Anda di halaman 1dari 13

1.

Judul/Tema Penyuluhan:
“ PENYULUHAN TENTANG GIZI BURUK PADA ANAK DAN
BALITA“

2. Sasaran Penyuluhan:
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah ibu-ibu di desa dengan kategori
ekonomi lemah dan pendidikan minimal SD (Sekolah Dasar)

3. Metode yang digunakan:


Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode diskusi yaitu
penyajian penyampaian materi penyuluhan tentang pentingya asupan gizi bagi
anak dan balita dan pengetahuan tentang gizi buruk serta diakhiri dengan
tanya jawab.

4. Tujuan yang ingin dicapai:


4.1 Tujuan umum:
Menambah dan meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan tentang
pentingnya asupan gizi untuk pertumbuhan anak dan balita dan
pengetahuan mengenai gizi buruk

4.2 Tujuan Khusus:


a. Peserta penyuluhan dapat mengetahui apa itu gizi buruk
b. Peserta penyuluhan mengetahui ciri-ciri anak dan balita yang gizi baik
dan gizi buruk
c. Peserta penyuluhan dapat mengetahui jenis-jenis gizi buruk pada anak
dan balita

1
d. Peserta penyuluhan mengetahui cara mencegah dan mengatasi gizi buruk
pada anak dan balita   
e. Peserta penyuluhan mengetahui bagaimana cara memilih, dan mengolah
makanan bergizi yang murah dan mudah didapat.

2
5. Materi Penyuluhan:

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia, dimana


masalah kemiskinan menjadi salah satu momok menakutkan yang hingga
kini belum terpecahkan, di Indonesia , khususnya Nusa Tenggara Timur
(NTT) ini adalah menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat
kemiskinan paling tinggi dan akibat dari masalah ini adalah rendahnya
asupan gizi yang seimbang kepada anak-anak dan imbasnya lagi adalah
tingginya pasien gizi buruk khususnya pada anak-anak dan balita di NTT.
Menurut Kepala Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Nusa
Tenggara Timur (NTT) Isbandrio, di Kupang mengatakan bahwa sebanyak
1.918 anak di Nusa Tenggara Timur menderita gizi buruk selama Januari-
Mei 2015. Tercatat 11 anak berusia di bawah lima tahun meninggal akibat
gizi buruk. Selain itu, masih ada 21.134 anak balita yang mengalami
kekurangan gizi.

Ia juga mengatakan, bahwa penderita gizi buruk dialami keluarga


miskin yang tinggal di wilayah terpencil dan pedalaman. Mereka sulit
dijangkau kendaraan bermotor karena ketiadaan jalan. Pemahaman ibu
terhadap gizi pun sangat rendah. Itu diperparah dengan kemarau panjang
yang terjadi sejak tahun 2014 sehingga banyak petani gagal panen, kondisi
itu menimbulkan krisis pangan sehingga makanan yang dikonsumsi anak pun
berkurang, bahkan tidak bergizi. ”Kekurangan gizi itu membuat anak mudah
terserang berbagai penyakit, seperti diare, lalu menimbulkan kematian,” kata
Isbandrio.

3
Kasus gizi buruk terjadi di hampir semua kabupaten di NTT. Kasus
terbanyak di Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Kupang, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kasus gizi buruk sebetulnya selalu terjadi setiap tahun di NTT. Tahun
2014, misalnya, tercatat 2.100 anak penderita gizi buruk dan 15 anak di
antaranya meninggal seperti akibat gizi buruk dan komplikasi penyakit
seperti pneumonia berat, batuk pilek, demam, dan diare. Oleh karena sangat
penting bagi orangtua untuk untuk mengetahui kondisi gizi anak mereka
sehingga mengurangi masalah gizi buruk di NTT.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu gizi buruk?


2. Bagaimana ciri-ciri anak yang memiliki gizi baik dan anak-anak yang
mengalami gizi buruk ?
3. Bagaimana pengaruh gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak?
4. Bagaimana jenis-jenis gizi buruk dan ciri-cirinya?
5. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi gizi buruk pada anak?
6. Bagaimana cara memenuhi gizi pada anak-anak?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi Buruk


