Disusun Oleh :
DIAN ADELIA MUSTIKA S
NURFIALSA APRILIA
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimah kasi kepada semua puhak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
poembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Daftar
isi ................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ..............................................................................................
1.2. Rumusan
Masalah .........................................................................................
1.3. Tujuan
Penulisan ...........................................................................................
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1. konsep dan urgensi pengembangan pancasila sebagai nilai dasar generasi
muda
BAB 3: PENUTUP
3.1. Kesimpulan...................................................................................................
Pancasila merupakan pedoman bagi semua warga bangsa indonesia untuk berinteraksi
dalam konteks kebersamaan untuk mengokohkan negara kesatuan Republik Indonesia. Oleh
karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan
Pancasila. Pancasila menjadi roh bagi Pendidikan Kewarganegaraan. Pengertian Pancasila
sebagai dasar negara yang di maksud sesuai dengan bunyi pembukaan pada UUD 1945
Alinea IV yang menyatakan kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara
Indonesian dan untuk memajukan kesejah teraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu
UUD Negara Republik Indonesia yang membentuk dalam suatu susunan negara Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi selirih rakyat indonesia. Norma hukum pokok yang di sebut pokok
kaidah funda mental dari negara itu dalam hukum mempunyai hahikat dan juga kedudukan
yang kuat, tetap, dan tidak berubah bagi negara yang terbentuk dengan perkataan lain.
Dengan jalan hukum tidak bisa di ubah ubah. Fungsi dari pancasila sebagai pokok kaidah
yang funda mental. Hal yang paling penting sekali karena UUD harus berasal dan berada di
bawah pokok kaidah negara yang funda mental itu.
B.RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENULISAN
a. Agar pembaca mengetahui konsep dan pentingnya pancasila sebagai
dasar nilai pengembangan ilmu
b. Agar pembaca mengetahui seberapa diperlukannya pancasila sebagai
pengembangan ilmu di masa depan
c. Agar pembaca mengetahui sumber historis, sosiologis, politis, pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
d. Agar pembaca mengetahui perkembangan argument tentang dinamika
dan tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. konsep dan urgensi perkembangan pancasila sebagai nilai dasar generasi
muda
Generasi yang cerdas dan berkarakter kuat adalah generasi kuat yang memiliki
kepribadian sebagai identitas dan menghargai individualitas dan identitas
orang lain. Masa depan negara terletak pada generasi muda, sehingga negara
dapat maju ketika generasi yang tua untuk mendidik generasi muda agar lebih
pintar dari para pendahulunya. Pendidikan pancasila sangat penting bagi
generasi muda, tidak hanya untuk mengajarkan untuk patuh dan taat kepada
negara, tetapi juga mengajarkan toleransi dan kemandirian generasi muda
lainnya.pendidikan seperti itu harus diteruskan kepada generasi mendatang.
Namun, karena perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat
membawa banyak dampak negatif bagi generasi saat ini. Generasi muda kita
telah terpapar oleh ideologi asing, kecintaan mereka pada tanah air mulai
berkurang, dan banyak yang menjadi pengguna narkoba. Hal ini cenderung
berdampak negatif bagi penduduk indonesia.
Meskipun demikian ada juga beberapa sikap positif generasi millenial dari
adanya internet, yaitu salah satunya adalah generasi millenial menjadi generasi
yang cerdas dalam hal teknologi. Selain itu generasi millenial juga memiliki
kemampuan yang dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan dalam satu
waktu atau sering disebut dengan multitasking. Hal ini sesuai dengan pendapat
Srinanda yaitu dengan Mobilitas dan aktivitas yang tinggi, maka akan membuat
generasi millenial terbiasa untuk melakukan berbagai hal dengan cepat dalam
waktu bersamaan.
