Anda di halaman 1dari 18

Hasil Kerja Ujian Akhir

Semester
Semester Ganjil 2020/2021

Nama : Selva Wel Julia


NIM : 121201089
No. HP : 087809620889
Mata Kuliah : Pancasila
Nama Dosen : CUNTOKO, SE., MM.

Kode Mata Kuliah: U2119001


Fakultas: EKONOMI DAN BISNIS
Disusun Oleh : Selva Wel Julia
Program Studi: AKUNTANSI

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan rahmat dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah Pancasila yang berjudul “Studi Kasus Pancasila” sebagai
tugas besar mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Adapun isi dari makalah ini adalah studi kasus dari semua materi pembelajaran yang
telah di pelajari seperti, Pengantar Pendidikan Pancasila,Pancasila Dalam Arus Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia,Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Pembukaan dan
Pasal-Pasal UUDNRI 1945, Implementasi Pancasila dalam Perundang-Undangan dan
Kebijaksanaan Negara, Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Pengembangan Ilmu,
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain, Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika,
Pendalaman Materi Pancasila, Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam Kehidupan Bernegara, Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Kemanusiaan Yang
Adil Dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara, Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila
Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara,
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi tugas
yang bapak Cuntoko, SE., MM. berikan serta dapat menjadi nilai untuk penulis.
Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan bagi penulis
untuk masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan “Terimakasih”

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................................Latar Belakang 1
1.2...........................................................................................................Rumusan Masalah 1
1.3............................................................................................................Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengantar Pendidikan Pancasila............................................................................2
B. Pancasila Dalam Arus Kajian Sejarah Bangsa Indonesia......................................3
C. Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Pembukaan dan
Pasal-Pasal UUDNRI 1945...................................................................................4
D. Implementasi Pancasila dalam Perundang-Undangan
dan Kebijaksanaan Negara....................................................................................4
E. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Pengembangan Ilmu.......................5
F. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain........................................6
G. Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika.................................................................7
H. Pendalaman Materi Pancasila................................................................................7
I. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan
Bernegara...............................................................................................................8
J. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara............................................................9
K. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan
Bernegara.............................................................................................................10
L. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaran/Perwakilan
dalam Kehidupan Bernegara................................................................................11
M. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
dalam Kehidupan Bernegara................................................................................11
N. Makna dan Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara.........................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
C. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila selain sebagai dasar negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa
Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, didalam
masyarakat indonesia yang adil dan makmur.
Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan
jiwa dari seluruh rakyat indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa didalam pancasila
mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Sebagai upaya nyata demi menjalankan nilai-nilai pancasila, perlu ditanamkan dan atau
perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah satunya lewat Pendidikan
Pancasila.
Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan karakter bangsa yang menjadikan bangsa
Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan Pancasila diperlukan karena
dengan cara mempelajari pancasila menjadi karakter bangsa dapat dilestarikan, terpelihara
dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar.
Adapun pelestarian nilai-nilai pancasila dilakukan secara khusus melalui proses pendidikan
formal, karena dengan pendidikan berbagai butir nilai pancasila tersebut dapat disemaikan
dan dikembangkan secara terencana dan terpadu

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang
akan dibahas diantaranya :

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan dalam penyusunan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Agar mampu mengenali beberapa masalah yang terjadi serta cara-cara
pemecahannya
2. Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan bangsa indonesia. (Panti Setijo, 2006:6)
3. Untuk mengetahui upaya-upaya dalam menjaga makna nilai-nilai pancasila
4. Untuk mengetahui penjabaran dalam menjalankan tiap-tiap sila dari pancasila

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantar Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah mata kuliah wajib umum (MKWU) yang berdiri sendiri dan harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa, baik pada jenjang diploma maupun jenjang sarjana.
Mata kuliah pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan
program studinya masing-masing. Dengan demikian, mahasiswa mampu memberikan
kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Hal ini berarti mata 11 kuliah Pancasila
merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered
learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon
pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program
studinya masing-masing, serta dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai kaidah
penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik (good
citizenship).

