hektar. Maka kepemilikan harta tersebut menjadi milik fitra dan fitri.
Syirkah inan fitra dan fitri merupakan seorang sahabat ingin mendirikan sebuah rumah makan.
Masing2 menyetorkan modal sebesar 20 juta dan keuntungan/kerugiannya dibagi 50:50.
Syirkah abdan fitra merupakan seorang arsitek bekerja sama dengan fitri yang merupakan
seorang tukang bangunan untuk mengerjakan proyek pembangunan pesantren
Syirkah wujuh fitra dan fitri merupakan seorang pedagang yang membeli sebuah kendaraan
secara kredit dari distrbutor. Mereka kemudian menjualnya dengan keuntungan dibagi 50% per
orang dan harga pokoknya diberikan kepada distributor
Mudharabah fitra yang seorang investor mengajak fitri adalah untuk kerjasama memproduksi
50kg lele dalam 6 bulan. fitra menyetorkan modal sebesar 30 juta dan pembagian keuntungan
sebesar 35% untuk fitra dan 65% untuk fitri karena fitri lebih banyak bekerja dibandingkan fitra
Wakalah akad murabahah bil wakalah untuk kepentingan fitra sebagai musytari, pihak bank
BTN Syariah terlebih dahulu membeli rumah (yang dibutuhkan musytari) dari penjual/developer
ditambah sejumlah keuntungan yang dimintakan oleh bank dan disetujui atau disepakati oleh
musytari.