Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 112 - 118

Jurnal Riset Kesehatan


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk

_________________________________________________________________

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN


CARDIOVASCULAR ENDURANCE PADA ANAK USIA SEKOLAH 10-12 TAHUN
DI SDN PLUMBON 02 KECAMATAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG

Silvia Rahmawati*) ; Budiyati ; Nina Indriyawati

Jurusan Keperawatan ; Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstrak

Saat ini, banyak anak dan orang tua mengabaikan tentang pentingnya olahraga bagi kebugaran jasmani dan daya
tahan jantung. Cardiovascular endurace yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja anak dengan intensitas lebih
besar dan waktu lebih lama tanpa kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh latihan
skipping terhadap peningkatan cardiovascular endurance pada anak usia sekolah 10-12 tahun. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Pra-Eksperimental dengan desain penelitian one group pre test dan post test. Sampel terdiri dari 21
orang anak usia sekolah 10 – 12 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Seluruh sampel
diberikan latihan skipping sebanyak 8 kali dalam waktu 10 menit setiap pertemuan dan dilaksanakan pada pagi hari
antara pukul 07.00 – 09.00 WIB. Pelaksanaan pre-test dan post-test menggunakan Rockport Walking Fitness Test untuk
menilai cardiovaskular endurance. Hasil uji beda simple paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
data pre-test dan post-test dengan p value = 0.000 dan t = 5,362. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh
latihan skipping terhadap peningkatan cardiovascular endurance pada anak usia sekolah 10-12 tahun.

Kata Kunci : Cardiovascular endurance ; Latihan skipping ; Rockport Walking Fitness Test

Abstract

[THE INFLUENCE OF SKIPPING EXCERSICE TO INCREASED CARDIOVASCULAR ENDURANCE ON


SCHOOL AGE CHILDREN 10-12 YEARS IN ELEMENTARY SCHOOL PLUMBON 02 SURUH SUB –DISTRICT
SEMARANG REGENCY] The current phenomena, many children and parents who ignore the importance of sports
to physical fitness and endurance of the heart. Cardiovascular endurace which will both improve the working
abilities of the child with greater intensity and longer without fatigue. The purpose of this research was to des cribe
the influence of skipping exercise to increased cardiovascular endurance on school age children 10-12 years.The type
of research used was pre-experimental research designs with one group pre-post test. The sample consists of 21
children of school age 10 – 12 years old. The entire sample was given skipping workouts as much as 8 times within 10
minutes of each meeting and implemented in the morning between 07.00 – 09.00 pm. The implementation of the pre-
test and post test using Rockport Walking Fitness Test to assess cardiovaskular endurance. The results of the analysis
of simple paired t-test showed that there is a difference between data pre-test and post test with p value = 0000. There
was an influence of skipping exercise to increased cardiovascular endurance on school age children 10-12 years.

Keywords : Cardiovascular endurance ; Rockport walking fitness test ; Skipping exercise

