1. Senyawa Non-Volatile
2. Senyawa Volatile
1. Hibridasi
2. Sinteksis
3. Anateksis
1. Fragsinasi
3. Liquid Immisibility
4. Crystal Flotation
5. Vesiculation
6. Diffusion
1. Senyawa Non-Volatile
Senyawa-senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma.
Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari
SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
2. Senyawa Volatile
Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2,
HCl, H2S, SO2 dsb.
Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb,
Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.
Bunsen (1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis magma primer, yaitu
basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua magma ini yang kemudian
mempunyai komposisi lain.
Dally 1933, Winkler (Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma asli (primer) adalah
bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi menjadi magma yang bersifat
lain.
Magma basa bersifat encer (viskositas rendah), kandungan unsur kimia berat, kadar H+, OH- dan gas
tinggi, sedangkan magma asam sebaliknya.
Dalam meninjau proses terbentuknya (genesa) dari batuan beku baik batuan beku vulkanik maupun
batuan beku plutonik harus ditinjau dari tiga segi antara lain :
1. Faktor yang memerikan bagaimana dan dimana larutan bergenerasi di dalam selubung atau pada
kerak bumi bagian bawah.
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut :
1. Hibridasi
Hibridasi merupakan proses pembentukan magma baru karena pencampuran dua magma yang
berlainan jenisnya.
2. Sinteksis
Sinteksis merupakan proses pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan
samping.
3. Anateksis
Anateksis merupakan proses pambentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang
sangat besar.
Magma Differentiation
Diferensiasi magma adalah suatu tahapan pemisahan atau pengelompokan magma dimana
material-material yang memiliki kesamaan sifat fisika maupun kimia akan mengelompok dan
membentuk suatu kumpulan mineral tersendiri yang nantinya akan mengubah komposisi
magma sesuai penggolongannya berdasarkan kandungan magma. Proses ini dipengaruhi
banyak hal. Tekanan, suhu, kandungan gas serta komposisi kimia magma itu sendiri dan
kehadiran pencampuran magma lain atau batuan lain juga mempengaruhi proses diferensiasi
magma ini. Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :
Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma karena
proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-kristal tersebut pada saat pendinginan
tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai
akibat dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta tiba-tiba.
Proses ini meliputi pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat yang
mengandung unsur Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magma pada bagian dasarmagma
chamber. Disini, mineral-mineral silikat berat akan berada di bawah. Dan akibat dari
pengendapan ini, akan terbentuk suatu lapisan magma yang nantinya akan menjadi tekstur
kumulat atau tekstur berlapis pada batuan beku.
Larutan magma yang memiliki suhu rendah akan pecah menjadi larutan yang masing-masing
akan membentuk suatu bahan yang heterogen.
d. Crystal Flotation
Pengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik ke bagian atas magma
karena memiliki densitas yang lebih rendah dari larutan kemudian akan mengambang dan
membentuk lapisan pada bagian atas magma.
e. Vesiculation
Vesiculation merupakan suatu proses dimana magma yang mengandung komponen seperti
CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu naik ke permukaan sebagai gelembung-
gelembung gas dan membawa komponen-komponen sodium (Na) dan potassium (K).
f. Asimilasi magma
Proses ini dapat terjadi pada saat terdapat material asing dalam tubuh magma seperti adanya
batuan disekitar magma yang kemudian bercampur, meleleh dan bereaksi dengan magma
induk dan kemudian akan mengubah komposisi magma.