori
>3.00 Extremely
leptokurtic
Σ𝑓 . ( 𝑚 − 𝑥ø )2
𝜎ø = √
100
7
c. Skewness
Σ𝑓 . ( 𝑚 − 𝑥 )3
𝑆𝑘ø =
100 . 𝜎ø3
Klasifikasi skewness untuk metode matematis:
Nilai Kategori
Very fine-skewed
>1.3
+0.43 - +1.30 Fine-skewed
d. Kurtosis
Σ𝑓 . ( 𝑚 − 𝑥 )4
𝐾ø =
100 . 𝜎 4
Bahan:
4. Langkah Kerja
Praktikum kali ini menggunakan metode ayakan kering untuk partikel berukuran butir
pasir. Terdapat dua prosedur, yaitu prosedur persiapan dan pengayakan.
PROSEDUR PERSIAPAN
Melakukan splitting
Mengeringkan Menumbuk sampel
dengan metode
Menyiapkan sampel sampel dengan agar gumpalan-
quartering hingga
dari lapangan menyangrai hingga gumpalan sampel
berat sedimen
kering terpisah
mencapai 100 gram
9
PROSEDUR PENGAYAKAN
Menimbang
Memindahkan butiran sedimen partikel sedimen
Memasukkan sampel ke dalam
tiap mesh saringan ayakan ke tiap mesh, berat
ayakan, menutup ayakan dan
dalam plastik sampel yang tidak boleh
mesin dijalankan selama 10 menit.
berlabel hilang melebihi
5%
Sampel siap
dianalisa!
10
Setelah mendapatkan data sampel, maka yang dilakukan adalah mengolah data
distribusi frekuensi ukuran butir berupa:
Plotting data sebagai histogram, Perhitungan parameter statistik Perhitungan moment statistik
kurva frekuensi, kurva frekuensi (median, mean,sortasi, secara matematis dari data
kumulatif skewness,kurtosis) dari grafik persentasi berat fraksi ukuran butir
5. Data
Menurut pengolahan data ukuran butir menggunakan parameter statistik secara grafis
dan matematis, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Metode Grafis
PERHITUNGAN PADA LP 1
Frekuensi
frekuensi (% kumulatif
Mesh Phi Berat fraksi (gram) berat) (%)
10-18 -1-0 0,4 0,414 0,54
18-35 0-1 6,8 7,032 7,57
35-60 1-2 26,3 27,198 34,77
60-120 2-3 44,9 46,432 81,20
120-230 3-4 18,3 18,925 100,13
>4 5,4
96,7
NILAI PHI LP 1
ø5 0
ø16 0,8
ø25 1,15
ø50 1,8
ø75 2,4
ø84 2,7
ø95 3,3
PERHITUNGAN PADA LP 2
Berat Frekuensi
fraksi Frekuensi kumulatif
Mesh Phi (gram) (% berat) (%)
10-18 -1-0 0,01 0,01 0,01
18-35 0-1 0,8 0,83 0,84
35-60 1-2 15,4 16,07 16,92
60-120 2-3 57 59,49 76,41
120-230 3-4 22,6 23,59 100,00
>4 5,4
95,81
11
NILAI PHI LP 2
ø5 0,7
ø16 1,4
ø25 1,7
ø50 2,1
ø75 2,4
ø84 2,8
ø95 3,3
PERHITUNGAN PADA LP 3
frekuensi Frekuensi
berat fraksi (% kumulatif
mesh phi (gram) berat) (%)
10-18 -1-0 0,1 0,11 0,11
18-35 0-1 0,8 0,88 0,99
35-60 1-2 8,1 8,96 9,96
60-120 2-3 45 49,78 59,73
120-230 3-4 36,4 40,27 100,00
>4 12,2
90,4
NILAI PHI LP 3
ø5 1
ø16 1,4
ø25 1,8
ø50 2,3
ø75 2,8
ø84 3,2
ø95 3,4
12
HASIL METODE GRAFIS
Grafis
b. Metode Matematis
13
Berat (f) f(m- f(m- f(m-
Mesh phi m % fm (m-x) (m-x)^2 x)^2 (m-x)^3 x)^3 (m-x)^4 4)^4 fk
10-18 0-1 -0,5 0,414 -0,207 -2,764 7,641 3,163 -21,122 -8,744 58,386 24,172 0,413
18-35 1-2 0,5 7,030 3,515 -1,764 3,113 21,881 -5,491 -38,604 9,688 68,107 7,44
35-60 2-3 1,5 27,198 40,797 -0,764 0,584 15,886 -0,446 -12,141 0,341 9,278 34,64
60-120 3-4 2,5 46,432 116,080 0,236 0,056 2,581 0,013 0,608 0,003 0,143 81,07
120-
230 >4 3,5 18,925 66,238 1,236 1,527 28,900 1,887 35,713 2,332 44,133 100,00
TOTAL 7,500 99,999 226,423 -3,821 12,920 72,411 -23,167 70,750 145,834
Matematis
i. Kurva Frekuensi
70
60
50 LP1
40
30 LP2
20
10 LP3
0
-1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
phi
80
60
LP1
40
LP2
20 LP3
0 14
-1 0 1 2 3 4
phi
iii. Mean Size vs Sortasi
3 LP1 (Grafis)
Sortation (phi)
2 LP1 (Matematis)
1 LP2 (Grafis)
0 LP2 (Matematis)
LP3 (Grafis)
-1
-1 0 1 2 3 4 LP3 (Matematis)
Mean Size (phi)
3
Sortation (phi)
2
LP1
1
LP2
0 LP3
-1
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Skewness
3
Sortation (phi)
2
LP1
1
LP2
0 LP3
-1
-2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2
Skewness
15
v. Skewness vs Kurtosis
4 LP1
3 LP2
2 LP3
1
0
-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
Skewness
Diagram Sahu
140
120
60 LP2 (Grafis)
40 LP2 (Matematis)
LP3 (Grafis)
20
LP3 (Matematis)
0
-8 -6 -4 -2 0 2
Y3
16
vii. Diagram Visher
Diagram Visher
100
Frekuensi %
10 LP1
LP2
LP3
1
-1 0 1 2 3 4
Mean Size (phi)
A. Data Grafis
i. Lokasi Pengamatan 1
B. Data Matematis
i. Lokasi Pengamatan 1
19
iii. Lokasi Pengamatan 3
21
walaupun dalam perhitungan matematis pada LP 3 gagal meramalkan
kecenderungan ini.
Metode transportasi yang dominan di ketiga LP adalah saltasi, walaupun
semakin ke arah hilir suspensi semakin dominan, seiring dengan bertambah
halusnya partikel yang dapat ditransportasikan dan dideposisikan.
7. Kesimpulan
- Perhitungan parameter granulometri secara grafis memberikan hasil yang
lebih sesuai dengan keadaan pengamatan lapangan, jika perpotongan titik phi
dengan frekuensi kumulatif dilakukan dengan benar.
- Perhitungan parameter granulometri secara matematis memberikan hasil
berupa peramalan trend antara LP 1, LP 2 dan LP 3 sehingga hubungan antar
LP bisa didapatkan dari perhitungan matematis.
- Tekstur material sedimen yang disampel:
a. Memiliki sortasi sedang hingga moderately well sorted
b. Ukuran butir rata-rata adalah pasir sedang hingga halus
c. Memiliki skewness dengan kecenderungan near symmetrical
d. Memiliki kurtosis cenderung mesokurtic
- Kondisi geologi berdasarkan hasil interpretasi data statistik
a. Lingkungan pengendapan berada pada point bar
b. Sungai mengalami banyak modifikasi berupa DAM,
penambangan pasir dan ground sill.
c. Kecepatan arus semakin ke arah hilir semakin besar karena slope
cenderung semakin curam kearah hilir.
d. Transportasi material sedimen berupa rolling dan sliding, saltasi,
dan suspensi, dengan metode transportasi saltasi dominan.
22
Daftar Pustaka
Boggs Jr., Sam. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy, 4th ed. USA: Pearson
Prentice Hall
Sahu, B. K. (1964) Depositional mechanisms from the size analysis of clastic sediments,
Journal of Sedimentary Petrology, Vol. 34, No. 1, pp. 73-83.
Surjono, Sugeng S., Amijaya, D. Hendra. 2017. Sedimentologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Visher, G.S. (1969) Grain size distributions and depositional processes, Journal of
Sedimentary Research, Vol. 39, pp. 1074-1106.
Wentworth, C.K. (1922) A scale of grade and class term for clastic sediment. Journal
Geology, Vol. 30, pp. 337-392.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40