Anda di halaman 1dari 14

MODUL 7

FUEL CELL DAN SEL SURYA


Muhammad Ilham, Moch. Arif Nurdin,Septia Eka Marsha Putra, Hanani, Robbi
Hidayat.
10211078, 10211003, 10211022, 10211051, 10211063.
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: muhammad_ilham@students.itb.ac.id

Asisten: (Heldi Alfiadi/10210004)


Tanggal Praktikum: (28-11-2013)

Abstrak
Persediaan energi di dunia semakin menipis dan suatu saat nanti pasti akan mengalami kelangkaan
sumber energi.Dengan banyaknya pengguna sumber energi yang berasal dari minyak bumi yang tidak
sebanding dengan pertambahan jumlah bahan baku sumber energi inilah yang mendorong para
pemikir teknologi untuk mencari sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang sudah ada. Fuel
cell dan sel surya merupakan salah satu energi alternatif, fuel cell yang sumber energinya berasal dari hasil
energi elektrokimia pada proseselektrolisis air dan sel surya yang berasal dari sinar matahari. Tujuan
praktikum kali ini adalah untuk menentukan jumlah gas yang terbentuk serta menentukanefisiensi fuel
cell. Metoda percobaan kali ini adalah praktikan mengamati dan melakukan percobaan secara langsung,
hasil praktikum kali ini didapatkan perubahan volume kedua gas ketika terbentuk dan terpakai serta nilai
efisiensinya.

Kata Kunci : Fuel cell, Sel surya, Energi, Efisiensi

I. Pendahuluan
1.1 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini ialah menentukan jumlah gas yang terbentuk saat
percobaan fuel cell sebagai fungsi waktu dan menentukan efisiensi fuel cell tersebut.

1.2 Teori Dasar


Anoda, kaki negatif dari fuel cell mengalirkan elektron yang dilepas hidrogen
sehingga mengalir ke rangkaian luar. Anoda memiliki channel-channel sehingga dapat
menyebarkan hidrogen merata pada permukaan katalis. Katoda, kaki positif dari fuel cell,
juga memiliki channel-channel yang meratakan oksigen pada permukaan katalis. Katoda
juga mengalirkan elektron kembali dari rangkaian luar ke katalis di mana elektron-elektron
itu dapat berekombinasi dengan ion hidrogen dan oksigen dari air. Elektrolit adalah
membran pertukaran proton. Katalis adalah material khusus yang memfasilitasi reaksi
hidrogen dan oksigen yang terbuat dari nano partikel platina sangat tipis yang melapisi
kertas karbon.

1
Gambar 1. Mekanisme Fuel Cell

Dengan reaksi pada masing-masing elektroda

Anoda : 2H2 → 4H+ + 4H-


Katoda : O2 + 4H+ + 4H- → 2H2O

Reaksi total : 2H2 + O2 → 2H2O

Sel surya adalah teknologi semikondukto rdengan jenis P-N Juction Photodiodes
dengan permukaanyang sensitive terhadap cahaya. Efekyang ditimbulkan oleh fotovoltaik
inilah yang secara langsung mengubah cahaya menjadi energi listrik.

Gambar 2. Mekanisme Sel surya

Prinsip cara kerja sel surya adalah cahaya datang dengan panjang gelombang
tertentu akan mengenai bahan semikonduktor dan menimbulkan pair generation (electron-
hole production). Elektron yang tadinya berada pada pita valensi akan tereksitasi menuju
pita konduksi sehingga timbul aliran listrik. Bagian yang ditinggalkan elektron tadi disebut
hole. Elektron akan menyebar di bagian dan hole akan menyebar di bagian p. Kedua jenis
muatan ini tidak dapat secara langsung berkombinasi karen aterdapat bandgap energi di
antara pita konduksi dan valensi.

