Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Profesi Menurut Beberapa Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesi:


 
SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat
 
HUGHES, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang
apa yang diderita atau terjadi pada kliennya
 
DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh
sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan
etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan
ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat
 
PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
 
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu
 
K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki
cita-cita dan nilai-nilai bersama
 
SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk
mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan
keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
 
DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam
suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki
etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap
masyarakat
 
Maka Kesimpulannya pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang
mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah
pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu
menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus
dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak
memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di
masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan
profesi adalah sama. 

PROFESI MENURUT PARA AHLI

1.             Pengertian profesi menurut Ornstien dan Levine 1984: Melayani


masyarakat, merupakan karir yang dilakukan sepanjang hayat. Melakukan
bidang dan ilmu dan kerampilan tertentu. Memerlukan latihan khusus dalam
jangka waktu yang lama. Melakukan status social dan ekonomi yang tinggi.
2.             Menurut Danin, 2002. Secara estimologi, istilah profesi berasal dari
bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin,profecus, yang artinya
mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam
melakukan suatupekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti
suatu pekerjaanyang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya
yang ditekankan pada pekerjaan mental
3.             Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu
ü  janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah
yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
ü  Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
4.             Menurut Sanusi et all (1991) mengatakan bahwa profesi adalah: Suatu
jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan (erusial)
5.             Menurut the george profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian.

Profesionalisme

Definisi:

 Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesionalisme sebagai


perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas
agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan.
 Philips (1991:43) memberikan definisi profesionalisme sebagai individu
yang bekerja sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan
oleh pekerjaan tersebut.
 Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna;
mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi
atau yang profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang
profesional.

Dari beberapa definisi tersebut, maka profesionalisme dapat diartikan


sesuatu yang harus ada dalam diri professional, yaitu mutu, kualitas dan
tindak tanduk sehingga dapat memenuhi strandar kerja, moral dan etika
yang ada dalam pekerjaan tersebut.

     Profesionalisme
Daripada Wikipedia, Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya terhdapat pada atau dilakukan oleh seorang
profesional. Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap
profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya
sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan
kemampuan profesional, dst.
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.

Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu


berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah
laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman,
1987).
     
 “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental
dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya


kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian
yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan –serta ikrar untuk
menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap
memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan
di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Jadi, profesionalisme
adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional
(Longman, 1987).

Ø  Ciri-ciri profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya
untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme
didokong oleh Ciri-ciri sebagai berikut:

1)      Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai


ideal.

2)      Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha


mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat
perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

3)      Meningkatkan dan memelihara imej profesion


Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk
selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan
perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara
misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh
badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
4)      Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan
dan keterampiannya.
5)      Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
6)      Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion
yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki
rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

Profesionalisasi

Definisi:

 Dari segi bahasa: Profesionalisasi berasal dari kata professionalization


yang berarti kemampuan profesional.
 Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai pendidikan
prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini
biasanya lama dan intensif.
 Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua
dimensi yaitu : …..the improvement of status and the improvement of
practice”. Peningkatan status dan peningkatan pelatihan.

Dari ketiga definisi berikut, maka profesionalisasi adalah proses pendidikan


atau pelatihan untuk memiliki kemampuan professional.

PENDIDIKAN
Berikut ini adalah beberapa Pengertian Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli
diantaranya adalah Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld serta
Tujuan Pendidikan menurut prof dr langeveld dan Pengertian pendidikan
menurut driyarkara

1. Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld

Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia


yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong
anak untuk melaksanakan tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-
baliq, dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha
mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan menurut prof dr langeveld

Pendewasaan diri, dengan ciri-cirinya yaitu : kematangan berpikir,


kematangan emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang
dapat diteladani serta kemampuan pengevaluasian diri.
Kecakapan atau sikap mandiri, yaitu dapat ditandai pada sedikitnya
ketergantungan pada orang lain dan selalu berusaha mencari sesuatu tanpa
melihat orang lain.

3. Pengertian pendidikan menurut driyarkara

Pendidikan didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau


pengangkatan manusia muda ke taraf insani. (Driyarkara, Driyarkara
Tentang Pendidikan, Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1950, hlm.74.)

4. Pengertian pendidikan menurut Stella van Petten Henderson


Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan
insani dengan warisan sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan
adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan
diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.

5. Pengertian pendidikan menurut John Dewey (1978)

Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan
adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri
tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).

6. Pengertian pendidikan menurut H.H Horne

Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana


kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri,
dan mempertahankan ideal-idealnya. Carter V. Good Pendidikan adalah
proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku
yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang
dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah)
sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan
kepribadiannya.

7. Pengertian pendidikan menurut Thedore Brameld

Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan


perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga
masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam
masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada
proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu
aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang.
Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami
spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa
tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).

Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli

Dalam setiap bidang ilmu pengetahuan masing masing memiliki


pakar atau ahli yang kerap kali memberikan pandangan dan pendapat yang
berbeda beda dalam memberikan definisi atau pengertian dari materi materi
dalam bidang keilmuan tersebut. Begitu juga dalam memberikan definisi
bimbingan dan konseling, ada banyak ahli yang memberikan definisi yang
berbeda beda untuk keilmuan tersebut. Inilah definisi tentang bimbingan dan
konselling menurut para ahli.
Bimbingan dan Konseling (BK) terdiri dari dua kata yaitu bimbingan
dan konselling. Agar lebih mudah dalam memberikan kesimpulan definisi
bimbingan dan konseling kita ikuti terlebih dahulu pendapat para pakar satu
persatu.
Frank Parson (1951) mengartikan bimbingan yaitu berupa bantuan
yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan
memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang
dipilihnya.
Chiskolm berpendapat bahwa bimbingan ialah membantu individu
uuntuk lebih mengenal informasi tentang dirinya sendiri.
Bernard & Fullmer (1969) mengemukakan bahwa bimbingan
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan realisisasi pribadi
setiap individu.
Mathewson (1969) mengartikan bimbingan sebagai pendidikan dan
pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik.
Prayitno dan Erman Amti (2004) mengungkapkan bahwa bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan oleh orang yang ahli kepada
beberapa orang atau individu, baik anak anak, remaja, maupun dewasa.
Winkel (2005) memberikan definisi bimbingan ialah usaha melengkapi
individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya
sendiri.
I. Djumhur dan Moh. Surya (1975) memberikan pandangannya
tentang bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan secara terus
menerus dan sitematis kepada individu untuk memcahkan masalah yang
dihadapinya.
Kalau kita amati pendapat para ahli tentang bimbingan sepertinya
para ahli diatas kebanyakan sepakat bahwa secara umum bimbingan
mempunyai arti bantuan. Namun jika kita mau menyimpulkan pendapat para
ahli tersebut dengan pengertian yang lebih luas, maka kurang lebih
kesimpulannya adalah bahwa bimbingan merupakan bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan
memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi
permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan
cara terus menerus dan sitematis.
Setelah kita menyimpulkan definisi bimbingan dari beberapa ahli,
sekarang kita juga akan mempelajari definisi konseling. Marilah kembali kita
simak pendapat para ahli!. Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004)
konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang
mengalami masalah yang bermuara pada teratsinya masalah yang dihadapi
oleh individu tersebut.
Winkel (2005) berpendapat bahwa konseling merupakan serangkaian
kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli secara
tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian konseling merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
konselor yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatap muka
dengan konseli guna mengatasi masalah yang dihadapi konseli.
Setelah menguraikan beberapa definisi tentang bimbingan dan
konseleing, maka sekarang kita bisa menyimpulkan definisi Bimbingan dan
Konseling (BK) yaitu Serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli kepada konseli dengan cara tatap muka, baik secara
individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan
untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus
menerus dan sitematis.

Definisi atau pengertian Bimbingan menurut para ahli

 Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses


pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
 Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar,
sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta
dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti
2007:29).
 Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan
individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di
dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu
itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
 Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan
proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri
dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian
diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah),
keluarga, dan masyarakat.
 Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai "The
help given by one person to another in making choices and adjustment
and in solving problems". Pengertian bimbingan yang dikemukakan
Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada
dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana
pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu
membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).
 Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian
bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri
sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan
lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai
dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel &
Sri Hastuti 2007:29).
 Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan
merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam
membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien
dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35). 
 Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960)
menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh
seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik
dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari
setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin
2008:17).

 Sedangkan Definisi Konseling Menurut Para Ahli sebagai berikut :

  Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman


dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-
kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu
dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan
ketige hal tersebut.
 Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah
bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah
kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan
keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan
menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling
merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula
yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan
bimbingan.
 Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976; 19)
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu
antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia
dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan
masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang
akan datang.
 Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan
suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat
interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan
dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu
dibuat.
 Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling
merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-
masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang
profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan
perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien

Jadi disini saya simpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu
suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya se_optimal mungkin secara
mandiri.

Pengertian Bimbingan Menurut para Ahli | Bimbingan adalah proses


pmberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya. Istilah bantuan dalam bimbingan tidak diartikan sebagai
bantuan material (seperti uang, hadiah, sumbangan, dan lain-lain),
melainkan bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi
bagi individu yang dibimbing. Bimbingan merupakan suatu proses yang
mengandung pengertian bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan, bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Dalam proses
bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi
berperan sebagai fasilitator perkembangan individu. Dalam bimbingan, yang
aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil
keputusan adalah individu itu sendiri. 
https://www.academia.edu/8556747/Definisi_para_ahli
Laila Afifah

Anda mungkin juga menyukai