Anda di halaman 1dari 15

66

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020 sampai dengan

bulan April 2020. Adapun tempat akan dilaksanakannya penelitian ini adalah

SMP Negeri se-Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi.

B. Variabel dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari variabel

eksogen (exogenous variable) berupa kecerdasan emosional (X1) dan variabel

endogen (endogenous variable) berupa minat belajar (X2) yang juga berfungsi

sebagai variabel antara (intervening variabel) dan hasil belajar (Y).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu data penelitiannya berupa

angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Metode yang digunakan

berupa metode survey dengan teknik analisis jalur (path analysis). Model analisis

ini digunakan untuk menjelaskan sebab akibat antar variabel, dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh langsung ataupun pengaruh tidak langsung dari variabel

eksogen (exogenous variable) terhadap endogen (endogenous variable) dengan

cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menginterprestasi data

dalam pengujian hipotesis statistik.


67

KE 1

KE 2
KE
KE 2 HB 1

KE 4 X1 HB 2

KE 5 HB 3
HBE
HB 4
Y HB 5
MB 1

MB 2 MB HB 6

MB 2
X2
MB 4

Gambar 3.1. Diagram Analisis Jalur Kecerdassn Emosional dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi target dalam penenelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri

di Tomia Kabupaten Wakatobi. Sedangkan populasi terjangkau adalah semua siswa

kelas VIII SMP Negeri di Tomia Kabupaten Wakatobi yang berjumlah 346 siswa

yang diperoleh berdasarkan data dari pihak sekolah. Untuk lebih jelasnya, rincian

jumlah populasi siswa SMP Negeri di Tomia Kabupaten Wakatobi dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:


68

Tabel 3.1 Populasi siswa SMP Negeri di Tomia Tahun 2020

Jumlah
No. Nama Sekolah
siswa
1. SMP Negeri 1 Tomia 146
2. SMP Negeri 2 Tomia 117
3. SMP Negeri 3 Tomia 4
4. SMP Negeri 4 Tomia 23
5. SMP Negeri Satap Kulati 9
6. SMP Negeri Satap Wawotimu 16
7. SMP Negeri Satap Tanowali 13
8. SMP Negeri Satap Lamanggau 18
Jumlah 346
Sumber: Data pihak sekolah

2. Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel minimal yang dianggap representatif, maka

digunakan rumus slovin (dalam Riduwan 2005: 65) yaitu:

N
n=
N ( d )2 +1

Dimana:

n = jumlah sampel yang diperlukan


N = jumlah populasi
d = tingkat presisi yang diinginkan

Pada penelitian ini menggunakan tingkat presisi sebesar 0,05 atau 5%.

sehingga ukuran sampel minimal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

N 346 346 346 346


n= 2 = 2 = = =
N ( d ) +1 346 ( 0,05 ) + 1 346 ( 0,0025 ) +1 0,865+1 1,865

= 106,17 atau dibulatkan 106 siswa

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 106 siswa (30,63%) dari

populasi. Penentuan besarnya sampel masing-masing sekolah dilakukan


69

menggunakan teknik Proporsional Stratified Random Sampling dengan

menggunakan rumus:

Nᵢ
ni = x n, dimana:
N

ni = jumlah sampel di setiap sekolah


Ni = jumlah populasi di setiap sekolah
n = Jumlah sampel keseluruhan
N = Jumlah populasi keseluruhan

Tabel 3.2 Distribusi sampel siswa SMP Negeri di Tomia Tahun 2020

No Jumlah
Nama Sekolah Jumlah sampel
. populasi
1. SMP Negeri 1 Tomia 146 146/346 x 106 = 45
2. SMP Negeri 2 Tomia 117 117/346 x 106 = 36
3. SMP Negeri 3 Tomia 4 4/346 x 106 = 1
4. SMP Negeri 4 Tomia 23 23/346 x 106 = 7
5. SMP Negeri Satap Kulati 9 9/346 x 106 = 3
6. SMP Negeri Satap Wawotimu 16 16/346 x 106 = 5
7. SMP Negeri Satap Tanowali 13 13/346 x 106 = 4
8. SMP Negeri Satap Lamanggau 18 18/346 x 106 = 5
Jumlah 346 106
Sumber: Data diolah

Teknik penarikan sampel di masing-masing sekolah adalah dilakukan dengan

memberi nomor urut dari nomor satu sampai dengan nomor terakhir. Sehingga

setiap siswa yang menjadi objek penelitian akan mendapatkan kesempatan yang

sama untuk menjadi sampel pada penelitian ini.


