Anda di halaman 1dari 3

a.

Tujuan

b. Dasar Teori
Partisi suatu komponen antara dua cairan yang tidak saling bercampur dapat memberikan
berbagai kemungkinan teknik pemisahan . Metode ekstraksi seringkali menjadi tahapan
penting dalam suatu prosedur analisis. Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar
sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja, karena
komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat
fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Rahayu. 2009).

Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan bila suatu zat terlarut terdistribusi antara
dua pelarut yang tak-dapat-campur, maka pada suatu temperature yang konstan untuk
setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut
itu, dan angka banding distribusi ini tidak bergantungpada spesi molekul lain apapun yang
mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar kedua pelarut, sifat dasar zat
terlarut, dan temperature (Vogel, 1985; 140).

Cukup diketahui berbagai zat-zat tertentu lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut tertentu
dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain. Jadi iod jauh lebih mudah larut dalam
karbon disulfida, kloroform, atau karbon tetraklorida. Bila cairan-cairan tertentu seperti
karbon disulfida dan air, eter dan air, dikocok bersama-sama dalam satu bejana dan
campuran kemudian dibiarkan, kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Cairan-
cairan seperti itu dikatakan sebagai tak-dapat-campur (karbon disulfida dan air) atau
setengah-campur (eter dan air). Jika iod dikocok bersama suatu campuran karbon disulfida
dan air kemudian didiamkan, iod akan dijumpai terbagi dalam kedua pelarut. Suatu keadaan
kesetimbangan terjadi antara larutan iod dalam karbon disulfida dan larutan iod dalam air
(Vogel. 1986 : 145).

Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur
dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut maka akan terjadi
pembagian kelarutan. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air. Solute akan
terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut setelah di kocok dan
dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut tersebut tetap,
dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut disebut tetapan distribusi
atau koefisien distribusi. Koefisien distribusi dinyatakan dengan berbagai rumus sebagai
berikut :

c. Alat dan bahan

d. Metode percobaan

Anda mungkin juga menyukai