Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH VITAMIN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kulia DASAR ILMU GIZI yang diampuh
Oleh :
DR. SUNARTO KADIR, DRS., M.KES

Disusun :
Kelompok II
Panto A. Masir (811418119)
Rayyani Yunus (811418038)
Jihani saputri poloalo (811418138)

Nabila Dg Marola (811418179)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena rahmatnya saya

dapat menyelesaikan makala yang berisi “Komposisi Tubuh”. Makalah ini diajukan untuk

memenuhi tugas Dasar Ilmu Gizi.

Saya berterimah kasih kepada teman-teman yang membantu untuk mencari literatur

diperpustakaan sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebelum waktu pengumpulan, untuk

itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dalam penulisan

makalah ini.

Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya tentang

materi ini untuk itu meminta kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan saya, semoga makalah ini membawa maanfaat bagi kita, setidaknya untuk

sekedar membuka cakrawala berfikir kita tentang pengenalan mengenai Komposisi Tubuh.

Gorontalo, Oktober 2019

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Devinisi Vitamin............................................................................................................3

2.2 Sejarah Vitamin.............................................................................................................4

2.3 Fungsi Vitamin..............................................................................................................7

2.4 Klasifikasi Vitamin........................................................................................................8

2.5 Vitamin Yang Latur dalam Lemak................................................................................9

2.6 Vitamin Yang Latur dalam Air....................................................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................20

3.2 Saran.............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan kita dapat
tumbuh sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya piker mantap dan selalu
menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat menjadi
manusia – manusia pembangunan yang mampu meningkatkan harkat derajat nusa dan
bangsanya dalam percaturan hidup di dunia.

Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan
mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas, manusia harus
mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena seperti yang
telah dijelaskan dalam bab- bab terdahulu, makanan berfungsi untuk menghasilkan energy,
mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam
tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian
dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung
vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis
dengan gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin
yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan
kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang
diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.

Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam
tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai
bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu
vitamin yang terikat dengan protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis
vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu
vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin
B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap
vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam

1
tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi
membutuhkan cairan empedu dan pancreas.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas pada makala ini adalah :
 Mengtahui Definisi dari Vitamin
 Mengetahui Sejarah dari Vitamin
 Mengetahui dan Memahami Fungsi Vitamin
 Mengetahui Klasifikasi dari Vitamin
 Mengetahui dan memahami apa saja Vitamin yang larut dalam Lemak
 Mengetahui dan memahami apa saja Vitamin yang larut dalam Air

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makala ini yaitu menyelesaikan permasalahan yang tercantung
dalam rumusan masalah diatas, mengenai Vitamin.

1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan kita lebih dalam lagi tentangVitamin, serta membuka
cakrawala berfikir kita tentang apa saja yang terdapat didalam Vitamin.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vitamin


Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13
jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin,
asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang
sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk
provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera
hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang
terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila
tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam

3
air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat
disimpan dalam tubuh.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal,
vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan
bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut
dalam air.

2.2 Sejarah Vitamin


Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia.
Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa
yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman
dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun
turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting.[6]
Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang
diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

 Era penyembuhan empiris Sunting

Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi.[6] Pada masa
itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma,
Persia, dan Arab, telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang
kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit
ini kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A.[2] Walau pada masa tersebut
ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat
mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh
karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).

Christiaan Eijkman, salah satu tokoh

penting dalam sejarah penemuan vitamin.

4
 Era karakterisasi defisiensi Sunting
Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada
tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman yang
melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah
yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia.
Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa
tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang
melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini
disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor).[8]
Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk
berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah
peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil
mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-
beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk
mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine
(vital dan amines). Pemberian nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga
semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian
segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf
"e") pada tahun 1920.

 Masa keemasan Sunting


Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa
tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi
penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran
struktur lengkap vitamin, dan síntesis vitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era
ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini dikenal dengan masa keemasan (golden
age). Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang
vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan
vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter Henrik
Dam di bidang Fisiologi - Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuan vitamin K.
Fritz A Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian
mengenai penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.