Pengertian gizi secara umum adalah elemen yang terdapat dalam makanan
dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.  Zat gizi merupakan substansi yang
diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan
perbaikan jaringan tubuh.
Fungsi umum zat gizi adalah :
a. Sebagai sumber energi atau tenaga
b. Menyumbang pertumbuhan badan
c. Memelihara jaringan tubuh, mengganti sel yang rusak
d. Mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air, mineral
dan asam – basa di dalam cairan tubuh
e. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit
sebagai antibodi dan antitoksin.
Gizi pada seorang manusia kususnya pada anak harus terpenuhi dengan
baik dan seimbang jika tidak maka akan terjadi masalah, salah satunya adalah
masalah gizi buruk yang akan dibahas pada penyuluhan ini. Gizi buruk adalah
suatu kondisi dimana terjadi keadaan kekurangan energi dan protein (KEP)
tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau
menderita sakit dalam waktu lama. Ditandai dengan status gizi sangat kurus
(menurut Berat Badan terhadap Tinggi Badan) dan atau hasil pemeriksaan
klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
(RI dan WHO, Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, Jakarta,
Agustus 2000). 

5
Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai
(selama 3 bulan berturut-turut tidak naik). Secara klinis gizi buruk ditandai
dengan asupan protein, energi dan nutrisi mikro seperti vitamin yang tidak
mencukupi ataupun berlebih sehingga menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan.
Gizi buruk berbeda dengan kelaparan. Orang yang menderita kelaparan
biasanya karena tidak mendapat cukup makanan dan kelaparan yang diderita
dalam jangka panjang dapat menuju ke arah gizi buruk. Walaupun demikian,
orang yang banyak makan tanpa disadari juga bisa menderita gizi buruk apabila
mereka tidak makan makanan yang mengandung nutrisi, vitamin dan mineral
secara mencukupi. Jadi gizi buruk sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja,
tanpa mengenal struktur sosial dan faktor ekonomi
Orang yang menderita gizi buruk akan kekurangan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh atau untuk menjaga kesehatannya.
Seseorang dapat terkena gizi buruk dalam jangka panjang ataupun pendek
dengan kondisi yang ringan ataupun berat. Gizi buruk dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental. Orang yang menderita gizi buruk akan mudah untuk
terkena penyakit atau bahkan meninggal dunia akibat efek sampingnya. Anak-
anak yang menderita gizi buruk juga akan terganggu pertumbuhannya, biasanya
mereka tidak tumbuh seperti seharusnya (kerdil) dengan berat badan di bawah
normal. 

2.2 Ciri-Ciri Anak Yang Gizi Baik dan Gizi Buruk


Tanda umum anak bergizi baik.

1. Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi.


2. Postur tubuh tegap dan otot padat.
3. Rambut anak Anda berkilau dan kuat
4. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat
5. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar

6
6. Gigi bersih dan gusi anak Anda berwarna merah muda
7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur
9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10. Tidur anak Anda nyenyak.

Tanda umum anak yang bergizi buruk

1. Sering rewel, cengeng dan menagis tanpa sebab


2. Tampak sangat kurus
3. Tulang iga nampak kelihatan dari luar
4. Kulit terlihat keriput
5. Sering disertai penyakit infeksi seperti diare, TBC
6. Pandangan mata sayu

2.3 Pengaruh Gizi Terhadap Pertumbuhan Anak


Secara umum zat gizi yang berasal dari makanan yang kita konsumsi setiap
hari akan mempengaruhi keadaan fisik / jasmani dan juga kondisi mental / rohani
seseorang. Zat gizi diperlukan untuk memebantu proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak.
Pengaruh positif zat gizi pada fisik atau jasmani manusia :
1. Warna kulit segar dan normal
2. Rambut tumbuh sehat dan kuat
3. Gigi tumbuh sehat dan kuat juga
4. Otot-otot berkembang dengan baik
5. Fisik atau badan tumbuh dengan baik sempurna
Pengaruh positif zat gizi pada mental atau rohani manusia :
1. Percaya diri
2. Cerdas / pandai / pintar
3. Aktif, kreatif dan berinisiatif tinggi

7
2.4 Jenis-Jenis Gizi Buruk
1. Kwashiorkor
Definisi

Kata “kwarshiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati


“anak yang kekurangan kasih sayang ibu”.

Faktor-faktor penyebab
1. Pola makan karena kurang mendapatkan asupan protein, asam amino
dan vitamin yang berguna bagi pertumbuhan anak.
2. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
3. Faktor infeksi dan penyakit lain

Berdasarkan SUSENAS (2002), 26% balita di Indonesia menderita


gizi kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus, kwashiorkor,
marasmus-kwashiorkor).

