Anda di halaman 1dari 8

1.

Nama aktivitas : DOTS ( Deteksi dan Obati Tuberkulosis)

2. Tema CIMSA PROGRAM yang berkaitan :

1) CIMSA Program : Communicable Diseases – Tuberculosis


2) CIMSA Program : Health System - Healthy paradigm

3. Status Sustainable Project : Concluded

4. Kapan suspro ini dimulai : Oktober 2018

5. Kapan suspro ini berakhir : Oktober 2019

6. Latar Belakang :

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang
dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru
(Kemenkes RI, 2015). Tuberkulosis merupakan salah satu
penyakit yang hingga saat ini menjadi permasalahan global
dan penyebab kematian utama bersaing dengan HIV/AIDS.
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama
2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala
tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk berdarah,
sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan
fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. (Kemenkes RI,
2018)
Saat ini, Indonesia menjadi negara dengan penyakit TBC
tertinggi ketiga di dunia dengan prevalensi penyakit TBC di
Indonesia sekitar 142 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman
Penanggulangan Tuberkulosis (TB), sekitar 75% pasien TB
adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis
(15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan
kehilangan rata-rata waktu kerjanya tiga sampai empat bulan.
Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan
rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB,
maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain
merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak
buruk lainnya secara sosial, stigma, dan bahkan dikucilkan
oleh masyarakat.
Berdasarkan data Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2018, dari
14.262.147 jumlah penduduk terdapat 20.429 penduduk yang
menderita tuberkulosis.
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2018,
dari 5.382.077 jumlah penduduk, terdapat 10.754 penduduk
yang menderita tuberkulosis dengan insiden rate TB paru 495
per 100.000 penduduk. Ini menunjukkan terjadinya
peningkatan angka tuberkulosis sebanyak 2.477 dari 8.277
pada tahu 2017.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2018,
perkiraan penderita TB Paru BTA (+) 1,6 per 1.000 penduduk.
Jumlah seluruh kasus TB di Kota Padang adalah 2.358 kasus,
sementara kasus TB anak 0-14 tahun sebanyak 280 kasus, dan
suspek TB tahun 2018 berjumlah 16.337 kasus. Target program
TB Kota Padang tahun 2018 adalah 4649 kasus dengan CDR
50%.
Berdasarkan data Puskesmas Air Dingin BTA (+) pada
suspek TB sebanyak 10,40%, succes rate 64,29%, complete
rate 14,29%, dan cure rate 50%. Selain itu, hasil survei
prevalensi TB tahun 2004 menunjukkan bahwa lebih dari 80%
responden ternyata tidak mengetahui adanya pemberian obat
anti TBC gratis. Rendahnya pengetahuan ini akan menghambat
penderita TBC mencari pengobatan gratis atau menjadi
penyebab putus berobat. (Jurnal Ekologi Kesehatan, 2004).
Oleh karena itu, DOTS (Deteksi dan Obati Tuberkulosis)
merupakan sustainable project CIMSA-BEM KM FK UNAND
yang mengangkatkan topik “Tuberkulosis” dalam upaya
mencegah dan mengobati tuberkulosis di Kota Padang. Pada
tahun ini, DOTS berfokus pada kegiatan berupa follow up dan
penutupan suspro dengan melakukan re-assessment kembali
kepada masyarakat RT 001/RW 011 dan RT 003/RW 011
Kelurahan Balai Gadang, Lubuk Minturun, Padang untuk
melihat bagaimana peningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai gejala, tanda, faktor risiko serta pencegahan
penyakit tuberkulosis serta menutup aktivitas yang sudah
berjalan selama 3 tahun ini dengan mengadakan suatu
perayaan seperti pesta rakyat di daerah tersebut.
DOTS juga mendukung SDG’s poin 3 ayat 3.3 yang bertujuan
pada 2030 mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria,
dan penyakit tropis terabaikan dan memerangi hepatitis,
penyakit yang terbawa air, dan penyakit menular.

7. Goals : Terlaksananya follow up kepada masyarakat RT


001/RW 011 dan RT 003/RW 011 Kelurahan Balai Gadang
melalui re-assessment kembali mengenai gejala, tanda,
faktor risiko serta pencegahan penyakit tuberculosis dan
acara berupa penutupan suspro DOTS pada bulan Oktober
2019.

8. Sasaran :

- Target SUSPRO secara umum : Warga RT


001/RW011, Kelurahan Air Dingin Balai Gadang, Padang,
Sumatra Barat
- Target COMDEV di SUSPRO ini : Kader peduli TB RT
003/RW011, Kelurahan Air Dingin Balai Gadang, Padang,
Sumatra Barat

9. Alasan pemilihan komunitas :


Berdasarkan hasil assesement yang dilakukan sebelumnya
oleh internal CIMSA-BEM KM FK UNAND ke Dinas Kesehatan
Kota Padang dan Provinsi Sumatra Barat, Kelurahan Air
Dingin Balai Gadang adalah salah satu Kelurahan di
Kecamatan Koto Tangah dengan angka morbiditas TB yang
tinggi. Kemudian, setelah dikoordinasikan dengan Lurah Air
Dingin Balai Gadang serta ketua RT001/RW011 dan ketua
RW011 maka intervensi yang paling memugkinkan untuk
mencapai target adalah dengan membentuk kader
kesehatan yang beranggotakan 5 orang. Kader-kader ini
dipilih berasarkan rekomendasi dari Stakeholder melaui
pemberdayaan kader RT003/RW011.

10. Indikator keberhasilan :Deskripsi kegiatan :Secara singkat,


padat, dan jelas. Mohon tidak terlalu panjang ataupun terlalu
singkat. Maksimal 500 karakter. (Wajib menjelaskan
metode/bentuk/konsep intervensi yang dilakukan dan yang akan
dilakukan)

Indikator Keberhasilan :
a) Terlaksananya re-assessment kembali kepada
masyarakat RT 001 dan 003 RW 011 kelurahan Balai
Gadang, Padang mengenai gejala, tanda, fakor risiko
serta pencegahan penyakit tuberculosis kepada kader
peduli TB Kelurahan Balai Gadang
b) Adanya guideline tentang gejala, tanda, faktor resiko,
penularan dan pencegahan TB bagi para kader peduli
TB dan stakeholder setempat sebagai pertinggal dan
kenang-kenangan dari DOTS Team kepada masyarakat
RT 001 dan 003 RW 011 kelurahan Balai Gadang,
Padang
c) Terselesaikannya suspro di RT 001/RW 011 dan RT
003/RW 011 Kelurahan Balai Gadang
Deskripsi Kegiatan :

Pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2019 yang lalu,


CIMSA-BEM KM FK UNAND melaksanakan suatu sustainable
project yakni DOTS (Deteksi dan Obati Tuberkulosis) yang
dilaksanakan di RT 001/RW011 dan RT 003/RW011,
Kelurahan Air Dingin Balai Gadang, Padang, Sumatra Barat.
DOTS sendiri telah dilaksanakan selama empat tahun
dimana dua tahun pertama merupakan sebuah community
development yang dilaksanakan di RT 003/RW011 dengan
kader yang terbentuk sejumlah lima orang dan dilanjutkan
dengan sustainable project di RT 001/RW011 dengan kader
yang terbentuk sejumlah tiga orang. Pelaksanaan DOTS
tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana tahun
ini merupakan penutupan dari kegiatan ini.

Berdasarkan Global TB Report WHO 2018, Indonesia


memiliki Estimated Total TB Incidence sebanyak 842.000
dalam 264.000.000 populasi dan menjadi peringkat ketiga di
dunia setelah India dan China. Di Kota Padang sendiri,
perkiraan penderita TB Paru BTA (+) sebanyak 1,6 per 1000
penduduk (Profil Kesehatan Kota Padang, 2018).

Melihat dari tingginya kasus TB dan minimnya


pengetahuan masyarakat setempat mengenai penyakit
tuberkulosis, CIMSA-BEM KM FK UNAND mengangkat
kegiatan ini dengan menciptakan kader peduli TB yang
mandiri dan berkelanjutan dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai gejala, tanda, faktor
risiko serta pencegahan penyakit tuberkulosis.

Kegiatan ini dimulai dengan pre-intervensi yang


dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 15 dan
16 Oktober 2019. Pada pre-intervensi, member CIMSA-BEM
KM FK UNAND melakukan assessment kepada warga untuk
menilai tingkat pengetahuan warga mengenai tuberkulosis. Kegiatan
dilanjutkan dengan pawai yang dilakukan sehari sebelum
acara puncak, yakni pada tanggal 18 Oktober 2019. Pawai
door-to-door dilakukan untuk mempromosikan ulang dan
mengajak masyarakat untuk menghadiri kegiatan DOTS
yang akan dilakukan keesokan harinya.
Kegiatan puncak DOTS berlangsung pada hari Sabtu
tanggal 19 Oktober 2019. Kegiatan dimulai sejak pukul 9
pagi hingga pukul 11 siang di sebuah lapangan terbuka di
RT003/RW011, Kelurahan Air Dingin Balai Gadang, Padang,
Sumatra Barat. Kegiatan diawali dengan pembacaan Al-Quran,
pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh
Project Officer. Rangkaian acara selanjutnya adalah
pemberian materi ulang mengenai TB. Dengan diadakan
pemberian materi ulang ini, diharapkan warga dapat
menambah dan mengingat kembali pengetahuan mengenai
tuberculosis. Kegiatan dilanjutkan dengan beberapa Games
untuk bonding antara panitia dengan warga, penyerahan
hadiah, dan foto bersama.

