Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPANCASILAAN

“RESUME KLIPING KORAN”

NAMA : MARIA MELDA MOLA


NPM : 2022212109
KELAS :E

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
KLIPING 1

A. SUMBER
Nama : Syaiful Arif (Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila)
Tahun : 2022
Judul Tulisan : Menguatkan Akar Pancasila
Tempat diterbitkan : Jakarta
Koran : Sindo News
B. SUBSTANSI
Kelahiran Pancasila terjadi pada 1 Juni 1945 melalui pidato Bung Karno tentang
pancasila. Perumusan Pancasila terjadi pada 22 Juni 1945 dalam rapat Panitia
Sembilan. Serta finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indinesia (PPKI).
Proses kelahiran, perumusan dan finalisasi Pancasila tidak semata proses
pembentukan dasar negara. Proses historis tersebut juga memuat akar pemikiran
para perumus Pancasila mengenai Pancasila. Sehingga pada 1975, Presiden
Soeharto membentuk Panitia Lima untuk menyusun “tafsir resmi Pancasila”
menurut para perumus Pancasila.
Pancasila bukan hanya norma dasar negara, melainkan juga filsafat dasar negara.
Hilangnya isi filosofis dari Pancasila, membuat dasar negara dan ideologi bangsa
kita jadi kurang menarik secara akademik- intelektual. Akibatnya, banyak kaum
terpelajar yang tertarik dengan ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila dari penggali dan perumus Pancasila mesti dikuatkan kembali. Salah
satunya dengan cara menghidupkan kembali pendidikan Pancasila di semua
jenjang pendidikan dan harus diikuti dengan penghidupan dimensi keilmuan
Pancasila. Tetapi dimensi keilmuan Pancasila tidak akan hidup tanpa penguatan
akar pemikiran Pancasila dari para perumus Pancasila. Karena, metode berpikir
ilmiah meniscayakan proses berpikir yang historis dan genealogis.
C. PESAN PENULIS
Pesan dari Penulis : Akar pemikiran Pancasila dari penggali dan perumus
Pancasila mesti dikuatkan kembali dan menghidupkan kembali pendidikan
Pancasila di semua jenjnag pendidikan.
D. KESAN, KOMENTAR DAN KETERKAITAN DENGAN MATA KULIAH
1. Kesan pembaca terhadap tulisan
Saya senang karena dengan tulisan ini mengingatkan kembali bagi kami proses
kelahiran, perumusan dan finalisasi Pancasila karena saya yakin tidak sedikit
yang sudah melupakan akan hal tersebut, dan saya juga sangat setuju dengan
Bapak Syaiful Arif yang berpendapat bahwa pendidikan Pancasila harus
dihidupkan kembali untuk semua jenjang pendidikan.
2. Komentar pembaca terhadap isi pokok dan pesan penulis
Saya setuju dengan penulis karena di zaman sekarang masih banyak masyarakat
Indonesia yang bahkan tidak tahu apa Dasar Negara Indonesia dan yang lebih
mirisnya lagi masih ada yang tidak menghafal ke-5 sila tersebut dengan baik
dan benar. Sehingga sangat perlu untuk menghidupkan kembali pendidikan
Pancasila di semua jenjang pendidikan baik yang ada di kota - kota besar
maupun yang ada di tempat- tempat terpencil.
3. Keterkaitan dengan mata kuliah
Di paragraf akhir dari tulisan ini bapak Syaiful Arif mengatakan bahwa :
“berdasarkan PP No 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
menghidupkan kembali pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan,
tentu harus diikuti dengan penghidupan dimensi keilmuan Pancasila.” kaitannya
dengan mata kuliah Kepancasilaan adalah diterapkannya atau diadakannya MK
Kepancasilaan dijenjang S1 ini bukan serta merta hanya sebagai MK tambahan
melainkan MK wajib yang harus di ambil dengan alasan menurut saya adalah
karena di zaman sekarang makna dari Pancasila itu masih kurang di pahami dan
di maknai khususnya bagi anak- anak “zaman now” sehingga dengan adanya
MK Kepancasilaan ini diharapkan kita sebagai Mahasiswa/i bisa lebih
memaknai apa itu Pancasila dan bisa menerapkan ke 5 sila itu dalam kehidupan
bermasyarakat.
E. SARAN ATAU REKOMENDASI
Saran saya terhadap instansi terkait untuk bisa menerapkan PP No. 4 Tahun 2022
tentang Standar Nasional Pendidikan yang menghidupkan kembali pendidikan
Pancasila di semua jenjang pendidikan dan saya juga berharap agar hal ini juga
bisa di alami oleh semua anak bangsa bukan yang hanya tinggal di kota- kota
besar tetap di tempat- tempat terpencil, agar nilai- nilai Pancasila dapat di ketahui
oleh seluruh masyarakat Indonesia.
KLIPING 2

