Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

“PERHITUNGAN KIMIA DALAM PERSAMAAN REAKSI”

DISUSUN OLEH:
ALFIANA AULIA
A25116061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019/2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Perhitungan kimia dalam persamaaan reaksi
Alokasi Waktu : 35 Menit

A.Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaiannya
KD 3.12 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui data percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
3.12.1Menentukan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi
3.12.2Menentukan rumus air Kristal
3.12.3Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
C.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menerapkan konsep mol dengan menggunakan persamaan reaksi
2. Siswa dapat menentukan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi.
3. Siswa dapat menentukan rumus air Kristal.
4. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
D.Materi Pembelajaran
1. Materi prasyarat
- Hukum dasar kimia
2. Materi Inti
Perhitungan Kimia dalam Persamaan Reaksi
A. Stoikiometri Persamaan Reaksi
Selain menunjukkan jenis zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, persamaaan reaksi juga menunjukkan jumlah
partikel-partikel yang terlibat bereaksi. Perbandingan jumlah molekul-molekul yang bereaksi dan yang dihasilkan dari
reaksi ditunjukkan oleh koefisien persamaan reaksi tersebut.
Contoh :
Reaksi pembakaran etana :
2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
(2 molekul) (7 molekul) (4 molekul) (6 molekul)
Koefisien 2,7,4, dan 6 menunjukkan bahwa setiap molekul C 2H6 tepat habis bereaksi dengan 7 molekul gas O2
dan menghasilkan 4 molekul CO2 dan 6 molekul H2O. tepat bereaksi dengan 3,5 L molekul oksigen dan menghasilkan
2 L molekul CO2 dan 3 L molekul H2O. Dengan demikian, didapatkan bahwa 1 mol C 2H6 (30 gram ) akan tepat habis
bereaksi dengan 3,5 mol O2 (112 gram) menghasilkan 2 mol CO2 (88 gram) dan 3 mol H2O (54 gram).
Dari contoh di atas, terlihat bahwa koefisien persamaan reaksi menunjukkan perbandingan jumlah mol zat-zat
yang terlibat reaksi, tetapi tidak menunjukan perbandingan massa zat yang terlibat pada reaksi tersebut.
Jika dijumlahkan, massa zat sebelum reaksi (30 gram + 112 gram) sama dengan massa zat setelah reaksi (88
gram + 54 gram). Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam persamaan reaksi masih tetap berlaku hukum kekekalan
massa.
Contoh soal
Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan asam klorida 2 M hingga aluminium habis
bereaksi dengan reaksi:
Al(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) +H2(g) (belum setara)
a. Berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan diukur pada STP? (Ar Al = 27; Cl = 35,5; dan H = 1)
b. Barapa volume HCl 2 M paling sedikit yang harus direaksikan agar semua aluminium habis bereaksi?
Jawab:

Langkah-langkah penyelesaian;

1. Setarakan terlebih dahulu persamaan reaksinya.


2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) +3H2(g)
2. Tentukan apa yang diketahui, kemudian ubah mendadi mol,
Diketahui : massa Al = 5,4 gram
5,4 gram
Jumlah mol Al = 27 gram/mol

= 0,2 mol
3. Carilah perbandinga mol zatyang didasarkan pada persamaan reaksi setara.
Dari persamaa reaksi, mol Al : mol HCl :mol H2 = 2 : 6 : 3.
Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa 2 mol Al akan menghasilkan 2 mol Al akan menghasilkan 3 mol
gas H2 sehingga untuk 0,2 mol Al akan:
3
a. Menghasikan gas H2 = 2 × 0,2 mol

