Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Dra.Rosdiana M.Pd

Disusun Oleh  :

BINUR YUNI ARTHA PARDOSI (1181171010)

ERIKA AGUSTINA SITOMPUL (1183171022)

HENI VRICYA SILALAHI (1181171017)

RISMAINI GIHON SINAGA (1183371008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah dapat menyelesaikan
Rekayasa Ide ini dengan baik. Dengan tujuan untuk memenuhi tugas Rekayasa Ide ini dari
dosen pembimbing Psikologi Pendidikan. Makalah ini kami susun dengan semaksimal dan
kemampuan penulis. Penulis sadar bahwa pada penyajian tugas ini masih banyak kesalahan,
maka saran dan masukan dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan tugas
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian rekayasa ide ini masih jauh dari kata
sempurna . Oleh karena itu sangat dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga para pembaca bisa
mendapatkan hasilnya berupa pengetahuan yang luas. Dan penulis ucapkan Terimakasih.

Medan, Mei 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................1
1.2.Tujuan Makalah.....................................................................................1
1.3. ManfaatMakalah...................................................................................1

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

2.1.UraianPermasalahan...............................................................................2
2.2.IdentifikasiPermasalahan.......................................................................3

BAB III PEMBAHASAN

3.1.SolusiatauPenyelesaianmasalah.............................................................4

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan............................................................................................5
4.2.Saran.......................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang


memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah
mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana, dicita-
citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.Di dalam ilmu pendidikan, usaha-
usaha atau perbuatan si pendidik yang ditujukan untuk melaksanakan tugas mendidik itu
disebut juga alat-alat pendidikan. Perlu kiranya diperingatkan disini bahwa penggunaan alat
pendidikan itu bukan hanya soal teknis, melainkan mepunyai sangkut paut yang erat sekali
dengan pribadi yang menggunakan alat tersebut. Si pendidik (pribadi) yang menggunakan
alat itu hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang terkandung dalam alat itu.
Penggunaan dan pelaksanaan alat itu hendaknya benar-benar timbul atau terbit dari pribadi
yang menggunakan alat itu (si pendidik).

Pada dasarnya, yang dinamakan alat Pendidikan sangat luas sekali artinya. Segala perleng
-kapan yang dipakai dalam usaha pendidikan disebut juga dengan Alat-alat pendidikan.dalam
konteks perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan,
jugamerupakan pembantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.Pendidikan
merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu
proses untuk mendewasakan manusia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui bagaimana


pelaksanaan alat-alat pendidikan non material dalam membentuk kepribadian peserta didik di
SD Rolina.

1.3. MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah, agar pembaca dapat mengetahui
danmendapatkan informasi tentang pelaksanaan alat-alat pendidikan non material dalam
membentuk kepribadian pesertadidik di SD Rolina.

1
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. URAIAN PERMASALAHAN

Alat pendidikan dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Alat pendidikan terdiri dari 2
jenis, yakni yang bersifat non material (perbuatan/tindakan) dan yang bersifat material atau
kebendaan. Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan/ tindakan yang dipergunakan
pendidik untuk kepentingan proses pendidikan. Memilih perbuatan/ tindakan yang tepat,
tergantung kecakapan pendidik. Artinya, pendidik perlu memahami kondisi dan masalah
yang dihadapi peserta didik di kelas. Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Amir Dien Indrakusuma membedakan
faktor dan alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan
berhasil tidaknya pendidikan. Sedangkan alat adalah langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pendidikan.

Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan sering diidentikkan dengan media
pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas dari pada media. Media
pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan
efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah.

Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, perlu diingan bagaimanakah kondisi
anak yang menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan, dan bagaimanakah kelainannya,
berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak atau kebiasaannya dan situasi disaat itu, dan
lain-lainnya. Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan,
kedewasaan ini dapat dicapai dalam pergaulan antara terdidik dengan pendidik, dan
pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan, bahwa alat yang
utama untuk mencapai tujuan pendidikan adalah pergaulan. Dalam pergaulan, anak didik
tidak merasa dirinya secara formal terikat pada suatu ikatan, sebagai seorang yang harus
tunduk., sehingga karena itu, ia harus membatasi tingkah lakunya atau segala tindakannya,
sebagaimana yang terjadi pada situasi pendidikan. Tetapi dalam pergaulan itu anak didik
mempunyai hak untuk memperoleh petuah, petunjuk atau contoh sebagaimana yang
diperoleh dalam situasi pendidikan formal. 2
2.2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaanyamasihbanyak guru yang kurangmemperhatikan apakah di dalam


penggunaan alat pendidikan itu akan menimbulkan pengaruh dalam lapangan lain yang tidak
menjadi tujuan utama dari penggunaan alat itu dan apakah alat yang digunakan itu sudah
dapat untuk mencapai tujuan itu atau belum, atau mungkin masih perlu dibantu dengan yang
lain. Selain itu perlu pula diperhatikan bagaimana reaksi anak-anak terhadap penggunaan alat
pendidikan itu jangan sampai reaksi anak didik hanya sekedar reaksi rangsangan belaka,
tetapi dengan penggunaan alat itu diharapkan anak didik akan mengalami perubahan yang
sesuai ddengan tujuan yang diharapkan atau perubahan yang tidak hanya bersifat mekanistis,
tetapi benar-benar merupakan pencerminan dan pribadi anak didik.