Gejala Klinis
Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Malnutrisi
protein berat-Kwashiorkor, antara lain:
         Penurunan berat badan
         Edema gerenal (muka sembab, punggung kaki, perut yang
membuncit)
         Diare yang tidak membaik
         Dermatitis, perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo).
         Perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut.
         Penurunan masa otot
         Perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi.

8
         Perubahan lain yang dapat terjadi adalah  gangguan fungsi ginjal, dan
anemia.
         Pada keadaan berat/ akhir (final stages) dapat mengakibatkan shock,
coma dan berakhir dengan kematian.

Pencegahan
Tindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan
baik bila penyebab diketahui
a. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber
energi yang paling baik untuk bayi.
b. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada
umur 6 tahun ke atas.
c. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan
lingkungan dan kebersihan perorangan.
d. Pemberian imunisasi.
e. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan
terlalu kerap.
f. Pemantauan yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis
kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.

Pengobatan
Antibiotik perlu diberikan, karena penderita marasmus sering disertai infeksi.
Pilihan obat yang dipakai ialah procain penicillin atau gabungan penicilin dan
streptomycin.

2. Marasmik-Kwashirkor
Gejala yang terjadi adalah merupakan gabungan dari marasmus dan
kwashirkor

2.5 Pencegahan Gizi Buruk

Menimbang begitu pentingnya menjaga kondisi gizi balita untuk


pertumbuhan dan kecerdasannya, maka sudah seharusnya para orang tua

9
memperhatikan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya kondisi gizi buruk pada
anak. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada
anak:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan.
Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai
pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur.
2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan
protein, lemak, vitamin dan mineralnya.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti
program Posyandu. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke
dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan
kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah
pulang dari rumah sakit.
5. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera
berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula.
Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber
kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak.
6. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi
yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi
kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa
gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah
intelegensia di kemudian hari.

Pengobatan Gizi Buruk
1. Pada stadium ringan dengan perbaikan gizi.

10
2. Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih kompleks karena masing-
masing penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di
Rumah Sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh.
3. Pengobatan pada penderita MEP (Malnutrisi Energi Protein) tentu saja harus
disesuaikan dengan tingkatannya. Penderita kurang gizi stadium ringan,
contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus
mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal.
4. Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-
masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun
sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara
penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya,
status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.

2.6 Cara Memenuhi Gizi Pada Anak


Contoh Beberapa Makanan Yang Bergizi, Murah dan Mudah Didapat
Beberapa makanan dibawah ini dapat memenuhi asupan gizi bagi anak
dan balita
1. Ubi Jalar:

Ubi jalar adalah salah satu makanan yang paling bergizi dan harganya murah.
Hal ini kaya akan betakaroten, yang bermanfaat menjaga kesehatan mata dan
merupakan antioksidan dalam tubuh. Anak – anak sering menyukaii ubi jalar
karena rasanya yang manis alami danberwarna cerah. Ubi jalar dapat diolah
menjadi makanan yang disukai anak-anak.

2. Wortel :

Wortel sudah sangat dikenal akan kandungan betakaroten, yaitu merupakan


senyawa yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. Vitamin ini juga

11
merupakan antioksidan yang bermanfaat menjaga kesehatan mata dari efek
radikal bebas.

3. Alpukat:

Sebagian dari kalori anak-anak harus disediakan dari lemak diperoleh dari
buah alpukat. Alpukat merupakan sumber lemak yang baik. Alpukat harus
diberikan kepada anak-anak sejak usia dini, sebagai asupan lemak yang sangat
penting terutama pada tahun-tahun awal kehidupan mereka.

4. Bayam

Menganung zat besi dan kalsium yang tinggi baik untuk tulang dan kesehatan
gigi, dan zat besi untuk menambah hemoglobin dan darah.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

1) Secara umum gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan


dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

2) Gizi buruk adalah suatu kondisi dimana terjadi keadaan kekurangan


energi dan protein (KEP) tingkat berat akibat kurang
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit
dalam waktu lama.

3) Cara untuk mencegah gizi buruk antara lain dengan mengonsumsi


makanan bergizi seimbang, pola makan yang teratur, gaya hidup
sehat

3.2 Saran

Disarankan bagi para orang tua agar menerapkan pola hidup sehat dalam
keluarga, memperhatikan asupan gizi yang seimbang.

ALAT PERAGA

1. LCD
2. POWER POINT
3. KAMERA
4. LAPTOP

13

Anda mungkin juga menyukai