Mengidentifikasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas
Komentar untuk Kelompok 1
Metode pembelajaran yang dipraktikkan adalah STAD (Student Team Achievement Division), yang mana sudah dipraktikkan dengan cukup baik. Melalui metode ini siswa mampu berperan aktif dengan bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan (berdiskusi), serta siswa juga mampu untuk mengemukakan pendapat baik secara ditunjuk maupun secara sukarela (mempresentasikan hasil diskusi di depan). Proses pembelajaran oleh kelompok ini cukup menarik karena juga diselingi dengan ice breaking, yang mana dapat meningkatkan konsentrasi siswa. Akan tetapi pada praktik pembelajaran ini, materi yang diberikan oleh guru langsung sangatlah sedikit, lebih banyak materi yang disampaikan melalui penayangan video. Hal ini kurang efektif karena penanyangan video yang terlalu cepat sehingga dikhawatirkan siswa tidak dapat menangkap materi apa yang akan dipelajari saat itu. Jika penyampaian materi menggunakan penayangan video, sebaiknya guru menjeda video sejenak dan menjelaskan materi yang ada di video sehingga siswa dapat lebih paham dengan materi yang diajarkan. Pada praktik pembelajaran ini, guru juga kurang tegas dalam menentukan waktu diskusi sehingga dikhawatirkan pembelajaran akan berlangsung molor atau tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Komentar untuk Kelompok 2
Metode pembelajaran yang dipraktikkan oleh kelompok kedua juga sama yaitu STAD (Student Team Achievement Division), yang mana sudah dipraktikkan dengan cukup baik. Melalui metode ini siswa mampu berperan aktif dengan bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan (berdiskusi), serta siswa juga mampu untuk mengemukakan pendapat baik secara ditunjuk maupun secara sukarela (mempresentasikan hasil diskusi di depan). Sama halnya dengan kelompok pertama, pada pembelajaran ini juga menyampaikan materi melalui penayangan video. Sebaiknya saat penyampaian materi dengan video, guru menjeda video agar dapat menjelaskan materi yang akan dipelajari daripada mengulang video berkali-kali. Penayangan berulang malah akan membuat pembelajaran tidak sesuai waktu yang ditetapkan. Pada kelompok ini guru sudah mampu menjadi motivator dan fasilitator bagi siswa walaupun yang berperan menjadi guru hanyalah satu orang. Akan tetapi pada saat diskusi, guru memutar lagu yang mana sebaiknya tidak perlu dilakukan karena memang mungkin ada siswa yang dapat berfikir dengan lagu, tetapi juga ada siswa yang tidak dapat berkonsentrasi jika ada lagu atau di tempat yang bising. Pada pembelajaran ini juga guru tidak membahas ulang atau mereview hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh siswa, oleh karenanya siswa tidak akan tahu apakah jawabannya benar ataupun apakah ada jawaban lain yang berbeda dengan jawaban kelompoknya.