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 113 - 118

1. Pendahuluan faktor risiko utama dari penyakit tidak


menular (Non-communicable disease) seperti
Anak usia sekolah adalah anak pada penyakit jantung, kanker dan diabetes
usia 6-12 tahun. Di dalam hidup ini, (WHO, 2015). Ada banyak latihan fisik untuk
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh meningkatkan cardiovascular endurace, akan
kembang, secara umum digolon gkan tetapi tidak semua latihan tersebut sesuai
menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu ASUH, diberikan kepada anak-anak. Pada anak usia
ASIH, ASAH. Salah satu kompon en sekolah sangat erat hubungannya dengan
kebutuhan ASUH (kebutuhan fisik- permainan dan bermain. Aktivitas jasmani
biomedis) yang dibutuhkan anak adalah yang didesain dengan model permainan
kebugaran jasmani yang baik (Soetjiningsih, akan menjadi sarana yang tepat untuk
2014). Kebugaran jasmani penting dimiliki memenuhi kebutuhan anak terhadap
oleh anak usia sekolah karena pada masa ini peningkatan cardiovascular endurance
anak telah memasuki dunia pendidikan di (Tonang, 2014). Salah satunya jenis
sekolah dimana anak akan dipadati dengan permainan yang melibatkan aktivitas fisik di
berba gai aktivitas baik di lingkungan rumah, dalamnya yaitu skipping (lompat tali).
lingkungan sekolah, maupun lingkungan Skipping tentunya sudah familiar di kalangan
sekitar tempat tin ggal. Sehingga, kondisi anak. Seringkali anak-anak bermain lompat
kesehatan jasmani yang sehat akan tali dengan 2-3 orang anak. Ternyata
bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja permainan ini memiliki manfaat yang besar
fisik anak yang pada akhirnya bisa belajar bagi peningkatan cardiovascular indurance
dan bermain untuk jangka waktu lebih la ma (Fandy, 2010).
dan diharapkan prestasi anak meningkat Pada anak usia sekolah diperlukan
(Agustini, 2007). Salah satu kompon en daya tahan jantung yang baik agar tidak
penting dalam peningkatan kebugaran mudah letih saat menjalani aktivitas. Namun,
jasmani yaitu daya tahan kardiovaskular. pada fenomena saat ini, banyak anak dan
Daya tahan kardiovaskular yang orang tua yang mengabaikan ten tang
baik akan meningkatkan kemampuan kerja pentingnya olahraga bagi kebugaran jasmani
anak dengan intensitas lebih besar dan dan daya tahan jantung. Pada kenyataannya
waktu lebih lama tanpa kelelahan (Nabi T, anak selalu dipadati dengan kegiatan yang
2015). Daya tahan kardiovaskular sebagian besar berhubun gan dengan kognitif
(Cardiovascular endurace) merupakan maupun afektif, sedangkan kegiatan yang
kapasitas keseluruhan dan kema mpuan berhubungan dengan psikomotor diabaikan.
sistem kardiovaskular dan pernapasan untuk Di jaman maju seperti ini dan diiringi
melaksanakan latihan berat yang perkembangan teknologi, anak lebih suka
berkepanjangan. Cardiovascular endurace memainkan permainan di gadget, playstation,
diukur melalui kadar VO2 max yang dicapai. komputer atau internet daripada melakukan
Semakin tinggi kadar VO2 max maka permainan aktivitas fisik bersama teman
semakin tinggi pula cardiovascular endurace sebaya. Akibatnya banyak anak yang kurang
yang dimiliki individu ters ebut. Cara yang bergerak karena hanya duduk diam di depan
digunakan untuk pen gukuran VO2 max yaitu gadget, televisi atau komputer (Ayu, 2016).
test daya tahan jantung den gan melibatkan Hal ini dibuktikan dengan data menurut
aktivitas fisik seperti rockport walking fitness WHO (2016), di negara-negara
test, cooper test, multi -stage test dan lainnya. berpen ghasilan tinggi terdapat 26% pria dan
Tes tersebut tentunya melibatkan aktivitas 35% wanita yang kurang aktivitas fisik,
fisik yang berat. (Muhajir, 2007). sedangkan di negara berpenghasilan rendah
Cara untuk meningkatkan terdapat 12% pria dan 24% wanita yang
cardiovascular endurace tersebut adalah kurang aktif secara fisik. Dari data di atas
dengan melakukan aktivitas fisik dan menunjukkan semakin membuat lemahnya
berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik kualitas dalam hal cardiovascular endurace.
yang kurang merupakan satu dari sepuluh Pada penelitian yang dilakukan oleh
faktor risiko utama kematian di seluruh Nurul (2016) dapat dilihat mengenai
dunia. Rendahnya kebugaran jasmani adalah pentingnya cardiovasculer endurance untuk