5
Tadeus Reichstein, seorang ahli kimia yang berhasil
memproduksi vitamin C secara massal untuk pertama kalinya dalam sejarah.

 Era karakterisasi fungsi dan produksi Sunting


Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin
di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi
komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para
peneliti menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin
B2 ini sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompok vitamin
B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi
massal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan pertama
kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat
luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin
C yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai
suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil
penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi – Pengobatan
pada tahun 1950.

 Era karakterisasi fungsi dan produksi Sunting

Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia


vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan
produksi komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an,
para peneliti menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”.
Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompok
vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia.
Produksi massal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan
pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada

6
masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak
ramai. Vitamin C yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak
dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak.
Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi –
Pengobatan pada tahun 1950.

 Era penemuan nilai kesehatan vitamin Sunting


Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan
ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana
banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru
mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika
Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu
sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.

2.3 Fungsi Vitamin


Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami
kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim,
terutama vitamin –vitamin kelompok B. Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang
dihasilkan oleh sel disebut “APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama
dikenal oleh peradaban manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.

7
Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.

Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya
memacu dan memelihara :

(1) Pertumbuhan,
(2) Reproduksi,
(3) Kesehatan dan kekuatan tubuh,
(4) Stabilitas sistem syaraf,
(5) Selera makan,
(6) Pencernaan,
(7) Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya
radikal bebas (free radikal bebas).

2.4 Klasifikasi Vitamin


Klasifikasi Jenis Vitamin Secara garis besar, vitamin bisa dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C, sedangkan vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam
jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati, kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari
saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain bisa bertahan selama 6 bulan di dalam
tubuh.

Sedangkan, jenis vitamin larut dalam air hanya bisa disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna
oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh
bagian tubuh. Jika tidak dibutuhkan, vitamin tersebut akan segera dibuang tubuh bersama
urin. Karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

8
2.5 Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang bisa larut dalam lemak adalah jenis vitamin yang jika sudah masuk ke
dalam tubuh manusia, maka akan sulit dikeluarkan lagi dari tubuh. Sejumlah vitamin yang
bukan larut lemak bakal dengan mudah untuk keluar melalui urin maupun keringat. Jadi,
sudah bisa Anda tangkap bahwa intinya vitamin larut lemak tak akan mampu Anda keluarkan
lewat urin dan keringat.

Bahkan diketahui pula bahwa vitamin larut lemak itu biasanya akan hilang sedikit saja
ketika sudah melewati proses pengolahan, seperti misalnya dimasak. Sifat toksik dari vitamin
yang larut dalam lemak pun juga memiliki tingkat yang tinggi. Tak semua dari vitamin yang
kita tahu adalah bertipe larut lemak.

(1) Vitamin A
Vitamin yang dikenal mendukung dan meningkatkan kesehatan mata ini ditemukan
oleh Mc. Collum dan Davis di tahun 1913. Vitamin ini dikenal sebagai jenis vitamin
antioksidan dan diketahui mampu larut di dalam minyak.
Fungsi Vitamin A adalah nutrisi yang sama sekali tak bisa dilewatkan oleh setiap
manusia karena ada peran penting yang diperankannya, yakni: Mendukung
terbentuknya kembali sel-sel dalam tubuh. Mendukung proses metabolisme protein
dalam tubuh. Mendukung kesehatan penglihatan atau mata karena mampu
memroduksi rodopsin. Sebagai pemelihara sel kornea dan epitel. Mendukung
pertumbuhan gigi dan tulang selain menjadi tugas kalsium. Jenis Berdasarkan sifat
dari vitamin A, ada 4 jenis atau bentuk yang Anda juga perlu ketahui:
 Retinoic acid atau vitamin acid.
 Reninaldehid vitamin A atau vitamin A aldehid.
 Retinyl ester vitamin A atau vitamin A ester.
 Retinol vitamin A atau vitamin A alkohol.

Susunan Kimia bagi yang belum tahu, vitamin A ini merupakan kristal alkohol
di mana bentuknya yang asli adalah larut dalam lemak dan mempunyai warna putih.

9
Pada umumnya, pada sumber makanan bervitamin A tinggi dapat dijumpai dalam
bentuk ester retenil. Bentuk tersebut adalah yang terikat pada asam lemak rantai
panjang.

