Segala puji dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah ini tidak
ada kendala yang berarti hingga terselesaikannya makalah yang diberi judul “Menangkal
Radikalisme Melalui Pendidikan Pancasila Bagi Setiap Warga Negara” Pada kesempatan ini,
dalam penulisan makalah ini saya mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, dan ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dan turut serta membantu
dalam pembuatan makalah ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu
juga dalam penulisan makalah ini, apabila terdapat kekurangan, kesalahan dalam makalah ini,
saya selaku penulis berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran
seperlunya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB 11 PEMBAHASAN
B. Definisi Radikalisme 10
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini isu tentang agama semakin menonjol. Kasus-kasus terkait dengan
ahmadiyah, bom di masjid polres Cirebon, bom buku, perekrutan anggota NII dengan
cara cuci otak terkait dengan agama. Namun sayangnya, isu agama yang muncul bukan
yang tampak damai, sejuk dan toleran sebagaimana misi agama itu sendiri, melainkan
oknum yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi suatu agama, dalam hal
ini oknum yang mengatasnamakan Islam sebagai dasar gerakan mereka. Kasus peledakan
bom di berbagai daerah di Indonesia atas nama "jihad" hingga isu perekrutan anggota
oleh gerakan yang bernama Negara Islam Indonesia (NII) kerap diberitakan di berbagai
menginginkan kehidupan yang aman, tentram, tanpa adanya rasa was-was akibat tindakan
Apabila Ideologi negara sudah tidak kokoh maka akan berdampak terhadap
ketahanan nasional. Meningkatnya kasus radikalisme saat ini tak lepas dari lemahnya
menyimpang dari komitmen NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Tak
adanya sikap tegas pemerintah membuat TNI/Polri ragu bertindak. Masyarakat juga
kurang peduli terhadap masalah ini. Kondisi ini bisa berkembang di lingkungan
masyarakat luas.
3
Berbagai opini dan pendapat dari berbagai kalangan pun bermunculan. Ada yang
berpendapat bahwa maraknya aksi radikalisme agama timbul akibat lemahnya dan tidak
akhir-akhir ini. Kinerja Badan Intelejen Negara (BIN) pun kembali dipertanyakan sebab
dianggap lambat merespon aktivitas kawanan teroris sehingga kasus perusakan dan
B. Rumusan Masalah
Warga Negara ?
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan pontensi
merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan
berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
di perguruan tinggi. Setelah lulus dari perguruan tinggi, diharapkan mereka tidak
sekedar berkembang daya intelektualnya saja namun juga sikap dan perilakunya.
Sikap dan perilakunya itu diharapkan menjadi dasar keilmuan yang dimilikinya
5
tersebut, maka pendidik dalam hal ini dosen tidak hanya mentransfer ilmu
dari keyakinan bahwa pancasila sebagai dasar negara, falsafah negara Indonesia
tetap mengandung nilai dasar yang relevan dengan proses kehidupan dan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
a. Landasan Historis
merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup
serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa
6
yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the founding
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan
secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga
asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
b. Landasan Kultural
berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat
Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui
proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu generasi penerus
serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara
7
c. Landasan Yuridis
di Perguruan Tinggi secara yuridis diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang
program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan
rambu mata kuliah MPK Pancasila adalah terdiri atas segi historis, filosofis,
8
d. Landasan Filosofis
Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk
adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap aspek penyelenggaraan negara
B. Definisi Radikalisme
Radikalisme, berasal dari kata radikal yang berarti secara mendasar (sampai
Sedangkan radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik;
paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan
politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrim dalam suatu aliran
politik.
9
1. Faktor Penyebab Radikalisme
a. Faktor Pemikiran
Pada masa sekarang muncul dua pemikiran yang menjadi trend, yang
pertama yaitu mereka menentang terhadap keadaan alam yang tidak dapat
ditolerir lagi, seakan alam ini tidak mendapat keberkahan lagi dari Allah
umat Islam, sehingga jika mereka ingin unggul maka mereka harus
dengan jalan yang kaku dan keras, dan yang satunya lagi menentang
10
Allah Swt di semesta ini sebagai mahluk yang seharusnya mendatangkan
kemakmuran dunia.
2. Faktor Ekonomi
merubah sifat seseorang yang baik menjadi orang yang kejam. Karena
oleh yang kaya saja, hal itu menyebabkan semakin curamnya jurang
kekafiran”.
3. Faktor Politik
Memiliki pemimpin yang adil, memihak kepada rakyat, dan tidak hanya
11
halnya golongan khawarij yang lahir pada masa kholofah Ali bin Abi
4. Faktor Sosial
lebih baik. Dimulai dari situ masyarakat sudah bercerai berai, banyak
5. Faktor Psikologis
12
Dr. Abdurrahman al-Mathrudi pernah menulis, bahwa sebagian besar
orang yang bergabung kepada kelompok garis keras adalah mereka yang
Karena dalam keadaan seperti itu mereka sangat rentan dan mudah
terpengaruh.
6. Faktor Pendidikan
orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme justru dari kalangan yang
berlatar pendidikan umum, seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains,
Atau dididik oleh kelompok Islam yang keras dan memiliki pemahaman
pemerintahan daerah seharusnya tidak boleh keluar dari koridor Pancasila dan
13
UUD 1945 agar Warga Negara dapat menangkal radikalisme melalui pondasi
Pendidikan Pancasila yang kokoh. Namun demikian, sampai sejauh ini masih
terkandung dalam pancasila dan UUD 1945. Bahkan uji materiil perundangan di
Mahkamah Konstitusi hanya diuji pada batang tubuh (pasal-pasal) tetapi tidak
oleh karena didukung oleh kenyataan, tetapi juga daya tarik ideologi
adalah dengan mengkaji pola pikir yang paling dalam dari ideologi
dalil yang dianutnya, bukan saja dari aspek internal tetapi juga dari aspek
eksternalnya.
3. Upaya pencegahan yang sangat efektif yang dalam mencegah timbulnya minat
14
memungkinkan tumbuh dan bekembangnya ideoloi tersebut, antara lain
4. Mengambil tindakan preventif serta represif yang tepat dan cepat terhadap
Warga Negara
Bunyi Pancasila →
Pancasila
3. Persatuan Indonesia
rakyat Indonesia namun belakangan hari Pancasila mulai pudar karena mulai
sedikit orang yang mengetahui makna dari Pancasila tersebut, di samping itu
mencapai tujuan tertentu tetapi dengan menggunakan cara yang salah bahkan
15
tersebut tidak sesederhana yang kita pikirkan. Kita membutuhkan kerja keras
yang harus tertanam dan dapat diimplementasikan dalam kehidapan sejak dini.
Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur
Selanjutnya pada sila kedua yaitu kemanusian yang adil dan beradab.
menjadi manusia yang adil dan memiliki karakter yang baik, kesejahteraan
dan kenyamanan hidup rakyat indonesia akan tercapai. Adil dapat dimaknai
menjaga tingkah laku agar sesuai dengan norma agama, adat istiadat, dan
nilai kemanusiaan yang adil dan beradap, karena tindakannya telah keluar dari
norma agama, adat istiadat, dan budaya. Tidak ada budaya membunuh orang
yang tidak bersalah itu dihalalkan, tidak ada norma agama yang menyuruh
pengikutnya untuk membunuh. Begitu juga dengan islam, dimana salah satu
16
prinsip hukumnya adalah menjaga nyawa (hifdzun naf). Maka tindakan
dan agama islam. Faham inilah yang harus ditanam sejak dini agar supaya
generasi penerus bangsa memiliki basic yang kuat dalam menangkal terrorism
dan radikalisme.
agama, kepercayaan, bahasa, pulau dan lain merupakan kewajiban. Hal ini
merupakan bunyi sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia. Atas nama indonesia,
begitu juga dengan mengikuti aturan yang berlaku. Jadi, anggapan bahwa
khususnya pancasila.
adil. Keadilan ini tidak memandang ras, agama, kepercayaan, budaya, dan
lain-lain. Dengan satu tujuan bahwa rakyat Indonesia harus menjadi rakyat
yang adil, berjiwa sosial dengan saling membantu satu sama lain, saling
17
menerima dan menghargai, tidak diskrimaninasi, toleransi, karena rakyat
indonesai memilik hak yang sama, hak untuk hidup, hak berkreasi dan
berkarya, tanpa melihat dan membeda-bedakan warna kulit dan asal usul
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bertindak.
koridor Pancasila dan UUD 1945 agar Warga Negara dapat menangkal
18
Adapun Peran Pendidikan Pancasila dalam Menangkal Radikalisme
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://etalasepustaka.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-pendidikan-
pancasila-dan-empat-landasannya.html
http://ew4eyh4eh4h.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-radikalisme-
dan-faktor.html
http://wulanilmu.blogspot.co.id/2017/05/peran-pancasila-dalam-
menangkal.html
19
MAKALAH
WARGA NEGARA
20
OLEH :
2017/2018
21