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 114 - 118

meningkatkan stamina dan mencegah 132.853 - (0.0769 × Weight) - (0.3877 × Age) +


mudahnya mengalami kelelahan saat (6.315 × Gender) - (3.2649 × Time) - (0.1565 ×
menjalani aktivitas yang berat. Selain itu, Heart rate)
latihan aktivitas fisik secara teratur dapat
meningkatlan nilai hal cardiovascular endurace Selanjutnya data hasil pre dan post test
Melihat pentingnya kebugaran dilakukan uji beda men ggunakan uji statistik
jasmani dalam hal cardiovascular indurance simple paired t-test.
pada anak, kita sebagai perawat ten tunya
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
juga berperan dalam memenuhi kebutuhan
dasar anak tersebut. Hal ini dikarenakan Tabel 1.
pelayanan keperawatan anak berorientasi Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis
pada upaya pencegahan penyakit dan kelamin, usia dan berat badan di SD Negeri
peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya Plumbon 02 (n = 21)
mengobati anak yang sakit. Upaya Karakteristik Persen
Frekuensi
pencegahan penyakit dan peningkatan Responden (%)
derajat kesehatan bertujuan untuk Jenis Kelamin
Laki-laki 9 42,9
menurunkan angka kesakitan dan kematian Perempuan 12 57,1
pada anak. Sehingga, tujuan dari penelitian Usia (tahun)
ini adalah untuk mengetahui pen garuh 10 11 52,4
latihan skipping terhadap peningkatan 11 5 23,8
12 5 23,8
cardiovascular endurance pada anak usia Berat Badan (kg) Mean SD
sekolah 10-12 tahun. 21 – 30 26,8 2,3
31 – 40 35,8 3,02
2. Metode > 40 43,5 3,54

Penelitian ini adalah jenis penelitian Jumlah responden pada penelitian


pre-eksperimental design den gan desain ini terdiri dari 9 orang laki -laki dan 12 orang
penelitian one group pre test dan post test perempuan. Perbedaan jenis kela min juga
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam menentukan nilai cardiovasculer endurance.
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Umumnya laki-laki memiliki level lebih
dan kelas VI SDN Plumbon 02 yang berusia tinggi 40-60% dibandingkan perempuan.
10-12 tahun berjumlah 42 orang. Teknik Level cardiovasculer endurance seorang laki-
sampling menggunakan teknik non random laki yang tidak aktif berolahraga adalah 47
(non probability sampling) yang men ggunakan ml/kg/menit, dan bagi perempuan yang
teknik purposive sampling dengan mengacu tidak aktif berolahraga rata-rata sebesar 38
pada kriteria inklusi dan eksklusi (Sora, ml/kg/menit. Sehingga pemilihan
2016). Sampel dalam penelitian ini berjumlah responden dengan jenis kelamin berbeda
21 orang. Instrumen yang digunakan dalam digunakan untuk mengetahui perbedaan
penelitian ini yaitu alat skipping, lintasan antara nilai cardiovascular endurance antara
sepanjang 1 mil / 1,6 km / 1609 meter, laki-laki dan perempuan (Aris, 2015). Selain
stopwatch, lembar catatan, metronome. jenis kelamin, pemilihan responden juga
Dalam melaksanakan penelitian ini, dipilih berdasarkan usia. Pada penelitian ini,
peneliti melakukan 8 kali pertemuan. Pre-test diambil responden anak berusia 10-12 tahun
dilaksanakan sebelum sesi pertama dimulai (usia anak sekolah akhir), dikarenakan jika
dan post-test dilakukan setelah pertemuan dilihat dari tahap perkembangan fisik,
yang terakhir ke-8. Pre dan post test kognitif dan psiko sosial, usia anak sekolah
dilakukan dengan men ggunakan Rockport akhir 10-12 tahun memiliki tahap
Walking Fitness Tes (tes lari/jalan : 1 mil / perkembangan yang menunjang dalam
1,609 meter) untuk mengukur perbandingan pengukuran cardiovasculer endurance.
nilai VO2 max (Mackenzie, 2016) Data hasil Perkembangan otot dan tungkai lebih kuat,
test diolah menggunakan rumus Kline : daya tahan tubuh makin kuat, dan
kemampuan untuk menerima teori yang
diberikan lebih baik (Soetjiningsih, 2014).