Gejala Kekurangan ada konsekuensi serius yang memang perlu Anda


waspadai ketika kekurangan vitamin A yang pada umumnya kekurangan zinc dan
protein ikut menyertai. Gejala yang kiranya bisa menjadi lebih serius antara lain
adalah:

 Pandangan menjadi tak jelas ketika malam hari sudah tiba.


 Penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan.
 Pertumbuhan tulang yang terhambat.
 Perubahan bentuk tulang.
 Kerusakan pada gigi.
 Kelumpuhan
 Anemia
 Kulit menjadi kasar.
 Menderita penyakit mata xeroftalmia.
 Terjadi peradangan mata.

Sumber Makanan untuk memperoleh vitamin A untuk memenuhi asupannya


dalam tubuh, buah-buahan serta sayur-sayuran cukup banyak yang mengandung
vitamin A. Kalau Anda perhatikan, kebanyakan makanan berkandungan vitamin A
rata-rata memiliki warna permukaan atau kulit yang cerah walaupun memang tidak
semuanya. Melon, bayam, labu kuning, ubi, serta wortel adalah yang bervitamin A
tinggi, namun telur, mentega, keju dan susu yang kaya protein dan lemak pun
mengandung vitamin A.

(2) Vitamin D
Jenis vitamin ini sangat berbeda dari vitamin yang lain dan yang
menjadikannya lebih istimewa adalah karena sinar matahari dapat menghasilkannya.
Dengan demikian, kesimpulan sudah kita dapat, yaitu bahwa seseorang yang ingin
mendapatkan vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari (terutama di pagi hari)
secara teratur akan sangat berguna. Walaupun terjadi peningkatan pembentukan

10
vitamin D pada kulit karena terpapar sinar matahari, vitamin D dari sinar matahari tak
akan membuat keracunan.

Pada tahun 1924-lah vitamin ini ditemukan dan yang menemukannya adalah
Steenbook dan Hess. Mereka jugalah yang memberikan pernyataan bahwa ada daya
anti rakitis yang dipunyai makanan yang terpapar sinar ultraviolet. Kemudian 6 tahun
kemudian atau tepatnya di tahun 1930, terjadilah penemuan vitamin D yang
bentuknya kristal. Tanpa bantuan sinar matahari, vitamin D pun mampu terbentuk
sempurna di dalam tubuh setiap manusia. Ketika vitamin D bisa didapat dari sinar
matahari langsung, maka asupan vitamin D dari sumber makanan pun bisa berkurang.
Hal ini karena ada proses sintesis oleh tubuh akan kebutuhan vitamin D.

Fungsi, ada berbagai fungsi vitamin D yang ditawarkan bagi setiap tubuh kita,
yaitu:

 Sebagai penjaga keseimbangan antara fosfor dan kalsium dalam tubuh.


 Mendukung pembentukan gigi dan tulang bersama dengan fosfor dan
kalsium.
 Mendukung penyebaran kalsium ke dalam sel tubuh.
 Mendukung penyerapan fosfor dan kalsium dari usus halus.

Susunan Kimia mungkin banyak yang belum tahu bahwa vitamin D


merupakan sebutan generik dari 2 molekul, vitamin D3 atau kolekalsiferol dan
vitamin D2 atau ergokalsiderol. Kedua molekul tersebut akan memerlukan radiasi dari
sinar ultraviolet supaya dapat mengubahnya dalam bentuk provitamin D2 atau
ergokalsiderol serta kolekalsiferol atau provitamin D3.

Gejala Kekurangan Vitamin D yang kurang di dalam tubuh bisa-bisa malah


mengakibatkan serangkaian gangguan kesehatan pada tubuh. Ini karena saat Anda
kekurangan asupan vitamin D, maka ini sama dengan Anda mengalami kekurangan
asupan kalsium. Tulang menjadi lemah yang digambarkan dengan kondisi tulang
bengkok akibat kelebihan berat badan juga. Kelainan bentuk tulang. Rasa sakit di
bagian panggul, rongga dada, punggung, tungkai, serta lengan. Kerusakan sistem
saraf serta otot sehingga dapat menimbulkan kondisi otot kejang-kejang. Proses

11
pengerasan tulang menjadi terhambat. Saluran empedu yang tersumbat. Proses sintesa
yang terganggu di dalam usus dan diarelah yang menyebabkannya.

