Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM BEDAH SARAF


RS DARMO SURABAYA
2019

PERDARAHAN SUBARAHNOID

Suatu keadaan kegawatdaruratan yang ditandai oleh nyeri kepala yang sangat hebat
Pengertian (Definisi) “worst headache ever” (VAS 9-10) yang muncul akut/tiba-tiba akibat perdarahan di
ruang subarahnoid
1. Gejala prodomal yaitu :
a. Gejala peningkatan tekanan intrakranial dapat berupa sakit kepala, muntah-
muntah, sampai kesadaran menurun
b. Gejala rangsang meningeal berupa sakit kepala, kaku leher, silau, sampai
kesadaran menurun
Anamnesis 2. Gejala khusus untuk perdarahan subarahnoid dapat berupa :
a. Manifestasi peningkatan tekanan intracranial karena edema serebri,
hidrosefalus, dan terjadinya perdarahan berulang
b. Defisit neurologis fokal
c. Manifestasi stroke iskemik karena vasospasme bergantung kepada
komplikasinya
1. Tanda rangsang meningeal/kaku kuduk
2. Nyeri kepala
3. Kelumpuhan saraf kranial
Pemeriksaan Fisik 4. Kelemahan motorik
5. Defisit sensorik
6. Gangguan otonom
7. Gangguan neurobehavior
Nyeri kepala yang sangat hebat, muncul akut/tiba-tiba, disertai kaku kuduk, dengan
Kriteria Diagnosis atau tanpa defisit neurologis lain dan pada CT-Scan kepala didapatkan gambaran
hiperdens di ruang subarachnoid
Diagnosis Perdarahan Subarahnoid
1. Stroke Hemoragik (bila belum dilakukan CT Brain)
Diagnosis Banding
2. Meningitis
1. CT-Scan + CT Angiografi
2. EKG
3. Doppler Carotis
4. Transcranial Doppler Serial
5. Lab : hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi ginjal (ureum, kreatinin), APTT
(Activated Partial Thrombin Time), waktu prothrombin (PT), INR, gula darah puasa
Pemeriksaan dan 2 jam PP, HbAIC, profil lipid, C-reactive protein (CRP), laju endap darah dan
Penunjang pemeriksaan atas indikasi seperti enzim jantung (troponin / CKMB), serum
elektrolit, analisis hepatic, dan pemeriksaan elektrolit
6. Foto thorax
7. Urinalia lengkap
8. Lumbal pungsi jika diperlukan
9. Pemeriksaan neurobehavior (fungsi luhur)
10. DSA Serebral
Terapi 1. Tatalaksana Umum :
a. Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
b. Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
c. Pengendalian tekanan intracranial (mannitol jika diperlukan)
d. Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
e. Analgetik dan antipiterik jika diperlukan
f. Gastroprotektor jika diperlukan
g. Manajemen nutrisi
h. Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
2. Tatalaksana Spesifik :
a. Manajemen hipertensi (nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist,
Beta blockeer, diuretic)
b. Manajemen gula darah (insulin, anti diabetic oral)
c. Pencegahan perdarahan ulang (Vit K, antifibrinolitik)
d. Pencegahan vasospasme (nimodipin)
e. Neuroproektor
f. Perawatan di unit stroke
g. Neurorestorasi
3. Tindakan Intervensi atau Operatif
a. Clipping Aneurisma
b. Coiling Aneurisma
c. VP Shunt/external drainage sesuai indikasi
1. Penjelasans sebelum MRS (rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan
tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi)
2. Penjelasan mengenai prosedur/tindakan yang akan dilakukan serta risiko dan
Edukasi
komplikasi
3. Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi
4. Penjelasan mengenai pemulangan pasien (discharge planning)
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Prognosis

Pada kasus dengan severity level tinggi (Skala WFNS > drade 3, prognosis dubia ad
malam)
Tingkat Evidens I / II / III / IV
Tingkat Rekomendasi A/B/C
Penelaah Kritis KSM Bedah Saraf
Indikator Medis Tidak ada pendarahan atau volume pendarahan menurun hingga vital sign stabil
1. Connoly ES, Rabinstein A, et All , Guidelines for The Management of Aneurysmal
Subarachnoid Hemorrhage, American Heart Association/American Stroke
Association.Stroke. 2012;43:1711-1737
2. Steiner T, Juvela S, Jung C, Forsting M, Rinkel G. European Stroke Organization
Guidelines for the Management of Intracranial Aneurysms and Subarachnoid
Hemorrhage. Cerebrovasc Dis 2013;35:93-112
Kepustakaan 3. Van Gijn J, Rinkel GJE, Subarachnoid Hemorrhage, diagnosis, causes and
management, Brain 2001: 124: 249-78
4. Widdick EFM , The Clinical Practise of Critical Care Neurology, 2e, Oxford University
press.2003.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

Surabaya, 11 Januari 2019

Ketua Komite Medik Mitra Bestari Bedah Saraf


dr. Achmad Lefi., SpJP FIHA dr. M. Dwikoryanto., SpBS

Direktur RS Darmo

dr. Imam Soewono., SpPD

PH/VS/RCP

Anda mungkin juga menyukai

  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Dokumen4 halaman
    Cedera Kepala
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    Belum ada peringkat
  • Cedera Kepala Pada Anak
    Cedera Kepala Pada Anak
    Dokumen4 halaman
    Cedera Kepala Pada Anak
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    Belum ada peringkat
  • OSTEOMYELITIS
    OSTEOMYELITIS
    Dokumen2 halaman
    OSTEOMYELITIS
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    100% (1)
  • CP Batu Ginjal
    CP Batu Ginjal
    Dokumen4 halaman
    CP Batu Ginjal
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    Belum ada peringkat
  • IZIN
    IZIN
    Dokumen1 halaman
    IZIN
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    Belum ada peringkat
  • 15 Pid.B 2014 PN - Dps.
    15 Pid.B 2014 PN - Dps.
    Dokumen18 halaman
    15 Pid.B 2014 PN - Dps.
    Komite Medik RS Darmo Surabaya
    Belum ada peringkat