Anda di halaman 1dari 5

Soal 1

Tn. Amir membutuhkan dana sebesar Rp 25 juta. Petugas hubungan pelanggan PT. Bank Syariah
Abadi menyarankan Tn. Amir menjual barang yang dimilikinya kepada Bank. Tn. Amir menjual
motor honda CBR tahun 2010 seharga Rp 25 juta kepada Bank Syariah Abadi. Pada saat yang
bersamaan Bank Syariah abadi menjual motor tersebut kepada Tn. Amir dengan akad murabahah
dan mengambil keuntungan sebesar 10%. Tn. Amir akan mencicil biaya pembelian motor kepada
bank selama 1 tahun.

A. Tentukan apakah transaksi antara Tn. Amir dan Bank Syariah Abadi telah sesuai
dengan syariah.
B. Jelaskan jawaban anda dan apakah usul anda agar transaksi terbut bisa sesuai
dengan syariah

Soal 2

Abdullah adalah petani yang rajin dan jujur. Selama ini hasil panennya mampu menghidupi
keluarganya. Pada suatu saat, anak Abdullah mengalami kecelakaan dan membutuhkan banyak
biaya. Abdulllah kemudian menemui Tn. Budi untuk memperoleh dana agar bisa membawa
anaknya ke rumah sakit. Tn. Budi mau meminjamkan dananya kepada Abdullah dengan syarat
Abdullah mau menjual hasil kebun mangga nya sebesar Rp 10 juta. Pada saat itu mangga yang
ada di kebun mangga abdullah belumlah masak.

A. Tentukan apakah transaksi antara Abdullah dan Tn. Budi telah sesuai dengan
syariah.
B. Jelaskan jawaban anda dan apakah usul anda agar transaksi terbut bisa sesuai
dengan syariah

Soal 3

Koperasi Simpan Pinjam ABC ingin merubah bisnis koperasi dari konvensional ke keuangan
syariah. Koperasi tidak lagi mengenakan bunga atas pemberian dana kepada anggotanya tetapi
menanyakan terebih dahulu apakah usaha yang akan didanai oleh koperasi dapat menghasilkan
keuntungan harian sebesar Rp 100.000. Jika usaha anggota dapat menghasilkan keuntungan
sebesar Rp 100.000/hari maka koperasi menetapkan bagi hasil untuk koperasi sebesar Rp
30.000/hari.

A. Tentukan apakah transaksi antara Koperasi Simpan Pinjam dan anggota telah
sesuai dengan syariah.
B. Jelaskan jawaban anda dan apakah usul anda agar transaksi terbut bisa sesuai
dengan syariah
Soal 4

Berikut ini adalah beberapa butir yang ada dalam perjanjian murabahah:

1. Akad murabahah merupakan akad jual-beli tangguh untuk periode 120 bulan.Besaran harga
yang disepakati oleh para pihak, baik BRI maupun pihak kedua, adalah Rp. 400.000,000
(empat ratus juta rupiah). Cicilan pihak kedua kepada Bank per bulan sebesar Rp.3.340.000
(tiga juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
2. Juga dinyatakan, jika nasabah tidak membayar tepat pada waktunya (per tanggal 10, atau
tanggal sebelumnya jika tanggal tersebut hari libur), maka pihak kedua akan dikenakan
denda sebesar Rp. 200,000 (dua ratus ribu rupiah) yang bersifat final, dan wajib dibayarkan
kepada pihak pertama.
3. Nasabah wajib mempertanggungkan atau mengasuransikan atas beban sendiri dengan
Banker’s Clause untuk dan atas nama pihak Bank Syariah kepada perusahaan asuransi
syariah yang disepakati atau disetujui para pihak atas barang dan seluruh ataupun sebagian
benda-benda yang dipergunakan sebagai jaminan dalam pembiayaan ini.

A. Tentukan apakah setiap butir diatas telah sesuai dengan syariah.

Soal 5

Tn. Ridho hendak melakukan suatu usaha, tetapi kekurangan modal. Modal yang dibutuhkan
sebesar Rp40.000.000,- sedangkan modal yang dimilikinya hanya tersedia Rp20.000.000,-. Ini
berarti Tn. Ridho kekurangan dana tersebut, beliau meminta bantuan kepada bank untuk
menutupi kekurangan dana tersebut, modal usaha proyek sebesar Rp40.000.000,- dipenuhi oleh
Tn. Ridho 50% ddan Bank Syariah 50%. Jika pada akhirnya proyek tersebut memberikan
keuntungan sebesar Rp15.000.000,- maka Bank Syariah (Rp7.500.000,-) 50% untuk Tn. Ridho
(Rp7.500.000,-). Dengan catatan pada akhir suatu usaha Tn. Ridho tetap akan mengembalikan
uang sebesar Rp20.000.000,- ditambah Rp7.500.000,- untuk keuntungan Bank Syariah dari bagi
hasil. Untuk bantuan bank Syariah meminta jaminan 1 unit mobil kijang dengan harga pasar
Rp60.000.000.

A. Apakah transaksi tersebut sesuai syariah?

B. Jika ternyata menghasilkan kerugian, berapa kerugian yang ditanggung oleh Tn


Ridho dan Bank Syariah?

C. Dan Jika kerugian tersebut menyebabkan modal Tn Ridho habis, dan tidak dapat
mengembalikan kepada bank Syariah maka apa yg dapat dilakukan oleh Bank
Syariah?
Soal 6

Bank Syariah Mantap (BSM) mengajukan proposal penawaran kerja sama pembiayaan
Mudharabah Muqayyadah kepada Dunia Usaha Maju, Desember 2009. Dalam proposal
penawaran disebutkan, pembiayaan akan digelontorkan untuk PT Suara Irama Indah sebagai
biaya pengembangan usaha pembuatan keramik untuk di ekspor.

Ketika itu, Dunia Usaha Maju berasumsi skema pembiayaan itu sama dengan penempatan
deposito pada bank syariah. Karena itu Dunia usaha Maju setuju untuk menempatkan dananya
pada Bank Syariah Mantap. Pada 10 Januari 2010, Bank Syariah Mantap, Suara Irama Indah dan
Dunia Maju Usaha membuat kesepakatan bersama Mudharabah Muqayyadah No.
006/MoU/DPAPII/I/2004, No.103/0110/MoU-SIP/I/2004, dan No. 05/1393/017. Saat yang
sama, Dunia Usaha Maju mentransfer dana ke Bank Syariah Mantap dengan surat No.
045/DPAP II/KI/I/2004 tentang penerbitan deposito sebesar Rp 5 miliar.

Kesepakatan itu kemudian dituangkan dalam akta pembiayaan Mudharabah Muqayyadah sebesar
Rp 10 miliar pada 28 Januari 2010 antara ketiga pihak terebut. Perjanjian itu berlaku selama 2
tahun hingga 23 Januari 2012, dengan ketentuan bagi hasil Dunia Maju Usaha sebesar 13,5
persen per annum (tiap tahun). Sementara Bank Syariah Maju mendapatfee sebesar satu persen
per tahun terhitung sejak pembiayaan Mudharabah Muqayyadah masih berjalan (outstanding).
Sebulan kemudian, Dunia Maju usaha kembali mentransfer dana ke Bank Syariah Maju sebesar
Rp 5 miliar melalui surat No.115/DPAP II/KI/II/2010 tanggal 27 Februari 2010.

Enam bulan berselang, Dunia maju Usaha tidak mendapatkan nisbah bagi hasil karena Suara
Irama Indah dan Bank Syariah Mantap tidak membayarkan angsuran, baik kewajiban pokok
maupun margin (selisih) bagi hasil. Sejak awal proses pembiayaan, Dunia Maju Usaha menilai
Bank Syariah Maju tidak transparan. Hal itu antara lain tercermin dari pembiayaan yang
dilakukan lebih dulu pada Suara Irama Indah sebesar Rp 6,5 miliar pada Oktober 2009, sebelum
akad dibuat. Sementara, dalam akad pembiayaan No. 108 disebutkan bahwa Suara Irama Indah
tidak dalam keadaan berutang pada pihak lain.

A. Jelaskan apakah transaksi tersebut sesuai syariah?

Soal 7

Bapak Adi memborong mangga yang ada di pohon mangga sebesar Rp 500.000 per pohon tanpa
melihat jumlah mangga yang dapat diperoleh. Apakah menurut anda transaksi tersebut sesuai
syariah? Jika anda menganggap tidak syariah, bagaimana membuatnya agar sesuai dengan
syariah?

Soal 8
Bapak A adalah pemilik Usaha Dagang “Logam Indah” dan juga seorang ahli dibidang
pengecoran logam, tetapi ia memiliki dana yang terbatas untuk memenuhi permintaan/pesanan
pelanggan. Untuk itu Bapak A datang ke Bapak C seorang tetangga dan pemilik “CV Maju
Bersama” yang setuju untuk menanamkan dananya untuk berusaha bersama dengan Bapak A.
Untuk itu Bapak C meminta bagi hasil dari kegiatan yang didanai oleh dana miliknya sebesar
10% dari penghasilan. Bapak C mengungkapkan bahwa nilai bagi hasil tersebut agar mudah
dihitung oleh Bapak A. Setelah pembicaraan tersebut Bapak C memiliki banyak pertanyaan,
apakah pemberian dana tersebut sesuai dengan syari’ah? Apakah bagi hasil tersebut dibolehkan
menurut syari’ah?

Soal 9

Berikut adalah cuplikan diskusi antara Ali dan Adi di Kantin FEUI:

Adi : Li, loe kan udah ngambil ak.syar di semester ini.. Gue denger bunga bank ngga boleh
ya menurut Islam?

Ali : Yoi, bunga bank kan termasuk riba yang dilarang agama.. Ga cuma Islam lagi yang
ngelarang riba, agama-agama lain juga ngelarang riba.

Adi : Ah yang bener loe..?

Ali : Yah kasian deh loe.. makanya ambil kelas ak.syar donk semester besok.. Kelas dan
dosen-dosennya asik-asik kali..

Adi : Siip.. Gue percaya deh sama loe.. mudah-mudahan semester besok kelas ak.syar ga
bentrok deh sama kelas lain yang mau gue ambil. Eh, ngomong-ngomong, asli gue
masih penasaran niy, Li.. masa’ sih bunga bank itu masuk ke riba.. Gue denger dari
temen gue yang namanya gue rahasiain aja ya daripada gosip, kok rada beda yah.. Dia
bilang bunga bank yang di-charge ke transaksi komersial jaman sekarang itu bukan riba
karena jaman Nabi dulu ngga ada transaksi model begini.. Trus dia bilang lagi selama
ngga berlebihan, bunga bank bukan masalah..

Ali : Hmm….

Adi : Eh, Li, ga cuma itu.. Tau ga loe, temen gue itu juga bilang selama masih kondisi darurat
kaya’ sekarang ini dimana sistem keuangan kita masih pake yang konvensional, bunga
dikit-dikit boleh lah.. Satu lagi dia bilang selama semua pihak yang bertransaksi itu
saling rela sama rela, nge-charge dan ngambil bunga dari pinjaman yang dikasih ngga
dilarang

Ali : Waduh.. parah niy.. Gini..gini.. gue jelasin yah..


Adi : Tunggu dulu, Li.. Belum selesai.. temen gue itu juga bilang kalo bunga masih diperluin
untuk mengkompensasi inflasi yang ga bakalan terpisahkan dari sistem perekonomian
saat ini. Nah lho gimana tuh, Li.. Penasaran niy gue.. Jelasin donk, loe pastinya udah
diajarin kan sama dosen ak.syar loe? Kalo yang loe bilang itu bener, gue mikir untuk
buka rekening di bank syariah aja deh..

Jika Anda dalam posisi sebagai Ali, bagaimana penjelasan Anda terhadap pernyataan-pernyataan
Adi?

Anda mungkin juga menyukai