A. SUMBER
Nama : Kurnia Yunita Rahayu
Tahun : 2021
Judul Tulisan : Membangun Masa Depan Pancasila
Tempat diterbitkan : Jakarta
Koran : Kompas
B. SUBSTANSI
Usai Pemilu tahun 2019 usai, anak muda, baik yang sudah memiliki hak politik
(hak memilih pemimpin) maupun belum, ikut terbelah. Di media sosial, mereka
kerap berseteru, saling ejek, hingga mengarah pada perpecahan. Hal inilah yang
mengusik Samsul Bahri yang sedang menempuh studi di Sekolah Tinggi Filsafat
Islam (STFI), Jakarta. Ia dan beberapa temannya berdiskusi mengenai yang
sedang terjadi sehingga mereka pun menyimpulkan bahwa ada yang keliru
dengan pemahaman Pancasila di kalangan anak muda. Mereka pun berinisiatif
membangun sebuah komunitas yang diberi nama “Pancasila Muda” dengan
berlandaskan dasar negara Indonesia.
Calon anggota komunitas ini mayoritas memiliki latar belakang pemikiran yang
meragukan NKRI. Umumnya, keragunan itu terjadi karena ketidakpercayaan pada
politik praktis dan kinerja pemeritah serta pandangan keagamaan. Sehingga dalam
program ini pemahaman mendasar mengenai ideologi Pancasila harus mulai
diberikan karena sebagian di antara mereka menganggap Pancasila bisa di ubah
dengan ideologi lain.
C. PESAN PENULIS
Menjadi generasi muda yang bukan hanya tau Pancasila tetapi menyadari dan
menghargai Pancasila dengan cara terus memahami sejarah dan signifikansi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa agar nilai- nilai pancasila dapat di wariskan
terus menerus dari sekarang hingga masa depan karena generasi sekaranglah yang
akan menjadi pemimpin masa depan yang akan menentukan nasib bangsa
Indonesia.
D. KESAN, KOMENTAR DAN KETERKAITAN DENGAN MATA KULIAH
1. Kesan pembaca terhadap tulisan
a. Sangat penting bagi saya dan pemuda/i sekarang agar bisa menyadari bahwa
nilai- nilai pancasila akhir- akhir ini sudah sangat pudar, hal ini di pengaruhi
oleh perkembangan zaman yang semakin canggih sehingga dengan muda
ideologi- ideologi asing yang datang mempengaruhi ideologi bangsa Indonesia
yaitu Pancasila sehingga sangatlah mungkin jika kedepannya Pancasila tidak
akan di kenal oleh masyarakat indonesia.
b. Saya pun senang karena mengetahui bahwa ada seorang mahasiswa yaitu
Samsul Bahri dan beberapa temannya yang karena keresahan mereka akan apa
yang terjadi di zaman sekarang terhadap anak- anak muda Indonesia yang
keliru akan pemahaman tentang Pancasila mau membangun sebuah komunitas
yang berlandaskan atas Pancasila, dan tujuan agar anak- anak muda yang
bergabung dalam komunitas ini menadapatkan pemahaman yang tepat dan
dapat tumbuh menjadi generasi yang perilakunya tidak bertentangan dengan
nilai- nilai Pancasila.
2. Komentar pembaca terhadap isi pokok dan pesan penulis
Saya setuju dengan penulis karena di era digital banyak anak muda yang
menghabiskan lebih banyak waktu di dunia maya yang seperti sudah kita
ketahui informasi yang ada disana tidak dapat di filter dengan baik dan benar
menyebabkan banyak pemicu yang dapat menyebabkan ideologi- ideologi dari
luar masuk dan bahkan bisa dengan cepat tumbuh di Bangsa Indonesia dan
mempengaruhi ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sehingga sangat
baik dengan adanya strategi untuk membuat komunitas dan memanfaatkan
media sosial untuk membumikan Pancasila serta aktif mengkampanyekan nilai-
nilai keindonesiaan.
3. Keterkaitan dengan mata kuliah
Keterkaitan dengan MK Kepancasilaan adalah dengan adanya perkuliahan ini
diharapkan agar mahasiswa/i dapat di segarkan oleh ilmu- ilmu terupdate
mengenai Pancasila dan diharapkan agar bisa menerapkan nilai- nilai
Pancasila bukan hanya dalam kehidupan kampus saya tetapi di kehidupan
bermasyarakat. Selain itu satu hal yang saling berhubungan jika dalam tulisan
ini dituliskan bahwa adanya suatu komunitas yang di bangun karena
keresahan dari seorang mahasiswa dan beberapa temannya agar dapat
memberikan pemahaman yang tepat begitupun dengan MK Kepancasilaan ini.
E. SARAN ATAU REKOMENDASI
Saran saya terhadap instansi terkait, tetap melajutkan misi untuk memberikan
pemahaman yang benar tentang Pancasila bagi generasi muda bangsa, dan bisa terus
mengembangkan komunitas “Pancasila Muda” untuk semua provinsi yang ada di
Indonesia dan tetap menyuarakan nilai- nilai Pancasila di Media Sosial.
KLIPING 3