Sumber Makanan yang mengandung vitamin D tinggi sebetulnya cukup


mudah untuk ditemukan untuk dikonsumsi. Contoh paling umum dan yang paling
mudah akan makanan bervitamin D tinggi yang ada di sekitar kita adalah ikan, hati
dan telur. Bahkan di dalam margarin dan susu pun terkandung vitamin D selain dari
lemak dan kalsium tinggi serta protein.

(3) Vitamin E

Vitamin yang dikenal baik untuk kulit ini penemuannya terjadi di tahun 1920 oleh
Evans dan Bishop. Bila Anda pernah mendengar istilah tokopherol, maka inilah yang
menjadi asal kata vitamin E di mana tokos memiliki makna kelahiran, sementara
pherein bermakna membawa atau mengandung. Akhiran ol yang digunakan adalah
karena ada suatu senyawa sterol yang dibawa vitamin ini. Untuk proses reproduksi
manusia, vitamin E ini tak dapat diabaikan, bahkan untuk kelangsungan dalam
mendapatkan keturunan. Istilah lainnya untuk vitamin E adalah anti sterilitas. 8 mg
adalah dosis yang dianjurkan bagi wanita, dan 10 mg untuk pria per harinya.

Fungsi ada banyak fungsi vitamin E yang ditawarkan untuk tubuh kita, antara lain:

 Mampu memperpanjang umur.


 Mendukung peningkatan produksi air susu.
 Membantu mencegah keguguran pada ibu hamil.
 Mengatasi gangguan saat wanita datang bulan.
 Membantu dalam memperoleh keturunan.
 Mencegah adanya oksidasi karoten dan vitamin A pada usus halus.
 Membantu membran sel lebih stabil.
 Berpengaruh terhadap sel darah putih dan juga sel darah merah yang
melaju atau mengalir melalui organ paru-paru.
 Berperan sebagai antioksidan.
 Terjadi penumpukan lemak di dalam otot.

12
Susunan Kimia tidak ada warna maupun bau dari vitamin E, dan inilah
bedanya dari vitamin E sintetik yang biasa diperjualbelikan secara komersial.
Biasanya pada vitamin E produk komersial, warnanya adalah kecoklatan atau kuning
muda, tapi padahal aslinya tidaklah demikian. Larut dalam lemak, vitamin E ini juga
larut dalam bahan-bahan organik, namun air adalah pengecualian di sini.

Gejala Kekurangan Ketika vitamin E tak dipenuhi dengan baik, hal ini akan
meningkatkan potensi beberapa gejala kesehatan yang muncul. Contoh gejala
kekurangan vitamin E antara lain:

 Sulit ketika dibuat berjalan karena adanya rasa nyeri di bagian betis.
 Otot menjadi lemah karena kurangnya vitamin E berimbas pada kesehatan
otot dan saraf.
 Sulit punya anak.
 Sel darah yang terbelah di mana kondisi ini dinamakan dengan hemolisis
eritrodit.

Sumber Makanan ada banyak sumber makanan yang mengandung vitamin E


tinggi, seperti misalnya minyak biji-bijian serta sayur-sayuran. Bentuknya biasanya
adalah margarin, shortening dan salad dressing. Untuk bahan makanan bervitamin E
paling tinggi, ada minyak kulit gandum serta minyak kacang. Sedangkan minyak biji
bunga matahari dan minyak jagung mengikuti setelahnya di mana sesendok makan
saja sudah sangat cukup dalam memenuhi kebutuhan harian vitamin E.