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 115 - 118

Karakteristik responden yang ketiga minimum, dapat dikatakan jika nilai


yaitu berat badan. Jika dilihat dari sisi berat cardiovasculer endurance responden masih
badan, responden memiliki berat badan rendah. Dikarenakan nilai normal pada anak
dengan ren tang 21 – 50 kg. Berat badan usia 10 – 19 tahun yaitu 47-56 ml/kg/menit
tentu saja sangat mempen garuhi nilai bagi lagi-laki dan 38-46 ml/kg/menit ba gi
cardiovasculer endurance karena pada kasus perempuan.
kelebihan berat badan berpengaruh terhadap Rendah tingginya nilai cardiovasculer
fungsi sistem sistem kardiovaskuler dan endurance dikarenakan banyak faktor yang
sistem respirasi (kardio respirasi). Kelebihan mempen garuhi diantaranya jenis kelamin,
berat badan tersebut dikaitkan dengan usia, berat badan, kondisi kesehatan,
peningkatan jumlah jaringan lemak. Lemak konsumsi obat-obatan, terpaparnya asap
ini meningkatkan jumlah penumpukan plak rokok dan latihan fisik harian yang
dalam arteri yang menyeba bkan saluran dilakukan. Anak-anak dengan jenis kela min
arteri menyempit sehingga meningkatkan laki-laki memiliki nilai cardiovasculer
resistensi perifer yang berakibat peningkatan endurance yang lebih tinggi dari anak
tekanan darah dan kerusakan pembuluh perempuan yaitu 40-60% lebih tinggi (Faisal,
darah yang berpengaruh terhadap 2015).
penurunan kerja sistem kardiovaskuler dan Lalu, anak dengan berat badan
sistem respirasi (Reny, 2012). berlebih cenderung memiliki daya tahan
jantung yang relatif rendah dibandingkan
Tabel 2. dengan anak yang memiliki berat badan
Distribusi nilai cardiovasculer endurance normal. Selain itu, pengaruh kondisi
berdasarkan jenis kelamin sebelum latihan kesehatan dan konsumsi obat-obatan yaitu
skipping (n = 21) pada anak yang sedang memiliki kondisi
Minimum Maksimum
Jenis Mean SD yang buruk dan efek samping yang timbul
(ml/kg/ (ml/kg/
Kelamin dari konsumsi obat akan mempengaruhi
menit) menit)
Laki-laki 37,88 50,86 45,91 4,13 kerja metabolisme tubuh anak yang akan
Perempuan 35,72 43,9 39,9 2,62 membuat anak tidak maksimal dalam
menjalani pengukuran daya tahan jantung
Tabel 3. dan nilai cardiovasculer endurance menjadi
Distribusi nilai cardiovasculer endurance rendah. Selanjutnya, anak yang tidak sering
sebelum latihan skipping (n = 21) terpapar asap rokok akan memiliki kualitas
Cardivasculer Minimum Maksimum
Endurance Mean SD
sistem kardiorespirasi yang lebih bagus jika
(ml/kg/ (ml/kg/
(ml/kg/menit) menit) menit) dibandingkan dengan anak yang sering
Pre test 35,75 50,86 42,53 4,43 terpapar asap rokok. Lalu, anak yang
memiliki aktivitas fisik tinggi akan memiliki
Pada pemeriksaan pre-test, kebugaran jasmani yang baik sehingga
didapatkan hasil jika sebelum dilakukan cenderung memiliki nilai cardiovasculer
latihan skipping, nilai rata-rata cardiovasculer endurance yang tinggi jika dibandingkan
endurance anak laki-laki sebesar 45,91 dengan anak yang memiliki aktivitas fisik
ml/kg/menit dengan nilai minimum 37,88 yang rendah (Femina, 2016).
ml/kg/menit dan nilai ma ksimum 50,86
ml/kg/menit. Sementara rata-rata nilai pada Tabel 4.
anak perempuan sebesar 39,9 ml/kg/menit Distribusi nilai cardiovasculer endurance
dengan nilai minimum 35,72 ml/kg/ menit berdasarkan jenis kelamin sesudah latihan
dan anak maksimum 43,9 ml/kg/menit. skipping (n = 21)
Selanjutnya, keseluruhan nilai rata- Jenis
Minimum Maksimum
(ml/kg/ (ml/kg/ Mean SD
rata cardiovasculer end urance anak usia 10 -12 Kelamin
menit) menit)
tahun di SDN Plumbon 02 adalah 42,53 Laki-laki 46,49 54,89 50,66 2,86
ml/kg/menit, dengan nilai minimum yaitu Perempuan 37,93 46,11 42,21 2,16
35,75 ml/kg/menit dan nilai maksimum
sebesar 50,86 ml/kg/menit. Dari hasil pre-
test, terutama jika dilihat dari nilai