2
II. Metode Percobaan

Pertama-tama susun kit mobil fuel cell sesuai step yang tertera pada modul, lalu
nyalakan baterai dan hubungkan jack ke resistor. Ukur tegangan dan arus yang melewati
rangkaian. Catat nilai arus dan tegangannya. Hubungkan baterai ke mobil, sebelum
dinyalakan catat volume H2 dan O2. Nyalakan Baterai selama 12 detik sambil mengamati
perubahan arus dan tegangan tiap 4 detik serta catat pula perubahan volume yang terjadi
pada kedua silinder. Setelah 12 detik matikan baterai, ukur pergeseran volume H 2 dan O2 ,
lepas jack baterai lalu hubungkan kabel motor penggerak dengan fuel cell. Catat waktu
yang dibutuhkan dari motor menyala sampai mati, ukur arus dan tegangan serta pergeseran
volume H2 dan O2 . Ulangi percobaan dengan lama baterai menyala 12, 24, 36, 48, dan 60
detik.
pada percobaan kedua mobil akan dicharge oleh sel surya. Hubungkan sel surya
yang dipapari cahaya lampu dengan mobil, amati selama 15 menit ukur pergeseran volume
H2 dan O2 , ukur juga arus dan tegangan setiap 1 menit. Setelah 15 menit cabut sel surya
dari fuel cell. Hubungkan kabel motor penggerak dengan fuel cell Catat waktu yang
dibutuhkan dari motor menyala sampai mati, ukur arus dan tegangan serta pergeseran
volume H2 dan O2 .Ulangi percobaan denganmenggunakan sumber cahaya matahari
langsung.

III. Data dan Pengolahan

Percobaan fuel cell

a. energi input baterai

Gambar 3. Grafik data pengeluaran saat motor bergerak dengan pengisian 12,24,36,48,60 detik

3
Gambar 4. Grafik data pengisian fuel cell 12,24,36,48,60 detik

Data Tegangan, Arus, dan Energi dapat dilihat dilampiran di halaman paling belak

b. Data elektrolisis dan konversi elektrokimia

Waktu Vol. Gas Vol. Gas


Waktu pengisian Vol. Gas H2 Vol. Gas O2
No. motor H2 sisa O2 sisa
fuel cell (s) terbentuk (mL) terbentuk (mL)
bergerak (s) (mL) (mL)
1 12 0,50 0,25 2 0,20 0,10
2 24 0,75 0,40 4 0,15 0,10
3 36 1,00 0,50 5 0,20 0,10
4 48 1,25 0,60 6 0,25 0,10
5 60 1,40 0,70 7 0,20 0,10
Tabel 1. Data volume gas H2 dan O2 yang terbentuk

c. Energi gas terbentuk

Waktu Vol. Gas H2 Vol. Gas O2


n H2O
No. pengisian fuel terbentuk terbentuk n H (mol) n O (mol) Eb (J)
(mol)
cell (s) (mL) (mL)

4
1 12 0,50 0,25 2,23E-05 1,12E-05 2,23E-05 -5,38
2 24 0,75 0,40 3,35E-05 1,79E-05 3,35E-05 -7,52
3 36 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05 -10,76
4 48 1,25 0,60 5,58E-05 2,68E-05 5,58E-05 -14,00
5 60 1,40 0,70 6,25E-05 3,13E-05 6,25E-05 -15,06
Tabel 2. Data mol H2 dan O2 serta energi yang yang dikeluarkan

d. Energi gas yang terpakai

Waktu Vol. Gas H2 Vol. Gas O2


n H2O
No. pengisian fuel terpakai terpakai n H (mol) n O (mol) Ep (J)
(mol)
cell (s) (mL) (mL)
1 12 0,30 0,15 1,34E-05 6,70E-06 1,34E-05 -3,23
2 24 0,60 0,30 2,68E-05 1,34E-05 2,68E-05 -6,46
3 36 0,80 0,40 3,57E-05 1,79E-05 3,57E-05 -8,61
4 48 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05 -10,76
5 60 1,20 0,60 5,36E-05 2,68E-05 5,36E-05 -12,91
Tabel 3. Data mol H2 dan O2 serta energi yang yang dikeluarkan

e. Energi yang dipakai motor

Waktu Waktu
Tegangan
No. pengisian fuel motor Arus (A) Eo (J)
Fuel Cell (V)
cell (s) bergerak (s)
1 12 2 1,10 0,11 0,24
2 24 4 1,40 0,18 1,01
3 36 5 1,80 0,14 1,26
4 48 6 1,70 0,14 1,43
5 60 7 2,00 0,20 2,80

Tabel 3. Data mol H2 dan O2 serta energi yang yang dikeluarkan

Data Tegangan dan Arus saat Motor Dinyalakan dapat dilihat dilampiran di halaman paling
belakang.

f. Efisiensi

No. Ei (J) Eb (J) Ep (J) Eo (J) η1(%) η2 (%) η3 (%)


1 12,610 5,38 3,23 0,24 42,66 60,00 7,50
2 21,650 7,52 6,46 1,01 34,72 85,87 15,61

5
3 33,178 10,76 8,61 1,26 32,43 80,00 14,64
4 39,811 14,00 10,76 1,43 35,17 76,85 13,27
5 48,552 15,06 12,91 2,80 31,02 85,71 21,69
Tabel 4. Data efisiensi tiap reaksi percobaan

g. grafik volume gas H2 dan O2 terhadap waktu


gambar 5. Grafik volume gas H2 dan O2 terhadap waktu

Percobaan sel surya

gambar 6. Grafik pengisian fuel cell

gambar 7. Grafik penguluaran fuel cell dengan pengisian oleh sel surya yang dipapari sinar lampu dan
sinar matahari

6
gambar 8. Grafik perbandingan daya sel surya terhadap waktu
IV. Pembahasan

Seperti terlihat pada grafik, volume gas H2 yang terbentuk mempunyai grafik
dengan kenaikan yang lebih terjal dari gas O2 namun terdapat sedikit penurunan didetik 45
detik, begitupun grafik gas O2 pada detik 25 , yang artinya volume gas H2 lebih banyak
terbentuk daripada gas O2, dikarenakan pada anoda air akan membentuk lebih banyak gas
H2 untuk memberikan elektronnya dan terbentuknya H+ yang semakin lama semakin
sedikit sehingga pembentukan gas H2 semakin berkurang, begitupun untuk gas O2.
Dalam prosesnya, fuel cell harus dibuat lembab, hal ini dilakukan agar transfer
proton dapat terjadi, karena H+ tidak dapat berpindah dari anoda ke katoda jika keadaan
kering.
Perbandingan gas H2 dan O2 yang terbentuk tidak selalu 2:1, karena untuk
elektrolisis dengan waktu yang lebih singkat, perbandingan H2 lebih besar daripada O2
artinya untuk waktu awal H2 yang terbentuk lebih banyak daripada O2 karena reaksi
terbentuknya H2 lebih cepat daripada O2.
Sisa gas yang tidak terpakai saat motor dinyalakan memperlihatkan energi potensial
dari sisa gas tersebut tidak cukup untuk menyalakan motor, sehingga tidak terjadi reaksi
pelepasan elektron untuk menggerakan motor.
Proses elektrolisis H2O terjadi saat air diberi aliran elektron, yang membuat bagian
H+ dari air bereaksi dengan elektron sehingga terbentuk gas H2, dan atom oksigen yang
tersisa bereaksi dengan atom oksigen lainnya sehingga terbentuk gas O2.
Fuel cell bekerja dengan cara mengkatalis gas H 2 menjadi H+ dan e- , lalu dengan
membran yang hanya bisa melewatkan proton atau H+, dilewatkan H+ di bagian anoda
menuju gas O2, sedangkan elektron sendiri harus melewati sirkuit untuk bisa bertemu
kembali dengan H+ dan O2 lalu disatukan kembali semuanya menjadi H2O. elektron yang
bergerak melalui sirkuit tersebut menjadi arus atau energi listrik.
Untuk elektrolisis dengan sel surya dengan menggunakan lampu dan sinar matahari
sebagai sumber energi, terdapat sedikit sekali gas H 2 dan O2 yang terbentuk, sehingga
motor tidak dapat berjalan. Hal ini mungkin diakibatkan karena perbandingan gas hidrogen
dan oksigen tidak memenuhi syarat untuk bereaksi.
Yang mempengaruhi kecepatan terbentuknya gas diantaranya jenis katalis yang
dipakai, kecepatan aliran energi yang digunakan atau daya dari sumber energi, serta
perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat diruas kiri dan kanan dari persamaan atau
konsentrasi di ruas kiri dan kanan. suhu dari reaksi juga dapat mempengaruhi, karena akan
mempengaruhi gerak dari atom-atomnya.

V. Simpulan

7
 Elektrolisis H2O terjadi dengan cara dialirkan energi listrik ke air sehingg
aterbentuk gas H2 dan O2
 Efesiensi fuel cell dengan sumber energi elektrolisis baterai lebih besar
dibandingkan dengan sumber sel surya.
 Semakin lama waktu maka volume gas yang terbentuk semakin besar
 Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan terbentuknya gas adalah molaritas.

