GRAIN COUNTING
4.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pengujian grain counting diantaranya adalah :
1. Memahami prinsip kerja pengujian Grain Counting
2. Memahami peralatan yang digunakan dalam pengujian beradasarkan prinsip
kerjanya.
3. Menentukan kadar mineral kasiterit (SnO2)
IV - 1
IV - 2
dengan ukuran 1 x 1 cm2 atau 0,5 x 0,5 cm2, kegiatan ini dilakukan untuk
mengadakan pemisahan terhadap material yang berbeda dalam sifat fisiknya
dengan tujuan untuk menentukan kadar suatu mineral. Proses identifikasi butiran
biasanya dilakukan menggunakan bantuan mikroskop binokuler.
Perhitungan untuk menentukan kadar mineral concentrate hasil grain
counting dapat dilihat persamaan dibawah ini: (bila bahan yang dipakai berupa
kalsiterit atau kuarsa)
8. Corong
9. Papan grain counting
4.3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pengujian grain counting ini
diantarany sebagai berikut :
1. Mineral kasiterit (SnO2), dengan ukuran – 40 + 70 # dan – 70 #
2. Mineral kuarsa (SiO2), dengan ukuran – 40 + 70 # dan – 70 #
3. Total berat kuarsa dan kasiterit sebanyak 500 gr
4.4 Prosedur
Pengujiuan grain counting batuan dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
1. Lakukan mixing/blending kurang lebih 20 kali
2. Lakukan coning dan quartering
3. Reduksi jumlahnya dengan splitter, sehingga didapat sampel sebanyak 3 gr.
4. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukuran 10 x 10
cm2
5. Hitung jumlah butir kuarsa dan kasiterit pada setiap kotak yang berukuran 1 x
1 cm2 dengan batuan loope atau ukuran 0,5 x 0,5 cm2 dengan mikroskop
6. Hitung kadar kasiterit untuk masing-masing kotak
7. Hitung kadar rata-rata Kasiterit total
8. Buatlah tabel perhitungan seperti berikut
Tabel 4.1
Tabel Perhitungan Grain Counting
Feed (F) Konsentrasi (C) Tailing (T)
Mineral Kadar Kadar
Berat (gr) Berat (gr) Berat (gr) Kadar%
% %
SnO2
SiO2
DAFTAR PUSTAKA
IV - 8