= 0,3 mol
6
b. Memerlukan larutan HCl ¿ 2 × 0,2 mol

= 0,6 mol
4. Ubahlah satuan zat yang ditanyakan dari mol menjadi satuan yang dikehendaki.
Pada soal ini, gas hidrogen ditanyakn dalam satuan liter pada STP
V = n × Volume molar
= 0,3 mol × 22,4 liter/mol
= 6,72 liter.
5. Volume HCl yang diperlukan minimal 0,6 mol. Oleh karena konsentrasi HCl 2 mol/L, maka:
0,6 mol
V HCl = 2mol / L = 0,3 liter atau 300 ml.
B. Air Kristal
Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya terbentuk dari suatu zat cair atau
larutan yang mengalami proses pemadatan atau penguapan secara perlahan-lahan. Contohnya, bila larutan
tembaga (II) sulfat diuapkan airnya maka akan terjadi kristal terusi. Dalam proses tersebut terjadi kemungkinan
adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal. Air yang terjebak dalam kristal disebut sebagai air kristal.
Tidak semua kristal mengandung air kristal, dan jumlah air kristal untuk setiap zat tidak sama. Kristal terusi (gram
tembaga (II) sulfat) mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dalam setiap satuan rumus kimianya. Oleh karena
itu, rumus kimia terusi adalah CuSO4.5H2O. Air kristal akan terlepas jika dilakukan pemanasan atau dilarutkan
sehingga di dalam proses reaksinya air kristal tidak terlibat reaksi kimia.
Penentuan jumlah air kristal dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memanaskan kristal
sehingga air kristalnya terlepas. Kemudian, dari massa kristal sebelum dan sesudah pemanasan dapat ditentukan
massa air kristalnya. Jika senyawa tersebut ternyata tidak stabil pada pemanasan, maka penentuan jumlah air
kristal dilakukan dengan menganalisis melalui reaksi kimia.
Contoh soal
1. Kristal Zn(NO3)2.xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap. Ternyata, massanya berkurang
36,54%. Jika diketahui Ar Zn = 65, N = 14, O = 16, dan H = 1;tentukan nilai x.
Jawab :
Misal massa kristal = 100 gram
Massa kristal berkurang 36,54 % sehingga massa kristal yang tersisa adalah:
Massa Zn(NO3) = (100 – 36,54) gram
= 63,46 gram
Massa H2O = 36, 54 gram
63,46 36,54
Perbandingan mol Zn(NO3)2 : H2O = 189 : 18
= 0,34 : 2,03
=1:6
Jadi, nilai x adalah 6 dan rumus kimia kristalnya adalah Zn(NO3)2 .6H2O.
2. Kristal garam natrium karbonat (Na2CO3.nH2O) yang massanya 9,8 gram direaksikan dengan asam
klorida sampai habis dengan reaksi:
Na2CO3(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ternyata, dihasilkan gas CO2 sebanyak 1,12 liter pada keadaan standar (0°C. 1 atm). Jika diketahui Ar Na
= 23, C = 12, O = 16, dan H = 1 ; tentukan jumlah air kristal pada garam natrium karbonat tersebut.
Jawab:
Jumlah mol CO2 yang dihasilkan = 1,12 L(8°C,1 atm)
1,12 L
= 22,4 L/mol

= 0,05 mol
Dari persamaan reaksi:

Na2CO3(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)


Perbandingan koefisien Na2CO3 dengan CO2 sama sehingga jumlah mol Na2CO3 = CO2 = 0,05 mol.

Massa rumus relatif (Mr) Na2CO3.nH2O = (106 + 18n) sehingga

massa 0,05 mol Na2CO3.nH2O = 0,05 × (106 + 18n)

Jadi,

0,05 × (106 + 18n) = 9,8


5,3 + 0,9n = 9,8
0,9n = 4,5
n=5
Jadi, air kristal dalam garam natrium karbonat tersebut adalah 5 atau Na2CO3.5H2O.
C. Pereaksi pembatas
Bila dua zat direaksikan akan didapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, kedua pereaksi tepat habis
bereaksi dan kemungkinan kedua, salah satu pereaksi habis sedangkan pereaksi yang didapat. Pereaksi yang
membatasi hasil reaksi ini disebut dengan pereaksi pembatas(pereaksi batas).
Contoh soal
1. Sebanyak 10 gram tembaga direaksikan dengan 20 gram belerang dengan reaksi:
Cu(s) + S(s) CuS(s)
(Ar Cu = 63,5 dan S = 32)
a. Manakah pereaksi pembatasnya?
b. Berapa gram CuS yang terbentuk?
c. Manakah zat yang tersisa dan berapa gram massanya?
Langkah – langkah penyelesaiannya;
1) Menentukan pereaksi pembatas: untuk menentuka pereaksi pembatas, selidiki salah satu pereaksi
dengan mengambil perbandingan mol zat dari reaksi setera. Kemudian, dari perbandingan tersebut
dapat diketahui jumlah zat yang tersedia cukup atau tidak. Dalam reaksi kimia, tidak mungkin zat
yang bereaksi melebihi zat yang tersedia. Jadi, pereaksi pembatas adalah zat yang pasti habis dalam
reaksi tersebut.
10 gram
Mol Cu = 63,5 gram/mol
= 0,157 mol.
20 gram
Mol S = 32 gram/mol

= 0,625 mol

Dari perbandingan koefisien, jika 0,157 mol Cu bereaksi semuanya, maka diperlukan 0,157
mol S, sedangkan mol S yang tersedia 0,625 mol, sehingga jumlah belerang yang tersedia
mencukupi. Tetapi sebaliknya, tidak mungkin bila belerang bereaksi semuanya, sebab akan
memerlukan Cu sebanyak 0,625 mol, sedangkan mol Cu yang tersedia hanya 0,157 mol. Jadi,
pereaksi pembatasnya adalah Cu.
Cara lain yang biasa digunakan untuk mencari pereaksi pembatas adalah dengan membagi
jumlah mol zat yang diketahui dengan koefisien masing-masing dan hasil yang didapat
dibandingkan, maka pereaksi yang hasil baginya kecil akan habis atau sebagai pereaksi
pembatas.
Pada soal diatas, perbandingannya :
0,157 0,625
Cu : S = 1
: 1

Karena hasil bagi mol dengan koefisien dari Cu lebih kecil, maka Cu habis bereaksi atau
sebagai pereaksi pembatas.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : problem based learning
Metode Pembelajaran : ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

F. Media dan Sumber belajar


Media
o Proyektor
o PowerPoint
o Lembar kerja siswa
Alat dan Bahan
o spidol, papan tulis
o Laptop & infocus

Sumber Belajar
Buku kimia siswa kelas x, kurikulum 2013 revisi
Buku kimia untuk SMA/MA kelas X karangan Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd penerbit Erlangga tahun 2013
Internet: web, artikel, jurnal, dll.
G. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran Waktu
 Kegiatan Pendahuluan 5 menit
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa sebelum memulai pelajaran.
 Guru memeriksa kehadiran seluruh siswa sebagai sikap disiplin.
 Siswa menyiapkan fisik dan psikis dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Apersepsi
 Siswa mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya tentang perhitungan kimia
dengan teknik bertanya guru.
 Guru menjelaskan kembali mengenai sub-sub yang di pelajari pada perhitungan kimia dengan
arahan dari guru.
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran yang akan
diajarkan.
 Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Pemberian acuan
 Siswa diberi tahu oleh guru materi pada pertemuan yang berlangsung yaitu perhitungan kimia
dalam persamaan reaksi.
 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan kegiatan pembelajaran.
 Pembagian kelompok belajar beserta nomor kelompoknya.
 Kegiatan Inti 25 menit
 Mengamati
 Peserta didik diberikan materi ajar oleh guru
 Peserta didik mengamati materi ajar yang diberikan
 Menanya (Questioning)
 Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah di ajarkan.
 Mengumpulkan data (Eksperimenting)
 Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara kelompok.
 Mengasosiasi (Associating)
 Siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai soal yang diberikan oleh guru
 Setiap kelompok menjawab soal yang diberikan guru dengan waktu yang ditentukan oleh guru.
 Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru memanggil secara acak pada setiap kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis
 Setiap kelompok harus ada perwakilan untuk mengerjakan soal dipapan tulis.
 Kegiatan Penutup 5 menit
 Guru memperbaiki jawaban siswa yang kurang tepat
 Setiap siswa dipersilahkan untuk mencatat hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini dengan
penuh tanggung jawab.
 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang stoikiometri persamaan reaksi,
air kristal dan pereaksi pembatas.
 Guru memberikan PR kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpul pada pertemuan
selanjutnya.
 Guru meyampaikan kepada peserta didik tentang materi yang akan di bahas pada pertemuan
selanjutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan, bertanya).
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis (mengisi soal-soal pada LKS dan ulangan harian).
Prosedur Penilaian :
NO Aspek Yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Selama proses pembelajaran dan


diskusi
 Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti Pengamatan
 Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
perhitungan kimia
 Siswa bertanya kepada teman atau guru dengan santun

2. Pengetahuan Tes Penyelesaian tugas individu

Siswa mampu menyelsaikan soal-soal yang berkaitan dengan


perhitungan kimia

3 Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas baik individu


maupun  kelompok dan pada saat
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan diskusi
masalah yang relevan yang berkaitan dengan perhitungan kimia

Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019
Waktu Pengamatan : Selama pembelajaran
Respon
No. Kriteria
1 2 3 4

1 Siswa hadir tepat waktu (disiplin)

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan teliti

3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain dan penjelasan guru

4 Siswa bertanya kepada teman atau guru dengan santun

5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan pembelajaran

7 Siswa menyontek pekerjaan temannya

8 Siswa berdiskusi dengan teman kelompok dengan tanggung jawab

9 Siswa berinteraksi dengan teman kelompok dengan santun

10 Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan penuh tanggung jawab

11 Siswa mencatat hasil diskusi

12 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan guru

13 Siswa mencantumkan sumber rujukan dengan jujur


14 Siswa memotong pembicaraan teman maupun guru

15 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas

16 Siswa mengerjakan tugas individu dengan jujur dan baik

Keterangan: Penilaian:
Skor yang diperoleh
4 = Selalu x 100
skor maksimal
3 = Kadang-kadang
2 = Pernah
1 = Tidak sama sekali

LAMPIRAN
No Tujuan Pembelajaran Butir soal skor
.
1. Siswa dapat menerapkan konsep mol Perhatikan persamaan reaksi berikut! 2
dengan menggunakan persamaan reaksi Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g) 

Apabila terbetuk 0,224 liter gas H2 dalam keadaan standar, maka


massa H2 yang terjadi adalah....
(Ar Mg = 24; H = 1; Cl = 35,5)
2. Siswa dapat menentukan banyaknya zat Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan asam klorida 2
pereaksi dan hasil reaksi. berlebihan hingga semua habis bereaksi dengan reaksi :
      Al (s)      +      HCl  (aq)           AlCl3  (aq)      +     H2  (g)
Berapa liter gas Hidrogen yang dihasilkan diukur pada STP?   
Ar Al = 27, Cl = 35,5, H = 1

3. Siswa dapat menentukan rumus air Jika 11,6 gram Na2SO4  x  H2O dipanaskan akan terbentuk Na2SO4  3
Kristal. sebanyak 7,1 gram. (Mr Na2SO4 = 142, Mr H2O = 18). Tentukan jumlah air
kristal yang terkandung dalam senyawa tersebut dan tuliskan rumus senyawa
berkristal tersebut!
4 Siswa dapat menentukan pereaksi Sebanyak 6,35 gram tembaga direaksikan dengan 32 gram belerang dengan 3
pembatas dalam suatu reaksi. reaksi:
     Cu (s)     +     S (s)       CuS   (s)
(Ar Cu = 63,5      S   =  32)
a.     Manakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?
b.     Berapa gram Cus yang terbentuk?
c.     Manakah zat sisa dan berapa gram beratnya?
RUBRIK TES PENGETAHUAN

Nilai = skor x 10

Anda mungkin juga menyukai