Dengan sikap dari generasi millenial tersebut maka sangat diperlukan adanya
penanaman nilai Pancasila sebagai landasan dalam melakukan segala hal. Saat
ini kita dituntut untuk memiliki kemampuan yang mengimbangi kemajuan
teknologi. Namun jika tidak didasarkan nilai Pancasila maka akan banyak
perpecahan yang bermunculan. Karena sejatinya manusia adalah makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri, namun jika sikap individualisme generasi
millenial tidak ditangani dengan serius maka hal tersebut dapat menimbulkan
perpecahan. Dan disinilah peran nilai Pancasila diperlukan sebagai
penyeimbang.
Setiap negara pasti ingin tetap kokoh dan tidak mudah terjadi perselisihan
diantara warganya , hal tersebut membuat pentingnya kita memiliki dasar
negara dan ideologi yang kuat dan disusun dengan seksama. Pancasila tidak
mengadopsi ideologi dari manapun sehingga nilai – nilai Pancasila kita lebih
unggul dan juga lebih cocok karena berdasarkan kebiasaan dan sifat warga
negara Indonesia sendiri. Alasan Pancasila sangat dibutuhkan karena kita
memiliki banyak sekali suku , budaya , agama dan juga secara demografis
kondisi wilayah Indonesia sangat besar dan terdiri dari pulau – pulau yang
dipisahkan oleh laut yang sangat luas , ini bisa membuat Indonesia sangat
cepat berkembang tetapi juga dapat membuat kehidupan di Indonesia menjadi
banyak pandangan sehingga dapat menimbulkan perpecahan.
2.3. Menggali sumber historis, sosiologis,politis pancasila sebagai nilai dasar
Sumber historis berasal dari sejarah bangsa indonesia yang tidak boleh
dilupakan dan harus diambil hikmanya. Dilihat dari aspek historis,
eksternal pancasila sebagaai dasar negara diawali daro sidang BPUPKI
melalui pidato Ir.Soekarno
Sumber sosiologis bersumber dari rakyat/masyarakat indonesia
contohnya keanekaragaman budaya ras etnis, kelompok agama. Secara
sosiologis, pancasila merupakan tampilan sikap dan perilaku insan
indonesia dalam pergaulan sosial kemasyarakatan yang sekaligus
menjadikannya karakter masyarakat bangsa indonesia
2.4. Cara membangun argumen tentang dinamika dan tantangan sebagai nilai
dasar pancasila
Argumen sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui suatu proses
yang cukup panjang. Pada mulanya,adat istiadat dan agama menjadi kekuatan
membentuk adanya pandangan hidup. Pada 1 juni 1945 barulah pancasila di
suarakan menjadi dasar negara yang diresmikan pada 18 agustus 1945
dimasukkan sila – sila pancasila dalam pembukaan UUD NKRI tahun
1945.dengan bersumberkan budaya,adat istiadat,dan agama sebagai
tonggatnya nilai – nilai pancasila diyakini keberadaannya dan senantiasa
melekat dalam kehidupan bangsa dan negara indonesia. Pada saat berdirinya
NKRI yang ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi 17 agustus
1945,bangsa indonesia sepakat peraturan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,bernegara berlandaskan pancasila dan UUD 1945
namun sejak november 1945 sampai menjelang ditetapkannya dekrit presiden
pada 5 juli 1945, pemerintah indonesia mempraktikkan sistem demokrasi
liberal. Setelah di laksanakannya dekrit presiden,indonesia kemballi diganggu
denga munculnya paham lain. Pada saat itu sistem demokrasi liberal
ditinggalkan perdebatan tentang tentang dasar negara di konstituante berakhir
dan kedudukan pancasila diperkuat,tetapi keadaan itu dimanfaatkan oleh
mereka yang menghendaki berkembangnya paham haluan kiri(komuni).
Puncaknya adalah peristiwa pemberontakan G30SPKI 1965. Peristiwa ini
menjadi pemicu berakhirnya pemerintahan presiden soekarno yang di gantikan
oleh pemerintahan presiden soeharto. Pada masa pemertintahan presiden
soeharto, ditegaskan bahwa pancasila sebagai dasar negara akan dilaksanakan
secara murni dan konsekuen. Menyusul kemudian diterbitkan ketetapan MPR
No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (P-
4). Namun, pemerintahan presiden soeharto pun akhirnya di anggap
menyimpang.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan