Anda di halaman 1dari 12

PERLUASAN DAN PENERAPAN T E O R A M A MINELAUS DAN

H U B U N G A N N Y A D E N G A N T E O R E M A PAPPUS

Sri Gemawati dan Mashadi

Abstrak
Dalam tulisan ini akan dibicarakan perluasan dari teorema Minelaus, yaitu teorema
Minelaus dapat juga digunakan untuk membuktikan teorema Pappus pada lingkaran, ellips
dan parabola.

Kata K u n c i : Ellips, Lingkaran, Segitiga, Parabola, Teorema Minelaus, Teorema Pappus

1. Pendahuluan

Dalam beberapa tulisan seperti dalam tulisan Hang K i m Hoo dan K o h Khee Meng [1,2, 3, 8
dan 10] teorema Minelaus digunakan untuk menunjukkan kelinearan tiga buah titik dalam
suatu segitiga, dan dalam tulisan Atut Dixit dan Darij Grenberg [1, 2, 5, 8, 11 dan 12 ]
mengatakan bahwa teorema Pappus membuktikan bahwa tiga titik hasil dari perpotongan
tiga buah titik pada satu garis dan tiga buah titik pada garis yang lainnya adalah segaris.
Dalam tulisan ini akan dibicarakan penerapan teorema Minelaus dalam bentuk yang lain,
yaitu teorema Minelaus digunakan untuk membuktikan bahwa teorema Pappus juga berlaku
pada lingkaran dan ellips [5,6 dan 7].

Teorema Pappus memberikan kewujudan titik potong dari 6 buah titik pada dua buah garis
(baik sejajar ataupun sebarang), titik-titik yang dihubungkan adalah titik yang tidak
bersebelahan, misalkan titik A , B , C pada satu garis dan titik P, Q, R pada garis yang
lainnya, maka kita tidak boleh menghubungkan titik A dengan titik P, titik B dengan titik Q
dan titik C dengan titik R [8, 10, 11 dan 12]. Akan tetapi lainhalnya kewujudan titik potong
dari 6 buah titik pada lingkaran dan clips, untuk memenuhi teorema Pappus seperti pada
pada dua buah garis, kalau pada lingkaran pasangan titik yang dihubungkan boleh
bersebelahan [3,4„5 dan 10].

1
Kondisi ini memungkinkan kita untuk merancang berbagai bentuk konstruksi segitiga
seliingga teorema Ceva, Menelaus ataupun teorema transversal Menelaus dapat digunakan
sehingga kewujudan tiga titik segaris dapat ditunjukkan.

2. Teorema Menelaus

Teorema Minelaus menjelaskan bagaimana kita melihat tiga buah titik terletak pada satu
garis yang selanjutnya tiga titik tersebut disebut segaris atau kolinear. Secara khusus akan
dilihat syarat apa agar tiga buah titik yang berada pada sisi-sisi atau pada perpanjangan sisi-
sisi dari suatu segitiga yang segaris (colinear) [2,3, 5, 7 dan 8]

Teorema 2.1. (Teorema Menelaus). Jika titik D, E dan F masing-masing terletak ada sisi

BC, CA dan A B pada segitiga A B C , Maka titik D , E dan F adalah segaris j i k a dan hanya jika

AF B D CE
= -1
FB D C E A

Gambar 2.1

Bukti : => Misalkan ketiga titik D , E dan F adalah segaris, dan misalkan pula titik G pada

A C sehingga D E sejajar dengan B G , maka diperoleh A A F E ~ A A B G yang mengakibatkan

AF AE
FB EG

BD GE
Dan dari A B C G ~ A D C E , menghasilkan 137 =
DC ' E C
Sehingga diperoleh

AF B D CE A E GE CE
- = -1
FB D C E A E G EC E A
<= Misalkan perbandingan hasilkali ketiganya bemilai - 1 , Misalkan pula perpotongan D E

dengan A B adalah F', maka berdasarkan hipotesis diperoleh

AF BD C E _ J
FB'DC•EA ~

Yang mengakibatkan

AF _ DC EA_ AF
FB" B D C E ~ F B

Ini mengatakan bahwa F = F ' , jadi ketiga titik adalah segaris. T

Kalau pada Teroema 2.1 di atas dua buah titik berada pada sisi-sisi dari segitiga dan satu
titik lagi berapda pada perpanjangan salah satu sisinya, maka berikut ini akan dibahas kalau
ketiga titik yang akan ditunjukkan kolinear tersebut, semuanya berada pada perpanjangan
sisi-sisi dari segitiga tersebut. Kondisi ini dikenal dengan Teorema transversal Menelaus
[2,5,8 dan 11], yaitu sebagai berikut

Teorema 2.2. Teorema Transversal Menelaus

Perhatikan gambar berikut

Gambar 2.2 Gambar 2. 3

Maka tetap berlaku

ZB XC YA

3
Bukti : buat masing-masing garis tegak lurus dari titik A, B dan C ke sisi XZ (perhatikan

Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 dan misalkan panjangnya berturut-turut adalah h\, hj dan h^.

