dan Keutungan Vaksin
KombinasiPentavalen
Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara
memberikan vaksin. Dengan Imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya, jika tidak diimunisasi, seseorang akan mudah terkena
penyakit tersebut.
Beberapa dasar hukum yang digunakan pada pelaksanaan program imunisasi tersebut antara lain:
3. Kepmenkes RI, No. 428/MENKES/ SK/ IV/ 2010 tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional
UCI 2010 -2014
Vaksin itu sendiri merupakan produk biologis yang berasal dari virus, atau bakteri penyakit yang telah
dilemahkan/dimatikan atau rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. Kehadiran vaksin
dalam tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari penyakit yang
bersangkutan. Oleh karena itu, vaksin diberikan sesuai dengan penyakit yang akan ditangkal.
Walaupun secara prinsip, imunisasi diperlukan semua orang, namun imunisasi terutama penting
dilakukan pada orang dengan resiko tinggi terkena penyakit; seperti bayi, anak usia balita, anak sekolah,
wanita hamil, wanita usia subur (WUS).
Sampai saat ini terdapat dua cara pemberian imunisasi, yaitu yang dilakukan secara oral (melalui mulut),
dan melalui penyuntikan dengan menggunakan jarum suntik. Pemberian imunisasi yang terbaik adalah
pemberian yang tepat jadual. Sementara sesuai program pemerintah Indonesia, terdapat 5 jenis imunisasi
yang wajib diberikan pada bayi atau anak. sesuai jadual, sebelum genap berusia 1 tahun. Jenis imunisasi
dasar tersebut antara lain:
Imunisasi dasar dikatakan lengkap jika anak menerima kelima jenis imunisasi tersebut di atas, DAN
dalam jumlah pemberian yang lengkap.
Jumlah pemberian imunisasi untuk masing-masing jenis adalah:
Pemberian imunisasi kedua dan seterusnya (DPT/HB dan Polio) perlu diberikan ketika daya
perlindungan dari vaksin di dalam tubuh mulai menurun. Pemberian imunisasi ulangan yang
terlambat/tidak tepat jadual akan menyebabkan daya lindung vaksin pada anak menurun.
Vaksin Pentavalen
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisai adalah penggunakaan vaksin
kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin Pentavalen. Vaksin ini merupakan gabungan vaksin DPT-HB
ditambah Hib. Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB (kita kenal sebagai DPT
Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin Pentavalen mencegah berberapa jenis penyakit,
antara lain Difteri, batuk rejan atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, serta radang otak (meningitis)
dan radang paru (pneumonia) yang disebabkan oleh kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b).
Kenapa Haemophillus Influenzae type b (Hib)? Hal ini antara lain disebabkan beberapa kenyatan
epidemiologi berikut:
Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan hanya
ditemukan pada manusia
Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 – 8 bulan
Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier
Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ), sehingga kemungkinan kejadian meningitis dan
pneumonia akibat Hib, biasanya juga tinggi.
Vaksin Pentavalen diberikan saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan ketika anak
berusia 1,5 tahun, yang kita kenal sebagai imunisasi booster (lanjutan). Sebagaimana imunisasi lainnya,
Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di semua Posyandu, Puskesmas atau fasilitas
kesehatan pemerintah lainnya.
1. Mengurangi “kesakitan” pada anak: Sebagaimana kita ketahui, vaksin DPT, HB, dan Hib jika
diberikan secara sendiri-sendiri, berarti masing-masing diberikan 3 kali tiap anak O (keseluruhan
taip anak akan menerima 9 kali imunisasi). Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen,
hanya akan membutuhkan 3 kali imunisasi (suntikan)
Skrining Hepatitis B