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 116 - 118

Tabel 5. jantung terhadap latihan interval yang


Distribusi nilai cardiovasculer endurance sesudah diberikan. Pada saat melakukan latihan
latihan skipping (n = 21) intensitas tinggi maka akan terjadi
Cardivasculer Minimum Maksimum peningkatan sistem kardiorespirasi yaitu
Endurance (ml/kg/ (ml/kg/ Mean SD
peningkatan kebutuhan oksigen di otot yang
(ml/kg/menit) menit) menit)
Post test 37,93 54,89 45,83 4,92 aktif. Peningkatan kekuatan otot pernapasan
(otot inspirasi dan otot ekspirasi), berkaitan
Pada pemeriksaan post-test, erat dengan peningkatan metabolisme energi
didapatkan hasil nilai rata-rata cardiovasculer di dalam mitokondria sel otot pernapasan
endurance anak laki-laki sebesar 50,66 yang aktif. Sel otot yang berkon traksi
ml/kg/menit dengan nilai minimum 46,49 membutuhkan banyak ATP. Akibatn ya otot
ml/kg/menit dan nilai ma ksimum 50,86 yang dipakai dalam latihan intensitas tinggi
ml/kg/menit. Sementara rata-rata nilai pada membutuhkan lebih banyak oksigen (O2 ) dan
anak perempuan sebesar 42,21 ml/kg/menit menghasilkan karbondioksida (CO2 ).
dengan nilai minimum 37,93 ml/kg/menit Peningkatan kardiovaskuler juga
dan anak maksimum 46,11 ml/kg/menit. terjadi dikarenakan terjadinya peningkatan
Selanjutnya, keseluruhan nilai rata- denyut jantung saat latihan. Peningkatan
rata cardiovasculer endurance pada anak usia denyut jantung saat latihan ini akan
10 – 12 tahun di SDN Plumbon 02 setelah meningkatkan stroke volume. Peningkatan
diberikan perlakuan latihan skipping adalah stroke volume dan peningkatan frekuensi
45,83 ml/kg/menit, dengan nilai minimum jantung dapat men yebabkan peningkatan
yaitu 37,93 ml/kg/menit dan nilai cardiac output yaitu volume darah yang
maksimum sebesar 54,89 ml/kg/menit. dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.
Dari perbandingan nilai Peningkatan ini disertai dengan vasodilatasi
cardiovasculer endurance pre-test dan post-test pembuluh darah untuk membawa oksigen
didapatkan hasil selisih dari nilai rata-rata ke otot yang aktif. Latihan intensitas rendah
pre-test dan post-test yaitu 3,3 ml/kg/menit. yang diselingi diantara latihan intensitas
Sehingga, terjadi kenaikan nilai cardiovasculer tinggi pada latihan interval membantu
endurance setelah dilakukannya latihan pembuangan metabolisme dari otot sela ma
skipping. Terjadinya peningkatan nilai periode istirahat pada saat latihan interval
cardiovaskular endurance setelah mendapat intensitas tinggi sedang dilakukan oleh
perlakuan selama 8 kali, hal ini disebabkan tubuh. Perubahan periode latihan yang
oleh karena latihan skipping merupakan dilakukan bergantian ini membantu tubuh
latihan fisik yang apabila dilakukan secara meningkatkan volume dalam mengkonsumsi
berulang-ulang den gan menambah jumlah oksigen selama latihan. Oksigen yang
beban pekerjaannya. Latihan fisik seperti menuju ke otot yang aktif ini kan
latihan skipping merupakan pemberian beban menguraikan asam laktat menjadi energi
fisik pada tubuh secara teratur, sistematis, kembali (Ayu, 2015).
dan berkisinambungan melalui program Pengaruh skipping terhadap
latihan yang tepat. peningkatan daya tahan jantung yaitu saat
Latihan skipping merupakan latihan melakukan aktivitas fisik tubuh akan
aerobik. Pelatihan yang bersifat aerobik yang melakukan metabolisme untuk
dilakukan secara teratur akan meningkatkan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
daya tahan kardiovaskuler dan dapat saat melakukan aktivitas. Dalam melakukan
mengurangi lemak tubuh. Dengan metabolisme, tubuh akan memerlukan
melakukan latihan olahraga atau kegiatan oksigen yang digunakan sebagai bahan bakar
fisik yang baik dan benar berarti seluruh metabolisme sehingga disebut sebagai
organ dipicu untuk menjalankan fungsinya metabolisme aerob. Semakin berat aktivitas
sehingga mampu beradaptasi terhadap fisik yang dilakukan, maka jantung akan
setiap beban yang diberikan (Ayu, 2015). dituntut untuk memompa darah dan
Selain itu latihan interval intensitas menyalurkan oksigen ke jaringan secara
tinggi memberikan efek fisiologis pada besar. Meningkatn ya kebutuhan oksigen juga
sistem kardiovaskuler yaitu melalui adaptasi

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 117 - 118

akan membuat laju respirasi pada paru Tabel 6.


meningkat (Steven, 1016). Perbedaan cardiovasculer end urance sebelum dan
Ketika tubuh tidak biasa den gan sesudah latihan skipping (n=21)
aktivitas fisik yang berat, maka pompa darah Cardivasculer
Endurance
jantung dan penyaluran oksigen ke jaringan Mean SD t P value
(ml/kg/me
tidak optimal sehingga dapat memunculkan nit)
metabolisme anareob yang memiliki efek Pre test 42,53 4,43 5,362 0,000
samping dihasilkannya asam laktat yang Post test 45,83 4,92
akan membuat tubuh terasa lelah. Latihan
skipping atau latihan fisik secara intensif Selanjutnya dilakukan uji beda
dapat membuat tubuh dan jantung terbiasa antara data pre-test dengan data post-test
dengan aktivitas fisik yang ringan hingga menggunakan Simple Paired T-Test
berat sekalipun sehingga akan membuat didapatkan hasil nilai t = 5,362 dan p value =
meningkatn ya kapasitas paru serta jantung 0.000 (p value < 0.05). Hal ini berarti Hipotesis
akan lebih efisien dalam memompa darah nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha)
dan menyalurkan oksigen ke jaringan dapat diterima dan dengan demikian dapat
(Steven, 2016). disimpulkan bahwa terdapat pen garuh
Selain itu, pemilihan waktu yang latihan skipping terhadap peningkatan
tepat juga menentukan kualitas latihan. Pada cardiovascular endurance pada anak usia
penelitian latihan skipping dilakukan pada sekolah 10-12 tahun.
pagi hari dikarenakan pada pagi hari
4. Simpulan dan Saran
produksi hormon serotonin yang merupakan
Berdasarkan hasil penelitian yang
hormon peningkat mood dihasilkan. Berjemur
sudah dilakukan pada 19 Desember 2016 – 15
di bawah matahari dapat meningkatkan
Januari 2017, mengenai pengaruh latihan
produksi hormon serotonin. Sehingga, sangat
skipping terhadap cardiovaskular endurance
baik untuk anak dalam membantu
anak usia 10 – 12 tahun di SD Negeri
meningkatkan mood dan membuat anak
Plumbon 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
semangat menjalani aktivitas hariannya.
Semarang dapat diambil kesimpulan sebagai
Sebagaimana diketahui mood anak memang
berikut:
mudah berubah. Mood anak setiap hari
a. Nilai cardiovaskular endurance rata-rata
berubah sesuai kondisi kesehatan dan
sebelum latihan skipping yaitu 42,53
lingkungan. Dalam penelitian ini peneliti
ml/kg/menit.
menga mati saat anak dalam kondisi anak
b. Nilai cardiovaskular endurance rata-rata
mood yang baik anak akan bersemangat
setelah latihan skipping yaitu 45,83
dalam menjalani latihan skipping dan latihan
ml/kg/menit dengan mean selisih pre-
berjalan lancar. Akan tetapi ketika mood anak
test dan post-test yaitu 3,3 ml/kg/menit.
sedang buruk, anak akan asal-asalan atau
Sehingga nilai cardiovaskular endurance
malas menjalani latihan (Caturitayi, 2007).
mengalami kenaikan.
Tubuh kita berada dalam kondisi
c. Ada pengaruh latihan skipping terhadap
optimal 3 jam setelah bangun tidur. Saat itu,
cardiovaskular endurance pada anak usia
darah sudah mengaliri tubuh dengan
10 – 12 tahun
sempurna sehingga semua zat yang
Adapun saran peneliti setelah
dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan
dilakukannya penelitian mengenai pen garuh
baik. Selain itu, manfaat dilakukannya
latihan skipping terhadap cardiovaskular
olahraga di pagi hari adalah udara yang
endurance anak usia 10 – 12 tahun di SD
lebih segar dan sejuk. Latihan skipping pada
Negeri Plumbon 02 Kecamatan Suruh
pagi hari yang dilakukan di luar ruangan
Kabupaten Semarang, yaitu:
juga lebih baik bagi tubuh karena tubuh juga
terpapar sinar matahari pagi (matahari terbit a. Bagi Orang Tua
– pukul 09.00) baik untuk pemben tukan
Para orang tua dapat mena mbah
Vitamin D yang berguna untuk pen yerapan
wawasan mengenai pengaruh latihan
kalsium dan fosfor (Adi, 2015).
skipping terhadap peningkatan

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 118 - 118

cardiovascular endurance. Selain itu, Studi D-Iii Fisioterapi Universitas


diharapkan dapat menjadikan latihan Abdurrab. Tesis. Denpasar. Universitas
skipping sebagai bentuk latihan fisik Udayana.
untuk meningkatkan cardiovascular Ayu Rahmayana. 2016. Perbedaan Kapasitas
endurance anak. Daya tahan jantung Aerobik Terhadap Latihan Interval Antara
yang bagus sejak dini akan membuat Jarak 60 Meter Dan 100 Meter Pada
anak memiliki kebugaran jasmani yang Remaja Putri. Jakarta ; Fakultas
baik dan dapat mencegah berbagai Fisioterapi Universitas Esa Unggul.
macam penyakit di masa mendatang. Caturitayi, dkk. 2007. Hambatan-Hambatan
b. Bagi Kesehatan Dalam Mengembangkan Kecerdasan
Dalam bidang kesehatan, kiranya hasil Logical/Mathematical Pada
penelitian ini dapat berguna dan dapat Pembelajaran Terpadu Model Webbed
menjadi acuan kedepannya bagi anak- Berbasis Kecerdasan Jamak Di Tkit
anak, remaja hingga usia dewasa untuk Salman Al Farisi II Yogyakarta.
sebuah pembelajaran progra m latihan Phytahoras ; 3. 12
untuk cardiovaskular endurance. Faisal Yunus. 2015. Faal Paru dan Olahraga. J
c. Bagi Pendidikan Respir Indo; 7. 2-3
Sekiranya penelitian ini menjadi Fandy Burhan. 2010. Pengaruh Latihan
masukan yang positif dalam bidang Skipping dan Shuttle Run terhadap
pendidikan dan terutama dalam bidang Footwork Bulu Tangkis Usia 11-13
mata pelajaran Penjasorkes, latihan Tahun PB. Surya Tidar Magelang.
skipping dapat dijadikan sebagai variasi Femina. 2016. Fenomena Perokok Usia Anak,
latihan fisik saat dilakukkanya mata Saatnya Kita Bertindak!. 07 Desember
pelajaran Penjasorkes 2016.http://www.femina.co.id/Famil
d. Bagi Peneliti y/fenomena-perokok-usia-anak-
Peneliti selanjutnya diharapkan saatnya-kita-bertindak-
melakukan penelitian dengan Mackenzie, B. 2016. Rockport Fitness Walking
manambahkan variasi atau inovasi Test. 25 Oktober 2016.
dalam latihan skipping dan teknik https://www.brianmac.co.uk/rockport.htm
pengukuran cardiovasculer endurance. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi. Bandung : Yudhistira. 56-
5. Daftar Pustaka 57
Nabi T, Rafiq N, Qayoom O. 2015.