 Studi Kasus :Masalah Terorisme Salah satu masalah besar yang dihadapi
Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu
sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa
kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum
yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain
dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Mengapa mereka mudah
terpengaruh paham ekstrim tersebut? Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya
terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan,
pemahaman keagamaan yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka
mudah dipengaruhi oleh keyakinan ekstrim tersebut. Agama yang sejatinya
menuntun manusia berperilaku santun dan penuh kasih sayang, di tangan teroris,
agama mengejawantah menjadi keyakinan yang bengis tanpa belas kasihan
terhadap sesama.
 Cara Mengatasinya :Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka
pendidikan Pancasila sangat penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang
pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya
sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-
nilai Pancasila. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat
memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok
2
(leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) (Abdulgani, 1979: 14). Urgensi
pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak
terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan demikian, urgensi
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dengan meminjam istilah Branson
(1998), yaitu sebagai pembentuk civic disposition yang dapat menjadi landasan
untuk pengembangan civic knowledge dan civic skills mahasiswa

B. Pancasila Dalam Arus Kajian Sejarah Bangsa Indonesia


Pengertian Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers).
b. Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat
istiadat.
c. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan.

Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal berikut:


a. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap
bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi
bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia.
c. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena
bersumber dan digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat
istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia. 4. Kemukakan
argumen Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa
Indonesia.
 Studi Kasus :Budaya asli nasional semakin tenggelam, rakyat indonesia kini
lebih suka musik-musik modern daripada musik tradisional. Dari cara
berpakaian, jaman sekarang sebagian rakyat indonesia lebih mengikuti pakaian
ala orang barat. Situasi budaya indonesia saat ini memprihatinkan, semakin
banyak kebudayaan indonesia diklaim oleh negara tetangga kita sendiri yaitu
Malaysia.
 Cara Mengatasinya :Pendidikan tentang kebangsaan untuk memberikan
pemahaman yang kuat mengenai identitas nasional. Rasa nasionalisme sebisanya
ditanamkan dalam tiap masyarakat sedini mungkin. Nilai-nilai luhur dan budaya
nasional diperkenalkan dengan baik dan meluas keseluruh lapisan masyarakat
agar mereka semakin menjunjung tinggi dan bangga akan identitas nasional.

C. Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Pembukaan dan Pasal-
Pasal UUDNRI 1945
3
Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai dasar negara dan “ way  of life” bagi
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini menurut catatan sejarah Pancasila dulunya
adalah suatu ajaran yang sudah ada sejak jaman Majapahit, hal ini dibukukan dalam kitab
Sutasoma karangan Empu Tantular serta kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca.

 Studi Kasus : calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang mengutip ayat Al-Quran
(surah Al-Maidah: 51) untuk kepentingan politik, sehingga menimbulkan
permasalahan yang berdapak pada isu SARA. Serta banyak pihak-pihak yang
mengatasnamakan agama tertentu hanya untuk hasrat pribadi maupun golongan
tertentu.
 Cara mengatasinya:Perilaku tersebut sudah jelas bertentangan dengan beberapa
sila yang tertuang dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana
pada sila kesatu ini semua orang berhak memeluk agama tanpa ada paksaan dari
pihak lain, tidak boleh menistakan agama lain, dan menjunjung tinggi kerukunan
umat beragama. Sila kedua yang dilanggar yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, dimana semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam
pemenuhan kesejahteraan, kehidupan yang layak, persamaan hak dalam politik,
kesetaraan dalam hukum, dan hal-hal lain yang diatur dalam undang-undang
tanpa melihat suku dan ras.

D. Implementasi Pancasila dalam Perundang-Undangan dan Kebijaksanaan Negara

 Studi Kasus: sengketa Pilkada yang harus berakhir di MK (misalnya Pilkada


Manado, Fakfak, Gresik, dan lain sebagainya), dimana masyarakat disuguhkan
oleh mati surinya penghargaan pendapat orang lain, demokrasi, dan
rasa legowo di hati para pihak yang kalah. Banyaknya sengketa Pilkada sebagai
contohnya, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mengalami penurunan
pendewasaan politik. Semua sengketa tidak diutamakan diselesaikan dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat, tapi masyarakat banyak yang
melakukan by pass dengan demonstrasi, anarkisme dan aroganisme demi
terpenuhinya tuntutan  yang kadang dipaksakan.

