PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu pada tahun 2016 naik dibandingkan pada tahun 2015. Hal
tersebut ditandai dengan turunnya angka kematian Ibu, jika pada Tahun 2016 sebesar
97,65/100.000 Kelahiran Hidup yaitu sejumlah 12 kasus, sedangkan pada tahun 2015
menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu pada Tahun 2016 adalah Pre Eklampsia Berat
(PEB) sebanyak 33% (4 kasus), Pendarahan sebesar 17% (2 kasus), Gagal Jantung 17% (2
kasus), Sepsis 17% (2 kasus) dan Lainnya 16% (2 kasus). Penyebaran kasus kematian ibu di
Kabupaten Bantul terjadi pada beberapa wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus terbanyak
dilaporkan terjadi adalah PEB / Eklamsi (4 kasus). Angka kematian bayi pada Tahun 2015
sebanyak 8,35/1.000 kelahiran hidup dan turun di Tahun 2016 sebesar 7,65/1.000 kelahiran
hidup. Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Bantul dari Tahun 2012 sampai
dengan 2016 disajikan pada grafik 4 berikut ini. Kasus kematian bayi di Kabupaten Bantul
Tahun 2016 sejumlah 94 kasus, dan terjadi hampir di semua wilayah kecamatan di Kabupaten
Bantul. Kecamatan dengan kematian bayi tertinggi yaitu di wilayah Puskesmas Plaret
sebanyak 9 kasus. Penyebab kematian bayi terbesar adalah karena Asfiksia sebanyak 24
kasus, sedangkan kematian karena BBLR, kelainan Kongenital dan lainnya hampir sama
jumlah kasusnya. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4,
Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3, dan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Cakupan
Pemeriksaan Ibu Hamil K1 pada tahun 2015 dilaporkan mencapai 100% sehingga telah
mencapai target K1 95%. Untuk cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2016 dilaporkan
92,08 %, kurang dari target K4 95%. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di
Kabupaten Bantul Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 cenderung meningkat. Cakupan
persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada Tahun 2016 dilaporkan mencapai 100 %
sudah diatas target 95%. Berikut disajikan gambar peta dan grafik kecenderungan cakupan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2012 – 2016. Upaya
pencegahan penyakit tetanus ibu hamil dilakukan melalui vaksinasi TT Ibu hamil. Pada tahun
2016 cakupan ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT sebesar 100 %, sudah melebihi
target 95 %. Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu melahirkan.
Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Bantul dilaksanakan melalui
program pemberian Tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang terbagi dalam tiga
kali pemberian selama kehamilannya. Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi (Fe1 dan Fe3)
di Kabupaten Bantul tahun 2016 mencakup Fe1 sebanyak 96,35% dan Fe3 sebanyak 88,75%.
Cakupan tablet besi tersebut dibawah target 85 %. Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
yang sudah mencapai target ini, ternyata tidak merata di seluruh Puskesmas. Puskesmas
dengan pemberian tablet Fe yang cukup tinggi 100 %, yaitu pada Puskesmas Imogiri I dan
Puskesmas Kasihan I. Pelayanan pada ibu hamil resiko tinggi / komplikasi pada Tahun 2016
mencakup 2.724 orang . Ibu hamil resiko tinggi (Bumil Risti)/komplikasi yang dirujuk
sebanyak 95,2% dari target jumlah Bumil. Pencapaian ini meningkat bila dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 88,51%. Target penanganan Bumil Risti tahun 2015 adalah 100 %, dan
seluruh Bumil Risti /komplikasi yang ditemukan seluruhnya sudah ditangani. Akseptor KB
Baru di Kabupaten Bantul tahun 2016 dilaporkan sebesar 9,0 % dari 121.764 Pasangan Usia
Subur. Peserta KB Aktif dilaporkan 78,96 % dari PUS, dengan metode kontrasepsi terbanyak
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah
TINJAUAN ISLAM
1. Kehamilan
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
2. Persalinan
Surah Maryam
Alloh ‘azza wa jalla berfirman :
ِ َُوف َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب
صي ٌر ِ َسلَّ ْمتُ ْم َما آَتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعر
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
ayat ini adalah apabila ibu nifas mengalami puting susu lecet janganlah khawatir