A. SUMBER
Nama : Sudjito Atmoredjo (Guru Besar Ilmu Hukum UGM)
Tahun : 2021
Judul Tulisan : Mawas Diri sebagai Abdi Negara
Tempat diterbitkan : Jakarta
Koran : Sindo News
B. SUBSTANSI
Pancasila saat ini semakin tercabik- cabik. Berbagai persoalan, baik dalam skala
pribadi, sosial, bangsa, dan negeri tak kunjung mereda. Kerusakan kerusakan fisik,
seperti : banjir, erosi, gempa bumi, kebakaran lahan dan sejenisnya terus
berlangsung. Kerusakan- kerusakan manusiawi, seperti : korupsi, kolusi, narkoba,
pencucian uang, manipulasi, caci maki, iri dengki, dan sejenisnya, semakin masif.
Abdi adalah manusia yang tugasnya mengabdi kepada majikan atau tuannya.
Keduanya terjalin hubungan kerja sama mutualistis. Tiadalah abdi tanpa majikan,
begitupun sebaliknya. Masing- masing ada hak dan kewajiban. Negeri ini pasti
akan rusak jika ada penyelenggara negara yang memposisikan diri sebagai
majikan sementara warga negara diperlakukan sebagai abdi/ hamba yang hina.
Kita semua adalah anak/ komponen bangsa.
Bertumpu pada sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa, mesti dipahami bahwa
semua warga negara dan penyelenggara negara adalah abdillah. Supaya fitrah
sebagai abdillah tetap terjaga, maka setiap diri, mesti mawas diri. Melalui mawas
diri (introspeksi) kita sadar bahwa siapapun pasti pernah bersalah. Mungkin
karena kebodohan, kelalaian ataupun karena kesengajaan.
Contoh sederhana membuang “Sampah” sembarangan. Sampah dalam pengertian
fisik mencakup : sisa makanan, pembungkus, rongsokan, racun- racun, dan
sejenisnya. Sampah, dalam pengertian manusiawi adalah : pemikiran, sikap, dan
perilaku buruk, seperti : korupsi, kolusi, nepotisme, hoaks, dan sebagainya.
Berawal dari mawas diri, dapat dibangkitkan kesadaran kolektif, untuk
pengendalian diri.
C. PESAN PENULIS
Penulis menekankan agar kita sebagai abdi negara maupun penyelenggaraan
negara untuk dapat selalu mawas diri dalam segala hal, dan di dasarkan pada sila
ke-1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa karena dengan mawas diri yang
berlandaskan pada agama maka dapat membentuk pengendalian diri terhadap
nafsu duniawi.
D. KESAN, KOMENTAR DAN KETERKAITAN DENGAN MATA KULIAH
1. Kesan pembaca terhadap tulisan
Kesan yang saya dapatkan adalah kesan positif karena dalam tulisan ini
menyuarakan hal yang positif dalam hal kesetaraan terkait abdi negara dengan
penyelenggara negara dimana hal ini juga suatu bentuk dari mawas diri atau
introspeksi diri agar tidak ada yang di rugikan dalam kepentingan bersama,
selain itu juga di angkat terkait sila ke-1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
dijadikan dasar dalam proses introspeksi diri sehingga hal ini menjamin bahwa
tidak akan ada yang merasa di rugikan karena yang saya ketahui konteks
kerohanian tidak ada yang membawa dampak positif bagi diri (pribadi) maupun
kelompok.
2. Komentar pembaca terhadap isi pokok dan pesan penulis
Saya setuju dengan penulis karena ketika kita melandaskan hidup kita kepada
Tuhan Yang Maha Esa maka dengan senang hati kita sebagai masyarakat sadar
akan hal- hal yang baik dan hal- hal yang buruk maka dengan sadar pun kita
akan mawas diri agar terhindar dari hal- hal negatif contoh sederhananya adalah
mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
3. Keterkaitan dengan mata kuliah
Keterkaitan tulisan ini dengan MK Kepancasilaan adalah pada pemahaman
yang benar terkait Pancasila dimana ketika kita belajar tentang Pancasila pasti
ada hal positif yang akan di dapat seperti bekal ilmu yang lebih baik, akal serta
keterampilan. Hal ini lah yang harus di punyai oleh generasi muda.
E. SARAN ATAU REKOMENDASI
Saran saya terhadap instansi terkait, jadilah penyelanggara negara sekaligus abdi
negara yang memiliki sikap yang baik dalam hal ini lebih bisa mawas diri dan
selalu menjujung tinggi harkat dan martabat Bangsa Indonesia, agar dapat kuat
menghadapi masalah- masalah baik dalam skala pribadi, sosial, bangsa dan negeri.
Dan selalu berlandaskan pada Pancasila agar Negeri ini tidak rusak atau tidak
dapat di pecah- pecahkan oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai