Anda di halaman 1dari 2

Calon Geologist Berinisiatif : Kami Tenang, Kami Sadar Bencana

Perkenalkan, nama saya Naomi Agnes Clarissa dari Departemen Teknik Geologi angkatan 2019 Fakultas
Teknik. Saya adalah orang yang berani keluar dari zona nyaman dan suka mempelajari sesuatu yang baru.
Pada tahun 2017, saya diajak oleh teman saya untuk bergabung ke klub olimpiade di sekolah saya. Saya
menyanggupi dan menjadi ketua klub tersebut pada tahun kedua. Di tahun yang sama, saya mencoba untuk
menjadi sampul majalah sekolah, dan saya terpilih. Dari situ saya belajar, apabila saya mencoba dan mau
berusaha, saya dapat melakukannya. Selain itu, bekerja di bawah tekanan dan deadline yang ditentukan
adalah kelebihan saya. Saya juga sanggup menyelesaikan pekerjaan yang menuntut kecepatan dan
kreativitas yang tinggi, seperti desain grafis dan video editing secara sederhana. Nilai lebih yang saya miliki
adalah saya orang yang fast respond apabila dihubungi, selalu memberikan kabar pada yang lain baik saat
bisa maupun berhalangan, dan mampu mengatur waktu melalui skala prioritas. Namun selayaknya manusia,
saya memiliki beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki untuk kebaikan saya di masa depan. Menurut
saya pribadi, kekurangan saya adalah terlalu perfeksionis, so I put the bar really harsh and high on myself,
terlalu memikirkan kebahagiaan orang lain sehingga lupa dengan diri sendiri, dan seringkali merasa
sungkan apabila dimintai tolong untuk mengerjakan sesuatu. Saya berharap, dengan bergabungnya saya
dalam BEM KM UGM ini, saya dapat mengatasi kekurangan-kekurangan saya dan mengubahnya menjadi
hal yang lebih baik bagi diri saya sendiri, anggota BEM KM UGM lain, civitas akademika lain dan yang
terutama, masyarakat luas.

Saya memilih Kementrian Sosial Masyarakat karena terdapat kedirjenan yang linier dengan minat, bakat
dan latar belakang pendidikan saya, yaitu Kedirjenan Mitigasi Bencana. Seorang geologist memang dapat
menjadi manusia berhati dingin sebagai tangan kanan bidang perminyakan dan pertambangan yang sifatnya
eksploitatif dan cenderung menindas rakyat walaupun hasilnya digunakan untuk hajat hidup orang banyak
terutama dari kelas menengah dan digunakan pula untuk barang-barang yang kita pakai sehari-hari seperti
handphone dan make-up, akan tetapi seorang geologist juga dapat membumi dan melindungi segenap
rakyat Indonesia dengan menjadi ahli mitigasi bencana. Indonesia adalah negara yang diapit oleh dua
lempeng besar di dunia yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Tak heran, banyak sekali
bencana geologi yang terjadi di Indonesia seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan sebagainya.
Memang pemerintah telah berusaha untuk melakukan pemetaan potensi bencana, melakukan sosialisasi
pada masyarakat, dan melakukan pemulihan pasca-bencana. Akan tetapi kurangnya sosialisasi yang masif
dari pemerintah membuat masyarakat bingung bagaimana harus bersikap saat bencana itu tiba. Contohnya,
pada saat peristiwa tsunami Banten, korban jiwa sangat banyak karena mereka saling berebutan
menyelamatkan diri mereka sendiri dengan tidak tertib. Oleh karena itu, saya tergerak untuk bergabung
dalam kementrian ini agar dapat terjun langsung ke masyarakat dan mempraktekkan ilmu kebencanaan
yang telah saya peroleh di kelas demi terciptanya masyarakat sadar bencana.

Pendapat saya untuk organisasi sosial kemasyarakatan pada BEM KM UGM adalah secara umum,
programnya sudah terlaksana dengan baik, akan tetapi untuk publikasi bisa dilakukan jauh-jauh hari
sebelum even sehingga even bisa terlaksana dengan lebih sukses dan dapat menjadi bermanfaat untuk
masyarakat, dan perlu adanya monitoring pasca-even agar kegiatan tidak terkesan berhenti di situ saja
namun memberi manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Inovasi saya dalam divisi mitigasi bencana adalah “Kami Tenang, Kami Sadar Bencana” yang bertujuan
untuk menciptakan masyarakat yang siap dalam melakukan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal,
menghadapi bencana, tetap tenang saat bencana terjadi dan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat di
Indonesia. Masyarakat yang ingin saya tuju adalah masyarakat di zona rawan gempa, erupsi gunung api
maupun zona banjir lahar, contohnya pada masyarakat di pantai selatan. Diharapkan dengan adanya
program binaan dari kementrian sosial kemasyarakat divisi mitigasi bencana bersama dengan kementrian
pengembangan desa mitra yang kontinyu masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, dapat
memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut secara berkelanjutan, dan dapat menjadi teladan bagi
masyarakat Indonesia demi terciptanya masyarakat Indonesia sadar bencana.

Anda mungkin juga menyukai