VI. Pustaka

[1] http://www.alpensteel.com/article/65-109-energi-fuel-cell-sel-bahan-bakar/1768--teknologi-
fuel-cell-sebagai-energi-alterna

[2]http://KomunitasMahasiswaSentraEnergiKelebihandanKekuranganTeknologiFuelCell.h
tm

[3]http://FUELCELLDITENGAHKRISISENERGIDUNIAm-amin.htm

8
LAMPIRAN

1. Percobaan dengan Baterai

a. Energi Input Baterai


12 detik
No Wakt Teganga Arus
. u (s) n (V) (A) Ei (J)
1 4 2,81 0,48 5,395
2 8 2,84 0,41 9,315
12,61
3 12 2,84 0,37 0

24 detik
No Wakt Teganga Arus
. u (s) n (V) (A) Ei (J)
1 4 2,82 0,54 6,091
2 8 2,86 0,41 9,381
13,43
3 12 2,87 0,39 2
4 16 2,88 0,36 16,58

9
9
18,56
5 20 2,90 0,32 0
21,65
6 24 2,91 0,31 0

36 detik
No Wakt Teganga Arus
. u (s) n (V) (A) Ei (J)
1 4 2,81 0,53 5,957
10,22
2 8 2,84 0,45 4
13,68
3 12 2,85 0,40 0
17,38
4 16 2,86 0,38 9
20,09
5 20 2,87 0,35 0
23,50
6 24 2,88 0,34 1
26,61
7 28 2,88 0,33 1
30,41
8 32 2,88 0,33 3
33,17
9 36 2,88 0,32 8

48 detik
No Wakt Teganga Arus
. u (s) n (V) (A) Ei (J)
1 4 2,81 0,53 5,957
2 8 2,84 0,43 9,770
13,33
3 12 2,85 0,39 8
16,47
4 16 2,86 0,36 4
19,51
5 20 2,87 0,34 6
22,73
6 24 2,87 0,33 0
24,99
7 28 2,88 0,31 8
27,55
8 32 2,87 0,30 2
30,99
9 36 2,87 0,30 6

10
34,44
10 40 2,87 0,30 0
11 44 2,87 0,30 37,88
4
12 48 2,86 0,29 39,81
1

60 detik
No Wakt Teganga Arus Ei (J)
. u (s) n (V) (A)
1 4 2,82 0,5 5,640
2 8 2,85 0,41 9,348
3 12 2,86 0,38 13,04
2
4 16 2,87 0,36 16,53
1
5 20 2,88 0,34 19,58
4
6 24 2,88 0,33 22,81
0
7 28 2,88 0,32 25,80
5
8 32 2,88 0,31 28,57
0
9 36 2,88 0,3 31,10
4
10 40 2,88 0,3 34,56
0
11 44 2,89 0,29 36,87
6
12 48 2,89 0,29 40,22
9
13 52 2,89 0,29 43,58
1
14 56 2,89 0,29 46,93
4
15 60 2,89 0,28 48,55
2

11
e. Data Tegangan dan Arus saat Motor Dinyalakan

Pengisia
n 12
detik
Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)
0 1,10 0,11
4 0,54 0,09
8 0,10 0,05
Motor mati di detik ke-2

Pengisia
n 24
detik
Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)
0 1,40 0,18
4 0,70 0,14
8 0,10 0,09
Motor mati di detik ke-4

Pengisia
n 36
detik
Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)
0 1,80 0,14
4 0,60 0,13
8 0,04 0,10
Motor mati di detik ke-5

Pengisia
n 48
detik
Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)
0 1,70 0,14
4 0,40 0,11
8 0,21 0,08
12 0,10 0,05
Motor mati di detik ke-6

Pengisia
n 60
detik

12
Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)
0 2,00 0,20
4 0,23 0,13
8 0,04 0,10
12 0,03 0,07
Motor mati di detik ke-7

g. grafik volume gas H2 dan O2 terhadap waktu (dalam satu grafik)

Waktu Vol. Gas H2


Vol. Gas O2
No. pengisian terbentuk
terbentuk (mL)
fuel cell (s) (mL)
1 12 0,50 0,25
2 24 0,75 0,40
3 36 1,00 0,50
4 48 1,25 0,60
5 60 1,40 0,70

13
14

Anda mungkin juga menyukai