Siswa mampu :
- Mengkonversi antara bilangan biner ke Desimal atau sebaliknya
- Mengidentifikasi macam simbol Flow Chart
- Menentukan
o Hasil rangkaian 3 gerbang logika
o Hasil Algoritma pemrograman Aritmatika dan Logika
- Mengklasifikasi macam perangkat eksternal
- Membandingkan operasi logika antar 2 gerbang logika
- Memecahkan hasil algoritma pemrograman percabangan 2 kondisi
Bilangan Biner(2)
Contoh :
1. Konversikan bilangan 19210 menjadi bilangan berbasis biner
Penyelesaian :
Penyelesaian :
192 – 128 = 64
64 – 64 = 0
211 210 29 28 27 26 25 23 21
20
= = = = = = = = =
=
512 256 128 64 32 16 8 4 2 1
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Bagan Alir (Flowchart)
Keputusan (Decision)
Simbol ini digunakan untuk
pengambilan keputusan terhadap
suatu kondisi. Terdapat dua
keadaan yang harus dipenuhi,
yaitu:
Ya (Yes) jika dalam pengambilan
keputusan menghasilkan keadaan
benar, atau;
Tidak (No) jika pengambilan
keputusan menghasilkan keadaan
salah.
Subproses (Subprocess
/Alternate process)
Simbol ini adalah simbol proses
yang dapat dibuat menjadi lebih
detail menjadi bagianbagian proses
(subproses) lainnya.
Dokumen (Document)
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan penggunaan
dokumen yang terkait, misalnya
berupa masukan atau hasil dari
proses.
Data
Simbol ini menyatakan data
tertentu yang terkait pada sebuah
flowchart.
Persiapan (Preparation)
Persiapan (Preparation)
Simbol merepresentasikan
persiapan yang dapat dilakukan
sebelum menuju ke langkah
berikutnya.
Simbol konektor digunakan untuk
menghubungkan suatu langkah dan
langkah lain dalam sebuah
flowchart. Terdiri dari:
Connector/ On Page reference On-page digunakan sebagai titik
awal penghubung suatu langkah
(biasanya pada halaman yang
sama);
Off-page digunakan sebagai titik
Off - Page connector/ Off page temu penghubung suatu langkah
reference (dari onpage, dan biasanya
terdapat pada halaman yang
berbeda).
Simbol Anotasi
Simbol ini merepresentasikan
TEXT informasi deskriptif tambahan,
komentar atau catatan penjelasan.
Gerbang logika OR
Gerbang logika OR dalam pengoperasiannya dapat menerima dua atau
lebih masukan data dan menghasilkan sebuah keluaran. Gerbang logika OR
akan menghasilkan potensial keluaran tinggi (high) yang bernilai 1. Nilai
tersebut muncul jika ada salah satu dari masukan data yang berpotensial
tinggi (high) atau bernilai 1. Sebagai contoh jika terdapat dua masukan data
A,B dan X adalah nilai keluarannya, rumus pengoperasiannya dapat di
tuliskan sebagai berikut.
X = A OR B atau X = A + B
A B X=A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
A B X = A.B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
A X= A
1 0
0 1
A B X = A+ B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
X = AB
Nilai gerbang logika AND akan di invert atau dibalikan nilainya menjadi
berlawanan. Kondisi demikian dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut.
Tabel kebenaran NOR dengan dua nilai input.
A B X = AB
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
X =A ⊕ B= A B+ A B
Tabel kebenaran dari dua input pada gerbang logika XOR adalah
sebagai berikut.
A B X =A ⊕ B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
X = A ⊕ B= AB+ AB
Tabel kebenaran dari dua input pada gerbang logika XNOR adalah
sebagai berikut.
A B X = A ⊕B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
1. Operator Aritmatika
+ (jumlah) adalah operator untuk menjumlahkan dua buah angka atau
lebih
-(kurang) adalah jenis operator untuk memproses operasi
pengurangan antara dua angka atau lebih
* (kali) adalah operator yang digunakan untuk proses perkalian
/ (bagi) adalah operator uang digunakan untuk mendapatkan hasil bagi
dari 2 buah angka
MOD atau % (modular) adalah operator yang sering digunakan di
dunia algoritma yang digunakan untuk mendapatkan sisa hasil bagi.
Operator baru yang tidak umum adalah MOD atau bisa disimbolkan
dengan %, operator ini akan menghasilkan sisa hasil pembagian, misal
4%2=0. 5%3=2.
Operator aritmatika biasanya digunakan untuk memproses
perhitungan matematika yang dilibatkan di dalam program.
2. Operator Pembanding
Operator pembanding adalah operator yang merupakan bagian dari
operator logika yang digunakan untuk membandingkan 2 buah nilai atau
operan, sehingga dapat menghasilkan nilai true dan false, beberapa operator
pembanding yang sering digunakan adalah:
6. Operasi Logika
A and B atau A && B, untuk operator AND, jika salah satu kondisi
bernilai salah maka akan menghasilkan FALSE, sedangkan jika kedunya
benar maka akan bernilai true, agar kondisi bernilai benar maka A dan B
harus benar.
A or B atau A || B, untuk operator OR, jika salah satu kondisi bernilai
benar baik untuk kondisi A maupun B maka akan menghasilkan TRUE
(benar), jika kedua kondisi baik A maupun B bernilai salah maka hasilnya
FALSE (salah), untuk menghasilkan kondisi benar maka setidaknya harus ada
kondisi yang benar baik itu untuk konsisi A maupun B
Percabangan
Pernyataan percabangan digunakan untuk memecahakan persoalan
untuk mengambil suatu keputusan dianatara sekian pernyataan yang ada.
Untuk keperluan pengambailan keputusan.
A. Pernytaaan IF
Pernyataan if mempunyai pengertian. “Jika kondisi bernilai benar,
maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan
diabaikan”. Dari perngertian terebut dapat dilihat dari diagram alir berikut.
if (kondisi)
pernyataan;
Penulisan kondisi harus didalam tanda kurung dan berupa eksperesi
relasi dan penulisan pernyataan dapat berupa sebuah pernyataan tunggal,
pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if diikuti
dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut :
If (kondisi)
{
Pernyataan;
}
Contoh
Menentukan besarnya potongan dari pembelian barang yang diberikan
ke seorang pembeli, dengan kriteria:
o Tidak ada potongan jika pembelian kurang dari Rp. 50,000,-
o Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan Rp. 50,000,-
potongan yang di terima sebesar 20% dari total pembeliian
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
double tot_beli, potongan=0,
jum_bayar=0;
clrscr();
cout<<"Total Pembelian Rp. "; cin>>tot_beli;
if (tot_beli >= 50000)
potongan = 0.2 * tot_beli;
cout<<"Besarnya Potongan Rp. "<<potongan<<endl;
jum_bayar = tot_beli - potongan;
cout<<"Jumlah yang harus dibayarkan Rp. "<<jum_bayar;
getch();
}
Pernyataan IF Else
Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka
perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan
perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut :
Bentuk pernyataan if
if (kondisi)
perintah-1;
else
perintah-2;
Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal,
pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti
dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut:
if (kondisi-1)
{
perintah-1; ....
}
else
{ perintah-2; ....
}
Contoh
Menentukan besarnya potongan dari pembelian barang yang diberikan
seorang pembeli, dengan kriteria :
- jika total pembelian kurang dari Rp. 50.000,- potongan yang diterima
sebesar 5% dari total pembelian. - Jika total pembelian lebih dari atau sama
dengan Rp. 50.000,- potongan yang diterima sebesar 20% dari total
pembelian.
Contoh-2
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
double tot_beli, potongan=0, jum_bayar=0;
clrscr();
cout<<"Total Pembelian Rp. "; cin>>tot_beli;
if (tot_beli >= 50000)
potongan = 0.2 * tot_beli;
else
potongan = 0.05 * tot_beli;
cout<<"Besarnya Potongan Rp. "<<potongan<<endl;
jum_bayar = tot_beli - potongan;
cout<<"Jumlah yang harus dibayarkan Rp. "<<jum_bayar;
getch();
}