 Cara Mengatasinya: hendaknya pemerintah baik pemerintah pusat maupun


pemerintah daerah memberikan pendidikan politik lebih dini jauh sebelum
penyelenggaraan pemilihan umum, sehingga masyarakat khususnya golongan
masyarakat miskin dapat secara obyektif menyampaikan aspirasinya melalui
surat suara dalam pemilihan umum. Lebih lanjut Amrusi menyarankan bahwa
hendaknya pemangku kepentingan pelaksana pemilihan umum agar lebih tegas
dalam menerapkan peraturan perundang undangan yang berlaku dalam rangka
4
penyelengaraan pemilihan umum. Dan terakhir Amrusi menyampaikan bahwa
Panitia Pengawas Pemilihan Umum masih belum bertindak maksimal, sehingga
ke depan diharapkan dapat bertindak secara maksimal agar tindak kecurangan-
kecurangan yang akan terjadi dalam penyelenggaraan pemilihan umum dapat
dihindari seminim mungkin, sehingga tidak melukai rasa keadilan dalam
masyarakat.

E. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita
bersama) seluruh bangsa Indonesia. pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian
dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Notonagoro berpendapat bahwa filsafat pancasila ini
memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat pancasila.

Jika ditilik dari soal tempat, filsafat pancasila merupakan bagian dari Filsafat Timur
(karena Indonesia kerap digolongkan sebagai Negara yang ada di belahan bagian Timur).
Sebenarnya, ada banyak nilai ketimuran yang termuat dalam Pancasila, misalnya soal
pengakuan akan adanya Tuhan, kerakyatan, keadilan yang diidentikan dengan paham mengenai
‘ratu adil’ dan seterusnya. Pancasila juga memuat pahampaham Barat, seperti : Kemanusiaan,
demokrasi, dan seterusnya. Sebagai sistem filsafat, Filsafat Pancasila ternyata juga harus tunduk
dalam formulasi Barat yang sudah mapan sejak dulu. Jika Pancasila mau
dipertanggungjawabkan secara salih, logis, koheren, dan sistematis, di dalamnya harus memuat
kaidah-kaidah filosofis. Pancasila harus memuat juga dimensi metafisis, (ontologis),
epistomologis, dan aksiologis.

 Studi Kasus:” Pergaulan Bebas”.Hal ini memang merupakan sebuah hubungan


tersebut dipraktikan bukan pada waktu dan tempatnya akan berakibat sebuah
rasa sakit yang sangat menyekitkan baik terhadap jasmani terutama rohani.
Pemahaman kata hedonisme atau kesenangan di saat ini jauh dari harapan yang
di maksud oleh epicurus, yang telah dipaparkan bahwa menurutnya kesenangan
adalah ketenangan jiwa .Contoh banyak remaja kita yang memiliki gadget
mahal,nongkrong sampe larut malam dengan motor gede dan mobil
mewahnya ,makan direstoran mewah ,di café-café mahal .

 Cara mengatasinya:
 Agama

5
Agama adalah salah satu banteng yang kokoh untuk membendung
budaya-budaya barat yang seenaknya masuk ke negara kita.
 Didikan Orang Tua
Memberikan nasihat agama dan jangan selalu memanjakan anak
dengan harta dan kesenan.
 Waspada Memilih Teman Bergaul
Bertemen boleh dengan sapa saja.Tapi ingat memilih teman juga
harus teliti, karna teman adalah salah satu faktor lingkungan yang
menyebabkan kita berprilaku hedonis.
 Hidup Sederhana
Kebutuhan diri adalah cara yang baik untuk menahan arah
hedonisme.

F. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain

Ideologi adalah sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-


halideal filosofis, ekonomis, politis dan sosial. Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia
yang merupakan hasil penuangan atau pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang
diangkat dari nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandanganhidup masyarakat Indonesia.
Pancasila memberikan orientasi kedepan dan petunjuk bagi masyarakat Indonesia. 
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas, normatif, dan
realitas.

1. Stusdi Kasus : Pergaulan bebas berawal ketika remaja mulai melakukan


perbuatan yang keluar dari jalur norma-norma yang berlaku disekitar
kehidupan kita. Yang keseringan kurang perhatian dari kedua orang tua
mereka yang sibuk dengan pekerjaannya atau disebabkan dengan
kerusakan rumah tangga karena perceraian dan akhirnya mereka terkena
pergaulan bebas akibat terpengaruh dari lingkungan yang tidak baik.
Bentuk penyimpangan Pancasila sebagi Ideologi ini dapat berakibat
sangat berbahaya bagi masa depannya.

2. Cara Mengatasinya: Harus dengan kesadaran dan keinginan untuk


berubah yang lebih baik dengan cara sebagai berikut :

6
 Bergaulah hanya dengan orang-orang yang taat beragama kelompok
muda-mudi dalam peribadatan atau teman-teman sekolah/kuliah yang
taat beribadat
 Jangan pulang kerumah melibihi jam 9 malam
 Jangan coba menonton blue film atau baca majalah porno
 Jangan baca roman picisan/stensilan
 Perbanyak amal ibadah dan menuruti nasihat orang tua
 Isi kegiatan waktu senggang dengan berolahraga atau membaca
buku-buku yang bermutu
 Tanamankan nilai-nilai pancasila pada diri agar terhindar dari
perbuatan yang tercela

G. Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika

1. Stusdi Kasus : pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam


kehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan melemahnya
penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. Kasus-kasus
pelanggaran HAM yang dilaporkan di berbagai media, seperti
penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT), penelantaran
anak-anak yatim oleh pihak-pihak yang seharusnya melindungi,
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan lain-lain.

2. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap


nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika belum berjalan maksimal. Oleh
karena itu, di samping diperlukan sosialisasi sistem etika Pancasila,
diperlukan pula penjabaran sistem etika ke dalam peraturan perundang-
undangan tentang HAM (Lihat Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
tentang HAM)

H. Pendalaman Materi Pancasila


Pendidikan Pancasila sebagai salah satu bentuk pendidikan nilai bermaksud membangun
sebuah paradigma berpikir yang lebih komprehensif mengenai identitas manusia
Indonesia. Nilai-nilai dalam Pancasila bila dikaji secara filosofis akan menampakkan
sebuah benang merah mengenai bagaimanakah manusia Indonesia menempatkan dirinya
dalam ruang publik yang disebut Indonesia. Itu berarti dengan memaknai nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terbangunlah sebuah karakter
kebangsaan yang terwujud dalam pribadi setiap anak bangsa. Maka melalui pendidikan
Pancasila nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat ditanamkan dalam setiap
pribadi mahasiswa secara pedagogis. Selain itu, Pendidikan Pancasila merupakan
bentuk kajian terstruktur dan sistematik tentang fenomena hidup bangsa dan Negara

7
Indonesia sebagai ruang publik. Nilai berkebangsaan Indonesia dapat tertanam melalui
pendidikan Pancasila yang tujuannya adalah membangun kepribadian manusia
Indonesia yang utuh, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
Dengan demikian Pendidikan Pancasila mengajak mahasiswa menilai realitas ruang
publik sehari-hari secara mandiri dengan panduan nilai-nilai etis Pancasila tersebut.

1. Studi Kasus :Munculnya berbagai aliran agama baru (Lia Eden) sangatlah
meresahkan masyarakat, karena kebanyakan agama baru memiliki ajaran
yang sesat dan merugikan orang lain, hal ini terjadi karena faktor
modernisasi dan globalisasi, kurang matangnya iman seseorang, pengaruh
lingkungan, serta paham yang salah. Walau pun negara Indonesia adalah
negara yang memiliki keanekaragaman agama namun aliran agama baru
tidak bisa diterima karena aliran-aliran itu menyalahi ajaran agama yang
sudah ada. Untuk mencegah hal ini hal yang telah dilakukan adalah
menangkap pelaku penyebar agama dan juga melakukan rehab kepada para
pengikutnya agar tetap mengimani Tuhan YME
2. Cara Mengatasinya: Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti
adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan
juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,
menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

I. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Kehidupan Bernegara

Sila 'Ketuhanan Yang Maha Esa' mengandung arti adanya pengakuan dan


keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. ... Saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing, Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
1. hilangnya kepercayaan (trust) sebagian penduduk Indonesia kepada
pemerintah yang sedang berkuasa, meningkatnya kriminalitas yang hampir
setiap hari menjadi konsumsi publik melalui media elektronik (televisi dan
online) maupun media massa non elektronik seolah-olah mengggambarkan
realitas bangsa yang jauh dari makna kemerdekaan.

2. Cara Mengatasinya:

8
 Penyuluhan tentang nilai-nilai keagamaan sejak dini, mulai dari
lingkungan keluarga dan di lingkungan pendidikan formal jenjang
TK sampai Perguruan Tinggi.
 .Figur keteladanan, dimulai dari lingkungan keluarga karena
orang tua menjadi roll model bagi anak-anaknya. Selain itu dalam
lingkup kenegaraan dibutuhkan seorang pemimpin yang
konsisten dengan aturan hukum sehingga mampu berlaku adil dan
melahirkan kehidupan yang sejahtera dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Tayangan di media (televisi), hendaknya memperbanyak
tayangan yang sekaligus mengandung nilai moral positif, yang
menggamnbarkan tentang nilai-nilaidan budaya bangsa
Indoesia.Mengingat tayangan-tayangan di televisi merupakan
informasi yang langsung diterima dan disaksikan khususnya oleh
para generasi muda (khususnya anak-anak).
 Penegakan hukum, hendaknya penegakan hukum benar-benar
sesuai dengan prinsip keadilan agar tindak krimanalitas dapat
diminimalisir dan tercapailah negara Indonseia yang sejahtera
aman dan damai (Baldatun Thoyyibatun warabbun gahofuur).
 Penghayatan dan pengalaman nilai-nilai Pancasila khususnya sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.

J. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
dalam Kehidupan Bernegara

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahwa manusia diakui


dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa. Berdasarkan nilai tersebut, dikembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia, sikap tenggang rasa dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

1. Contoh Kasus: MS (13), seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah


Pertama (SMP) Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban
bully oleh sejumlah temannya. Bahkan, dua ruas jari tengah MS terpaksa
diamputasi akibat tindakan teman-temannya. Ia juga kerap menangis akibat
syok usai jarinya diamputasi. Polresta Malang pun menaikkan status dari
penyelidikan menjadi penyidikan. 15 orang saksi diperiksa dalam kasus ini.
Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan, MS
pernah diangkat beramai-ramai. Kemudian tubuh MS dibanting ke lantai
paving. “Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam
kondisi terlentang,” kata Leonardus. Aksi itu dilakukan saat jam istrirahat
sekolah. Oleh teman-temannya, MS juga pernah dibanting ke pohon dengan

9
cara yang sama. “Kedua posisinya juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil,”
ungkapnya. Mengaku hanya bercanda, 7 orang siswa rekan MS terancam
hukuman pidana.Kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2
Pancasila karena hak dan martabat seseorang tidak dihargai, dimana seorang
individu diperlakukan tidak setara karena individu lain menganggap dirinya
lebih baik dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap sewenang-wenang
dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama.
2. Cara Mengatasinya: Dengan adanya sikap kemanusiaan yang adil dan
beradab maka akan terciptanya kehidupan masyarakat yang saling mengasihi
dan menghormati setiap individu tanpa memandang suku, ras, budaya, dan
agama. Dengan demikian, maka kehidupan masyarakat yang aman dan
tentram dapat terjadi di kehiduapan bermasyarakat ini.

K. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan


Bernegara
Dalam sila Persatuan Indonesia dari Pancasila mengandung nilai bahwa
Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan dan kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan Indonesia terkait
dengan pemahaman kebangsaan untuk mewujudkan tujuan nasional. Adapun Persatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika yaitu dengan memajukan pergaulan demi
kesatuan dan persatuan bangsa.
Dalam Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara
dibandingkan dengan kepentingan pribadi dan golongan atau kelompok seperti Partai
Politik. Adapun dimaksudkan adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga
mengharumkan nama Indonesia. Sedangkan sila ini menanamkan sifat persatuan untuk
menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.
1. Studi Kasus :“Tawuran Antar Pelajar”Perilaku tawuran antar pelajar muncul
karena persoalan perubahan psikis yang terjadi saat usia mereka beranjak
dari anak-anak ke dewasa. Anak-anak pelajar yang masih dibawah umur itu
masing-masing tengah mencari jatidiri. Anak-anak atau remaja yang dalam
proses pencarian diri berada dijalur yang benar, biasanya tidak berprilaku
sadis dan menyimpang seperti sekarang ini.
Ketidak pastian hukum turut menciptakan frustasi sosial yang dialami siswa
sebagai generasi muda yang dalam tahap pencarian jatidiri menjadi
berprilaku menyimpang menyerang, ganas dan mencari eksistensi diri yang
mengakibatkan orang lain menderita.
Tawuran dilatarbelakangi oleh beberapa pemicu, pemicu utamanya yaitu
adanya banyak perbedaan yang ada pada tiap-tiap kelompok maupun tiap-
tiap individu. Dari perbedaan-perbedaan tersebut terciptalah konflik yang
berupa perkelahian antar pelajar.

10
2. Solusi Mengatasi:Mengamalkan nilai Pancasila sila ke 3, yaitu
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bersama diatas kepentingan
pribadi. Sehingga perbedaan individu bukanlah lagi menjadi sumber
perselisihan, karena adanya penekanan keegoisan diri sendiri dalam
berpendapat atau bertingkah laku. Selain itu akan menjadikan kita lebih
dewasa. Hal ini karena jika kita menempatkan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi, akan membuat kita mengalah.

L. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaran/Perwakilan dalam Kehidupan Bernegara

1. Studi Kasus “Ketidakadilan Hukum Pejabat dan Kaum Bawah”


Penyimpangan kasus dari sila keempat ini adalah ketidakadilan hukum nagi
pejabat dan kaum bawah. Buktinya beberapa tahun silam orang yang
dikatakan mencuri buah seperti semangka dan kakao harus mendekam
dibalik jeruji besi mulai dari ancaman 1 hingga 5 tahun, hanya karna mencuri
kakao seharga 200 ribu rupiah. Sedangkan para pejabat yang sudah menelan
uang milik negara milyaran rupiah hanya ditahan selama 1-2 tahun dan
bahkan tidak diselidiki. Hal ini memang ironis tapi memang ada di
indonesia, merupakan salah satu pelanggaran berat pancasila.
2. Solusi Mengatasi “Ketidakadilan Hukum di Indonesia”
Dengan cara pemerintah Indonesia khususnya para aparat hukum seharusnya
melakukan tugasnya dengan baik dan benar selalu berlandaskan pada moral
dan etika yang berlaku dalam masyarakat dan harus di tindak adili dengan
seadil-adilnya sesuai dengan sila pancasila ke 4.

M. Makna dan Aktualisasi Butir-Butir Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

Pancasila sila kelima,keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mempunyai makna
bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang
hokum,politik,ekonomi, kebudayaan,maupun kebutuhan spriritual dan rohani sehingga tercipta
masyarakat yang adil dan makmur dalam pelaksanaan kehidupan manusia didalam kehidupan
bermasyarakat.

1. Contoh Kasus: Oknum dewan DPRD dalam kasus ini tidak menerapkan
sebagai sifat kodrat individu dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia
sebagai makhluk yang beradab (sila II). Manusia pada hakikatnya adalah adil

11
dan beradab, yang berarti manusia harus adil terhadap dirisendiri, adil
terhadap Tuhannya, adil terhadap orang lain dan masyarakat serta adil
terhadap lingkungan alamnya. Oknum dewan DPRD dan petugas TPR
berada dalam lingkungan yang sama, namun anggota DPRD tersebut tidak
mewujudkan suatu keadilan sosial.
2. Cara Mengatasinya:
 Keadilan distributif (keadilan membagi), yaitu negara terhadap warga.
 Keadilan legal (keadilan bertaat), yaitu warga terhadap negaranya
untuk mentaati peraturan perundang-undangan.
 Keadilan komutatif (keadilan sesama warga negara), yaitu hubungan
keadilan antara warga satu dengan lainnya secar timbal balik.

N. Makna dan Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara.


Sila-sila pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan cita-cita
bangsa Indonesia, di mana setiap sila-sila pancasila merupakan satu kestuan yang tidak
terpisahkan, yaitu apabila rakyat Indonesia menjiwai sila pertama yakni sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menjalankan perintah-Nya dalam
kehidupannya sehari-hari, maka harkat dan martabat sebagai manusia akan dijunjung
tinggi sebagai pengamalan sila kedua Pancasila yang mengandung nilai kesadaran sikap
moral dan perilaku yang berkemanusiaan.
Kemudian, sila Persatuan Indonesia akan terwujud apabila setiap rakyat
Indonesia saling menghargai sesama warga negara lainnya, maka nilai yang terkandung
dalam sila ke empat Pancasila didasari pada ketiga dan sila sebelumnya. Selanjutnya,
nilai yang terkandung dalam sila ke empat yakni nilai kerakyatan. Apabila seluruh
rakyat Indonesia telah mengamalkan sila ketuhanan, sila kemanusiaan, sila persatuan
dan sila kerakyatan, maka tujuan Bangsa Indonesia dalam sila kelima yakni Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat tercapai.
Pada era globalisasi, identitas dan kepribadian cenderung melebur atau luntur,
maka masyarakat Indonesia dituntut untuk menjaga jati diriya sebagai warga Indonesia
yang sesungguhnya, di mana seluruh daerah di Indonesia memiliki identitas masing-
masing, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian dapat
dipengaruhi oleh unsur-unsur asing seperti cara berpakaian dan bertingkah laku akhibat
berbaur atau berinteraksi dengan banyak orang, baik dengan warga Indonesia sendiri
maupun dengan warga Asing.
1. Studi Kasus: “Remaja Memakai Narkoba” Pergaulan bebas merupakan
salah satu kegiatan atau perilaku yang menyimpang dengan norma-norma
yang telah ditentukan. Salah satunya yaitu mengkonsumsi obat-obatan
terlarang/narkoba. Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor
resiko tertinggi penyalahgunaan narkoba pada remaja. “ikut teman” atau
“agar diterima dipergaulan” dapat memicu remaja untuk mulai mencoba
narkoba hingga kecanduan.

12
Rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasaran untuk mencoba
narkoba hingga akhirnya mejadi seorang pecandu. Penelitian menunjukan
bahwa mencoba narkoba pada usia muda akan meningkatkan resiko menjadi
pecandu dikemudian hari.
2. Cara Mengatasinya:Untuk orang tua dan Sekolah , penting sekali untuk
membekali anak/siswa dengan pengetahuan mengenai bahaya narkoba.
Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan
kita pada penyalahgunaan narkotika. Selalu tanamkan nilai-nilai pancasila
pada diri kita, dan slalu ingatkan bahwasannya ancaman hukuman untuk
penyalah guna narkoba apalagi pengedar narkoba adalah lembaga
permasyarakatan. Dan selalu dekatkan diri dengan Tuhan, agar selalu ingat
bahwa tindakan yang buruk akan dibenci Tuhan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Seperti yang telah kita ketahui bersama, Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan sebagai dasar negara yang telah dirumuskan oleh tokoh-tokoh pendiri
bangsa dimana nilai-nilainya bersumber dari nilai luhur bangsa. Meskipun begitu
penerapan perilaku yang sesuai terhadap nilai-nilai tersebut masih sulit untuk
diwujudkan. Untuk itu, Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi Negara
diharapkan mampu menjadi filter untuk menyerap pengaruh perubahan zaman di era
globalisasi ini.
Pada sila ke-1 Pancasila mengandung kepercayaan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, maka manusia Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pada sila ke-2 Pancasila mengandung makna
Warga Negara Indonesia mengakui adanya manusia yang bermatabat, memperlakukan
manusia secara adil dan beradab dimana manusia memiliki daya cipta, rasa, karsa, niat
dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
Pada sila ke-3 Pancasila mengandung makna warga negara Indonesia
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi. Pada sila ke-4 Pancasila mengandung makna warga
negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu pihak yang
bersangkutan menerima dan melaksanakan dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab.
Pada sila ke-5 Pancasila mengandung makna warga negara Indonesia menyadari
hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat
indonesia.

B. Saran
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia harus bisa mengamalkan
nilai-nilai pancasila didalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menjadi teori semata
namun dapat meresapi dan melaksanakan nili-nilai luhur pancasila dalam kehidupan
sehari-hari yang diwujudkan secara nyata baik keadilan dimata hukum, politik, ekonomi
dan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

14
Makna Reformasi.http://mobelos.blogspot.co.id/2,

https://docplayer.info/51215951-Analisis-kasus-oknum-dewan-malak-di-tpr-disusun-oleh-sri-siska-
wirdaniyati.html

http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/

15

Anda mungkin juga menyukai