Perlu Anda ketahui juga bahwa pada susu dan mentega malah justru hampir
mengandung vitamin E. Produk lemak hewani tersebut sangat sedikit kandungan
vitamin E-nya, ini disebabkan oleh mudah rusaknya vitamin bila terkena pemanasan.
Jadi, untuk memenuhi asupan vitamin E bagi tubuh, langsung perolehlah dari
makanan-makanan yang masih segar daripada yang dipanaskan atau bahkan
diawetkan

13
(4) Vitamin K
Penemuan dari vitamin ini adalah di tahun 1935 oleh Dr. Dam dan biasanya
vitamin K inilah yang diketahui berperan sebagai vitamin koagulasi. Dalam mencegah
pendarahan, vitamin K ini sangat penting dalam tubuh, maka asupannya memang
perlu dijaga dan dipenuhi dengan baik karena kalau tidak, akibat pendarahan bisa
fatal. Diketahui pula bahwa rata-rata sumber vitamin K itu merupakan hasil proses
sintesa pada sistem pencernaan oleh bakteri.

Fungsi ada beberapa fungsi dari vitamin K yang bila asupannya cukup, maka
tubuh akan mendapat keuntungan di bawah ini:

 Mendukung pertumbuhan tulang sehingga osteoporosis dapat dicegah.


 Mendukung pencegahan kanker.
 Mendukung pencegahan pendarahan hati.
 Mendukung pencegahan penyakit hemoragik.
 Menurunkan risiko diabetes.
 Menolong proses pembekuan darah agar bila terjadi luka terbuka dapat
sembuh total lebih cepat.

Susunan Kimia jenis vitamin satu ini adalah vitamin yang ketahanan terhadap
panas memang terbilang sangat baik sehingga tak akan gampang mengalami
kerusakan ketika diolah. Pengolahan vitamin K melalui proses pemasakan tak akan
merusaknya, bahkan meliputi juga proses memasak yang memakai air. Hanya saja
vitamin K tak begitu tahan terhadap cahaya dan alkali.

Gejala kekurangan vitamin K dapat membahayakan tubuh dan gejala-gejala


dari kekurangan vitamin K dapat Anda intip di bawah ini:

 Darah akan sulit membeku dan ini akan berakibat buruk bagi yang
mengalami luka pendarahan. Akibatnya pendarahan akan terus
berlanjut dan tak berhenti sehingga mengakibatkan penderita
mengalami kekurangan darah.
 Muncul penyakit hemoragik yang sebetulnya hanya bayi saja
cenderung terkena. Ini karena tingkat kesterilan pada sistem
pencernaan bayi (khususnya yang baru saja lahir) masih tinggi dan

14
belum ada bakteri yang bisa membantu proses sintesa dari vitamin.
Sementara itu, vitamin K pada air susu ibu pun hanya sedikit.

Sumber Makanan di dalam setiap manusia, sistem pencernaan bakal memiliki


bakteri yang akan menyintesis vitamin K. Sementara itu sisanya nanti bakal disimpan
pada organ hati dengan menyerapnya dan untuk itulah tubuh membutuhkan vitamin K
tambahan. Tambahan tersebut bisa didapat dari makanan yang mengandung vitamin K
tinggi. Sayuran hijau dengan banyak daun, susu, hati, serta sayuran dengan jenis kubis
atau kol adalah yang paling baik dikonsumsi untuk memenuhi asupan vitamin K.

Setelah mengintip sejumlah informasi apa saja vitamin yang larut dalam lemak berikut
juga beberapa sumber makanan, fungsi serta gejala kekurangannya, tentu ini
diharapkan dapat menjadi referensi dalam membantu Anda dalam memenuhi
asupannya. Menjaga keseimbangan vitamin adalah tugas kita supaya tidak berkelebihan
maupun kekurangan. Ada risiko kesehatan tersendiri ketika vitamin-vitamin tersebut
tak dipenuhi dengan baik di dalam tubuh kita.

2.5 Vitamin yang larut dalam Air


Daftar vitamin yang larut dalam air seperti yang kita ketahui, terdapat beberapa jenis
vitamin yaitu vitamin A, B, C, D, E, dan K. Vitamin yang termasuk ke dalam kelompok
vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks. Ketahui tentang
manfaat dan sumber dari jenis vitamin larut air berikut ini!