Maka dengan mudah anda akan dapat Menunjukkan bahwah

— — J —
hi' hg YC ~ ha

Selanjutnya akan anda peroleh

ZB XC YA

Untuk membuktikan sebaliknya persis sama

Berikut ini akan diberikan beberapa konsekuensi dari teorema Menelaus.

Teorema 2.3..Jika D, E dan F masing-masing titik potong garis dari A, B dan C terhadap
sisi-sisi segitiga ABC seperti pada gambar di bawah. Jika X, Y dan Z masing-masing
merupakan titik tengah dari sisi AD, BE dan CF, tunjukkan bahwa X , 7 dan ZaAaXdSn segaris.
.4

Bukti : Misalkan Ai, Bi dan C i masing-masing adalah titik tengah dari sisi BC. AC dan AB.

Maka B\C\ sejajar dengan BC, dengan B, C\ dan X adalah segaris. Sehingga — =
DC XB^

Dengan cara yang sama akan diperoleh — = dan — = , selanjutnya


EA KCL FB Z>ti
berdasarkan Teorema Menelaus terhadap segitiga ABC dengan garis D E F diperoleh

BO CE AF _ _ ^
DC' EA'FB ~"

4
Lalu
C^X B^Z A^Y ^ ^
XBi ' ZAi > C i

Ini bermais.na bahwa X , 7 dan Z adalah segaris.

3. Teor ema Pappus


Disini akan dibuktikan teorema Pappus tanpa mengguna teorma Minelaus dan juga
diberikan bukti teorema Papus dengan menggunakan teorema Minelaus.

Teorema 3.1.(Teorema Pappus) : Jika titik A, C dan E berada pada suatu garis dan titik B,
D dan F berapa pada garis lainnya, dan j i k a terdapat garis AD, AF dan CF masing-masing
berpotongan dengan BC, BE dan DE. Maka ketiga titik potongnya yaitu K, L dan M adalah
segaris.

Bukti: perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 3.1

Pada Gambar 3.1 perpanjang sisi ED dan CB sehingga berpotongan dititik Y dan sebut
perpotongan AF dengan CB adalah X dan perpotongan AF dengan ED adalah Z, seperti
pada Gambar 3.2

5
4. Penerapan Teorema Minelaus

Teorema Pappus membicarakan tentang enam titik yang berada pada dua garis , selanjutnya
akan dibicarakan teorema Pappus juga berlaku pada lingkaran, ellips dan parabola yang
mempunyai enam titik. Dalam pembuktian teorema Pappus ini juga digunakan teorema
Minelaus

Teorema 4.1. Misalkan A, B, C, D, E dan F adalah 6 buah titik pada lingkaran (tidak

perlu berurutan. Misalkan K =--AB nCD , L = CF n BE dan M = DE CiAF . Maka K,

L dan Madalah segaris :

Bukti : Perhatikan gambaru 4.1 kemudian perpanjang CD dan AF sehingga bertemu di titik

Z, sebut X = CDCiBE dmY= BE CiAF.

Gambar 4.1

Cara pemiliha titik X, Y, Z untuk membuktikan teorema berikut tidaklah tunggal. Banyak

cara yang dapat ditempuh. Misalkan titik X,Y dan Z seperti pada gambar 4.1 .Kemudian

7
Gambar 3.2

Pandang segitiga XYZ dengan garis transpersal adalah BDF, maka dengan menggunakan
teorema Menelaus akan diperoleh
ro ZF _ _^
BY'DZ' VX ~
dan
XC YE ZA
.—. = -1
CY EZ AX
Kemudian dengan memandang AD sebagai garis transpersalnya akan diperoleh pula
Xl^ YD^ ZA_ _ ^
KY' DZ' AX ~

Untuk BE sebagai garis transpersal diperoleh


iT _ ^
BY' EZ' LX ~ ~
Dan CF sebagai garis transpersalnya akan diperoleh
m ZF _ ^
CY' MZ' FX ~

Maka dari kelima persamaan di atas akan mengakibatkan


^ FM _ ^
KY' MZ'LX ~

Dan ini bermakna bahwa ketiga titik X, Y dan Z adalah segaris.

6
terapkan Teorema Menelaus pada segitiga XYZ dengan berturut-turut sisi CF, AB dan DE
sebagai garis transversalnya, maka akan diperoleh tiga buah persamaan berikut ini
A X y T Z C _ ^ XB^ YA ZK_ _ ^ XE YM ZD _ ^
I.YFZ'CX ' RY'AZ'KX~ ' EY-Mz-Dx~

Kemudian karena
XB.XE =XC.XD

YA.YF=YB.YE

ZD.ZC = ZF.ZAA

Maka dari ketiga persamaan Menelaus di atas akan mengakibatkan


XL YM ZK _

Dengan persamaan yang terakhir ini bermakna bahwa ketiga titik K , L dan M adalah segaris
T

Kalau pada teorema 4.1. di atas teorema Cevaq dan Menelaus untuk kewujudan titik
buah titik yang diperoleh dari perpotongan 6 titik pada lingkaran yang mana titik-titik yang
dihubungkan adalah titik-titk yang berseberangan, maka berikut ini yang kita hubungkan
juga adalah titik-titik yang berdekatan, yaitu sebagai berikut.

Teorema .4.2 : Misalkan A, B, C, D, E dan F adalah 6 buah titik pada lingkaran (tidak perlu

berurutan. Misalkan P = AB (\ DE, Q = BC n EF, dan R = CD n F A . M a k a P, Q dan R

adalah segaris

Bukti: perhatikan Gambar 4.2 dibawah ini

8
Gambar .4.2

Misalkan =EFnAB , Y = AB n CD dan Z = CDn EF , perhatikan A A T Z dengan BC

sebagai sumbu transversal, maka akan diperoleh


£Q £ B K £ _ _ ^

QXBr' CZ

Kemudian secara berturut-turut juga untuk A A T Z dengan garis transversal DE dan FA,

masing-masing akan diperoleh :


XP YDZE
PY DZEX
= —1 dan

YR ZF XA
RZ FX AY
= -1
Jika dikalikan ketiga persamaan d i atas, maka akan diperoleh

QX'BY ' CZ'PY ' DZ'EX'Rz'FX'AY ~ QY'PY'RZ ~ ^ ^

Hal ini disebabkan karena XA. XB = XE XF, YC. YD = YA. YA dan ZE. ZF = Z C . ZD.
Berdasarkan teorema Menelaus, maka persamaan * di atas bermakna bahwa P, Q dan R
adalah segaris (kolinear)

9
Teorema 4.3. Jika semua enam titik dari B ^.
berada pada suatu ellips dan tiga pasang ~^ "^-^C!

dari sisi yang berlawan berpotongan,

maka tiga titik yang berpotongan adalah (


\ -'^^
kolinear.

D E
Gambar 4.3.

Bukti : Perhatikan gambar 4 . 4 . Perpanjang garis BD dan CE sehingga berpotongan dititik

Z sebut X = BD(\AF dan i ' = V4F n CE. Maka untuk garis AE terhadap A X Y Z , maka

dengan menggunakan teorema Menelaus (Teorema 2.1) akan diperoleh

NZ' EY' AX

Kemudian dengan cara yang sama untuk garis DC akan diperoleh


££ m ^
Dz' CY' MX ~

Dengan menggunakan perluasan teorema Menelaus (Teorema 2.2) untuk garis diperoleh

BZ' LY' FX ~

Oleh karena EY.CY= YA.YF, AX.FX=XDJCB dan DZ.BZ = ZE.ZC, maka

10
Gambar 4.4

5. Daftar Kepustakaan

1. Atul Dixit and Darij Grinberg, 2004, Orthopoles and the Pappus Theorem. Forum
Geometricorum, 4, 53 - 59.

2. Bottema, O, 2008, Topics in Elementary Geometry, second editions, springer, New-


York
3. D . Grinberg and P. Y i u , 2002, 2002, The ApoUonius Circles as a Tucker Circle,
Forum Geometricorum, 2, 175 - 182.
4. Dong W u Y , Chun L . Y and Zhang, Z . A , 2009, A Geometric Inequality o f the Erdos-
Mordell Type, Journal of Innequalities in Pure and Applied Mathematic, Volume 10,
issue 4, 1 - 5 .
5. Florentin Smarandache, L P , 2012, The Geometry of Homological Triangle, The
Education Publisher, Inc, Ohio,
6. Jian L i u , 2008,A Weighted Geometric Inequality and its Applications, Journal of
Inequality in pure and Applied Mathematics, 9(2), 1 - 9.
7. Marshall W . Buck and Robert L . Siddon, 2012, The Area o f a Polygon with an
Inscribed Circle, Arxiv math, 1203.3438, volume 1, pp, 1 - 13.
8. Paul Y i u , 2001, Introduction to the Geometryof the Triangle, Department o f
Mathematics Florida Atlantic University

11
9. Sri Gemawati, 2010, Poncelet's Theorem on Ellips, Presiding Seminar U K M - U n r i
ke 6, Bangi,, 1 7 4 - 1 7 6 .
10. Wong Yan Loi, 2009, An Introductions to Geometry, Academic press inc.
11. http://mathworld.wolfram.com/PappussHexagonTheorem.html
12. http://mathworld.wol fram .com/DesarguesConfiguration .htm 1

12

Anda mungkin juga menyukai