70

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis angket, yaitu angket kecerdasan

emosional dan minat belajar. Angket tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa

kelas VIII SMP Negeri di Tomia kabupaten Wakatobi.

Jenis angket yang dipakai berupa angket tertutup, yang telah disediakan

jawabanya sehingga siswa tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan

karakter mereka. Penskoran butir pernyataan angket dalam penelitian ini

menggunakan skala likert.

Tabel 3.3 Penskoran Butir Pernyataan


No
Alternatif jawaban Skor + Skor -
.
1. Sangat Sesuai (SS) 5 1
2. Sesuai (S) 4 2
3. Ragu-ragu (RG) 3 3
4. Tidak sesuai (TS) 2 4
5. Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

2. Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mencari data hasil belajar siswa

dalam pelajaran IPS. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

tertulis berupa soal pilihan ganda dan uraian. Teknik tes ini digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar siswa yang lebih autentik dan melihat tingkat

pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.


71

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

informasi penting yang berkaitan dengan keadaan sekolah, keadaan siswa serat

dokumen-dokumen lain yang menunjang penelitian.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Kecerdasan Emosional

a. Definisi Konseptual

Kecerdasan emosional dalam penelitian ini adalah kemampuan dan

keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan menyikapi, mengelola

dan mengontrol emosi yang muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan

orang lain sehingga melahirkan pengaruh yang manusiawi dalam rangka

merasakan dan memahami serta menjalin hubungan yang harmonis dengan orang

lain. Kecerdasan emosional ini dapat diukur dari beberapa indikator yaitu:

mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain,

membina hubungan.

b. Definisi Operasional

Kecerdasan emosional dalam penelitian ini merupakan skor total yang

diperoleh siswa dari hasil jawaban atas instrumen penelitian yang mengukur

kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosional ini dapat diukur melalui

beberapa indikator yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri,

mengenali emosi orang lain, membina hubungan.


72

c. Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional

Tabel 3.4 Kisi-kisi Variabel Kecerdasan Emosional

Indikator Pernyataan Butir soal Jumlah


a. Mampu mengenali perasan diri sendiri 1
b. Mengetahui sebab dari perasaan yang
2
sedang dirasakan
Kesadaran
c. Mampu menilai diri secara teliti 3, 4 7
Diri
d. Percaya diri 5, 6
e. Menerima keadaan diri sendiri 7
a. Mampu mengatur emosi sendiri 8
b. Mampu mengolah emosi 9, 10
Pengendalian c. Mampu menahan impuls agresi
11 6
diri kemarahan
d. Mampu mengendalikan dan mengatasi
12, 13
stress
a. Mampu untuk memecahkan masalah 14, 15
b. Memiliki harapan dan optimisme 16, 17

Motivasi diri c. Mampu untuk berpikir positif 18 9


d. Mampu membebaskan diri dari pengaruh
19, 20
emosi
e. Dorongan untuk berprestasi 21, 22
a. Mampu mengenali emosi orang lain 23
Mengenali
emosi orang b. Menghargai emosi orang lain 24, 25
7
lain c. Punya kepedulian terhadap orang lain 26, 27
d. Mau menerima sudut pandang orang lain 26, 27
a. Mampu menjalin hubungan dengan orang
30, 31
lain
Membina b. Mampu menyesuaikan diri pada
32, 33 6
Hubungan lingkungan baru
c. Mampu berkomunikasi dengan orang lain 34, 35
Jumlah butir soal 35
73

2. Instrumen Minat Belajar

a. Definisi Konseptual

Minat belajar dalam penelitian ini adalah kecenderungan dan rasa ketertarikan

yang tetap yang disertai dengan perasaan senang untuk memperhatikan dan terlibat

dalam aktifitas belajar karena menganggap dan menyadari pentingnya dan

bernilainya hal yang dipelajari. Minat belajar ini dapat diukur dari beberapa

indikator yaitu: perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa dan

keterlibatan siswa.

b. Definisi Operasional

Minat belajar siswa dalam penelitian ini merupakan skor total yang diperoleh

siswa dari hasil jawaban atas instrumen penelitian yang mengukur minat belajar

siswa. Minat belajar ini dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu: perasaan

senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa dan keterlibatan siswa.

c. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar

Tabel 3.4 Kisi-kisi Variabel Minat Belajar

Indikator Pernyataan Butir soal Jumlah

a. Tidak merasa terpaksa untuk belajar 1, 2

Perasaan b. Bersemangat ketika belajar 3, 4, 5


Senang c. Senang melakukan aktivitas yang 10
6, 7, 8
berhubungan dengan pembelajaran
d. Mempersiapakan diri dari rumah
9, 10
ketika akan belajar
a. rasa ingin tahu yang tinggi dalam
11, 12
belajar
b. tertarik mempelajari materi di luar
Ketertarikan 13, 14, 15
jam pelajaran sekolah 10
Siswa c. bertanya ketika ada materi yang
16, 17
kurang dipahami
d. merespon dan memberi reaksi 18, 19, 20
74

terhadap apa yang disampaikan oleh


guru
a. memperhatikan penjelasan dari guru 21, 22
Perhatian b. mencatat hal-hal yang dianggap
23, 24 7
Siswa penting tanpa ada yang memerintah
c. Siswa selalu berkonsentrasi dalam
25, 26, 27
belajar
a. Aktif terlibat dalam proses
28, 29, 30
pembelajaran
Keterlibatan b. Berusaha mengerjakan sendiri tugas
Siswa yang diberikan guru tanpa melihat 31, 32 8
pekerjaan oranglain
c. Terlibat dalam pembelajaran individu
33, 34, 35
maupun kelompok
Jumlah butir soal 35

3. Instrumen Hasil Belajar

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah kecakapan dan keberhasilan yang dicapai setelah melalui

proses belajar mengajar dilambangkan dengan angka-angka atau huruf yang

menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Hasil belajar ini merupakan hasil dari pengukuran kompetensi

pengetahuan (kognitif) siswa yang meliputi 5 (lima) kompetensi dasar yaitu:

(1) menjelaskan hubungan peran rumah tangga konsumen dan rumah tangga

produsen berdasarkan bagan siklus perekonomian dua sector, (2) menjelaskan tiga

peran pemerintah dalam perekonomian, (3) mengidentifikasi keunggulan dan

keterbatasan sumber daya yang dimiliki Indonesia dan negara-negara ASEAN,

(4) mengidentifikasi peran rumah tangga perusahaan, (5) menjelaskan komponen

pendapatan rumah tangga keluarga.

b. Definisi Operasional
75

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh siswa

dari tes hasil belajar pada mata pelajaran IPS SMP kelas VIII yang diukur

melalui indikator: (1) menjelaskan hubungan peran rumah tangga konsumen

dan rumah tangga produsen berdasarkan bagan siklus perekonomian dua sector,

(2) menjelaskan tiga peran pemerintah dalam perekonomian, (3) mengidentifikasi

keunggulan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki Indonesia dan

negara-negara ASEAN, (4) mengidentifikasi peran rumah tangga perusahaan,

(5) menjelaskan komponen pendapatan rumah tangga keluarga.

c. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Tabel 3.4 Indikator Variabel Hasil Belajar


Nomor Butir Jml
KD Indikator
C1 C2 C3 C4
Memahami
Memahami
keunggulan dan
keunggulan dan
keterbatasan
keterbatasan 6, 14,
dalam permintaan 2, 3, 30 6
ruang dalam 21
dan penawaran
penawaran dan
sebagai pelaku
permintaan,
ekonomi.
teknologi serta
pengaruhnya Memahami
terhadap permintaan dan
interaksi antar penawaran
ruang bagi dengan 1, 4 5, 11 26 5
kegiatan penggunaan
ekonomi, sosial, teknologi untuk
budaya, di pelaku ekonomi.
Indonesia dan Menjelaskan
negara-negara pengaruh interaksi
ASEAN. antaruang
terhadap kegiatan
ekonomi, social, 7, 8 27, 28 13, 17 6
budaya di
indonesia dan
ASEAN.
Memaparkan
9, 18 19 29 4
contoh kegiatan
76

perdagangan antar
daerah,
antarpulau, dan
antarnegara
(ekspor-impor).
Menjelaskan
berbagai upaya
pengembangan 20, 22,
23 5
ekonomi maritim 24, 25
dan agrikultur.
Mendeskripsikan
alternatif
pendistribusian
pendapatan 10, 16 12, 15 4
negara untuk
kesejahteraan
masyarakat.
Jumlah soal 10 14 4 2 30

F. Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

Structural Equation Model (SEM) dengan pendekatan metode Partial Least

Square (PLS) yang mengunakan software Smart PLS versi 3.0. Partial Least

Square (PLS) merupakan salah satu metode pendekatan statistik Structural

Equation Model (SEM) berbasis varian yang di desain untuk menyelesaikan

regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data.

Tujuan dari penggunaan Partial Least Square (PLS) yaitu untuk melakukan

prediksi hubungan antar konstruk, selain itu untuk membantu peneliti dalam

penelitiannya untuk mendapatkan nilai variabel laten yang bertujuan untuk

melakukan pemprediksian. Sehingga fokus analisis bergeser dari hanya estimasi

dan penafsiran signifikan parameter menjadi validitas dan akurasi prediksi.


77

Teknik analisis Partial Least Square (PLS) dalam penelitian ini dilakukan

dengan dua tahapan, yaitu melakukan analisa outer model dan analisis inner model.

1. Analisis Outer Model

Analisis Outer Model bertujuan untuk memastikan bahwa measurement yang

digunakan layak untuk dijadikan pengukuran, yaitu dengan menguji validitas dan

reliabilitas konstruk dari masing-masing indikator.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya instrumen yang

dipakai dalam penelitian. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan ataupun

pernyataan dalam kuesiner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh instrumen tersebut. Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan

dengan menguji convergen validity (validitas konvergen) dan discriminnt validity

(validitas diskriminan).

1) Convergent Validity, dilakukan dengan mengkorelasikan antara component

score dengan construct score yang terlihat dari standardized loading factor

standardized loading factor yang memberikan gambaran besarnya hubungan

antar setiap indikator dengan konstruknya. Nilai loading factor > 0,70

dinyatakan sebagai ukuran yang valid sebagai indikator yang mengukur

konstruk. Untuk pengukuran tahap awal dari pengembangan skala pengukuran

nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap sudah cukup memadai.

2) Discriminant Validity, merupakan model pengukuran dengan refleksif

indikator dengan parameter yang digunakan adalah nilai yang terlihat pada

score cross loading. Apabila korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih
78

besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka menunjukkan bahwa konstruk

laten memprediksi ukuran pada blok lebih baik daripada ukuran blok lainnya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan kehandalan

pengukuran, apabila pengukuran dilakukan berulang kali pada objek dengan

instrumen yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas suatu indikator dapat dilihat

dari composite reliability. Composite reliability mengukur nilai reliabilitas

sesungguhnya dari suatu variabel karena composite reliabiliy merupakan closer

approximation dengan asumsi estimasi parameter lebih akurat. Apabila composite

reliability nilainya lebih besar dari 0,7 berarti indikator dinyatakan reliabel.

Apabila nilai yang dicapai Dalam pengukuran tersebut > 0,70 maka dapat

dikatakan bahwa indikator dinyatakan reliabel.

2. Analisis Inner Model

Analisis Inner Model bertujuan untuk mengetahui pengaruh antarvariabel

atau korelasi antar konstruk-konstruk yang diukur dengan menggunakan uji t dari

Partial Square (PLS) itu sendiri. Dalam analisis inner model dengan PLS

(Partial Least Square) dimulai dengan cara melihat nilai R-Square model yang

menunjukan seberapa besar pengaruh antar variabel dalam model. Semakin tinggi

nilai R-Square maka semakin baik model prediksi dari model yang diajukan.

Kemudian langkah selanjutnya yaitu estimasi koefisien jalur yang merupakan

nilai taksiran untuk hubungan jalur dalam model struktural yang diperoleh dengan

prosedur bootstrapping. Nilai yang dianggap signifikan jika nilai t statistik lebih

besar dari 1,96 (significance level 5%) atau lebih besar dari 1,65 (significance

level 10%) untuk masing-masing hubungan jalurnya.


79

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0 : s = 0, tidak terdapat pengaruh langsung kecerdasan emosional

terhadap hasil belajar siswa.

terdapat pengaruh langsung kecerdasan emosional terhadap


ρYX
Ha : 1 ≠ 0,
hasil belajar siswa.

2. tidak terdapat pengaruh langsung minat belajar terhadap


ρYX
H0 : 2 = 0,
hasil belajar siswa.

terdapat pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil


ρYX
H0 : 2 ≠
belajar siswa.
0,
3. tidak terdapat pengaruh langsung kecerdasan emosional

terhadap minat belajar.


ρX X1
H0 : 2 = terdapat pengaruh langsung kecerdasan emosional terhadap

0, minat belajar.

ρX X1
Ha : 2 ≠

0,
4. ρX
H0 : 2
X1
. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar melalui minat


ρYX
2 =0 belajar.

terdapat pengaruh tidak langsung kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar melalui minat

belajar.
80

ρX X1
H0 : 2 .

ρYX
2 =0

Anda mungkin juga menyukai