Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

STATISTIK INFERENSIAL

A. PENGERTIAN

Di dalam suatu penelitian sering ditanyakan apakah hasil penelitian


(survey/observasi) yang telah kita laksanakan apakah sebenarnya telah menggambarkan
keadaan atau kondisi dari populasi yang sedang kita teliti, dengan memakai data sejumlah
kecil dari sample. Untuk membuktian apakah generalisasi tersebut dapat diterima, perlu
analisis secara statistic. Apakah sample tersebut benar-benar mewakili atau
menggambarkan keadaan populasi dengan cara melakukan estimasi, test hipotesis, dan
prediksi atau disebut sebagai statistic inferensial.

B. ESTIMASI TERHADAP MEAN

Jika kita memilih dua atau lebih sample secara random dari populasi yang sama,
sepintas kita akan menduga bahwa mean setiap random sample ini akan berbeda satu
dengan yang lain serta tiddak sama dengan mean populasi yang ada. Namun dalam
kenyataannya apabila populasi terdistribusi secara normal, maka mean setiap sample akan
ikut terdistribusi secara normal pula tanpa tergantung dengan jumlah sample yang diambil.
Sebaliknya apabila populasi tidak terdistribusi secara normal, maka distribusi mean dari
seluruh random sample akan berangsur-angsur mendekati distribusi normal seiring dengan
bertambahnya jumlah sample.
Dalam melakukan estimasi, apabila hanya satu nilai parameter saja yang
ditentukan, maka estimasi tersebut disebut dengan Point Estimate, dan seperti batasan
statistik inferensial di atas maka mean populasi akan mempunyai nilai yang sama dengan
mean sample. Sedangkan apabila apabila ditentukan dua nilai parameter dalam satuan
interval maka disebut sebagai Interval Estimate.
Nilai mean pada kurva normal terletak pada sumbu X = Z atau standar deviasi.
Dengan menggunakan rumus Z kita dapat menentukan batas daerah penerimaan antara
nilai parameter seperti table berikut ini.

Pengantar Biostatistik Kesehatan oleh : Sri Mulyono. 75


Tabel 7.1
Level of Significance (α) untuk daerah kritis 1 ekor dan 2 ekor
Level of Significance (α) 0,10 0,05 0,01
Daerah kritis Z untuk test satu ± 1,28 ± 1,645 ± 2,33
ekor
Daerah kritis Z untuk test Dua ± 1,645 ± 1,96 ± 2,58
ekor

Rumus

X - μ
σ
Z = ─────── X - Zα/2 σ < μ < X + Zα/2 σ .
√n √n √n

Contoh :

Pengantar Biostatistik Kesehatan oleh : Sri Mulyono. 76


Jarak rata-rata antara 100 rumah pasien dengan Puskesmas adalah 9,6 km dengan standar
deviasi sekitar 1,2 km. Berapa mean populasi (μ) pada batas kepercayaan 95% dan 99%?
Batas kepercayaan 95%

μ = X + Zα σ
√n
μ = 9,6 - 1,96 (1,2/10)

μ = 9,6 - 0,235 = 9,465


μ = 9,6 + 1,96 (1,2/10)

μ = 9,6 + 0,235 = 9,835


Dengan demikian pada confidence interval 95%, nilai μ terletak antara 9,465 s/d 9,835
km.

Batas kepercayaan 95%

μ = X + Zα σ
√n
μ = 9,6 - 2,56 (1,2/10)

μ = 9,6 - 0,307 = 9,293


μ = 9,6 + 0,307 (1,2/10)

μ = 9,6 + 0,307 = 9,907


Dengan demikian pada confidence interval 99%, nilai μ terletak antara 9,293 s/d 9,907
km.

Apabila ukuran suatu sample kecil atau dibawah 30, kita masih dapat membuat estimasi
terhadap mean populasi dengan mengganti standar deviasi populasi dengan standar deviasi
mean sample, dan berasumsi bahwa kurva distribusi mean pada sample ukuran kecil atau
disebut t distribusi (t-student) melingkupi bagian atas kurva distribusi normal. Bentuk
kurva pada t-distribusi tergantung dari nilai (n-1) atau disebut sebagai degree of freedom
(derajat kebebasan) = df. Dengan demikian rumusnya menjadi

X - tα/2 σ < μ < X + tα/2 σ


√n √n
Pengantar Biostatistik Kesehatan oleh : Sri Mulyono. 77
Contoh :
Dari hasil pemeriksaan tekanan darah dari 21 orang pasien yang memkan obat hipertensi
A, terjadi penurunan rata-rata pada tekanan diastolic = 15 mmHg dengan standar deviasi
=2,0 mmHg. Ditanyakan berapa confidence interval pada batas 95%?
Jawab
Diketahui (df= n-1, = 20), σ = 2mmHg, dan mean (x) = 15 mmHg

x - tα/2 σ < μ < x + tα/2 σ


√n √n
15 – 2,09 2/√21 < μ < 15 + 2,09 2/√21

Pada Confidence interval 95%, nilai μ terletak antara 14,08 mmHg < μ < 15,91 mmHg.

C. ESTIMASI TERHADAP PROPORSI


Proporsi populasi ditulis dengan formula P, dan proporsi sample yang berasal
dari populasi binomial ditulis dengan huruf p serta q. Dengan demikian rumus Estimasi
proporsi adalah sebagai berikut :

μ = np
σ = pq/n p - z √ pq/n < P < p + z √ pq/n
σp = √ pq/n

Contoh :
Dari hasil pengobatan dengan obat A pada 50 orang pasien, ternyata 30 orang menjadi
sembuh. Berapa proporsi kesembuhan pada confidence level sebesar 95%?
Jawab
p =30/50 =(0,6) sehingga q = 1 – 0,6 =0,4
p - z √ pq/n < P < p + z √ pq/n
0,6 - 1,96 √ (0,6 x 0,4)/50 < P < 0,6 + 1,96 √ (0,6 x 0,4)/50
0,465 < P < 0,735
Dengan demikian angka kesembuhan obat A antara 46,5% sampai 73,5%, atau dengan kata
lain pada confidence interval 95% nilai P terletak antara 0,465 < P < 0,735.

Pengantar Biostatistik Kesehatan oleh : Sri Mulyono. 78


Pengantar Biostatistik Kesehatan oleh : Sri Mulyono. 79

Anda mungkin juga menyukai