Adi D Tilon g. 2015. Jam Piket Organ Tubuh. Assessment Of Cardiovascular Fitnes
Yogyakarta. FlashBooks ; 143 – 145 (VO2 Max) Among Medical Students
Agustin Utari. 2007 Hubungan Indeks Massa By Queens Collage Step Test.
Tubuh Dengan Tingkat Kesegaran International Journal of Biomedical and
Jasmani Pada Anak Usia 12-14 Tahun. Advance Research. 1-3
Tesis. Semarang ; Progra m Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik Penelitian Kesehatan. Jakarta ; Rineka
Progra m Pendidikan Dokter Spesialis I Cipta
Fakultas Kedokteran Universitas Nurul Istya M. 2016. Pengaruh Latihan
Diponegoro. Skipping Terhadap Kardiovaskular
Aris Setiyawan. 2015. Tingkat Daya Tahan Endurance Pada K elompok Cabang
Aerobik (Vo2 Max) Siswa Kelas Xi Tata Olahraga Beladiri. Makassar ; Progra m
Boga Smk Ma’arif 2 Tempel Sleman Studi Fisioerapi Fakultas Kedokteran
Yogyakarta.Yogyakarta ; Fakultas Ilmu Universitas Hasanuddin
Keolahragaan Universitas Negeri Reny Jayus fani, Afriwardi, Eti Y erizel. 2012.
Yogyakarta. Hubungan IMT (Indeks Massa Tubuh)
Ayu Permata. 2015. Pelatihan Interval dengan Ketahanan (Endurance)
Intensitas Tinggi Lebih Meningkatkan Kardiorespirasi pada Mahasiswa
Kebugaran Fisik Daripada Senam Aerobik Pendidikan Dokter Unand. Jurnal FK
High Impact Pada Mahasiswa Program Unand.

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com
Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2), 2016, 119 - 118

Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak.


Ed 2. Jakarta ; EGC. 14-15
Sora. 2015. Pengertian Populasi Dan Sampel
Serta Teknik Sampling. 28 Oktober
2016.http://www.pengertianku.n et/2
015/03/pengertian-populasi-dan-
sampel-serta-teknik-sampling.html
Steven, Philip. 2016. Daya Tahan Jantung-
Paru. 01 Desember 2016.
http://www.fobi.or.id/index.php/tip
s/25-daya-tahan-jantung-paru.
Tonang Juniarta S. 2014. Pengembangan Model
Permainan Rintangan (Handicap Games)
Untuk Latihan Kebugaran Jasmani Anak
Usia 10-12 Tahun. Jurnal Keolahragaan
;2. 2
WHO. 2015. Global recommendations on
physical activity for health. Fact Sheet
Physical activity. 1-2
WHO. 2016. Physical activity. 2016. Media
Centre. 1-2

*) Penulis Korespondensi
Email : silvia.rahma1995@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai