DISUSUN OLEH:
ALFIANA AULIA
A25116061
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Perhitungan kimia dalam persamaaan reaksi
Alokasi Waktu : 35 Menit
A.Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaiannya
KD 3.12 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui data percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
3.12.1Menentukan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi
3.12.2Menentukan rumus air Kristal
3.12.3Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
C.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menerapkan konsep mol dengan menggunakan persamaan reaksi
2. Siswa dapat menentukan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi.
3. Siswa dapat menentukan rumus air Kristal.
4. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
D.Materi Pembelajaran
1. Materi prasyarat
- Hukum dasar kimia
2. Materi Inti
Perhitungan Kimia dalam Persamaan Reaksi
A. Stoikiometri Persamaan Reaksi
Selain menunjukkan jenis zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, persamaaan reaksi juga menunjukkan jumlah
partikel-partikel yang terlibat bereaksi. Perbandingan jumlah molekul-molekul yang bereaksi dan yang dihasilkan dari
reaksi ditunjukkan oleh koefisien persamaan reaksi tersebut.
Contoh :
Reaksi pembakaran etana :
2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
(2 molekul) (7 molekul) (4 molekul) (6 molekul)
Koefisien 2,7,4, dan 6 menunjukkan bahwa setiap molekul C 2H6 tepat habis bereaksi dengan 7 molekul gas O2
dan menghasilkan 4 molekul CO2 dan 6 molekul H2O. tepat bereaksi dengan 3,5 L molekul oksigen dan menghasilkan
2 L molekul CO2 dan 3 L molekul H2O. Dengan demikian, didapatkan bahwa 1 mol C 2H6 (30 gram ) akan tepat habis
bereaksi dengan 3,5 mol O2 (112 gram) menghasilkan 2 mol CO2 (88 gram) dan 3 mol H2O (54 gram).
Dari contoh di atas, terlihat bahwa koefisien persamaan reaksi menunjukkan perbandingan jumlah mol zat-zat
yang terlibat reaksi, tetapi tidak menunjukan perbandingan massa zat yang terlibat pada reaksi tersebut.
Jika dijumlahkan, massa zat sebelum reaksi (30 gram + 112 gram) sama dengan massa zat setelah reaksi (88
gram + 54 gram). Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam persamaan reaksi masih tetap berlaku hukum kekekalan
massa.
Contoh soal
Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan asam klorida 2 M hingga aluminium habis
bereaksi dengan reaksi:
Al(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) +H2(g) (belum setara)
a. Berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan diukur pada STP? (Ar Al = 27; Cl = 35,5; dan H = 1)
b. Barapa volume HCl 2 M paling sedikit yang harus direaksikan agar semua aluminium habis bereaksi?
Jawab:
Langkah-langkah penyelesaian;
= 0,2 mol
3. Carilah perbandinga mol zatyang didasarkan pada persamaan reaksi setara.
Dari persamaa reaksi, mol Al : mol HCl :mol H2 = 2 : 6 : 3.
Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa 2 mol Al akan menghasilkan 2 mol Al akan menghasilkan 3 mol
gas H2 sehingga untuk 0,2 mol Al akan:
3
a. Menghasikan gas H2 = 2 × 0,2 mol
= 0,3 mol
6
b. Memerlukan larutan HCl ¿ 2 × 0,2 mol
= 0,6 mol
4. Ubahlah satuan zat yang ditanyakan dari mol menjadi satuan yang dikehendaki.
Pada soal ini, gas hidrogen ditanyakn dalam satuan liter pada STP
V = n × Volume molar
= 0,3 mol × 22,4 liter/mol
= 6,72 liter.
5. Volume HCl yang diperlukan minimal 0,6 mol. Oleh karena konsentrasi HCl 2 mol/L, maka:
0,6 mol
V HCl = 2mol / L = 0,3 liter atau 300 ml.
B. Air Kristal
Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya terbentuk dari suatu zat cair atau
larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan-lahan. Contohnya, bila larutan
tembaga (II) sulfat diuapkan airnya maka akan terjadi kristal terusi. Dalam proses tersebut terjadi kemungkinan
adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal. Air yang terjebak dalam kristal disebut sebagai air kristal.
Tidak semua kristal mengandung air kristal, dan jumlah air kristal untuk setiap zat tidak sama. Kristal terusi (gram
tembaga (II) sulfat) mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dalam setiap satuan rumus kimianya. Oleh karena
itu, rumus kimia terusi adalah CuSO4.5H2O. Air kristal akan terlepas jika dilakukan pemanasan atau dilarutkan
sehingga di dalam proses reaksinya air kristal tidak terlibat reaksi kimia.
Penentuan jumlah air kristal dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memanaskan kristal
sehingga air kristalnya terlepas. Kemudian, dari massa kristal sebelum dan sesudah pemanasan dapat ditentukan
massa air kristalnya. Jika senyawa tersebut ternyata tidak stabil pada pemanasan, maka penentuan jumlah air
kristal dilakukan dengan menganalisis melalui reaksi kimia.
Contoh soal
1. Kristal Zn(NO3)2.xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap. Ternyata, massanya berkurang
36,54%. Jika diketahui Ar Zn = 65, N = 14, O = 16, dan H = 1;tentukan nilai x.
Jawab :
Misal massa kristal = 100 gram
Massa kristal berkurang 36,54 % sehingga massa kristal yang tersisa adalah:
Massa Zn(NO3) = (100 – 36,54) gram
= 63,46 gram
Massa H2O = 36, 54 gram
63,46 36,54
Perbandingan mol Zn(NO3)2 : H2O = 189 : 18
= 0,34 : 2,03
=1:6
Jadi, nilai x adalah 6 dan rumus kimia kristalnya adalah Zn(NO3)2 .6H2O.
2. Kristal garam natrium karbonat (Na2CO3.nH2O) yang massanya 9,8 gram direaksikan dengan asam
klorida sampai habis dengan reaksi:
Na2CO3(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ternyata, dihasilkan gas CO2 sebanyak 1,12 liter pada keadaan standar (0°C. 1 atm). Jika diketahui Ar Na
= 23, C = 12, O = 16, dan H = 1 ; tentukan jumlah air kristal pada garam natrium karbonat tersebut.
Jawab:
Jumlah mol CO2 yang dihasilkan = 1,12 L(8°C,1 atm)
1,12 L
= 22,4 L/mol
= 0,05 mol
Dari persamaan reaksi:
Jadi,
= 0,625 mol
Dari perbandingan koefisien, jika 0,157 mol Cu bereaksi semuanya, maka diperlukan 0,157
mol S, sedangkan mol S yang tersedia 0,625 mol, sehingga jumlah belerang yang tersedia
mencukupi. Tetapi sebaliknya, tidak mungkin bila belerang bereaksi semuanya, sebab akan
memerlukan Cu sebanyak 0,625 mol, sedangkan mol Cu yang tersedia hanya 0,157 mol. Jadi,
pereaksi pembatasnya adalah Cu.
Cara lain yang biasa digunakan untuk mencari pereaksi pembatas adalah dengan membagi
jumlah mol zat yang diketahui dengan koefisien masing-masing dan hasil yang didapat
dibandingkan, maka pereaksi yang hasil baginya kecil akan habis atau sebagai pereaksi
pembatas.
Pada soal diatas, perbandingannya :
0,157 0,625
Cu : S = 1
: 1
Karena hasil bagi mol dengan koefisien dari Cu lebih kecil, maka Cu habis bereaksi atau
sebagai pereaksi pembatas.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : problem based learning
Metode Pembelajaran : ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
Sumber Belajar
Buku kimia siswa kelas x, kurikulum 2013 revisi
Buku kimia untuk SMA/MA kelas X karangan Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd penerbit Erlangga tahun 2013
Internet: web, artikel, jurnal, dll.
G. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 5 menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa sebelum memulai pelajaran.
Guru memeriksa kehadiran seluruh siswa sebagai sikap disiplin.
Siswa menyiapkan fisik dan psikis dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Siswa mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya tentang perhitungan kimia
dengan teknik bertanya guru.
Guru menjelaskan kembali mengenai sub-sub yang di pelajari pada perhitungan kimia dengan
arahan dari guru.
Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran yang akan
diajarkan.
Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian acuan
Siswa diberi tahu oleh guru materi pada pertemuan yang berlangsung yaitu perhitungan kimia
dalam persamaan reaksi.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan kegiatan pembelajaran.
Pembagian kelompok belajar beserta nomor kelompoknya.
Kegiatan Inti 25 menit
Mengamati
Peserta didik diberikan materi ajar oleh guru
Peserta didik mengamati materi ajar yang diberikan
Menanya (Questioning)
Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah di ajarkan.
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara kelompok.
Mengasosiasi (Associating)
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai soal yang diberikan oleh guru
Setiap kelompok menjawab soal yang diberikan guru dengan waktu yang ditentukan oleh guru.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memanggil secara acak pada setiap kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis
Setiap kelompok harus ada perwakilan untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
Kegiatan Penutup 5 menit
Guru memperbaiki jawaban siswa yang kurang tepat
Setiap siswa dipersilahkan untuk mencatat hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini dengan
penuh tanggung jawab.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang stoikiometri persamaan reaksi,
air kristal dan pereaksi pembatas.
Guru memberikan PR kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpul pada pertemuan
selanjutnya.
Guru meyampaikan kepada peserta didik tentang materi yang akan di bahas pada pertemuan
selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019
Waktu Pengamatan : Selama pembelajaran
Respon
No. Kriteria
1 2 3 4
3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain dan penjelasan guru
Keterangan: Penilaian:
Skor yang diperoleh
4 = Selalu x 100
skor maksimal
3 = Kadang-kadang
2 = Pernah
1 = Tidak sama sekali
LAMPIRAN
No Tujuan Pembelajaran Butir soal skor
.
1. Siswa dapat menerapkan konsep mol Perhatikan persamaan reaksi berikut! 2
dengan menggunakan persamaan reaksi Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
3. Siswa dapat menentukan rumus air Jika 11,6 gram Na2SO4 x H2O dipanaskan akan terbentuk Na2SO4 3
Kristal. sebanyak 7,1 gram. (Mr Na2SO4 = 142, Mr H2O = 18). Tentukan jumlah air
kristal yang terkandung dalam senyawa tersebut dan tuliskan rumus senyawa
berkristal tersebut!
4 Siswa dapat menentukan pereaksi Sebanyak 6,35 gram tembaga direaksikan dengan 32 gram belerang dengan 3
pembatas dalam suatu reaksi. reaksi:
Cu (s) + S (s) CuS (s)
(Ar Cu = 63,5 S = 32)
a. Manakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?
b. Berapa gram Cus yang terbentuk?
c. Manakah zat sisa dan berapa gram beratnya?
RUBRIK TES PENGETAHUAN
Nilai = skor x 10