Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aina Asshyella Kusuma Febyanka

NPM : 202201500353
Kelas : S1B
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Dr. Mariasih, M.Pd
Hari/Tanggal : Jum’at, 04 November 2022

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. “Fenomena sosial yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan urgensi penyelenggaraan mata kuliah
Pancasila menjadi hal yang strategis bagi generasi masa depan bangsa”
a. Pernyataan di atas relevan dengan fakta yang terjadi pada akhir-akhir ini dimana fenomena
sosial menunjukan urgensi pada adanya mata kuliah Pancasila, seperti pada contohnya
fenomena kemiskinan serta tidak meratanya proses Pendidikan dimasyarakat yang belum
secara sempurna terimplementasi dari sila ke-5. Dengan adanya fenomena tersebut maka
urgenssi pembelajaran Pancasila dapat membentuk pribadi mahasiswa yang sadar, paham dan
berorientasi pada Pancasila dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadi
mahasiwa yang mampu mengimplementasikan Pancasila dan ikut serta dalam memajukan
kualitas bangsa.
b. Menurut saya tujuan dari penyelenggaraan mata kuliah Pancasila belum sampai pada
tujuannya secara maksimal, dimana salah satu yang diharapkan yaitu mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dan masih banyak yang belum dapat mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dan masih Sebagian kecil yang dapat mendalami makna dari
Pancasila tersebut.

1. Adanya perubahan pada Pembukaan UUD 1945 tidka mengikuti Piagam Jakarta yaitu pada point
ke 1 yang berisi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.” Yang tidak relevan pada kenyataan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang
terbentuk dari beragam kepercayaan agama sehingga perlu diperhatikannya point tersebut agar
seluruh umat beragama di Indonesia dapat kebebasan memeluk kepercayaan yang kemudian
tercantum dalam Pasal 28E ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi: Setiap orang berhak atas
kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

2. Penjelasan :
a. Indonesia adalah negara yang dibangun dari keberagaman, selain dari keberagaman suku,
agama dan budaya tentu juga beragam pola piker juga kepercayaan. Berangkat dari opini
tersebut terjadinya kemauan beberapa masyarakat (Sebagian kecil masyarakat) untuk
mengubah ideologi bangsa merupakan kejadian yang mungkin saja terjadi dan masing-masing
pasti memiliki tujuan dan alasan masing-maisng, kemungkinan karena kurang pemahaman dan
pendalaman terhadap makna Pancasila sehingga minimnya rasa mengerti bahwa Pancasila
tetap dapat kompatibel pada zaman kini juga dapat disesuaikan dengan wewenang bersama
pada masa selanjutnya.
b. Pancasila merupakan jiwa bangsa dan proklamasi berperan sebagai titik perjuangan Indonesia
untuk merdeka. Pada Pancasila terdapat semangat dan kesadaran terhadap cita-cita Indonesia
untuk merdeka dan pada Pembukaan UUD 1945 berperan sebagai pernyataan kemerdekaan
terperinci yang memuat cita-cita dan realisasi merdeka dari Pancasila dan Proklamasi dimana
didalamnya dijelaskan terhadap pelaksanaan proklamasi, penegasan peristiwa proklamasi dan
pertanggung jawaban dari proklamasi yang didasar oleh nilai-nilai Pancasila.

3. Dalam menerapkan implementasi Pancasila dapat dimulai dari menumbuhkan nasionalisma dalam
hati individu sehingga terciptanya rasa cinta, bangga dan bertanggung jawab pada bangsa dan
negara Indonesia. Hal tersebut dapat dimulai dari Pendidikan dini yang tidak monoton, seperti
pembelajaran agama yang diimbangi dengan pengetahuan bahwa Indonesia merupakan negara
yang menjunjung tinggi toleransi atau mengajak apparat, pemuka agama, penggerak masyarakat
maupun orang-orang yang berpengaruh ditengah masyarakat untuk mensosialisasikan nilai-nilai
kehidupan yang baik seperti pada contohnya :

• Mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa ketentraman milik bersama dan dimulai dari
diri tiap individu
• Berkumpul dalam komunitas untuk mengalihkan kegiatan buruk pad ahal baik berdasarkan
hobi dengan menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang baik
• Menerapkan bahwa tidak mengusik atau mengganggu sesuatu apabila tidak ingin diganggu.

4. Sebagai Generasi Z perspektif terhadap ancaman bahaya dari radikalisme adalah pandangan
tentang bahwasanya radikalisme merupakan kegiatan yang memecah belah bangsa dan berdampak
buruk bagi dalam maupun luar neger juga hubungan bilateral yang tergambar pada kejadian terkait.
Radikalisme juga merupakan Tindakan yang menyalahi toleransi dimana memaksakan satu
pemahaman kepada individu/kelompok yang memiliki pemahaman lain dengan cara yang ekstrim.

Anda mungkin juga menyukai