sebesar 100 juta. Ia bermaksud meminjam uang kepada temannya yaitu Aries. Aries pun
menyetujui memberikan pinjaman dengan syarat bahwa Fitra harus mengembalikan pinjaman
tersebut dalam tempo waktu 3 bulan sebesar 115 juta. Menurutnya kelebihan tersebut adalah wajar
karena uang itu digunakan oleh Fitra untuk mengembangkan usaha bukan untuk kebutuhan
konsumtif. Fitra pun juga tidak keberatan dengan permintaan tersebut. Dengan demikian,
keduanya saling ridha dan tidak ada keberatan terhadap transaksi itu. Menurut Anda, apakah
tindakan yang dilakukan kedua belah pihak dibenarkan menurut Islam ? Jelaskan dengan argumen
Anda !
2) Karena ada suatu kebutuhan yang mendesak, Nami meminjam uang sebesar 10 juta rupiah dengan
memberikan barang jaminan kepada Dillah yaitu sebuah laptop yang diperkirakan memiliki nilai
yang sama dengan uang yang dipinjamkan. Ternyata, sampai tenggang waktu yg telah ditentukan,
Nami tidak mampu mengembalikan uang yang ia pinjam dari Dillah, sehingga Dillah menjual
barang jaminan tersebut. Ternyata, hasil dari penjualan tersebut sebesar 12 juta rupiah, dan
keseluruhan uangnya dimiliki oleh dillah. Anggapannya bahwa laptop tersebut sudah menjadi hak
miliknya. Bagaimana tanggapan anda mengenai kasus tersebut? Jelaskan argumen anda sesuai
dengan pandangan islam !
3) Epi memiliki sebuah cincin emas yang ia beli sekitar 5 tahun yang lalu. Karena cincin tersebut
terlihat kuno dan tidak menarik lagi ketika dipakai, Epi berkeinginan untuk membeli cincin emas
yang baru. Namun, ia berpikir akan rugi bila cincin lamanya tidak terpakai lagi bila ia membeli
yang baru. Akhirnya, Epi berinisiatif menukar tambah cincin emas lama ke yang baru di sebuah
toko penjual emas. Sesampainya di toko, taksiran harga cincin emas lama yang telah disepakati
seharga 2 juta rupiah, Epi pun harus menambah uang tunai sebesar 1 juta rupiah agar dapat
membeli cincin emas yang baru seharga 3 juta rupiah. Menurut Anda, apakah transaksi tersebut
diperbolehkan dalam islam? jelaskan dan berikan solusi yang tepat jika tidak diperbolehkan !
4) Rina merupakan seorang penjual (dropshipper) yang menjual berbagai jenis jilbab muslimah. Rina
membeli jilbab-jilbab tersebut secara online dari seorang supplier dari luar kota. Harga Jilbab yang
rina beli dari supplier tersebut relatif murah dan kualitasnya pun baik. Rina pun kemudian
menambahkan keuntungan atau margin dari jilbab yang ia beli sebesar Rp15.000 hingga
Rp20.000. Dari penjualan jilbab tersebut, Rina mendapatkan profit yang besar. Menurut Rina,
sistem dropship menguntungkan bagi setiap pihak, pembeli mendapatkan barang yang dibutuhkan
dengan cepat dan mudah, dropshipper mendapatkan keuntungan atas penjualannya,
dan supplier dimudahkan terjual barangnya. Dari kasus ini, bagaimana tanggapan Anda mengenai
mekanisme dropshipping ? apakah jual beli seperti ini diperbolehkan dalam pandangan islam ?
jelaskan argumen Anda secara lengkap!