11. Jelaskan sistem yang dibentuk dan diterapkan dalam


sustainable project anda! *Sistem yang dijelaskan wajib memuat
bentuk keterlibatan antara komunitas yang sudah termandirikan
pada tahap comdev cycle, dengan komunitas target selanjutnya!

Pada saat pre-intervensi, dilakukan re-assessment terlebih


dahulu kepada masyarakat RT 001/RW011 dan RT003/RW011
Kelurahan Balai Gadang guna melihat bagaimana peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai gejala, tanda, fakor resiko
serta pencegahan penyakit tuberkulosis.
Kemudian, pada intervensi pertama dan kedua diberikan
pembekalan materi terkait tuberkulosis oleh salah seorang
member CIMSA. Kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya
bonding dengan masyarakat penyerahan sertifikat kepada
stakeholder dan pemberian guideline TB kepada kader RT
001/RW011 dan RT 003/RW011, Kelurahan Balai Gadang,
Padang, Sumatera Barat,. Sebagai bentuk penutupan suspro
DOTS di daerah ini, dibentuklah sebuah komunitas di
Kelurahan Balai Gadang yang nantinya kader ini dapat
diberdayakan untuk menyebarkan informasi kepada
masyarakat lainnya mengenai gejala, tanda, faktor resiko,
penularan dan pencegahan TB.
12. Metode Evaluasi dan Metode Follow-up :

a. Metode Evaluasi :
- Evaluasi internal kepanitiaan DOTS dilaksanakan setiap
akhir rangakaian kegiatan bersama seluruh DOTS Team.
- Evaluasi pelaksanaan project diperoleh dari feedback
member, sasaran, stakeholder, dan kuesioner post project.
b. Metode follow up :
- Melalui stakeholder dan kader TB RT001/RW011 dan
RT003/RW011 Kelurahan Balai Gadang secara berkala
- Re-assessment mengenai gejala, tanda, fakor resiko serta
pencegahan penyakit tuberkulosis kepada masyarakat
gejala, tanda, fakor resiko serta pencegahan penyakit
tuberkulosis

13. Apakah aktivitas kamu memiliki kerja sama dengan pihak


eksternal? Jelaskan peran dari pihak eksternal yang terlibat
(speaker, funder, etc. )

- Ketua RT 001/RW 011 dan RT 003/RW 011, Kelurahan


Balai Gadang dalam hal perizinan melakukan kegiatan
DOTS

14. Pencapaian/Hasil yang didapatkan (impact) : Jelaskan hasil


yang telah didapatkan serta pencapain dari setiap indikator
keberhasilan yang telah dilaksanakan (disarankan untuk
memberikan presentase keberhasilan dari setiap indikator
keberhasilan yang telah disampaikan)

a) Terlaksananya re-assessment kembali kepada


masyarakat RT 001/RW 011 dan RT 003/RW 011
Kelurahan Balai Gadang, Padang mengenai gejala,
tanda, fakor risiko serta pencegahan penyakit
tuberculosis
b) Terlaksananya berbagai kegiatan di daerah RT 001/RW
011 dan RT 003/RW 011Kelurahan Balai Gadang,
Padang seperti games, pemeriksaan kesehatan, dan
penyerahan kenang-kenangan kepada stakeholder dan
warga dalam upaya penutupan suspro DOTS
c) Terlaksananya penyebaran guideline mengenai gejala,
tanda, fakor risiko serta pencegahan penyakit
tuberculosis kepada stakeholder dan kader TB di
daerah RT 001/RW 011 dan RT 003/RW 011 kelurahan
Balai Gadang, Padang

15. Jelaskan secara singkat apa yang membuat kegiatan ini


berpotensi lolos seleksi Suspro Expo National Leadership Summit
CIMSA 2020 *

DOTS merupakan sebuah aktivitas CIMSA yang mendukung


program Kementrian Kesehatan dan SDG’s poin 3 ayat 3.3
untuk mencapai eliminasi TBC dan mewujudkan “Indonesia
Bebas TBC” pada tahun 2030 mendatang.

16. Informasi Tambahan (Jika ada sesuatu terkait aktivitas ini


yang ingin ditambahkan seperti achievement atau hubungan
kerjasama selama pelaksanaan aktivitas ini dapat ditambahkan
disini )

Anda mungkin juga menyukai