Judul/Tema Penyuluhan:
“ PENYULUHAN TENTANG GIZI BURUK PADA ANAK DAN
BALITA“
2. Sasaran Penyuluhan:
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah ibu-ibu di desa dengan kategori
ekonomi lemah dan pendidikan minimal SD (Sekolah Dasar)
1
d. Peserta penyuluhan mengetahui cara mencegah dan mengatasi gizi buruk
pada anak dan balita
e. Peserta penyuluhan mengetahui bagaimana cara memilih, dan mengolah
makanan bergizi yang murah dan mudah didapat.
2
5. Materi Penyuluhan:
BAB I
PENDAHULUAN
3
Kasus gizi buruk terjadi di hampir semua kabupaten di NTT. Kasus
terbanyak di Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Kupang, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kasus gizi buruk sebetulnya selalu terjadi setiap tahun di NTT. Tahun
2014, misalnya, tercatat 2.100 anak penderita gizi buruk dan 15 anak di
antaranya meninggal seperti akibat gizi buruk dan komplikasi penyakit
seperti pneumonia berat, batuk pilek, demam, dan diare. Oleh karena sangat
penting bagi orangtua untuk untuk mengetahui kondisi gizi anak mereka
sehingga mengurangi masalah gizi buruk di NTT.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai
(selama 3 bulan berturut-turut tidak naik). Secara klinis gizi buruk ditandai
dengan asupan protein, energi dan nutrisi mikro seperti vitamin yang tidak
mencukupi ataupun berlebih sehingga menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan.
Gizi buruk berbeda dengan kelaparan. Orang yang menderita kelaparan
biasanya karena tidak mendapat cukup makanan dan kelaparan yang diderita
dalam jangka panjang dapat menuju ke arah gizi buruk. Walaupun demikian,
orang yang banyak makan tanpa disadari juga bisa menderita gizi buruk apabila
mereka tidak makan makanan yang mengandung nutrisi, vitamin dan mineral
secara mencukupi. Jadi gizi buruk sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja,
tanpa mengenal struktur sosial dan faktor ekonomi
Orang yang menderita gizi buruk akan kekurangan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh atau untuk menjaga kesehatannya.
Seseorang dapat terkena gizi buruk dalam jangka panjang ataupun pendek
dengan kondisi yang ringan ataupun berat. Gizi buruk dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental. Orang yang menderita gizi buruk akan mudah untuk
terkena penyakit atau bahkan meninggal dunia akibat efek sampingnya. Anak-
anak yang menderita gizi buruk juga akan terganggu pertumbuhannya, biasanya
mereka tidak tumbuh seperti seharusnya (kerdil) dengan berat badan di bawah
normal.
6
6. Gigi bersih dan gusi anak Anda berwarna merah muda
7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur
9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10. Tidur anak Anda nyenyak.
7
2.4 Jenis-Jenis Gizi Buruk
1. Kwashiorkor
Definisi
Faktor-faktor penyebab
1. Pola makan karena kurang mendapatkan asupan protein, asam amino
dan vitamin yang berguna bagi pertumbuhan anak.
2. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
3. Faktor infeksi dan penyakit lain
Gejala Klinis
Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Malnutrisi
protein berat-Kwashiorkor, antara lain:
Penurunan berat badan
Edema gerenal (muka sembab, punggung kaki, perut yang
membuncit)
Diare yang tidak membaik
Dermatitis, perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo).
Perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut.
Penurunan masa otot
Perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi.
8
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah gangguan fungsi ginjal, dan
anemia.
Pada keadaan berat/ akhir (final stages) dapat mengakibatkan shock,
coma dan berakhir dengan kematian.
Pencegahan
Tindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan
baik bila penyebab diketahui
a. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber
energi yang paling baik untuk bayi.
b. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada
umur 6 tahun ke atas.
c. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan
lingkungan dan kebersihan perorangan.
d. Pemberian imunisasi.
e. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan
terlalu kerap.
f. Pemantauan yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis
kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.
Pengobatan
Antibiotik perlu diberikan, karena penderita marasmus sering disertai infeksi.
Pilihan obat yang dipakai ialah procain penicillin atau gabungan penicilin dan
streptomycin.
2. Marasmik-Kwashirkor
Gejala yang terjadi adalah merupakan gabungan dari marasmus dan
kwashirkor
9
memperhatikan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya kondisi gizi buruk pada
anak. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada
anak:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan.
Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai
pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur.
2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan
protein, lemak, vitamin dan mineralnya.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti
program Posyandu. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke
dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan
kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah
pulang dari rumah sakit.
5. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera
berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula.
Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber
kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak.
6. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi
yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi
kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa
gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah
intelegensia di kemudian hari.
Pengobatan Gizi Buruk
1. Pada stadium ringan dengan perbaikan gizi.
10
2. Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih kompleks karena masing-
masing penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di
Rumah Sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh.
3. Pengobatan pada penderita MEP (Malnutrisi Energi Protein) tentu saja harus
disesuaikan dengan tingkatannya. Penderita kurang gizi stadium ringan,
contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus
mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal.
4. Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-
masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun
sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara
penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya,
status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.
Ubi jalar adalah salah satu makanan yang paling bergizi dan harganya murah.
Hal ini kaya akan betakaroten, yang bermanfaat menjaga kesehatan mata dan
merupakan antioksidan dalam tubuh. Anak – anak sering menyukaii ubi jalar
karena rasanya yang manis alami danberwarna cerah. Ubi jalar dapat diolah
menjadi makanan yang disukai anak-anak.
2. Wortel :
11
merupakan antioksidan yang bermanfaat menjaga kesehatan mata dari efek
radikal bebas.
3. Alpukat:
Sebagian dari kalori anak-anak harus disediakan dari lemak diperoleh dari
buah alpukat. Alpukat merupakan sumber lemak yang baik. Alpukat harus
diberikan kepada anak-anak sejak usia dini, sebagai asupan lemak yang sangat
penting terutama pada tahun-tahun awal kehidupan mereka.
4. Bayam
Menganung zat besi dan kalsium yang tinggi baik untuk tulang dan kesehatan
gigi, dan zat besi untuk menambah hemoglobin dan darah.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Disarankan bagi para orang tua agar menerapkan pola hidup sehat dalam
keluarga, memperhatikan asupan gizi yang seimbang.
ALAT PERAGA
1. LCD
2. POWER POINT
3. KAMERA
4. LAPTOP
13