(1) Vitamin B1
Vitamin B1 dikenal juga dengan tiamin. Vitamin yang larut dalam air satu ini
merupakan jenis vitamin B yang paling pertama ditemukan. Tiamin berperan sebagai
koenzim yang memainkan peran perting dalam sistem metabolisme, salah satunya
adalah mengubah nutrisi menjadi energi.
Kekurangan tiamin jarang terjadi, namun dapat meningkat risikonya pada
penderita diabetes dan akibat konsumsi alkohol berlebihan. Defisiensi atau
kekurangan vitamin B1 yang serius dapat menyebabkan penyakit seperti beri-beri dan
sindrom Wernicke-Korsakoff.

15
Belum ditetapkan tingkat asupan tiamin tertinggi yang dapat ditoleransi dan
suplemen tiamin dosis tinggi relatif aman untuk dikonsumsi. Namun pada dasarnya
kebutuhan vitamin B1 dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan seperti hati, biji-
bijian dan sereal gandum, sehingga tidak memerlukan suplemen tambahan.

(2) Vitamin B2

Vitamin yang larut dalam air selanjutnya adalah vitamin B2 atau riboflavin.
Vitamin B2 juga merupakan koenzim penting yang memiliki tugas untuk mengubah
nutrisi menjadi energi. Kekurangan vitamin B2 juga jarang ditemui, namum risikonya
bisa meningkat akibat pola hidup yang tidak sehat.

Efek samping dari suplemen B2 dosis tinggi tidak diketahui dan biasanya
hanya perlu dikonsumsi oleh mereka yang mengalami defisiensi vitamin B2. Vitamin
larut air satu ini juga dibuktikan dapat mengurangi migrain dan menurunkan risiko
penyakit jantung pada mereka yang rentan karena faktor genetik.

Makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B2 antara lain adalah seperti
hati, daging, produk olahan susu, telur, kacang almond, kacang polong, dan sayuran
berdaun.

(3) Vitamin B3

Vitamin B3 atau niacin terdiri dari dua senyawa yaitu niacinamide dan asam
nikotinat. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. Diet rendah
protein umumnya dapat meningkatkan risiko kekurangan niacin.

Seperti vitamin B lainnya, niacin berperan dalam fungsi seluler tubuh dan
bertindak sebagai antioksidan. Salah satunya adalah berperan dalam proses ekstraksi
energi dari glukosa atau disebut juga glikolisis.

Suplemen asam nikotinat dosis tinggi digunakan untuk menormalkan kadar


lemak dalam darah, namun fungsinya untuk kesehatan jantung masih diragukan. Efek
samping jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati hingga
penurunan sensitivitas insulin.

16
Makanan yang merupakan sumber vitamin yang larut dalam air satu ini adalah
ikan, hati, unggas, telur, produk olahan susu, kacang tanah, dan biji bunga matahari.
Terkadang niacin juga ditambahkan dalam tepung atau sereal.

(4) Vitamin B5

Vitamin B5 juga disebut dengan Panthotenic acid dan kandungannya hampir


terdapat di semua makanan. Pantothenic acid dibutuhkan dalam pembentukan
keonzim A yang diperlukan dalam sistetis asam lemak, asam amino, hormon steroid,
neurotransmiter, dan berbagai senyawa penting lainnya.

Vitamin B5 hampir ditemukan di segala makanan sehingga jarang ditemui


kasus difisiensi B5, kecuali jika terjadi kurang gizi yang cukup parah. Penggunaan
suplemen vitamin B5 juga tidak banyak menimbulkan efek samping, namun jika
berlebihan akan menyebabkan diare dan masalah pencernaan. Sumber vitamn B5
paling banyak berasal dari hati, biji bunga matahari, sayuran akar seperti kentang dan
wortel, serta gandum utuh.

(5). Vitamin B6

Vitamin yang larut dalam air selanjutnya adalah vitamin B6. Vitamin ini
memegang peran dalam pembentukan sel darah merah, metabolisme energi,
metabolisme asam amino, dan pelepasan glukosa dari glikogen. Vitamin larut air ini
juga mendukung pembentukan sel darah putih dan membantu sistesis beberapa
neurotransmiter.

Konsumsi alkohol jangka panjang dapat meningkatkan risiko defisiensi


vitamin B6. Dosis suplemen yang tinggi dapat memberikan efek samping seperti
kerusakan saraf dan lesi kulit. Namun mendapatkan asupan vitamin B6 melalui
makanan relatif aman dan tidak menyebabkan overdosis.

Beberapa sumber makanan yang memiliki kandungan vitamin B6 tinggi


adalah hati, salmon, kacang pistachio dan biji bunga matahari.

17
(6) Biotin

Biotin dikenal juga dengan vitamin B7, vitamin B8, atau bahkan vitamin H.
Vitamin larut air satu ini berperan penting dalam sistesis lemak, pembentukan
glukosa, dan metabolisme asam amino.

Kekurangan biotin jarang terjadi, namun risikonya dapat tinggi pada bayi yang
diberi sufor rendah biotin, pengguna obat antiepilepsi, atau akibat kelainan genetik.
Kekurangan biotin dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti kejang,
keterbelakangan mental, dan hilangnya koordinasi otot.

Sumber biotin yang paling baik adalah kuning telur, daging, kembang kol, jamur, dan
kacang-kacangan.

(7) Vitamin B9

Vitamin B9 juga dikenal dengan folat dan asam folat. Vitamin yang larut
dalam air ini memiliki peran yang sangat penting, terutama pada masa kehamilan.
Vitamin B9 bertindak sebagai koenzim dalam pertumbuhan sel, pembentukan DNA,
dan metabolisme asam amino. Vitamin B9 juga berperan dalam pembentukan sel
darah merah dan darah putih.

Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan anemia. Pada wanita hamil,


kekurangan dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Sedangkan asupan vitamin B9
dengan kadar tinggi tidak menyebabkan efek samping serius. Sumber vitamin B9
dapat berasal dari makanan seperti hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

(8) Vitamin B12

Selanjutnya ada vitamin B12 yang juga termasuk ke dalam vitamin yang larut
dalam air. Asupan vitamin B12 yang cukup dapat menjaga fungsi dan perkembangan
otak, fungsi neurologis, dan produksi sel darah merah. Vitamin B12 juga diperlukan

18
untuk mengubah protein dan lemak menjadi energi, serta dalam pembelahan sel dan
sistetis DNA.

Kekurangan vitamin B12 hampir banyak dialami oleh para vegan karena
sumber vitamin B12 berasal dari hewani. Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan
anemia dan gangguan fungsi neurologis. Sumber vitamin B12 yang baik antara lan
seperti daging merah, produk olahan susu, seafood, dan telur.

(9) Vitamin C

Vitamin yang larut dalam air yang terakhir adalah vitamin C. Seperti yang kita
ketahui vitamin C memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin C
berperan dalam pembentukan kolagen, sebagai antioksidan, dan juga alam sistem
kekebalan tubuh.

Kekurangan vitamin C dapat tinggi risikonya pada yang menjalani diet ketat
atau tidak mengonsumsi buah dan sayur. Kekurangan memang jarang terjadi, namun
jika parah dapat menyababkan penyakit scurvy. Sumber vitamin C paling banyak
didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Sudahkah Anda memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh?


Memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi lain sebenarnya tidak sulit. Anda hanya
perlu mengonsumsi makanan bernutrisi setiap harinya. Semoga informasi ini
bermanfaat!

19
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C,
D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya
dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak
aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin
yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam
lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus.

Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin


yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang
larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut
dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

1.2 Saran
Dalam kehidupan kita perlu mengkonsumsi vitamin maka dari itu kita perlu
mengetahui apa saja Vitamin dan Jenis vitamin yang masuk kedalam bagian tubuh
tersebut, serta apa saja hal yang kita dapat atau manfaat apa saja yang terkandung

20
dalam vitamin yang kita peroleh. Hal ini dapat membantu pertumbuhan seseorang
dengan vitamin yang dikonsumsi bisa terpenuhi dengan baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://doktersehat.com/vitamin-yang-larut-dalam-air/

Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga, jakarta.

Girindra A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.<br>

Lal, H. 2000. Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor

New Delhi. Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta

Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta. ujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar
Biokimia. UI Press, Jakarta.

Sirajuddin, S. 2009. Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan


Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.

22

Anda mungkin juga menyukai