Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PROSES KONSULTASI

KLINIK PUSDIK BRIMOB No. Dokumen No. Revisi Halaman


WATUKOSEK
00 1/3
Ditetapkan
Tanggal terbit KEPALA SATUAN KESEHATAN
KLINIK PUSDIK BRIMOB
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
JULI 2019
DEDE PERMANA
INSPEKTUR DUA POLISI NRP 69030252
Pengertian Proses pemberian bantuan dalam upaya mengatasi masalah
klien secara tidak langsung. Teknik layanan untuk
mengembangkan hubungan kerja sama antara konselor /
dokter dan klien / pasien.
Tujuan Dokter mampu melakukan proses konsultasi dengan pasien
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kebijakan 1.

Prosedur A) Membuka Sesi Konsultasi


1) Bangun sambung rasa dengan cara menyapa,
bersalaman, memperkenalkan diri dan
mengkonfirmasi identitas dan karakteristik pasien
2) Jelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila
diperlukan
3) Identifikasi masalah utama pasien atau hal yang ingin
dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan
pembuka yang sesuai (misal:"ada masalah apa?"
atau ´apa yang bisa saya bantu?” atau “ada keluhan
apa?”)
4) Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang
dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan
jawaban pasien.
5) Konfirmasi masalah yang ada dan menanyakan
adakah masalah lainnya (mis: "jadi ada sakit kepala
dan capek-capek, ada lagi yang lain?" atau "apakah
ada perubahan dengan berat badan?", dan lain-lain)

B) Mengumpulkan informasi
1) Dorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya
mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-
katanya sendiri (menggali apa yang menyebabkan
kedatangannya hari ini)
2) Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan
tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka dilanjutkan
dengan pertanyaan tertutup.
PROSEDUR PROSES KONSULTASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK PUSDIK BRIMOB
WATUKOSEK 00 2/3
Prosedur 3) Dengarkan pasien dengan penuh perhatian,
membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya
tanpa diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien
untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan
pembicaraan setelah jeda sejenak.
4) Amati respon pasien secara verbal maupun non-
verbal (mis: mendorong pasien berbicara,
memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan
refleksi isi, membuat interpretasi bahasa tubuh,
ucapan, ekspresi wajah)
5) Klarifikasi kembali pernyataan pasien bila kurang jelas
atau meminta penjelasan lebih lanjut (misalnya: "bisa
dijelaskan apa yang dimaksud dengan kepala terasa
melayang?")
6) Rangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk
memastikan bahwa pengertian dokter sama dengan
pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya ;
meminta pasien mengoreksi bila ada interpretasi yang
kurang tepat, atau meminta pasien memberikan
penjelasan lebih lanjut,
Jika membaca, mencatat atau menggunakan
komputer, tidak mengganggu jalannya sesi konsultasi.
Saat melakukan pemeriksaan fisik menjelaskan
prosesnya dan meminta izin.
Berikan perhatian khusus terhadap hal-hal sensitif
yang dapat membuat pasien merasa malu atau
menyakitkan pasien, termasuk pemeriksaan fisik.
Jelaskan alasan pertanyaan atau pemeriksaan fisik
yang mungkin dirasa tidak masuk akal.

C) Memberikan Penjelasan & Rencana Tata Laksana


1) Berikan informasi yang terukur dan terstruktur dalam
kalimat – kalimat singkat yang dapat dimengerti dan
buat urutan yang logis; pastikan pengertian pasien;
gunakan respon pasien sebagai panduan untuk
memberikan informasi selanjutnya
2) Nilai pengetahuan awal pasien : tanyakan apa yang
sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal
pemberian informasi, tentukan sampai seberapa jauh
pasien menginginkan informasi.
3) Berikan penjelasan pada waktu yang tepat: hindari
memberikan saran, informasi dan harapan yang
terlalu dini
PROSEDUR PROSES KONSULTASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK PUSDIK BRIMOB
WATUKOSEK 00 3/3
Prosedur 4) Berikan pernyataan dan kalimat yang mudah
dimengerti dan ringkas; hindari penggunaan istilah
medis atau berikan penjelasan istilah tersebut dapat
dengan menggunakan metode visual untuk
menyampaikan informasi: , model, informasi dan
petunjuk tertulis.
5) Pastikan pemahaman pasien terhadap informasi
(atau perencanaan) yang diberikan : misalnya dengan
meminta pasien mengulangi dengan kata-katanya
sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.
6) Berikan kesempatan dan dorong pasien untuk
berpartisipasi dalam perencanaan tata laksana:
meminta pasien untuk mengajukan pertanyaan,
meminta klarifikasi serta menyatakan keraguannya,
dan dokter merespon dengan tepat.
7) Jelaskan secara detil pilihan penatalaksanaan,
8) Negosisasikan rencana yang dapat disepakati kedua
belah pihak :
o Informasikan apa yang menjadi pilihan terbaik dari
beberapa pilihan yang tersedia
o Bantu pasien menentukan pilihan
9) Pastikan apakah
o Pasien dapat menerima rencana penatalaksanaan
o Kekhawatiran pasien telah teratasi

D) Menutup Sesi Konsultasi


1) Rangkum sesi secara singkat dan klarifikasi rencana
penatalaksanaan.
2) Lakukan perjanjian dengan pasien tentang langkah
selanjutnya yang akan dilakukan baik oleh pasien
maupun dokter.
3) Antisipasi: Jelaskan hal-hal tak terduga yang mungkin
terjadi, apa yang harus dilakukan jika rencana, tidak
berjalan sebagaimana mestinya, kapan dan
bagaimana mencari bantuan dengan menghubungi .
4) Pastikan terakhir kali apakah pasien setuju dan
merasa nyaman dengan rencana yang telah disusun,
tanyakan apakah masih ada pertanyaan atau hal - hal
lain yang masih perlu didiskusikan. (Mis: "ada
pertanyaan lagi atau masih ada hal yang ingin
didiskusikan?").

Unit Terkait 1. Dokter


2. Tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai