PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu negara berdiri atas beberapa unsur, misalnya adanya wilayah, rakyat, diakui
negara lain dan kedaulatan. Namun suatu negara tidak akan berjalan dengan lancar
tanpa adanya suatu sistem yang mengatur gerak atau langkah negara yang akan
mereka majukan. Karena negara akan bersifat pasif dan negatif jika tidak melakukan
gerak – gerik apapun.
Dengan adanya sistem, maka rakyat dapat menjalankan kehidupannya dengan
teratur, sistem juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah negara. Dengan adanya
cita-cita serta tujuan negara maka kerja sistem akan lebih efektif. Sistem yang
digunakan sebuah negara untuk mengatur gerak langkah perjalanan sebuah negara
inilah yang disebut sistem pemerintahan.
Tidak banyak orang yang mengerti tentang sistem pemerintahan, apalagi tentang
macam – macamnya. Dengan adanya makalah ini kami berharap akan menambah
wawasan pengetahuan masyarakat tentang sistem pemerintahan baik di indonesia
maupun di negara lain, sehingga masyarakat dapat mengontrol sistem kerja
pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Sistem Pemerintahan?
2. Apakah macam-macam sistem pemerintahan?
3. Sistem pemerintahan Indonesia dari dulu sampai sekarang?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pemerintahan.
2. Untuk mengetahui macam – macam sistem pemerintahan.
3. Untuk mengetahui sistem pemerintahan Indonesia dari dulu sampai sekarang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Melalui sistem pemiliham umum, rakyat menjadi penentu yang memilih siapa yang
akan menjadi presiden untuk negara tersebut.
Dalam sistem ini, presiden memiliki dua peran sekaligus yakni sebagai kepala
negara dan juga kepala pemerintahan. Selain itu, presiden juga memiliki kewenangan
memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan.
Sistem presidensial ini tidak hanya meletakkan posisi presiden sebagai pusat
kedudukan legislatif, namun sistem presidensial memberikan presiden kedudukan
negara yang secara otomatis presiden itu sebagai pimpinan atau kepala negara.
3
2. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif
(kepala pemerintahan dan kepala negara).
3. Pemilihan umum langsung oleh rakyat digunakan untuk memilih eksekutif.
4. Presiden memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan memberhentikan
para pembantu presiden (menteri) dan menteri bertanggung jawab kepada presiden.
5. Presiden beserta kabinet tidak bertanggung jawab kepada parlemen (DPR),
oleh karena itu presiden dan DPR tidak saling menjatuhkan atau membubarkan.
Dalam sistem ini dimungkinkan terdapat perdana menteri dan presiden, namun
presiden disini hanya bertindak selaku kepala negara. Ciri-ciri sistem parlementer
diantaranya adalah sebagai berikut.
4
3. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial
Sistem pemerintahan semi presidensial merupakan bagungan antara sistem
presidensial dan parlementer. Presiden dipilih oleh rakyat yang menjadikannya
memiliki kekuasaan yang luas dan juga kuat.
Dalam sistem ini, pemegang kekuasaan tertinggi ada dua, yaitu presiden dan
parlemen. Bersama dengan perdana menteri, presiden menjalankan kekuasaan
tersebut, salah satu negara yang menganut atau menggunakan sistem ini adalah
Prancis.
Sistem komunis, dalam sistem ini semuanya dikendalikan oleh partai komunis.
Parti komunis bertindak anti kapitalis, artinya kekuasaan akan dilakukan secra penuh
dan tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu.
Sistem ini menggunakan asas kebebasan sebagai dasar atau landasan penetapan
kebijakan. Liberal disini maksdunya adalah bebas, kebebasan dalam segal hal,
persamaan hak dan politik.
5
6. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Kebebasan individu menjadi sesuatu yang sangat ditonjolkan pada penerapan
sistem demokrasi liberal. Sistem demokrasi liberal juga dapat disebut sebagai
demokrasi konstitusional.Selain itu, sistem ini juga merupakan gabungan antara
sistem demokrasi dan liberal.
Pada masa ini presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan,
sehingga kewenangan presiden meliputi pengambilan keputusan, kebijakan,
pengaturan negara dan lain-lain ditentukan oleh presiden.
Proses kemerdekaan untuk bangsa Indonesia sangatlah panjang, hal ini agar dunia
internasional mau mengakui kedaulatan bangsa ini. Itulah yang menghadirkan
beberapa perundingan-perundingan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan
pihak asing.
6
Perundingan tersebut antara lain, Konferensi Meja Bundar, Perjanjian Linggar Jati,
Pernjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan yang lainnya. Meski demikian,
banyak diantara perjanjian itu yang malah merugikan bangsa Indonesia, itulah yang
menjadi alasan munculnya maklumat wakil presiden tahun 1945.
Terjadi dua kali perjanjian pada masa ini, yakni Konferensi Meja Bundar dan
Perjanjian Renville. Bentuk negara serikat ini seperti di Amerika, negara dibagi
menjadi beberapa bagian, antara negara satu dengan yang lainnya saling bersekutu.
7
Lembaga negara konstintuante ini memiliki tugas, yakni membentuk konstitusi
baru negara atau UUD baru. Seperti yang disebut diatas bahwa selama dalam periode
1950-1959.
Bahkan bukan hanya lembaga konstintuante saja, terdapat 3 hal pokok dekrit
presiden yang dikeluarkan oleh Soekarno, diantaranya, pembubaran konstintuante,
pemberlakuan kembali UUD 1945 (mengganti UUDS), pembentukan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dan Majelis Permusyawaratan Sementara
(MPRS).
Pada periode 1966-1998 disebut juga dengan periode orde baru yang menetapkan
sistem presidensial, akan tetapi penerapan sistem yang dilakukan zaman Soekarno
dan Soeharto sangat berbeda, terutama kekuasaan yang dimiliki oleh Presiden dan
MPR, (poin ini perlu dipahami dengan belajar lebih dalam).
Pada saat itu pemegang kekuasaan tertinggi adalah MPR dan presiden memiliki
kekuasaan yang sangat luas, maka setelah Soeharto diturunkan dari jabatannya,
8
masyarakat Indonesia mendesak untuk amandemen UUD 1945 agar tidak
disalahgunakan.
9
3. Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu).
4. Presiden dibantu oleh menteri yang dipilih oleh presiden dalam menjalankan
perannya sebagai eksekutif.
5. Pembuat kebijakan dilakukan oleh DPR, DPD, dan MPR, dalam hal ini betindak
sebagai legislatif.
6. Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komosi Yudisial
(KY) bertugas untuk memperhankan pelaksanaan undang-undang.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://fadhilasildano.blogspot.com/2016/11/makalah-sistem-pemerintahan.html
https://www.academia.edu/8208869/MAKALAH_SISTEM_PEMERINTAHAN
https://salamadian.com/macam-sistem-pemerintahan-indonesia/
12