membantu penyembuhan puting susu lecet yang salah satunya adalah dengan cara
memperbaiki posisi dan teknik selama menyusui bayi. Bidan berperan penting
dalam perawatan masa nifas ini, terutama pada awal penyusuan. Apabila bidan
4. Neonatus (Bbl)
Hadist ini berarti sangat dalam, tergambar disana bahwa kehadiran anak bagi
orang tua adalah sesuatu yang di tunggu-tunggu. Sebagai buah hati ia mampu
menjadi daya pemikat yang kokoh dan perekat yang kuat dalam jalinan kasih
sayang dan hubungan harmonis berumah tangga. Dengan kata lain, anak
merupakan salah satu unsur yang sangat kuat untuk memperkokoh jalinan
ك ثَ َوابًا َو َخ ْي ٌر أَ َماًل
َ ِّات خَ ْي ٌر ِع ْن َد َرب ُ َْال َما ُل َو ْالبَنُونَ ِزينَةُ ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َۖو ْالبَاقِي
ُ ات الصَّالِ َح
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan. "
5. Keluarga Berencana ( Kb )
اًلMوMْ Mَ قMاM وMُلM وMُ قMَ يM ْلM َوMَ هَّللاMاM وMُ قMَّ تMَ يM ْلMَ فM ْمM ِهM ْيMَ لM َعMاM وMُفM اM َخMً اMفM اM َعMض
ِ ًM ةMَّMِّ يM رM ُذM ْمM ِهMِ فM ْلM َخMنMْ M ِمMاM وM ُكM َرMَ تMوMْ Mَ لMنMَ M يM ِذMَّلM اMش
Mَ MخMْ Mَ يM ْلMوMَ
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
Ayat 9 )
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berncana (KB) pada Ny. S umur 29 tahun
2. Tujuan Khusus
a) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S umur 29 tahun
b) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S umur 29 tahun
c) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. S umur 29 tahun
d) Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan neonatus Ny. S
pada Ny. S umur 29 tahun primipara di Puskesmas Kasihan Bantul sesuai standar.
f) Mendokumentasikan dan melakukan kesenjangan teori dan praktik pada ibu hamil,
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan Keluarga
Berencana (KB).
2. Manfaat Aplikatif
a) Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan pengetahuan mahasiswi
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
b) Bagi Klinik
kebidanan secara berkesinambungan (continuity care) pada ibu hamil, bersalin, nifas,
baik dalam perkuliahan maupun praktik lapangan agar dapat menerapkan secara
langsung dan berkesinambungan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, neonatus
(bayi baru lahir), nifas, dan keluarga berencana dengan pendekatan manajemen
(continuity care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.
E. Ruang Lingkup
pada ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana.
pada ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana
Penyusuan karya tulis ilmiah dimulai dari penyusunan proposal penelitian sampai
seminar hasil penelitian yang dilakukan sejak bulan Oktober 2018 sampai Juni 2019.
4. Lingkup tempat
hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana yaitu di ruang nifas
F. Keaslian Penelitian
nifas, bayi baru lahir, sampai dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Asuhan
emosional. Hasil yang diperoleh pada masa antenatal dilakukan 3 kali tidak terdapat
kesenjangan semua normal.Asuhan bayi baru lahir dilakukan 2 kali untuk mencegah dan
komplikasi berupa perdarahan post partum dan masalah tidak dapat teratasi oleh tenaga
kesehatan semuanya normal. Persamaan dengan penelitian ini yaitu metode penelitian
yaitu continuity of care. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu waktu, tempat, dan
subjek penelitian.
Ny. G umur 38 tahun Multipara di PMB Azizah Cangkringan Sleman Kota Yogyakarta.
Asuhan yang diberikan yaitu continuity of care dimulai dari pemantauan kehamilan,
pendampingan persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan keputusan penggunaan
psikologi, sosial dan emosional. Hasil yang diperoleh pada masa antenatal dilakukan 4
kali tidak terdapat kesenjangan semua normal.Asuhan bayi baru lahir dilakukan 3 kali
untuk mencegah dan mendeteksi adanya komplikasi. Asuhan nifas dilakukan 3 kali
kunjungan postparum tidak terdapat komplikasi berupa perdarahan post partum, tidak
ada keluhan dari Ny. G dan tidak ada masalah semuanya dapat teratasi oleh tenaga
kesehatan semuanya normal. Persamaan dengan penelitian ini yaitu metode penelitian
yaitu continuity of care. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu waktu, tempat, dan
subjek penelitian.