Dengan demikian, alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi yang
dengan sengaja diadakan untuk membantu terlaksananya suatu proses pendidikan guna
mencapai suatu tujuan pendidikan baik itu berupa benda atau bukan benda. Alat atau sarana
yang dapat menunjang tercapainya suatu tujuan pendidikan tersebut dinamakan alat
pendidikan. Mengingat bahwa alat pendidikan tersebut begitu penting dalam usaha
penyampaian ilmu atau pesan bagi seorang pendidik/guru, maka pemahaman tentangnya
menjadi sangat mendasar bagi seorang pendidik.
Perkembangan dalam penerapan alat-alat pendidikan non material saat ini masih belum
berjalan dengan baik dalam pelaksanaannya. Masih banyak guru yang tidak dapat
melasanakannya dengan baik, dan peserta didik di bangku sekolah dasar juga belum
memahami dengan baik hal-hal yang dilakukan dan diajarkan oleh guru.
Di Sekolah Dasar Rolina, pelaksanaan alat-alat pendidikan non material yang
diterapkan cukup berjalan dengan baik, walau tidak semua guru berpartisipasi dalam
pelaksanaannya. Adapun jenis-jenis yang dilakukan oleh salah seorang guru dalam
menerapkan alat-alat pendidikan non material dalam membentuk kepribadian siswa ialah
sebagai berikut:
a. Pengawasanpada para siswa
b. Perintah
c. Larangan
d. Ganjaran atau juga apresiasi.
   Makaseorang guru atau pendidik harus menguasai dan mampu melaksanakan bentuk-
bentuk dari alat-alat pendidikan yang mampu membentuk kepribadian siswa yang lebih baik.
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. SOLUSI/PENYELESAIAN MASALAH
Alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi yang dengan sengaja
diadakan untuk membantu terlaksananya suatu proses pendidikan guna mencapai suatu tujuan
pendidikan baik itu berupa benda atau bukan benda. Mengingat bahwa alat pendidikan
tersebut begitu penting dalam usaha penyampaian ilmu atau pesan bagi seorang pendidik,
maka seorang guru atau pendidik diharapkan mampu memiliki dan menguasai alat-alat
pendidikan yang mampu membentuk kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan para peserta
didik. Ada pun perbuatan atau tindakan yang dapat diperhatikan oleh guru atau pendidik
dalam menerapkan alat pendidikan non material, yakni:
a. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal dalam proses
pendidikan dengan memikirkan terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan
sesuatu kerena manusia mempunyai sifat konservatif yang cenderung untuk
mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan.
b. Perbuatan atau tindakan hendaknya membiasakan siswa akan hal-hal yang harus
dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu secara otomatis, tanpa harus
disuruh lagi orang lain.
c. Perbuatan atau tindakan hendaknya dilakukan atau diawali dengan memberikan beberapa
gambaran yang sesuai sebelum mengajak siswa untuk melakukannya.
d. Perbuatan atau tindakan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan diri sedemikian
rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai pribadi atau sebagai diri sendiri.
e. Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi jika ada sesuatu
kesalahan dari siswa, sebab belum tentu suatu kesalahan itu dibuat dengan sengaja.
Guru atau pendidik dapat melakukan hal-hal berikut sebagai upaya dalam bentuk
penerapan alat-alat pendidikan non material, yakni sebagai berikut:
1. Pembiasaan
2. Suruhan
3. Larangan
4. Menganjurkan/ mengajak
5. Membericontoh
6. Memuji
7. Menghukum
4
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan
secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan. Alatpendidikan itu sendiri
terdiri dari alat pendidikan non material.Alat pendidikan non material berupa suatu tindakan
dan perbuatan atau situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu pencapaian
tujuan pendidikan.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya
harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan
diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan mempunyai
hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari alat
pendidikan.

4.2.Saran
Sebagai calon guru/pendidik kita harus mampu memahami dan menguasai tentang alat-
alat pendidikan yang berupa material maupun non material. Dengan memahami dan
menguasai alat-alat pendidikan tersebut, guru/pendidik mampu membantu dan memenuhi
kebutuhan para peserta didik dalam membentuk kepribadian yang baik.
Dan untuk pembaca makalah ini, masih terdapat kekurangan dalam penyampaian materi,
sehingga pembaca dapat menambah wawasan dari berbagai sumber atau media lain.

5
DAFTAR PUSTAKA

Fernandez, Perez, Miguel. 1982 . Krisis Dalam Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Kadir, Abdul, Fauzi, Ahmad, dkk. 2012. Dasar-DasarPendidikan. Jakarta: Kencana.

Tilaar, H.R. 1999. 2002. Pendidikan Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai